Anda di halaman 1dari 17

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PROGRAM MEDICAL TOURISM

DI RUMAH SAKIT DALAM NEGARA-NEGARA BERKEMBANG DI ASIA


Ni Putu Indra Dewi1, Dr. Dumilah Ayuningtyas, Dra,. MARS2

Mahasiswa Magister Kajian Administrasi Rumah Sakit, Departemen Ilmu


Kesehatan Masyarakat,
Universitas Indonesia. Email: dr.ni81@ui.ac.id

ABSTRAK
Latar Belakang: Medical Tourism merupakan bentuk baru dari pasar
pariwisata ceruk, yang telah berkembang pesat dalam beberapa tahun
terakhir. Istilah “Medical Tourism” menggambarkan wisatawan yang
melakukan perjalanan ke negara-negara luar negeri untuk memperoleh
pelayanan kesehatan dan fasilitas seperti perawatan medis, gigi, bedah,
dan lain sebagainya. Upaya megembangkan Medical Tourism di suatu
wilayah, perlu di adakannya strategi pemasaran yang mampu
meningkatkan minat wisatawan dalam melakukan kegiatan pariwisata
medis tersebut.
Tujuan: Menganalisis strategi pemasaran program Medical Tourism di
rumah sakit.
Metode: Sebuah tinjauan sistematis melalui review jurnal mengenai
strategi pemasaran Medical Tourism. Pencarian artikel diakses dari
internet dari database yaitu: Ebscho, Emerald, Scincedirect, Neliti, dan
Researchgate dengan kata kunci Medical Tourism dan Medical Tourism
marketing strategy. Analisa literature ditemukan 8 artikel menunjukkan
bahwa 2 jurnal dengan desain mix methods, 1 jurnal dengan disain
qualitative descriptive, 1 jurnal dengan disain descriptive study, 1 jurnal
dengan desain analysis SWOT, 1 jurnal dengan desain desk research
methods, dan 2 jurnal dengan desain analysis data.
Hasil: Systematic review ini menunjukan bahwa konsep pemasaran
segmentasi, targeting, dan positioning dapat bersaing secara kompetitif
dengan rumah sakit yang lain. Strategi pemasaran suatu pelayanan
kesehatan mampu meningkatkan minat para wisatawan dalam melakukan
kegiatan Medical Tourism ke suatu Negara. Upaya pemasaran yang
dilakukan oleh rumah sakit berfokus kepada wisatawan domestik maupun
mancanegara.
Kesimpulan: Adanya strategi pemasaran dapat meningkatkan daya saing
secara kompetitif antar rumah sakit dan meningkatkan minat wisatawan
domestik maupun mancanegara untuk melakukan kegiatan Medical
Tourism.
Kata kunci: Strategi pemasaran, segmentasi, targeting, positioning dan
medical tourism.
PENDAHULUAN

Medical Tourism adalah bentuk baru dari pasar pariwisata ceruk,

yang telah berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir.1 Istilah

“Medical Tourism” menggambarkan wisatawan yang melakukan

perjalanan ke negara-negara luar negeri untuk memperoleh pelayanan

kesehatan dan fasilitas seperti perawatan medis, gigi, bedah, dan lain

sebagainya. Tidak hanya itu, pada saat para wisatawan melakukan

Medical Tourism ke suatu Negara, mereka juga memiliki kesempatan

untuk mengunjungi tempat-tempat wisata di Negara tersebut.

Penelitian Jutamas menyatakan bahwa kelompok-kelompok utama

wisatawan medis datang dari negara-negara industri dunia terutama

Eropa, Inggris, Timur Tengah, Jepang, Amerika Serikat dan Kanada.2

alasan-alasan yang membuat para wisatawan melakukan kegiatan

Medical Tourism, contohnya wisatawan medis dari Amerika Serikat

mereka mencari pengobatan yang biayanya lebih rendah dan mereka

frustrasi oleh daftar tunggu yang panjang. Sedangkan alasan wisatawan

dari Inggris melakukan kegiatan Medical Tourism karena mereka yang

tidak sabar dengan pelayanan pengobatan oleh National Health Service

dan ketidak mampuan mereka untuk langsung bertatap muka dengan

para dokter yang praktek.1

Saat ini, perawatan kesehatan ditawarkan sebagai produk wisata

dengan nama Medical Tourism atau Medical Tourism. Setiap tahun jutaan

wisatawan medis melintasi batas-batas negara mereka untuk mencari


perawatan berkualitas dengan biaya rendah. Di daerah Asia terutama

India, Thailand, Malaysia, Singapura, Hong Kong, Filipina, dan Indonesia

adalah tujuan perjalanan medis yang popular di kalangan para

wisatawan.3 Thailand adalah salah satu Negara yang memiliki sejumlah

keunggulan kompetitif, Thailand sudah menjadi tujuan wisata terkenal dan

menjadi salah satu Negara pertama yang memasuki pasar Medical

Tourism, Negara Thailand dikenal karena budayanya yang unik dan juga

menyediakan layanan kesehatan yang berkualitas tinggi dengan para staf

yang profesional dan harga yang wajar.2

Meskipun demikian, bukan brarti Thailand tidak memiliki pesaing

dalam kegiatan Medical Tourism, pesaing utama Thailand dalam industri

Medical Tourism adalah India dan Singapura. India dengan biaya yang

lebih rendah dalam pelayanan kesehatannya mampu menarik minat para

wisatawan untuk melakukan Medical Tourism di Negara tersebut, Negara

India baru-baru ini muncul sebagai pesaing penting untuk Thailand. Pada

tahun 2004 sekitar 150.000 pasien Medical Tourism datang dari berbagai

negara. Pemerintah India juga meramalkan bahwa industri ini bisa tumbuh

13% per tahun dalam waktu dekat. Meskipun demikian, India masih

kekurangan kualitas standar dan infrastruktur, India juga memiliki citra

negatif di kalangan wisatawan karena rendahnya kebersihan dan sanitasi.

Sedangkan Singapura memiliki standar hidup yang tinggi, dan dukungan

dari pemerintah untuk pengelolaan Medical Tourism tersebut.2


Dalam rangka menghadapi persaingan yang semakin berkembang,

maka perlu di adakannya strategi pemasaran pelayanan kesehatan yang

efektif untuk mengembangkan dan mempromosikan Medical Tourism atau

Medical Tourism di suatu wilayah. Terutama di wilayah Indonesia,

khusunya di wilayah yang banyak dikunjungi oleh wisatawan

mancanegara serta wilayah yang telah menerapkan kegiatan Medical

Tourism seperti Pulau Lombok. Maka dari itu review artikel ini bertujuan

untuk menganalisis strategi pemasaran program Medical Tourism di

rumah sakit.

METODE

Sebuah tinjauan sistematika melalui review artikel manajeman dan

pemasaran untuk menganalisis strategi pemasaran program Medical

Tourism di salah satu rumah sakit yang ada di Pulau Lombok. Kriteria

inklusi artikel yang digunakan adalah strategi pemasaran Medical Tourism,

sedangkan kriteria eksklusi adalah artikel yang memiliki abstrak, artikel

yang menggunakan bahasa Inggris maupun bahasa Indonesia, dan artikel

yang ditampilkan tidak full text. Pencarian artikel terbatas hanya untuk

artikel dengan bahasa inggris yang diakses dari pencarian internet dari

database yaitu: Ebscho, Emerald, Scincedirect, Neliti, dan Researchgate

dengan kata kunci Medical Tourism dan Medical Tourism marketing

strategy. Artikel yang memenuhi kriteria inklusi dikumpulkan dan diperiksa

secara sistematis. Pencarian literature yang dipublikasikan dari tahun


2011 sampai dengan tahun 2019. Proses pencarian mendapatkan 8

artikel yang memenuhi syarat kriteria inklusi dan eksklusi.

HASIL

Berdasarkan hasil pencarian didapatkan sebanyak 15 artikel yang

dianggap sesuai dengan tujuan penelitian, kemudian dijadikan satu lalu

dilakukan penyaringan apakah judul pada artikel tersebut ada yang sama

atau tidak. Setelah dilakukan penyaringan didapatkan ada 11 artikel yang

judulnya hampir sama, dari 11 artikel ini kemudian dilakukan penyaringan

kembali berdasarkan kelayakan sesuai dengan kriteria inklusi dan ekslusi

didapatkan 8 artikel untuk selanjutnya dilakukan review.

Penelitian yang layak terdiri dari beberapa studi yang dilakukan di

berbagai negara. Analisa dari 8 artikel itu menunjukkan bahwa 2 jurnal

dengan desain mix methods, 1 jurnal dengan disain qualitative descriptive,

1 jurnal dengan disain descriptive study, 1 jurnal dengan desain analysis

SWOT, 1 jurnal dengan desain desk research methods, dan 2 jurnal

dengan desain analysis data. Setelah dilakukan pengkajian kualitas studi

dari 8 artikel dapat dikategorikan baik (high), selanjutnya dilakukan

ekstraksi data. Ekstraksi data ini dilakukan dengan mengalisa data

berdasarkan nama penulis, judul, tujuan, metode penelitian dan hasil yaitu

pengelompokan data-data penting pada artikel. Adapun hasil ekstraksi

data dapat dilihat pada table di bawah.


No Penulis/Tahun Judul Jurnal Tujuan Metode Hasil
1. Jutamas Medical Tourism in International Penelitian eksplorasi ini Qualitative Artikel ini mengidentifikasi
Rerkrujipimo & Thailand and Its Journal of bertujuan untuk Research kekuatan pelayanan
Ilian Assenov Marketing Strategies Public Health mengevaluasi strategi kesehatan yang ada di
(2011) and Clinical pemasaran penyedia Thailand dan cara
Sciences layanan kesehatan meningkatkan strategi
melalui wawancara dan pemasaran dalam
melakukan observasi melakukan kegiatan
dengan pemangku Medical Tourism. Artikel
kepentingan, serta ini juga Mengidentifikasi
mengusulkan strategi masalah-masalah yang
pemasaran yang efektif dapat mengurangi
untuk melestarikan dan pertumbuhan Medical
meningkatkan posisi Tourism di Thailand.
Thailand sebagai tujuan
wisata medis
terkemuka.
2. Mohammad Medical Tourism and International Mengakui pentingnya This study Dalam pemasarannya,
Nayef Its Role in Marketing Review of Medical Tourism, belongs to informasi yang berkaitan
Alsarayreh, Jordan Abroad Management mengakui peran explorative dengan Medical Tourism
dkk. (2017) and Medical Tourism dalam analytical yang digunakan di Jordan
Marketing pemasaran Jordan luar studies that tidak disajikan secara
negeri sebagai tujuan apply inovatif dan kreatif, dan
medis wisata. collecting and promosi yang dilakukan
analyzing data melalui sarana teknologi
in order to modern ternyata tidak
reach results membantu meningkatkan
Medical Tourism atau
Medical Tourism.
3. Sandhya. R. Medical Tourism in American Untuk mengeksplorasi The data Penelitian ini berfokus
Anvekar (2012) India: A Strategic Journal of citra merek dan generated by pada strategi branding
Approach Towards Management persepsi di India this pilot terpadu dengan
Effective sebagai tujuan wisata survey was memahami driver berbagai
Branding for Health medis, mengetahui analyzed by nilai brand image produk
Care Services kepuasan para simple Medical Tourism. Untuk
Marketing wisatawan pada percentage mempromosikan Medical
berbagai layanan yang method Tourism, india
melekat pada produk menggunakan strategi
Medical Tourism seperti pemasaran PPP.
rumah sakit, memahami
variabel pemasaran
branding yang efektif
untuk pemasaran yang
lebih baik, dan
menyarankan kerangka
kerja konseptual untuk
efektif branding dengan
rumah sakit untuk
pemasaran medis.
4. Reza Azimi, A Study of the Effect International Untuk mengetahui Descriptive Hasil penelitian
dkk. (2017) of Advertising on Journal of pengaruh iklan dalam study menunjukkan bahwa
Attracting Medical Travel menarik minat para 44,1% dari wisatawan
Tourism Medicine and wisatawan dalam medis puas dengan
Global Health melakukan kegiatan praktik periklanan. Dalam
Medical Tourism. hal pendidikan, 85 (62,8%)
wisatawan tidak memiliki
ijazah sekolah tinggi. 76
mata pelajaran (55,9%)
dirujuk ke rumah sakit oleh
teman teman dan kenalan,
38,2% dirujuk oleh dokter
mereka, dan hanya 5,9%
dari wisatawan tertarik
oleh metode periklanan
lainnya.
5. Parikshat Marketing Analysis Enlightening Tujuan dari penelitian Analysis Ada peningkatan jumlah
Singh M & Of Tourism. A ini adalah untuk SWOT pasien asing berbondong-
Ramjit (2015) Medical Tourism In Pathmaking melakukan analisis bondong ke India untuk
India Journal pemasaran, untuk pengobatan. India bisa
menentukan potensi mendapatkan Rs 100
Medical Tourism, untuk miliar (US $ 2. 3 miliar)
mengidentifikasi melalui 'Medical Tourism'
berbagai tantangan pada tahun 2012 dan
dalam melkukan 2014. Para wisatawan
kegiatan Medical yang datang ke India lebih
Tourism di India, dan banyak dari Amerika
untuk menyarankan Serikat, Eropa dan Timur
atau Tengah, di India, mereka
merekomendasikan mencari rumah sakit yang
strategi pemasaran aman, nyaman dan
pengembangan Medical murah.
Tourism di India.
6. Ramen Das Medical Marketing In Elk Asia Artikel ini bertujuan Qualitative Keberhasilan strategi
(2017) Promoting Medical Pacific untuk menyoroti and pemasaran 7P yang
Tourism In India Journal Of prospek Medical Quantitative dilakukan oleh India
Marketing Tourism di India dan methods mampu membawa India
And Retail mencoba untuk ke peringkat teratas di
Management menggambarkan Medical Tourism Market
penerapan 7P dari dunia.
bauran pemasaran
dalam mempromosikan
Medical Tourism di
India.
7. Dadang Analisis Penentuan Majalah Ilmiah Mengembangkan produk Metode Penelitian ini menggunakan
Munandar Segmen, Target, Dan UNIKOM serta program pemasaran kualitatif dan konsep pemasaran
(2011) Posisi Pasar Home yang dirancang khusus kuantitatif segmentasi dimana didasari
Care bagi masing-masing dengan demografi, geografi,
Di Rumah Sakit Al- segmen dan psycographyc. Hasil
Islam Bandung segmentasi ditentukan
sebagai target pasar dan
posisi pasar.
8. Hanugerah Strategi Jurnal Penelitian ini ditujukan Metode desk Hasil peneltian dapat
Kristiono L. Pengembangan Kepariwisataan untuk mengetahui strategi research dan disimpulkan bahwa terdapat
(2018) Medical Tourism: pengembangan Medical metode 5 faktor-faktor
Studi Kasus Medical Tourism dengan studi wawancara pengembangan Medical
Tourism Di Korea kasus di Korea Selatan. Tourism yang telah dilakukan
Selatan Korea Selatan dengan lebih
banyak memanfaatkan
segala potensi dan kekuatan
yang dimiliki oleh Korea
Selatan.
PEMBAHASAN

Strategi pemasaran yang dilakukan setiap Negara atau wilayah

untuk mengembangkan Medical Tourism meliputi; Segmentasi, Targeting

dan Positioning. Segmentasi pasar adalah suatu proses menempatkan

konsumen ke dalam sub kelompok yang memiliki respon yang sama

terhadap suatu program pemasaran. Menurut Rambat Lupiyoadi

segmentasi pasar adalah membagi pasar menjadi kelompok pembeli yang

dibedakan menurut kebutuhan, karakteristik, atau tingkah laku, yang

mungkin membutuhkan produk yang berbeda.4 Berdasarkan teori tersebut

temuan penelitian yang dilakukan oleh Jutamas mengenai strategi

pemasaran untuk mengembangkan Medical Tourism yang ada di

Thailand.2 Dalam mengembangkan program Medical Tourism Negara

Thailand memusatkan segmentasi pasar mereka pada Kelompok-

kelompok utama wisatawan medis yang datang dari negara-negara

industri dunia terutama Eropa, Inggris, Timur Tengah, Jepang, Amerika

Serikat, dan Kanada di mana biaya pengobatan sangat mahal dan sering

ada waktu tunggu yang lama untuk perawatan.

Targeting merupakan keputusan dalam menentukan target

pemasarannya di rumah sakit Program pemasaran yang dilakukan harus

mencakup semua elemen dari bauran pemasaran dan dirancang sesuai

dengan segmen yang ditargetkan. 5 Pihak rumah sakit harus memutuskan

dengan tepat bagaimana dan dimana segmen yang ditargetkan, untuk

mengarahkan suatu produk atau merek, dan kebutuhan atau keinginan


pelanggan tersebut. Berdasarkan teori mengenai targeting, temuan

penelitian yang dilakukan Parikshat dan Ramjit, di mana dalam upaya

pengembangan Medical Tourism di Negara India mereka melakukan

target pemasarannya dengan mencakup semua elemem bauran

pemasaran yang terdiri dari 8 P yaitu, Produk, Price, Place, Promotion,

People, Proses, Physical Evidence (Bukti Fisik), dan Produktivitas. 1

Positioning merupakan posisi sebagai suatu latihan kreatif yang

dilakukan terhadap produk yang ada.4 Penetapan posisi dimulai dengan

produk, suatu barang, jasa, organisasi, lembaga, atau bahkan orang.

Penetapan posisi pasar adalah tindakan merancang tawaran dan citra

organisasi sehingga menempati suatu posisi yang terbedakan (diantara

pesaing) di dalam benak pelanggan sasarannya. Tujuan penetapan posisi

adalah untuk membedakan persepsi organisasi berikut produk dan

jasanya dari pesaing.6 Berdasarkan uraian mengenai teori positioning

temuan penelitian terdahulu menunjukan bahwa dalam upaya

mempromosikan Medical Tourism yang ada di India, pihak rumah sakit di

Negara tersebut menggunakan kreatifitas terhadap produk yang mereka

miliki, dengan menawarkan layanan kesehatan atau perawatan yang

bervariasi, seperti terapi, yoga, pijat, obat tradisional, ayupredic, dan

layanan kesehatan lainnya.3

Penetapan posisi banyak mengedepankan unsur komunikasi dan

merupakan strategi komunikasi. Produk barang dikomunikasikan lewat

atribut yang dimiliki barang tersebut dan produk jasa dikomunikasikan


seputar karakteristik jasa. Berdasarkan analisis artikel, didapatkan bahwa

pentingnya strategi pemasaran yang dilakukan setiap Negara atau wilayah

untuk mengembangkan Medical Tourism di Negara tersebut.

Penelitian yang dilakukan oleh Jutamas mendapatkan hasil bahwa

Peningkatan jumlah pasien internasional menunjukkan bahwa Thailand

memiliki potensi besar untuk pariwisata medis.2 Peningkatan strategi

pemasaran juga mampu meningkatkan citra Thailand sebagai tujuan

wisata medis. Dalam rangka menghadapi tantangan persaingan dengan

Negara-negara seperti India, Singapura, Malaysia dan lainnya, Thailand

harus meningkatkan strategi pemasarannya sebagai tujuan wisata medis

favorit di wilayah tersebut. Oleh karena itu, penelitian eksplorasi ini

ditetapkan untuk mengevaluasi strategi pemasaran penyedia layanan

kesehatan melalui wawancara dan melakukan observasi dengan

pemangku tenaga kesehatan, serta mengusulkan strategi pemasaran

yang efektif untuk melestarikan dan meningkatkan posisi Thailand sebagai

tujuan wisata medis terkemuka. Berdasarkan temuan hasil wawancara

dengan pemangku tenaga kesehatan mengenai strategi pemasaran untuk

kegiatan Medical Tourism yang ada di Negara Thailand, mereka

menggunakan strategi pemasaran marketing mix yang terdiri dari 7P, yaitu

Produk, Price, Place, Promotion, People, Proses, dan Physical Evidence

(Bukti Fisik).

Pada penelitian Nayef, dkk ditemukan bahwa pentingnya penelitian

ditunjukan dalam peran pemasaran sebagai faktor penting untuk promosi


pariwisata medis, yang tercermin pada kembalinya ekonomi negara dan

merupakan salah satu sumbu penting dari pertumbuhan ekonomi

Yordania karena mereka dianggap sebagai pusat pengobatan dan

kesehatan di dunia.7

Penelitian Reza Azmi, dkk menemukan hasil bahwa dalam strategi

pemasarannya, penelitian ini menggunakan iklan untuk menarik para

wisatawan dalam melakukan kegiatan Medical Tourism.8 Faktor iklan

menduduki peringkat kelima setelah faktor staf, layanan, tempat, dan

proses. Ada konsensus di antara para peneliti bahwa iklan memainkan

peran utama dalam menarik pelanggan. Mengingat bahwa faktor-faktor

seperti staf, layanan, proses, dan tempat adalah parameter pemasaran

utama yang mempengaruhi kecenderungan pasien untuk merujuk ke

rumah sakit tertentu, eksekutif senior dari rumah sakit dianjurkan untuk

memperhitungkan keamanan, kenyamanan, dan kesejahteraan pasien

sebagai persyaratan dasar pemasarannya.

Strategi pemasaran didasarkan pada 8 P bauran pemasaran yaitu

Produk, Price, Place, Promotion, People, Proses, Physical Evidence (Bukti

Fisik), dan Produktivitas.1 Dari strategi pemasaran yang mereka gunakan

bahwa ada peningkatan jumlah pasien asing berbondong-bondong ke

India untuk pengobatan. Negara tersebut bisa mendapatkan Rs 100 miliar

(US $ 2,3 miliar) melalui Medical Tourism pada tahun 2012 dan 2014.

Para wisatawan yang datang ke India lebih banyak dari Amerika Serikat,
Eropa dan Timur Tengah, di India, mereka mencari rumah sakit yang

aman, nyaman dan murah.

Adapun penelitian dari Dadang Munandar menyatakan bahwa

pihak Rumah Sakit Al-Islam Bandung menggunakan strategi pemasaran

untuk mengembangkan pelayanan kesehatan unggulan yang ada di

rumah sakit tersebut. Strategi yang digunakan untuk mengembangkan

pelayanan kesehatan unggulan yang ada di Rumah Sakit Al-Islam

Bandung adalah strategi pemasaran dengan konsep STP (Segmenting,

Targeting, dan Positioning Strategy).4 Penelitian ini menggunakan

segmentasi faktor demografis, geografis, dan psikografi pada pelanggan

dan pasar potensial rumah sakit. Hasil segmentasi tersebut ditentukan

sebagai data penentuan target pasar, dan juga pada penentuan

positioning pasar.

Jika penelitian di atas lebih kepada strategi pemasaran Medical

Tourism, beda halnya dengan penelitian yang diteliti oleh Anugerah, hasil

dari penelitian ini lebih kepada strategi pengembangan Medical Tourism.

Berdasarkan peneltian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa

strategi pengembangan Medical Tourism yang telah dilakukan Korea

Selatan adalah dengan lebih banyak memanfaatkan segala potensi dan

kekuatan yang dimiliki oleh Korea Selatan.9 Pemanfaat segala potensi dan

kekuatan tersebut meliputi, 1) memanfaatkan pelayanan yang prima

melalui Excellence in medical care & service didukung dengan fasilitas

yang mutakhir, 2) memanfaatkan kondisi geografis Korea Selatan yang


Easy Accessibility dengan pasar wisatawan yang ada, 3) memanfaatkan

komitmen dari strong support from government untuk memberikan jaminan

berusaha, 4) memanfaatkan “Hallyu” (Korean Wave) sebagai suatu

budaya yang menarik untuk merangsang minat dan motivasi datangnya

wisatawan yang hendak berkunjung ke Korea Selatan, dan 5)

memanfaatkan perkembangan paradigma masyarakat terhadap

kesehatan dengan nilai-nilai kehidupan melalui New Paradigm (Medical

Korean Wave 4.).

Analisis beberapa artikel di atas, dapat disimpulkan bahwa strategi

pemasaran suatu pelayanan kesehatan sangat berpengaruh untuk

pengembangan atau meningkatkan minat para wisatawan dalam

melakukan kegiatan Medical Tourism ke suatu Negara. Dalam upaya

mengembangkan suatu pelayanan kesehatan, maka negara tersebut

harus mampu bersaing sehingga perlu menentukan suatu langkah

stategis pemasaran yang tepat. Wilayah yang dapat bersaing dengan baik

dalam industri ini maka wilayah atau Negara tersebut dapat memiliki

keunggulan yang kompetitif.

KESIMPULAN

Adanya strategi pemasaran Medical Tourism yang dilakukan oleh

beberapa Negara berkembang, menjadikan Negara tersebut menjadi

tujuan Negara maju untuk melakukan pariwisata medis. Walaupun strategi

yang mereka gunakan berbeda-beda, tetapi pada dasarnya tujuannya

sama. Strategi pemasaran yang paling banyak dilakukan oleh Negara-


negara tersebut adalah strategi pemasaran 7P yaitu Produk, Price, Place,

Promotion, People, Proses, dan Physical Evidence (Bukti Fisik). Karena

strategi ini paling efektif untuk meningkatkan minat wisatawan dalam

melakukan kegiatan Medical Tourism ke Negara tersebut. Konsep suatu

pemasaran pelayanan kesehatan meliputi segmentasi, targeting, dan

positioning mampu meningkatkan daya saing secara kompetitif antar

rumah sakit dan meningkatkan minat wisatawan domestik maupun

mancanegara untuk melakukan kegiatan Medical Tourism.

IMPLIKASI
Implikasi bagi manajemen dan pembuat kebijakan di Rumah Sakit

dapat menerapkan konsep pemasaran pelayanan kesehatan meliputi

segmentasi, targeting, dan positioning untuk meningkatkan daya saing

secara kompetitif antar rumah sakit. Kegiatan Medical Tourism untuk

meningkatkan pelayanan kesehatan dan minat wisatawan domestik

maupun mancanegara dapat menerapakan strategi pemasaran 7P

meliputi: Produk, Price, Place, Promotion, People, Proses, dan Physical

Evidence.

DAFTAR PUSTAKA

1. Parikshat, S, Manhas. (2015). Marketing Analysis Of Medical


Tourism In India. Enlightening Tourism. A Pathmaking Journal, Vol.
5, No. 1, 2015,1-39.
2. Jutamas, R & Ilian, Assenov. (2011). Medical Tourism in Thailand
and Its Marketing Strategies. Journal Of Tourism, Hospitality,
Culinary Arts, Vol. 3, Issue. 2, 2011, 95-105.
3. Sandhya, R, Anvekar. (2012). Medical Tourism in India: A Strategic
Approach Towards Effective Branding for Health Care Services
Marketing. American Journal of Management, Vol. 12, 02 Maret
2012, 108-116.
4. Dadang, Munandar. (2011). Analisis Penentuan Segmen, Target,
Dan Posisi Pasar Home Care Di Rumah Sakit Al-Islam Bandung.
Jurnal Majalah Ilmiah UNIKOM, Vol. 6, No. 2.
5. Keegan dan Green. (2008). Global Marketing Edisi 5. Penerbit
London Pearson Education
6. Lupiyoadi. (2001). Manajemen Pemasaran Jasa Teori dan Praktek.
Salemba Empat: Jakarta
7. Nayef at all. (2017). Medical Tourism and Its Role in Marketing
Jordan Abroad. International Review of Management and
Marketing, Vol. 5, Issue. 4, 2017, 180-185.
8. Reza Azimi at all. (2017). A Study of the Effect of Advertising on
Attracting Medical Tourism. International Journal of Travel Medicine
and Global Health. Vol. 5, No. 3, 30 August 2017, 89-93.
9. Hanugerah, K, Liestiandre. (2018). Strategi Pengembangan
Medical Tourism: Studi Kasus Medical Tourism Di Korea Selatan.
Jurnal Kepariwisataan, Vol. 17, No. 2, September 2018, 1-14.

Anda mungkin juga menyukai