Anda di halaman 1dari 30

MUAL DAN MUNTAH

KELOMPOK 3
APT 18 A-1
• Anita Pramudya (21171005) Marsya Budi (21171025)
• Astri Yustica (21171008) M.Yazid B. (21171029)
• Desi Natalia (21171013) Poppy Angraini (21171036)
• DilaAnggraeni (21171016) Sindi Dwi P. (21171041)
• GhaniRusman (21171019) Syifani N. (21171044)
• I WayanEka P. (21171021) Theodorik Erik (21171045)
• Ida LailiHasanah (21171022) Virginia Karusha (21171048)
• Nabila Pandu D. (21171030)
Yeti (21171051)
• Noranisa (21171033)
DEFINISI Mual dan MUNTAH
Mual dan muntah adalah hasil interaksi yang kompleks
dari sistem gastrointestinal (GI), sistem vestibular, dan
otak yang memiliki berbagai penyebab.

Mual dan muntah merupakan gejala yang dapat disebabkan oleh


beberapa penyebab seperti GI, jantung, neurologis, dan gangguan
endokrin.

Pencegahan dan pengobatan mual dan muntah membutuhkan


langkah-langkah farmakologis dan nonfarmakologis yang
disesuaikan dengan pasien dan situasi individu.
ETIOLOGI MUAL dan MUNTAH

Lain-lain
TANDA DAN GEJALA

• pasien dengan sering mual


akan mengeluhkan gejala
Tanda seperti diaphoresis, tidak
tertarik pada lingkungan,
pucat, pingsan, dan salivasi.

• mual dan muntah yang kompleks


dan berkepanjangan, pasien
menunjukkan tanda-tanda seperti

Gejala kekurangan gizi, berat badan


menurun, dan dehidrasi (membran
mukosa kering, tenting kulit,
takikardia, dan kurangnya
kelembaban pada aksila).
PATOFISIOLOGI

Mual dan muntah terdiri atas


3 tahap

Mual Retching Muntah


Perasaan subjektif Suatu refleksif
dari keinginan Terjadi karena yang cepat
untuk muntah, kontraksi otot dimana terjadi
disertai dengan diafragma, dinding pengeluaran isi
gejala seperti perut, dan dinding
dari GI melalui
pucat, takikardia, dada serta
pernafasan mulut karena
diaforesis, dan
spasmodit terhadap kontraksi otot
salivasi.
tertutupnya glottis. perut dan dada.
TERAPI
MUAL dan MUTAH

Tujuan
terapi

Terapi Non
farmakologi

Terapi
Farmakologi
Tujuan Terapi

untuk meringankan
gejala mual dan
muntah

meningkatkan untuk mengobati


kualitas hidup mual dan muntah
pasien yang paling tepat

penting untuk pertama kali


mengidentifikasi dan
mengobati penyebab yang
mendasarinya
Terapi Non Farmakologi
Pendekatan nonfarmakologis untuk mual dan muntah termasuk : diet, fisik, dan
psikologis. Manajemen diet penting ketika NVP karena kekhawatiran efek teratogenik
dengan terapi obat. Rekomendasi yang diberikan termasuk makan sering, makanan
ringan; menghindari makanan pedas atau makanan berlemak; makan makanan ringan
tinggi protein; dan makan makanan hambar atau kering yang pertama kali pada pagi
hari. `
Konsumsi suplemen jahe (500-1000 mg sehari diberikan dalam tiga
sampai empat dosis terbagi) sangat efektif untuk NVP dalam beberapa
studi dan dianjurkan dalam pengobatan.

Stimulasi akupresur dan electroacupoint dari P6 (Neiguan) titik di bagian


dalam pergelangan tangan tampak aman dan costeffective. Namun, data
khasiat untuk pengobatan NVP, PONV dan mabuk perjalanan masih
conflicting.

Hypnosis dan psikoterapi juga aman selama kehamilan dalam situasi


di mana efek samping dan interaksi obat dapat diperhatikan.
Terapi Farmakologi
Lanjutan…
Lanjutan…
PENGOBATAN KONDISI KHUSUS
CINV (Chemotheraphy Induced
Nausia and Vomitting)

PONV (Posoperative Nausea


and Vomitting)

NVP (Nausea and Vomitting of


Pregnancy)

Motion Sickness and


Vestibular Disturbance
CINV (Chemotheraphy Induced
Nausia and Vomitting)
CINV diklasifikasikan sebagai: (a) akut
(dalam waktu 24 jam setelah kemoterapi);
(b) tertunda (lebih dari 24 jam setelah
kemoterapi); atau (c) antisipatif (sebelum
kemoterapi ketika akut atau tertunda).
PONV
(Posoperative Nausea and Vomitting)
Salah satu efek samping yang
sering terjadi setelah tindakan
anestesi umum, terjadi pada 24
jam pertama paska operasi dan
terjadi sebanyak 30 – 70 % pada
pasien rawat inap

Beberapa agen harus diberikan sebelum induksi


anestesi (aprepitant, palonosetron, deksametason)
sedangkan yang lain lebih efektif bila diberikan pada akhir
operasi (droperidol, reseptor 5-HT3 antagonis).
Scopalomine harus diberikan malam hari sebelum operasi
atau 2 jam sebelum operasi.
NVP
(Nausea and Vomitting of Pregnancy)

Mual dan muntah mempengaruhi


mayoritas wanita hamil; potensi
teratogenik dari terapi adalah
pertimbangan utama dalam pemilihan obat.
Vit B 6 Dosis: 10 mg-25mg
(piridoksin HCl) 4kali sehari

ditambahkan

doxylamin

Menyebabkan kantuk
Lanjutan…
prometazin,
• NVP lebih parah metoclopramide, dan
trimethobenzamide

Apabila tanda dan


gejala tidak berkurang

NVP dapat berkembang ONDANSETRON


menjadi hiperemesis Dosis:
gravidarum. -HG : 10 mg/8jam IV (bila perlu)

NOTE

Penambahan nutrisi enteral atau parenteral


diperlukan jika terjadi penurunan berat badan
Motion Sickness and Vestibular
Disturbance

• Sistem vestibular di telinga bagian dalam karena infeksi, trauma, neoplasma,


atau mungkin pasien mabuk mungkin akan mengalami pusing dan vertigo selain
mual dan muntah. Jika seorang pasien rentan terhadap mabuk, langkah-langkah
pencegahan termasuk meminimalkan risiko pergerakan, membatasi aktivitas
visual, memastikan ventilasi yang cukup, mengurangi besarnya gerakan, dan
mengambil bagian dalam menggagu aktivitas.
• Antikolinergik dan antihistamin adalah agen yang paling umum digunakan untuk
mencegah dan mengobati mabuk perjalanan.
• Obat oral harus digunakan sebelum adanya paparan mabuk untuk
memungkinkan waktu penyerapan yang memadai. Setelah mual dan muntah
karena mabuk terjadi, obat oral penyerapan mungkin tidak dapat dilakukan,
membuat terapi tidak efektif. Skopolamin transdermal mungkin berguna bagi
pasien yang tidak dapat mentolerir obat-obat oral atau yang membutuhkan
pengobatan untuk jangka panjang. Mengantuk dan berkurangnya ketajaman
mental adalah efek samping yang paling mengganggu dari antihistamin dan
antikolinergik. Gangguan visual, mulut kering, dan retensi urin juga dapat
terjadi.
CONTOH KASUS
 Seorang perempuan 27 tahun hamil trimester 1 datang ke
klinik dengan keluhan sering mengalami mual dan
muntah, dan BB turun. Pasien tidak merokok. Pasien telah
menggunakan vitamin prenatal sejak sebelum hamil dan
menghindari pemicu keluhannya, makan sedikit dan
sering serta menghindari makanan pedas, dan berlemak.
Namun keluhannya masih sering terjadi.
a. Termasuk tipe mual dan muntah apakah pada pasien
tersebut ?
b. Terapi apakah yang direkomendasikan untuk pasien
tersebut (non-farmakologi dan farmakologi)?
c. Perlukah pasien melakukan pemeriksaan medis lainnya
untuk mengatasi gejalanya?
Informasi Terkait Pasien
1. Seorang perempuan hamil.
2. Usia pasien: 27 th.
3. Masa kehamilan : trismester 1.
4. Gejala yang dialami: sering mual, muntah,
dan berat badan menurun.
5. Riwayat pengobatan: menggunakan vitamin
prenatal sebelum masa kehamilan.
6. Lifestyle: tidak merokok dan tidak makan
pedas serta berlemak.
ETIOLOGI

Mual dan muntah pada kehamilan


disebabkan oleh gangguan
endokrin/metabolik

Hormon yang mempengaruhi mual dan muntah


pada kehamilan :
1. hCG (human Chorionic Gonandotropin)
2. Progesteron
3. Estrogen
PATOFISIOLOGI MUAL dan MUNTAH
PADA IBU HAMIL
3 Hormon Mengalami
Perubahan

hCG (human Chorionic Gonandotropin) Progesteron Estrogen

Pada trimester 1 terjadi HCG


peningkatan hCG maksimal Memiliki efek kuat terhadap otot polos GI

Memiliki struktur yang sama Menyebabkan pengosongan lambung lebih lama


dengan TSH, sehingga hCG yg
berikatan dengan kelenjar tiroid
yang hiperaktif

Mual dan Muntah


Algoritma terapi
Vitamin B6

Doxilamine

Dehidrasi ?
Ya Tidak
NaCl / Dextrosa Promethazine
+ Dimenhidrinat
Metoclopramid
Promethazine
Dimenhidrinat

Tidak ada pegurangan gejala

Ondansetron
Rekomendasi terapi
Riwayat pengobatan
• Penghentian konsumsi vitamin prenatal

Vitamin A: membantu sintesa protein,


pembelahan sel dan pertumbuhan janin.
Vitamin B Kompleks : membantu produksi sel
darah merah sehingga dapat mencegah anemia
Vitamin C: berperan pada pembentukan kolagen yaitu
jaringan ikat pada tulang, gigi, kulit dan tendon, juga
membantu penyerapan kalsium dan zat besi

Vitamin E : membantu menertalisir radikal bebas


dan berperan pada sintesa protein.

Asam folat: membantu mencegah anemia dan


mengurangi risiko bayi lahir dengan cacat bawaan
Zat besi : selama kehamilan dibutuhkan
tambahan zat besi karena adanya peningkatan
volume darah untuk pertumbuhan janin.
Pemilihan Terapi untuk Pasien
berdasarkan Contoh Kasus
• Pasien diberikan vitamin B6 (piridoksin HCl)
Dosis : 10-25 mg (1-4 kali per hari)
• Apabila mual dan muntah tidak teratasi,
kombinasikan dengan doxilamine 12.5 – 20
mg (1-4 kali per hari)
PEMERIKSAAN medis
Tekanan darah

Dehidrasi diperoleh dari tingginya nitrogen urea dalam


darah (BUN), serum kreatinin (SCr), dan rasio BUN-SCr

Perhitungan fraksional ekskresi natrium (FeNa) kurang dari 1%


(0,01) pada pasien dengan penekanan dasar fungsi ginjal dan
kurang dari 0,2% (0,002) pada pasien dengan fungsi ginjal
dasar normal yang menunjukkan dehidrasi dan mengurangi
perfusi ginjal.

Kadar serum klorida rendah dan kadar serum


bikarbonat tinggi menunjukkan alkalosis
metabolik.
Hipokalemia dapat terjadi dari kerugian GI
potasium dan kalium intraseluler untuk
mempengaruhi alkalosis.
PUSTAKA
• Firmansyah, Mohammad Adi. 2014. Penatalaksanaan
Gangguan Saluran Cerna dalam Kehamilan MEDICAL
REVIEW. MEDICINUS. Vol 27 no1. page 46-51
• Joseph T. Dipiro, et al., Pharmacotherapy Handbook,
9ed, 2012.
• Mary Chrisholm-burn, et al, Pharmacotherapy:
principle and practice, 4th, 2016
• Murdiana, Happy Elda. 2016. Farmakoterapi Mual
Muntah Pada Kehamilan di Rawat Jalan Rumah Sakit
Klas D. Jurnal Ilmiah Farmasi. Vol 12 No.2. Halaman 45-
52.

Anda mungkin juga menyukai