Morbus Hansen
Ida Astuti 12100118034
Raudatul Jannah 12100118045
Intan Permatasari 12100118128
Preseptor :
Deis Hikmawati, dr, Sp.KK., M.Kes
2
Keluhan Utama
3
Anmnesis
Pasien datang ke Poli kulit RSUD Al Ihsan
dengan keluhan adanya bercak kemerahan yang mati
rasa di area perut dan dada sejak 5 bulan sebelum
masuk rumah sakit. Bercak kemerahan tersebut tidak
disertai dengan rasa nyeri, perih ataupun gatal.
Sejak 3 bulan yang lalu bercak kemerahan
tersebut menyebar ke area lengan dan telapak
tangan. Kemudian sejak 1 bulan terakhir, bercak
kemerahan muncul diarea wajah terutama diarea
dagu, dahi dan pipi.
Pasien juga merasa bahwa cuping telinga dan
area sekitar wajahnya menjadi lebih tebal dan
kemerahan. Pasien juga mengeluhkan pada tangan
kirinya terasa lebih lemah dibandingkan dengan tangan
kanannya apabila digerakan. Pasien mengatakan bahwa
kulitnya menjadi lebih kering dan jarang berkeringat.
Keluhan juga disertai dengan peubahan suara menjadi
lebih parau.
Pasien menyangkal terdapat keluarga yang
memiliki penyakit yang sama dengan pasien,
menyangkal dilingkunganya terdapat seseorang yang
mengalami penyakit yang serupa. Menyangkal pernah
berkontak dengan pasien kusta.
Pasien telah melakukan pengobatan ke
klinik terdekat dirumahnya namun keluhan tidak
membaik, kemudian pasien dirujuk ke RSUD Al Ihsan.
PEMERIKSAAN FISIK
Status generalis
× Keadaan umum : Terlihat sakit ringan
× Kesadaran : compos mentis
× Tanda vital
T :N
TD : tidak dilakukan
PR : tidak dilakukan
RR : tidak dilakukan
Kepala
× Rambut × Hidung
Alopesia (-) Saddle nose (-)
Madarosis pada alis(-) Epistaksis (-)
× Wajah × Mulut
Facial Leonina (+) Mukosa mulut kering
× Mata Lidah : ulkus (-)
Lagoftalmus (-) Sudut bibir simetris, tidak
Konjungtiva anemis (-) ditemukan deviasi
Sklera Ikterik (-)
Exposure keratitis (-)
Leher : KGB tidak Ekstremitas :
membesar × Atrofi otot (-)
Thoraks : × Claw hands (-)
× Bentuk dan gerak simetris × Claw toes (-)
× Ginekomastia (-) × Drop foot (-)
× Kelainan kulit : Lihat × Kelainan kulit : Lihat
status dermatologis status dermatologikus
Abdomen : × Kuku : tidak ada kelainan
× Kulit : Lihat status
dermatologis
Genitalia : tidak dilakukan
pemeriksaan
9
Pemeriksaan saraf tepi
× N. Aurikularis magnus : tidak dilakukan
× N. Ulnaris : tidak dilakukan
× N. Paroneus Lateralis : tidak dilakukan
10
MOTORIK
Tonus otot : dalam batas normal
Nyeri tekan : (-)
N. Ulnaris : tidak dilakukan
N. medianus : tidak dilakukan
N. radialis : tidak dilakukan
N. peroneus comunis : tidak dilakukan
Kekuatan kontraksi : 5 4
5 5
SENSORIK
Tes sensorik pada lesi
Rasa Raba : hipestesia (+)
Rasa nyeri : hipestesia (+)
Rasa suhu : tidak dilakukan
12
OTONOM
Tes Gunawan : tidak dilakukan
Tes Pilokarpin : tidak dilakukan
Miksi : tidak ada gangguan BAK
Defekasi : tidak ada gangguan BAB
13
Status dermatologi
× Distribusi : generalisata
× Lokasi : regio facialis, anterior trunk, abdomen, brachii dextra-
sinistra, antebrachii dextra-sinistra, palmaris dextra-sinistra.
× Karakteristik :
• Jumlah : multipel, sebagian diskret sebagian konfluens
• Bentuk : numularis
• Batas lesi : berbatas tegas
• Permukaan : sebagian mendatar, sebagian menimbul
• Ukuran lesi
Lesi datar : terkecil: 0,5 x 0,5 cm terbesar 7x5 cm
Lesi menimbul : terkecil 2x1x0,5 cm terbesar 4x2x0,5cm
Efloresensi
× Primer : erithema, makula, plak, nodul
× Sekunder : squama
15
Gambar lesi
Gambar Lesi
Gambar Lesi
Diagnosis banding
1. Morbus Hansen
2. Psoriasis
3. Tinea corpuris
Pemeriksaan Penunjang
× Pemeriksaan bakterioskopik
× Pemeriksaan histopatologik
× Tes lepromin
19
Diagnosis kerja
22
BASIC SCIENCE .
23
ANATOMI KULIT
× Kulit merupakan organ yang melapisi permukaan luar tubuh dan
merupakan organ terbesar baik dalam luas (1,5 m2) maupun berat (15-
20%) dari berat badan tubuh manusia.
24
25
HISTOLOGI KULIT
Epidermis
26
Stratum Basal
× Simple columnar
× Terdapat desmososm
× Selnya aktif membelah
Stratum Spinosum
× Paling tebal
× Sel polihedral gepeng
× Keratinositnya menghasilkan keratin
28
Stratum Granulosum
× Sel poligonal gepeng
× Pada sitoplasmanya bergranul
Stratum lucidum
× Paling gepeng dan tipis
× Transparan
× Selnya tidak berinti
Stratum corneum
× Sel gepeng
× Selnya tidak berinti mengandung
keratin mature
29
Dermis
31
b. Reticular Layer (deeper)
- Lapisan yang lebih tebal
- Tersusun dari irregular dense connective tissue (terutama
bundle of type I collagen) dan memiliki lebih banyak fiber
dan lebih sedikit sel dibandingkan papillary layer. Suatu
network elastic fibers juga ada, membantu menjaga
elastisitas kulit. Antara collagen dan elastic fibers terdapat
banyak proteoglikan.
32
Subcutaneous
33
CLINICAL SCIENCE .
34
DEFINISI
Penyakit kusta adalah penyakit kronis yang
disebabkan oleh M.Leprae yang pertama menyerang
saraf tepi, selanjutnya dapat menyerang kulit, mukosa
mulut, saluran nafas bagian atas, system
retikuloendotelial, mata, otot, tulang dan testis,
kecuali system saraf pusat.
EPIDEMIOLOGI
Laki laki > Perempuan 2:1
Asia Tenggara
Usia 3 minggu - >70 tahun.
Namun terbanyak pada usia
muda dan produktif
Etiologi
Mycobacterium leprae
Mycobacterium leprae
Portal entry: Kulit, upper respiratory tract (terinhalasi)
× Kingdom : Bacteriae
× Phylum : Actinobacteria
× Ordo : Actinomycetales
× Subordo : Corynebacterineae
× Family : Mycobacteriaceae
× Genus : Mycobacterium
× Species : M. Leprae
Morphology
• Gram (+), acid fast bacilli
• PxL = 0.2-0.4 x 2-10 m
• Non motil
• Obligate aerob organism
• Tidak bentuk spora
• Cell wall :
Peptidoglycan :
- Polisakarida
- Protein
- Lipid (hidrofobik) : Mycolic acid, Mycoside, Sulfolipids,
Lipoarobinomannan (LAM)
Porin
Faktor risiko
× Endemik
× Sosioekonomi rendah
× kontak dengan penderita
× Imunitas yang rendah
KLASIFIKASI WHO
Paucibacillary Multibacillary
WHO Tipe PB Tipe MB
1. Lesi kulit 1-5 lesi >5 lesi
(makula, papul,plak Hipopigmentasi/eritema Distribusi
eritem, nodul) Distribusi tidak simetris lebih simetris
Hilangnya sensasi yang Hilangnya
jelas sensasi tidak
jelas
BL (borderline
LL
lepromatous)
(lepromatous)
Tuberculoid Borderline Mid Borderline Leptomatous
TT Tuberculoid Borderline Leptomatous LL
BT BB BL
Lesi Makula Makula Plak, lesi Makula,plak, papul Makula, papul,
a. Tipe bentuk nodus
kubah,
b. jumlah Satu/ Satu/beberapa Beberapa, Sulit di hitung, Tidak terhitung, tidak
beberapa dengan lesi dapat masih ada kulit ada kulit sehat
satelit dihitung sehat
c. Permukaan Kering bersisik Kering bersisik Kering, Halus, berkilat Halus berkilat
sedikit
mengkilat
d. Distribusi Asimetris & Asimetris Asimetris Simetris Simetris
terlokalisasi
e. Batas Jelas Jelas Jelas / tidak Agak Jelas Tidak Jelas
jelas
f. Sensitibili hilang hilang berkurang Sedikit berkurang Tidak terganggu
• Lesi kulit : makula, menyebar dengan • Lesi kulit : sangat banyak, simetris,
cepat ke seluruh badan, bervariasi permukaan halus, lebih eritematosa,
bentuk dan ukuran. Papul, nodul berkilap, berbatas tidak tegas.
ukuran kecil namun distribusi lesi yang • Distribusi khas pada wajah; dahi, pelipis,
hamper simetris. dagu, cuping telinga.
• Distribusi pada badan : bagian badan
yang dingin, lengan, punggung tangan,
• Kelainan saraf : Penurunan sensasi, permukaan ekstensor tungkai bawah
hipopigmentasi,berkurangnya keringat
hilangnya rambut
• Penebalan kulit yang progresif, cuping
telinga menebal, garis muka kasar dan
cekung membentuk fasies leonine,
deformitas hidung
• Pembesaran kelenjar limfe
48
Gambaran klinis organ tubuh lain
1. Mata : Iritis, gangguan visus, kebutaan
2. Hidung : Epistaksis, hidung pelana
3. Tulang & sendi : artritis
4. Lidah : ulkus
5. Testis : epididymitis akut, atrofi
6. Kelenjar limfe : limfadenitis
7. Rambut : alopesia, madarosis
Predileksi kerusakan saraf
perifer :
1. Nervus Fasialis : Lagoftalmus, mulut mencong
2. Nervus trigeminus : anestesi kornea
3. Nervus Radialis : tangan lunglai (drop wrist)
4. Nervus Ulnaris : anestesi dan paresis/paralisis
otot tangan jari V dan sebagian jari VI
5. Nervus Tibialis Posterior : mati rasa telapak kaki
dan jari kiting (claw toes)
Legoftalmus (facial. N) Drop wrist (radial. n) Claw toes (posterior tibial. n)
53
DIAGNOSIS (tanda cardinal)
• Bercak hipopigmentasi atau eritematosa, mendatar
Bercak kulit (makula) atau meninggi (plak). Mati rasa pada bercak
yang mati rasa bersifat total atau sebagian saja terhadap raa raba, suhu
dan nyeri
Ditemukan
• Pemeriksaan hapusan kulit cuping telinga dan lesi kulit
kuman tahan pada bagian yang aktif
asam
Pemeriksaan
Fisik
Inspeksi Palpasi
• Dengan penerangan yang • Kelainan kulit : nodus,
baik, lesi kulit harus jaringan parut, ulkus
diperhatikan dan juga terutama pada bagian 1. N. aurikularis
kerusakan kulit tungkai magnus
• Kelainan saraf : 2. N. Ulnaris
- membandingkan saraf 3. N. peroneus
kanan dan kiri lateralis
• - membesar/tidak,
• - keras/kenyal
• - pembesaran
regular/irregular, bergumpal
• - nyeri atau tidak
56
Tes fungsi saraf
Tes Sensoris
Menggunakan kapas, jarum serta tabung reaksi berisi air hangat dan dingin
Rasa Raba
Rasa Nyeri
Rasa Suhu
57
Tes Otonom
Tes pilocarpin
58
Tes Motorik
Medianus
Ulnaris
Radialis
Peroneus communis (Popliteal lateralis)
Penunjang
Biopsi Kulit
× Pemberian klofazimin
300 mg/hari selama 2-3 bln -> 200 mg/hari selama 2-3 bln ->
100 mg/hari selama 2-3 bln -> 50 mg/hari (dosis semula)
Treatment
Non medikamentosa
1. Rehabilitasi medik -> fisioterapi, terapi okupasi
2. Rahabilitasi non-medik -> rehabilitasi mental, karya dan
sosial
3. Edukasi kepada pasien, keluarga dan masyarakat ->
menghilangkan stigma dan penggunaan obat
4. Setiap kontrol, harus dilakukan pemeriksaan untuk
pencegahan disabilitas
Pencegahan Disabilitas
× Melaksanakan diagnosis dini kusta
× Pemberian pengobatan MDT yang cepat dan tepat
× Mengenali gejala dan tanda reaksi kusta yang disertai
gangguan saraf -> pengobatan kortikosteroid
× Terdapat gangguan sensibilitas -> memakai sepatu
untuk melindungi kaki, memakai sarung tangan bila
bekerja dgn benda tajam/panas, memakai kacamata
× Diajarkan cara perawatan kulit sehar-hari -> tangan dan
kaki direndam, disikat, diminyaki agar tidak kering dan
pecah
Prognosis
Quo ad vitam : ad bonam
Quo ad functionam : dubia ad bonam hingga dubia ad malam
Quo ad sanationam : dubia ad bonam hingga dubia ad malam
THANK YOU
84