Anda di halaman 1dari 24

MEDULA SPINALIS

Dr. RANI OKTASARI


 Medulla spinalis terletak di di dalam canalis vertebralis. Pada
orang dewasa normal terbentang dari foramen magnus os
occipital sampi discus intervertebralis antara vertebra L1 dan L2,
tetapi dapat berakhir pada vertebra T 12 atau L3.

 Medulla spinalis menggelembung pd 2 tempat yaitu:


1. Intumescentia cervicalis (segmen C4 dan T1) membentuk
pleksus brachialis yg menpersarafi extremitas superior
2. Intumescentia lumbosacralis (segmen L2 dan S3) membentuk
pleksus lumbalis dan sacralis mempersarafi ekstremitas inferior

ANATOMI
 Susunan bagian dalam Medulla Spinalis:

1. Substansia grisea (warna gelap abu-


abu)
2. Substansia alba (warna pucat) sbg
jaras konduksi impuls aferen dan eferen
antara berbagai tingkat medulla spinalis.
 Substansia grisea:
- Cornu Ventral ( anterior)
- Cornu Dorsal (posterior)
- Cornu intermedium
- Terutama terdiri dari badan sel dan dendrit,
bagian ini mengandung neuron MOTORIK.

- Terdapat 3 bagian utama:


1. Kelompok medial:
- terbentang dri segmen C1 sampai Co 1
- nucleus ventromedialis dan dorsomedialis
- melayani otot leher, truncus, m.
Intercosta dn abdomen

Cornu Ventral (Anterior)


2. Kelompok lateral :
- melayani otot memberum superius dan inferius
hanya ditemukan pd segmen MS tertentu ( C4
sampai T1) (L2 sampai S2)
- nucleus ventroventrolateralis: (C4-T1) otot
cingulum dan brachium, (L2-S2) cingulum dan
tungkai atas
- nucleus dorsolateralis: (C4-T1) otot antebrachium
dan tangan, (L2-S2) otot tungkai bawah dn kaki
- nucleus retrodorsolateralis: neuron yg maat besar
dn axon yg panjang. (C8-T1) otot yg menggerakan
jari tangan, (S1-S3) otot yg menggerakan jari-jari
kaki
 Kelompok sentral
Terletak ditengah-tengah cornu ventrale
- Nucleus phrenicus (C4-C6)
- Nucleus accesorius ( C1-C5 atau C6)
 Merupakan pusat SSO/ANS di Medulla
Spinalis.

 1. Cornu Intermediolaterale: Th1-L3


merupakan pusat spinal sympathicum
/sympathicus.

2. Cornu Intermediomediale atau nuclei


parasymphatici sacrales: S 2-4.

Cornu Intermedium
1. Substantia Gelatinosa
• Di bagian apex
• Ditemukan di semua segmen medula spinalis
• Menerima serat-serat aferen halus yang
mengantarkan impuls-impuls nyeri dan suhu
2. Nucleus Propius
• Menempati sebagian besar cornu dorsale
• Terdapat mulai segmen C! sampai Co. 1
• Menerima serat-serat tebal, yang mengantarkan
impuls-impuls proprioseptif dan mungkin juga raba
3. Substantia Visceralis Secundaria
• Terletak pada bagian lateral basis cornu dorsale
• Terdapat pada segmen Th 1 sampai L 3
• Menerima serat-serat aferen visceral

Cornu Dorsale
Lesi Medulla Spinalis
 Infeksi pada satu atau beberapa ganglia
spinalia oleh virus neurotropik
 Paling sering terjadi di regio torakal dan
menyebabkan eritema yang nyeri pada
dermatom yang sesuai
 Gambaran klinis ini disebut herpes zoster,
rasa tidak nyaman, nyeri seperti ditusuk-
tusuk dan parestesia di area yang terkena

Sindrom ganglion radiks dorsalis


Lesi di Posterior Root -
NEUROSYPHILIS
Disruption dorsal column

Effect:
Bilateral loss of touch
(hypesthesia), vibration
sense , proprioception (loss
of position sense), ataxia,
asynergia
intact motor function, pain
and temp sensation

Cause:
posterior spinal artery
occlusion, tertiary syphilis,
Friedrich's ataxia, Subacute
Degeneration of the cord
(B12 deficiency)

Lesi Medulla Spinalis


SINDROM KORNU POSTERIUS
 Manifestasi klinis siringomielia,
hematomielia, tumor intramedular medula
spinalis, dan lain-lain.
 Menimbulkan defisit somatosensorik
segmental
 Sensasi nyeri dan suhu segmen ipsilateral
yang sesuai hilang dan menyisakan
sensasi bagian kolumna posterior (sensasi
epikritik dan propioseptif) => Defisit
Somatosensorik Terdisosiasi
SINDROME KORNU ANTERIUS
Berasal dari :
 traktus piramidalis,
 jaras desendens non piramidalis (
diantaranya traktus retikulospinalis, traktus
tektospinalis, traktus vestibulospinalis, dan
traktus rubrospinalis.

KORNU ANTERIOR
 Berbagai jenis atrofi otot spinal secara
spesifik mempengaruhi sel-sel kornu anterior,
terutama pada pembesaran servikalis dan
lumbalis medula spinalis.
 Poliomielitis : sel kornu anterius hilang secara
akut & ireversible : menyebabkan paresis
flasid otot-otot di segmen yan sesuai.
 Otot proksimal cendrung lebih terpengaruh,
otot menjadi atropi. Pada kasus berat dapat
digantikan seluruhnya oleh jaringan ikat dan
lemak .

SYNDROME KORNU ANTERIOR


Lesi Medulla Spinalis
Gambaran klinisnya, kombinasi paresis plasid dan spastik. Atrofi
otot yang timbul pada awal perjalaan penyakit, umumnya sangat
berat sehingga reflek tendon dalam menghilang, jika hanya
mengenai lower motor neuron.

Jika terjadi kerusakan yang simultan pada upper motor neuron


(dengan konsekuensi berupa degenerasi traktus piramidalis dan
spastisitas),reflex umumnya tetap dapat dicetuskan dan bahkan
dapat meningkat. Degenerasi nuclei nervus kranialis motoric yang
meyertainya dapat menyebabkan disartria dan disfagia
(kelumpuhan bulbar progresif)
 The lesion of the hemisection of spinal
cord can occur due to injury, tumor, or
disc herniation.
 Injury to half the spinal cord, or
“hemisection of the cord,” produces a
unique constellation of findings: loss of
motor and fine touch on the same side as
the injury, and loss of pain/temperature
on the opposite side.
 Brown-Sequard syndrome

Hemisection of spinal cord lesion


Effects of Spinal Cord Dysfunction by Segmental Level
Location of Lesion* Possible Effects
At or above C5 Respiratory paralysis
Quadriplegia
Between C5 and C6 Paralysis of legs, wrists, and
hands
Weakness of shoulder
abduction and elbow flexion
Loss of biceps jerk reflex
Loss of brachioradialis deep
tendon reflex
Between C6 and C7 Paralysis of legs, wrists, and
hands, but shoulder movement
and elbow flexion usually
possible
Between C7 and C8 Loss of triceps jerk reflex
Paralysis of legs and hands
At C8 to T1 Horner syndrome (constricted
pupil, ptosis, facial anhidrosis)
Paralysis of legs
Between T1 and conus Paralysis of legs
medullaris

Anda mungkin juga menyukai