Anda di halaman 1dari 14

Biomekanika

dalam
OLAH RAGA VOLLY BALL

Fakultas Ilmu Keolahragaan


Universitas Negeri Yogyakarta
2015
Pengertian Biomekanika
1. Mekenika adalah : Salah satu cabang ilmu Fisika
yang mempelajari GERAKAN dan PERUBAHAN
BENTUK materi yang diakibatkan gangguan
mekanik yang disebut GAYA.
2. Biomekanika adalah kombinasi antara disiplin ilmu
mekanika terapan dan ilmu-ilmu biologi dan
fisiologi, dalam biomekanika menyangkut tubuh
manusia dan hampir semua tubuh mahluk hidup.
3. Biomekanika adalah : ilmu pengetahuan yang
menerapkan hukum-hukum mekanika terhadap
struktur tubuh terutama sistem lokomotor dalam
arti perpindahan gerak tubuh yang juga melibatkan
berat tubuh.
Tujuan Biomekanika dalam terapan
ilmu olahraga
1. Mengetahui konsep ilmiah dasar yang
diaplikasikan dalam bentuk gerak manusia.
2. Memahami bentuk / model gerak dasar dalam
Olahraga sehingga mampu mengembangkan
dengan baik.
3. Mampu memahami perkembangan gerak dasar.
4. Mampu menerapkan suatu bentuk yang sesuai
dengan karakteristik fisik seseorang dalam
berolahraga, dengan baik dan benar, sehingga
terjadi efisien tenaga dan hasil yang maximal.
Fungsi Biomekanika bagi pelatih
1. Pemahaman terhadap biomekanika akan menghasilkan
peningkatan pengetahuan tentang kerumitan
anatomis,fisiologis dan mekanika dari tubuh manusia dan
meniadakan kesalahan yang dilakukan pelatih dalam
melakukan proses latihan, sehingga akan menghasilkan
peningkatan unjuk kerja keterampilan yang lebih cepat.
2. Menyadarkan atlit akan kekeliruan yang dilakukan selama
proses latihan, yang menjadikan terjadinya staknasi pada
atlit karena kekeliruan diperoleh dari melakukan sendiri,
hanya melihat atlit seniornya tanpa melihat kekurangan
yang dimiliki, padahal secara fakta karakteristik setiap
indifidu berbeda-beda.---- > Kekuatan otot, Power,
termasuk psikologis.
Azas dan Dasar biomekanika
Ada beberapa azas dan dasar yang dipergunakan dalam
biomekanika yang berkenaan gerak manusia:
1. Azas menggantung : Tugas menggantung
memainkan peran yang menonjol dalam gerak
manusia terutama pada waktu berayun maka gerak
keatas tergantung dari momentum yang dihimpun
saat kebawah karena adanya gaya tarik bumi.
2. Azas mendukung : Gerak tubuh yang berkenaan
dengan mendukung atau menghambat sering
dijumpai saat melakukan gerakan---> loncat.
3. Azas Keseimbangan ( Balancing ) keseimbangan erat
hubungannya dengan grafitasi bumi
Hukum NEWTON sebagai
pendukung gerak
1. Hukum newton I : Hukum Enertia ( Kelembaman)
sebuah benda tetap dalam keadaan diam atau gerak
teratur dalam satu garis lurus sekiranya tidak
dipengarui oleh tenaga luar yang cukup untuk
mengubah keadaan semula. Service.
2. Hukum newton II akselerasi ( percepatan ) : Benda
yang digerakan oleh tenaga momentumnya adalah
proporsionalatau sebanding dengan tenaga yang
mempengarui, tetapi berbanding terbalik dengan
berat masa benda. service
3. Hukum newton III Hukum aksi reaksi : setiap ada
aksi pasti ada reaksi yang arahnya berlawanan. Blok
Teknik analisis Biomekanika
1. Teknik Sinematografi : Teknik ini sangat esensial
untuk melatih dan penelitian, menggunakan
gambar akan mudah untuk menganalisis suatu
gerak dibandingkan dengan mengobservasi yang
bersifat konvensional.
2. Teknik Elektromiografi : adalah metode untuk
mempelajari kerja otot atau kelompok otot untuk
dicatat dan diukur dengan menggunakan elektrik,
setelah berkontraksi maka akan dapat di ketahui
sejumlah kebutuhan termasuk kelelahan maupun
relaksasinya.
3. Goneografi : alat ini untuk mengukur posisi gerak
persendian
Tinjauan Spike dilihat dari gerak
biomekanika dari sudut
1. Sudut Osteologi : Tolakan ( Teke Off ) : Pada awal
tolakan, Kaki berikutnya dilangkahkan hingga telapak
kaki hampir sejajar, dan salah satu kaki agak kedepan
sedikit untuk mengerem gerak kedepan, untuk
persiapan gerak meloncat ke arah vertikal.Bersamaan
dengan mengayun lengan kebelakang atas sebatas
kemampuan berupa gerak rotasi bahu, Bersamaan itu
kedua kaki ditekuk sehingga lutut membentuk sudut
kurang lebih 110 derajat yang merupakan sudut yang
efektif untuk menolak karena dengan sudut tarikan otot
yang besar akan menghasilkan gaya yang besar, terlebih
pada sudut ini bekerja pada sendi lutut yang yang
mempunyai sistem kontrol anatomik pada sendi lutut
yang bersifat elipsoidea rangkap.
Lanjutan spike dari sudut Osteologi
Setelah itu badan siap untuk memeloncat dengan
berat badan lebih banyak bertumpu pada kaki yang
depan. Gerakan ini merupakan gerakan fleksi
tungkai bawah ( fleksi genu ) yang melibatkan otot
Hamstring dan otot tibialis anterio untuk persiapan
menolak. Selanjutnya merupakan gerakan
menghentak tanah untuk keatas yang melibatkan
tulang femur,tulang fibula dan tibia dan pada
telepak kaki tulang tarsalis dan meta tarsalis.
Saat pukulan ( Impact)
Ketika tubuh melayang diudara posisi togok membusur
kebelakang, yang merupakan gerak hiperektensi togok (
kayang ). Telapak kaki,pergelangnan kaki, panggul dan
togok digerakan serasi untuk memperoleh rangkaian
gerak yang sempurna agar terwujud gerakan ekplosif
dan gerakan fertikal.
Sambil meloncat kedua lengan diayunkan kedepan atas
yang merupakan gerak rotasi bahu ke atas (antefleksi)
pada sendi bahu yang bersifat Globoidea (sendi peluru).
Gerakan ini akan melibatkan Tulang clavikula,
humerus,radius,ulna, tarsal dan meta tarsal.
Spike dilihat dari sudut Myologi
Gerakan fleksi tungkai bawah melibatkan otot
Hamstring dan gerak dorso fleksi yang melibatkan otot
tibialis anterio untuk persiapan menolak.
Tahap menolak dilanjutkan gerakan meloncat dengan
tumit dan jari kaki menghentak tanah, gerak ini
merupakan gerak ektensi tungkai bawah yang
melibatkan otot Biceps feimoris , Sartonius, Gracilis,
semimembranosus , semitendinosus dan gerakan
platarfleksi melibatkan otot Gastroknemius, Solius,
Calcaneal tendon, Peroneus brevis, Flekxor retinaculum
dan peronial retina culum, semakin banyak otot yang
terlibat dan makin kuat maka semakin besar daya yang
dihasikan ( semakin Tinggi loncatan).
Saat Pukulan (impact)
Pukulan merupakan kerja koordinasi mata, tangan
dalam upaya menempatkan saat yang tepat dari
jangkauan loncatan yang tertinggi dengan keberadaan
bola yang jatuh, dalam fase ini kerja otot perut dan
punggung sangatlah dominan.
Ketika tubuh melayang di udara, jarak bola di depan
atas sejangkauan lengan pemukul. Segera lengan
dilecutkan ke belakang kepaladan dengan cepat
lecutkan lengan kedepan sejauh jangkauan atau raihan
lengan terpanjang dan tertinggi. Bola dipukul secepat
dan setinggi mungkin dengan perkenaan bola dan
telapak tangan tepat pada bagian tengah atas bola. Ini
merupakan gerak fleksi yang melibatkan Flexor carpi
radialis dan otot Flexor policislonggus.
Lanjutan impact
Setelah perkenaan dengan bola, lengan pemukul
membuat gerakan lanjutan kearah garis tengah badan (
gerak Retrofleksi ) yang melibatkan otot deltoideus,
pectoralis major dan otot lactisimus dorsi.dengan
diikuti gerak tubuh membungkuk (gerak fleksi togok),
yang melibatkan otot abdominis dan pictinius. Gerakan
lecutan lengan, telapak tangan,togok tangan yang tidak
memukul dan kaki harus harmonis untuk menjaga
keseimbangan saat berada di udara. Pukulan yang
benar akan menghasilkan jalanya bola yang keras dan
cepat menurun ketanah dengan putaran yang cepat
kearah depan (top spin)
Penutup

Anda mungkin juga menyukai