Anda di halaman 1dari 11

RADIOAKTIF

SMA NEGERI 1 KABUN


ROKAN HULU
RIAU
2017
DISUSUN OLEH :
NURJAMIATI
RISKA DELINA
DARA SYAPUTRI
SYAHRUL NANDIKA
SILVIE DWI ANANDA
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Ketika orang mendengar kata radioaktif sering kali yang


terbayang dibenak adalah bom atom yang menakutkan. Sampai saat ini
zat radioaktif masih menakutkan, padahal dapat diijinkan sehingga
menjadi bermanfaat.
Manfaat zat radioaktif atau radiosotop sebagai teknologi
damai, jauh lebih besar dibandingkan dengan zat radioaktif sebagai
teknologi pemusnahan masal. Sepanjang sejarahnya bom atom sebagai
pemusnah hanya digunakan pada Perang Dunia II, dalam menaklukam
Jepang oleh Amerika dan sekutunya. Setelah itu tidak ada lagi yang
berani menggunakan karena efeknya terlalu mengerikan.
Akan tetapi sampai saat ini masih ada kelompok masyarakat
yang secara apriori mempunyai anggapan bahwa teknologi radioisotop
atau teknologi nuklir pada umumnya dianggap suatu teknologi yang
berbahaya dan harus ditentang kehadirannya di muka bumi ini.
Pandangan semacam ini adalah suatu pandangan yang diluruskan.
Mungkin belum banyak yang menyadari tentang pemanfaatan
teknologi radioisotop atau teknologi nuklir yang sangat besar dan aman.
Manfaat tersebut antara lain adalah dalam meningkatkan nilai tambah
suatu produk industri, mengungkapkan fenomena alam, menghasilkan
produk pertanian unggul, mengungkapkan berbagai kelainan organ tubuh,
serta digunakan dalam bidang hidrologi, atau pun sebagai pembangkitn
listrik tenaga nuklir.
Penggunaan teknik radio-isotop semakin lama semakin berkembang
sejalan dengan berkembangnya teknologi komputerisasi. Tantangan dari
berbagai permasalahan dalam industri, serta kebutuhan energi bagi
masyarakat,juga memacu pengembangan teknologi nuklir.
Seiring perkembangan teknologi masa kini dengan adanya
radioaktif membawa perkembangan di dalam berbagai aspek kehidupan.
Perlu kita ketahui bahwasannya dengan berkembangnya teknologi membawa
perubahan yang sangat signifikan, akan tetapi semua itu selain memberikan
pengaruh yang positif juga menimbulkan efek negatif pula. Di dalam
makalah ini akan dijelaskan beberapa hal mengenai radioaktif.
1.2. Rumusan Masalah

Dalam penulisan makalah ini, penulis merumuskan masalah sebagai


berikut :

1. Apa Pengertian Radioaktif ?


2. Apa Saja Unsur – Unsur Radioaktif di Alam ?
3. Apa Pengertian Sinar Radioaktif ?
4. Bagaimana Cara Peluruhan Radioaktif ?
5. Bagaimana Cara Menentukan Reaksi Inti ?
6. Apa Yang Dimaksud Deret Radioaktif ?
7. Apa Saja Alat – Alat Pendeteksi Radiasi ?
8. Apa Saja Kegunaan dan Bahaya Radioisotop ?
1.3. Batasan Masalah

Berdasarkan rumusan masalah di atas penulis membatasi masalah


sebagai berikut :

1. Pengertian Radioaktif
2. Unsur – Unsur Radioaktif di Alam
3. Sinar Radioaktif
4. Peluruhan Radioaktif
5. Reaksi Inti
6. Deret Radioaktif
7. Alat Deteksi Radiasi
8. Kegunaan dan Bahaya Radioisotop
1.4. Tujuan dan Manfaat
1.4.1. Tujuan
1. Dapat Mengetahui Pengertian Radioaktif
2. Dapat Mengetahui Unsur – Unsur Radioaktif di Alam
3. Dapat Mengetahui Sinar Radioaktif
4. Dapat Mengetahui Peluruhan Radioaktif
5. Dapat Mengetahui Reaksi Inti
6. Dapat Mengetahui Tentang Deret Radioaktif
7. Dapat Mengetahui Apa Saja Alat – alat Pendeteksi Radiasi
8. Dapat Mengetahui Kegunaan dan Bahaya Radioisotop
1.4.2. Manfaat
Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari penulisan
makalah ini adalah untuk dapat mengetahui dan memahami serta
mengenal apa itu Radioaktivitas beserta kegunaan dan
bahayanya. Penulisan makalah ini juga dapat menambah wawasan
ilmu pengetahuan khususnya dalam bidang kimia serta menambah
rasa ingin tahu. Makalah ini juga dapat digunakan sebagai
literatur atau sumber pembelajaran selain buku paket kimia.

1.5 Metode Penulisan


Metode penulisan dari makalah ini yaitu berdasarkan kutipan dari
buku mata pelajaran kimia dan media internet. Data yang telah terkumpul
dianalisis dan diinterprestasikan sesuai dengan apa adanya dan kemudian
dideskripsikan sesuai dengan tujuan penulis.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Radioaktif


Radioaktifitas adalah sifat suatu unsur yang dapat memancarkan
radiasi ( pancaran sinar ) secara spontan. Tergolong kedalam zat radioaktif,
unsur tersebut biasanya bersifat labil, berarti tergolong zat radioaktif
adalah isotopnya, karena untuk mencapai suatu kestabilan salah satunya
harus melakukan peluruhan. Peluruhan zat radioaktif untuk menghasilkan
unsur yang lebih stabil sambil memancarkan partikel seperti, partikel alpha (
α ) ( sama dengan inti He ), partikel beta ( β ), dan partikel gamma ( γ ).
Reaksi kimia berasal dari unsur – unsur yang bergabung membentuk suatu
senyawa. Dalam peristiwa ini elektron dan inti atom mempunyai peranan yang
sangat penting.

(Sumber : https://fisikakontekstual.wordpress.com/fisika-modern-dan-radioaktivitas/)
Gambar 2.1 Rutherford’s Experimental Design
Walaupun inti atom baru ditemukan oleh Rutherford tahun 1911, namun
gejala – gejala yang ditimbulkan oleh inti atom sudah lama dikenal oleh seorang
ahli fisika dari Prancis, yaitu Henry Becquerel (1852 – 1908 ) pada tahun 1896.
Pada mulanya, Henry Becquerel sedang mempelajari gejala fluoresensi yaitu
berpendarnya benda pada saat disinari dan gejala fosforesensi, yaitu
berpendarnya benda untuk sementara waktu walaupun sudah tidak disinari lagi,
seperti menyalanya jarum jam pada waktu gelap.
Ternyata tak terduga, senyawa – senyawa uranium mengalami radiasi
dengan daya tembus yang sangat kuat, walaupun benda- benda itu tidak disinari
terlebih dahulu. Mula – mula Becqurel menduga bahwa bahan – bahan dari uranium
menyimpan energi dari cahaya matahari yang telah terlebih dahulu mengenai
uranium itu. Sebab, rasanya tidak mungkin memancarkan suatu energi apabila
sebelumnya tidak menerima lebih dahulu.
Kemudian, Becquerel melakukan pengujian dengan menyimpan bahan
uranium didalam kotak timah yang tertutup rapat sampai beberapa bulan.
Ternyata, bahan dari uranium yang telah tersimpan ini menunjukkan aktivitas
radiasinya meskipun di tempat yang gelap dan masih dapat menghitamkan pelat
film. Becqurel mengambil kesimpulan bahwa radiasi uranium bukan gejala
fluoresensi ataupun fosforesensi, melainkan dari bahan uranium itu sendiri. Unsur
yang dapat memancarkan radiasi dari dirinya sendiri disebut dengan Unsur
Radioaktif. Sifat zat yang dapat memancarkan radiasi secara spontan disebut
Radioaktivitas.
(Sumber : http://forummakalah.blogspot.co.id/2015/10/makalah-kimia-tentang-zat-radioaktif.html )
Gambar 2.2 Lambang Radioactive

Penemuan Becqurel tentang Radioaktivitas mengundang pertanyaan


bagi para ilmuwan, masih adakah unsur lain yang bersifat sama seperti uranium
? hal itu menarik perhatian sepasang suami istri yaitu Piere Curie ( 1859 –
1906 ) dan Marie Curie ( 1867 – 1934 ) untuk melakukan penelitian berikutnya,
selanjutnya merekan menemukan dua unsur radioaktif baru yaitu polonium dan
radium.
(Sumber : http://fisikazone.com/radioaktivitas/penemu-radioaktivitas/)
Gambar 2.3 Piere Curie dan Marie Curie

Anda mungkin juga menyukai