Anda di halaman 1dari 20

ASKEP ANGINA PEKTORIS

Tujuan pembelajaran:

Mahasiswa akan dapat


menjelaskan askep klien angina
pektoris dengan tepat

JOHN/2018
1
Pokok Bahasan
• Pengertian
• Penyebab
• Patofisiologi
• Macam-macam angina
• Faktor pencetus
• Pengkajian
• Diagnosa keperawatan
• Tujuan
• Intervensi

JOHN/2017 2
Pengertian
• Suatu sindrom klinis dimana terjadi sakit
dada yang khas:
– Seperti tertekan atau teraa berat di dada, sering
menjalar ke lengan kiri
– Timbul, saat beraktivitas, segera hilang saat
istirahat

JOHN/2017 3
Patofisiologi
• Adanya proses atherosklerosis dan atau
apasme pembuluh darah .
• Iskemia miokardium akan menyebabkan
nyeri dada

JOHN/2017 4
Macam-macam angina pektoris
• Stable angina
– Serangan nyeri darda tidak berubah-rubah dalam waktu
berbulan-bulan
– Timbul saat kerja berat, hilang saat istiraht
• Unstable angina= Preinfark angina
– Timbul saat kerja ringan, istirahat atau setelah makan,
– nyeri berat dan lama,
– Umumnya perlu >2 tab nitro.
– Risiko trejadi infark akut atau kemtian mendadak
• Angina persistens…………………………dst

JOHN/2017 5
Faktor pencetus serangan angina
• Emosi
• Stress
• Kerja terlalu berat
• Udara dingin
• Makan terlalu banyak

JOHN/2017 6
Pengkajian
1. Riwayat penyakit:
– Lokasi nyeri:
– Kualitas nyeri:
• seperti ditekan benda barat atau dijepit/perasaan tidak enak didada
– Hubungan dengan aktivitas:
• timbul saat aktivitas, hilang saat istirahat
– Lama serangan:
• 1 – 5 mnt
• > 20  INFARK

• sternal/substernal/dada sebelah kiri menjalar ke lengan kiri, kadang-


kadang punggung, rahang, leher, bahu,epigastrium
• Penyempitan pembuluh darah menyebabkan suplai darah (oksigen dan
nutrisi) ke jantung terganggu

JOHN/2017 7
2. Faktor risiko:

• Perokok
• Hipertensi
• Obesitas
• DM
• Hiperlipidemia
• Stress/cemas

JOHN/2017 8
3.Persepsi klien “Chest Pain”
• Lokasi nyeri dan radiasinya
• Kualitas nyeri seperti dicekik/ raa berat dalam
dada/ tertekan /tidak nyaman
• Lamanya: 1- 5 mnt
• Hubungan dengan aktivitas
• Gejala menyertai: gelisah, mual, diaphoresis
• Faktor yang meringankan : istirahat/ nitro
• Faktor pencetus: udara dingin, stress,emosi dll

JOHN/2017 9
4. Data objektif
• Perilaku pasien
– gelisah, kadang-kadang memegang sternum
• Perubahan tanda-tanda vital
• Perubahan irama jantung

JOHN/2017 10
5.Diagnostik test
• EKG:
– Kelainan EKG pada angina tidak selalu ada
– Depresi segmen ST, gelombang T terbalik saat
serangan
• Treadmil:
– Mengetahui beban kerja fisik
• Angiografi coroner:
– Mendeteksi sirkulasi koroner  arteri
tersumbat atau sempit

JOHN/2017 11
NDx. ANGINA PEKTORIS
1. Nyeri dada (akut) b/d suplai darah ke otot
jantung menurun
• Melaporkan nyeri frekuensi, durasi dan intensitas
• Meringis, gelisah, merintih, mondar-mandir
• Otonomi respons: berkeringat, TD & nadi
berubah, dilatasi pupil, /frekuensi napas
2. Penurunan C.O b/d iskemik miokardial/
gangguan sistem konduksi
• Perubahan pembacaan hemodinamik, dispnea,
gelisah, penurunan toleransi aktifitas, kelemahan,
menurunnya nasi perifer, akral dingin/kulit pucat,
perubahan status mental, nyeri dada kontinu

JOHN/2017 12
3. Cemas(ringan, sedang berat) b/d krisis
situasi / ancaman konsep dari (gangguan
citra kemampuan)/ perubahan status
kesehatan
• Ketakutan , gelisah, merasa tidak berpengaruh
pada keluarga/ masyarakt, takut mati sabagai
kenyataan
4. Kurang mengetahuan mengnai kondisi/
kebutuhan pengobatan b/d Informasi
tidak akurat/ salah interpretasi informasi
• Bertanya, minta informasi, tidak akurat mengikuti
instruksi

JOHN/2017 13
RENCANA INTERVENSI
1. Nyeri Dada (Akut)
– Anjurkan melaporkan cepat bila ada nyeri
• Nyeri & C.O  merangsang sss  pengeluaran
norefineferin agregasi trombosit & pengeluaran
tromboxane A2  vasokonstriksi  spasme
a.koronaria  mempepanjang serangan angina
– Kaji dan catat respon klien
– Identifikasi pencetus, frekuensi, dursi,
intensitas
• Membedakan angina stabil (3-5’) Unstabil (berakhir
>45’)

JOHN/2017 14
• Istirahat total selama episode angina
•  kebutuhan O2 miokard  meminimalkan resiko
cedera/nkrosis
• Tinggikan tempat tidur bila napas pendek
• Memudahkan pertukaran dan mencegah hipoksia
• Pantau kecepatan/irama jtg
• Angina unstabil mengalami disritmia mengancam hidup
secara akut
• Pantau T.V
• TD dapat secara dini & dapat terjadi tekikardi akibat
respon simpatis

JOHN/2017 15
• Pertahankan lingkungan tenang, nyaman,
bila perlu batasi penngunjung
• Stres mental/emosi me  kerja miokard
• Beri makanan lembut, biarkan istirahat
selama 1jam setelah makan
• Menurunkan kerja miokard sebungan dengan kerja
pencernaan
• Kolaborasi:
• O2:
– sediaan O2 untuk kebuthan miokar/mencegah iskemik
• Nitrogliserin sublingual :
– Efek cepat vasodilator (berakhir 10-30’)

JOHN/2017 16
– Nitro tablet:
• Vasodilatasi panjang ( dapat menyebabkab sakit
kepala, pusing)  ubah dosis/hentikan bila perlu
– Penyekat beta: atenolol (propanolol):
• Menurunkan angina dengan menurunkan kerja
jantung
– Morfin sulfa:
• Vasodilatasi perifer dan merunkan kerja miokard
• Efek sedatif untuk menghasilkan relaksasi
• Menghantikan aliran katekolamin, vasokonstriksi 
nyeri dada. (IV untuk efek cepat)
– Pantau perubahan EKG:
• Segmen S-T depresi, T terbalik

JOHN/2017 17
Curah Jantung menurun
• Pantau TV(Frekuensi jantung & TD
• Takikardi dapat terjadi karena nyeri, cemas dan
hipoksemia
• TD :hipotensi/hipertensi
• Evaluasi status mental
• Perfusi ke otak  perubahan status mental
• Petahankan tirah baring selama episode akut
•  konsumsi O2
• Berikan istirahat & bantu ADL
• Menghemat energi,  kerja jantung

JOHN/2017 18
• Kolaborasi:
– O2 tambahan sesuai indikasi
• Kebutuhan miokard u/ kontraksi,menurunkan
iskemia dan kadar asam laktat
– Nifedipin, veravamilf (penyekat saluran K):
•  tahan vaskuler  TD & kerja jtg
– Propanolol (Penyekat beta):
•  frekuensi jtg & TD sistolik  kerja jantung 

JOHN/2017 19
JOHN/2017 20

Anda mungkin juga menyukai