Anda di halaman 1dari 30

DASAR KESEHATAN

LINGKUNGAN
(Sejarah Kesehatan Lingkungan, Konsep Ekologi dan
Konsep Ekosistem)

Nidia Renaningtyas (1506801800)


Sejarah Kesehatan Lingkungan
Permasalahan lingkungan hidup, atau secara
pendek lingkungan, mendapat perhatian yang
besar di hampir semua negara. Ini terutama
terjadi dalam dasawarsa 1970-an setelah
diadakannya Konferensi PBB tentang Lingkungan
Hidup di Stockholm dalam tahun 1972.
Konferensi itu terkenal pula sebagai Konferensi
Stockholm. Hari pemukaan Konferensi itu,
tanggal 5 Juni, telah disepakati sebagai Hari
Lingkungan Hidup Sedunia. Dalam Konferensi
Stockholm telah disetujui banyak resolusi
tentang lingkungan hidup yang digunakan
sebagai landasan tindak lanjut.
Salah satu diantaranya ialah didirikannya badan
khusus dalam PBB yang ditugasi untuk
mengurus permasalahan lingkungan, yaitu
United Nations Environmental Programme,
disingkat UNEP. Badan ini bermarkas besar di
Nairobi, Kenya.
Suatu tonggak sejarah tentang permasalahan
lingkungan hidup di Indonesia ialah
diselenggarakannya Seminar Pengelolaan
Lingkungan Hidup dan Pembangunan Nasional
oleh Universitas Padjadjaran di Bandung pada
tanggal 15-18 Mei 1972.
Pada bulan Juni 1992, tepat 20 tahun setelah
Konferensi Stockholm, di Rio de Janeiro, Brazil,
telah diadakan Konferensi PBB tentang
Lingkungan dan Pembangunan (United Nations
Conference on Environment and Development)
terkenal juga dengan nama KTT Bumi.
KTT Bumi yang dihadiri oleh lebih dari 100
kepala negara dan kepala pemerintahan telah
menghasilkan :
1. Deklarasi Rio
2. Konvensi tentang Perubahan Iklim
3. Konvensi tentang Keanekaan Hayati
4. Prinsip tentang Hutan
5. Agenda 21
Ruang lingkup dari kesehatan
lingkungan meliputi :
1. Penyediaan air minum
2. Pengolahan air buangan dan pengendalian
pencemaran air
3. Pengelolaan sampah padat
4. Pengendalian vector
5. Pencegahan atau pengendalian pencemaran
tanah oleh ekskreta
6. Hygiene makanan
7. Pengendalian pencemaran udara
8. Pengendalian radiasi
9. Kesehatan kerja
10. Pengendaliam kebisingan
11. Perumahan dan pemukiman
12. Perencanaan daerah dan perkotaan
13. Aspek kesehatan lingkungan dan
transportasi udara, laut dan darat
14. Pencegahan kecelakan
15. Rekreasi umum dan pariwisata
16. Tindakan-tindakan sanitasi yang
berhubungan dengan keadaan epidemic,
bencna alam, perpindahan penduduk,
keadaan darurat.
17. Tindakan pencegahan yang dipelukan untuk
menjamin agar lingkungan pada umumnya
bebas dari resiko gangguan kesehatan.
Konsep Ekologi
Istilah ekologi pertama kali digunakan oleh Ernst
Haeckel, seorang ahli ilmu hayat, dalam
pertengahan dasawarsa 1860-an. Istilah ini
berasal dari bahasa Yunani, yaitu oikos yang
berarti rumah dan logos yang berarti ilmu.
Jadi, ekologi adalah ilmu yang mempelajari
makhluk hidup, seperti tumbuhan, hewan, dan
manusia untuk hidup bersama dan saling
mempengaruhi di dalam lingkungannya.
Konsep Ekosistem
Suatu konsep sentral dalam ekologi ialah
ekosistem, yaitu suatu sistem ekologi yang
terbentuk oleh hubungan timbal balik antara
makhluk hidup dengan lingkungannya.
Ciri ekosistem adalah sebagai berikut:
1. Memiliki sumber energi yang konstan.
2. Populasi makhluk hidup mampu menyimpan
energi dalam bentuk materi organik.
3. Terdapat daur materi yang
berkesinambungan antara populasi dan
lingkungannya.
4. Terdapat aliran energi dari satu tingkat ke
tingkat yang lainnya.
Contoh ekosistem diantaranya :
1. Ekosistem alami, hutan
2. Ekosistem binaan, agroekosistem
3. Ekosistem buatan, aquarium
Komponen Ekosistem :
1. Komponen Biotik
Merupakan bagian hidup dari lingkungan,
termasuk seluruh populasi yang berinteraksi
dengannya.
Komponen biotik apat dibagi berdasarkan
fungsinya, adalah Produsen dan Konsumen.
2. Komponen Abiotik
Merupakan semua bagian tidak hidup dari
ekosistem. Komponen abiotik pada ekosistem
diantaranya: air, cahaya matahari, oksigen, suhu,
dan tanah.
Tipe-Tipe Ekosistem :
1. Ekosistem Air
a. Ekosistem Air Tawar
b. Air Laut
2. Ekosistem Darat
a. Ekosistem hutan hujan tropis
• Suhu ± 250C sepanjang tahun
• Curah hujan tinggi
• Hewan dan tumbuhan sangat beragam
• Tumbuhan khas, liana (rotan), epifit (angrek)
b. Ekosistem hutan gugur
• Mempunyai empat musim
• Tumbuhannya, campuran pohon beech-maple
dan oak-hickory.
• Hewannya, rusa, tupai, salamander, dan
beruang hitam
c. Ekosistem tundra
• Terdapat di kutub utara yang mempunyai
curah hujan rendah
• Tumbuhannya, lumut kerak dan lumut
• Hewannya, serigala, beruang kutub, dan rusa
kutub.
d. Ekosistem taiga
• Terdapat di belahan bumi bagian utara dan
pegunungan daerah tropic
• Suhu pada musim dingin rendah
• Hutan yang terdiri atas satu species, seperti
conifer, pinus, dan cemara.
• Hewannya merupakan pemakan biji-bijian
pohon conifer, seperti tupai, serangga, dan
burung finch.
e. Ekosistem padang rumput
• Terdapat pada iklim sedang sampai tropis
dengan curah hujan 25 cm sampai 75 cm per
tahun
• Tumbuhan yang dominant rumput
• Hewannya, seperti jerapah, gajah afrika, bison
amerika, dan singa.
f. Ekosistem gurun
• Sangat gersang dan curah hujan sangat rendah
• Suhu pada siang hari sangat dingin mancapai
450C, sedangkan malam hari sangat dingin
sampai 00C.
• Tumbuhannya, kaktus
• Hewannya, Unta.
Referensi
• http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOL
OGI/196805091994031-
KUSNADI/BUKU_SAKU_BIOLOGI_SMA,KUSNADI_dkk/K
elas_X/EKOLOGI_DAN_KONSEP_EKOSISTEM.pdf ,
Diakses pada tanggal 21 September 2015
• Blum, Hendrik L. Planning for Health. New York :
Human Sciences Press, 1974.
• World Health Organization. “National Environmental
Health Programme : Their Planning, Organization and
Administration”, Technical Report Series No.439. WHO :
Geneva,1970.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai