Anda di halaman 1dari 21

Undang – Undang

Kewarganegaraan
Kelompok 3
1. Satrio Riha Abdilah
2. Rini Indrawati
3. Zulfikar Arya Hamid
Sejarah

Warga negara merupakan salah satu unsur hakiki dan unsur pokok dari
suatu negara, selain pemimpin, wilayah, dan pengakuan.

Status kewarganegaraan menimbulkan hubungan timbal balik antara warga negara


dan negaranya.

Setiap warga negara mempunyai hak dan kewajiban terhadap negaranya.


Demikian juga dengan negara mempunyai kewajiban memberikan perlindungan
terhadap warga negaranya. Hal ini telah diatur dalam peraturan perundang –
undangan mulai dari UUD ingga peraturan lainnya.
(Peraturan Menteri Hukum dan HAM No.
M.01-HL.03.01 Tahun 2006).
Warga negara adalah mereka yang berdasarkan hukum tertentu
merupakan anggota dari suatu negara, dengan status kewarganegaraan
warga negara asli atau warga negara ketu

Bukan warga negara atau orang asing adalah mereka yang berada
pada suatu negara tetapi secara hukum tidak menjadi anggota negara yang
bersangkutan, namun tunduk pada pemerintah dimana kita berada (duta
besar, kontraktor asing, dan sebagainya).
Penentuan status kewarganegraan yang lazim
digunakan antara lain:

• Stelsel aktif, yaitu dengan melakukan tindakan-tindakan hukum


tertentu secara aktif.
• Stelsel pasif, yaitu tanpa melakukan tindakan-tindakan hukum
tertentu.
• Seorang warga negara memiliki hak opsi dan hak repudiasi.
 Hak opsi adalah suatu hak untuk memilih suatu kewarganegaraan (dalam
stelsel aktif), sedangkan
 Hak repudiasi adalah hak untuk menolak suatu kewarganegaraan (dalam
stelsel pasif).
• Setelah diberlakukan selama 47 tahun UU no 62 Tahun 1958
mengalami perubahan pada tahun 1976. Revisi diberlakukan
terhadap Pasal 18 yang mengatur “Mengenai kehilangan
kewarganegaraan karena tinggal di luar negeri selama 5 tahun
berturut – turut dan tidak menyatakan diriuntuk tetap menjadi
WNI”
• Dalam perkembangannnya UU No. 62 Tahun 1958 baik secara
filosofis, yuridis, dan sosiologis sudah tidak sesuai dengan
perkembangan masyarakat dan tata ketatanegaraan RI
Undang – Undang No. 62 Tahun 1958 tentang
Kewarganegaraan RI dirubah karena secra : (Asep
Kurnia, 2012)
1. Filosofis :UU ini masih mengandung ketentuan” yang belum
sejalan dengan falsafah Pancasila antara lain, karena bersifat
dekriminatif, kurang menjamin pemenuhan hak asasi dan
persaan antar warga negara, serta kurang memberikan
perlidungan terhadap perempuan dan anak.
2. Yuridis : landasan konstitusional pembentukan UU ini adalah
UUD 1950 yang sudah tidak berlaku sejak Dekrit Presiden 5 Juli
1959 yang menyatakan kembali ke UUD 1945. UUD 1945 sendiri
dalam perkembangannnya telah mengalami perubahan yang
lebih menjamin perlindungan terhadap HAM dan hak warga
negara
3.Sosiologis : UU ini sudah tidak sesuai lagi dengan perkembangan
dan tuntunan masyarakat Indonesia sebagai bagian dari masyarakat
internasional dalam pergaulan global, yang menghendaki adanya
persaan perlakuan dan kedudukan warga negara di hadapan hokum
serta adanya kesetaraan dan keadilan gender (KKG)
Peraturan Perundang - Undangan
TentangKewarganegaraan
• Undang – undang Dasar 1945
• UU No. 3 tahun 1946 tentang Warga Negara dan Penduduk Negara
• UU No. 6 Tahun 1947 tentang Perubahan UU No. 3 tahun 1946
• UU No. 8 tahun 1947 tentang Memperpanjang Waktu Lagi untuk
Mengajukan Pernyataan Berhubung dengan Kewarganegaraan Indonesia
• UU No. 62 tahun 1958 tentang Kewarganegaraan RI
• UU No. 3 Tahun 1976 tentang Perubahan Pasal 18 UU No. 62 Tahun 1958
tetang Kewarganegaraan RI
• Peraturan Pemerintah No. 2 Tahun 2007 tentan Cara memperoleh ,
Kehilangan, Pembatalan dan Memperoleh Kembali Kewarganegraan RI
Asas – asas Kewarganegaran

Asas Umum
Asas yang
terdapat UU No.
12 tahun 2006
Asas Khusus
Asas Umum

• Asas persamaan di dalam hukum dan


pemerintahan,
Untuk WNI • Asas nondiskriminatif,
• Asas pengakuan dan penghormatan terhadap HAM,
• Asas keterbukaan

• Asas kepentingan nasional,


Untuk Orang atau • Asas kebenaran subbstantif,
orang – orang yang • Asas keterbukaan, dan
• Asas publisitas
hendak menjadi WNI:
Ada 4 asas umum yang dianut UU No. 12
Tahun 2006

1. Asas Ius Sanguinis ( law of the blood), adalah asas yang menentukan
kewarganegaraan seseorang berdasarkan keturunann, bukan
berdasarkan negara tempat kelahiran
2. Asas Ius Soli ( secara terbatas) ( law of the soil), asas yang menentukan
kewarganegaraan seseorang berdasarkan tempat kelahiran
3. Asas Kewarganegaraan Tunggal, asas yang menentukan satu
kewarganegaraan bagi setiap orang
4. Asas Kewarganegraan Ganda Terbatas, adalah asas yang menentukan
kewarganegaraan ganda bagi anak – anak sesuai dengan ketentuan
yang diatur dalam UU ini.
Ada 8 Asas Khus dalam Kewarganegaraan

1. Kepentingan Nasional : asas yang menentukan bahwa peraturan


kewarganegaraan mengutamakan kepentingan nasional
Indonesia, yang bertejad mempertahankan kedaulatnnya sebagai
negara kesatuan yang memiliki cita – cita dan tujuan sendiri.
2. Perlindungan Maksimum : asas yang menntukan bahwa
pemmerintah wajib memberikan perlindungan penuh kepada
setiap WNI dalamkeadaan apapun baik di dalam maupun diluar
negeri
3. Persamaan di dalam hokum dan Pemerintahan : adalah asas yang
menentukan bahwa setiap WNI mendapatkan perlakuan yang
sama didalam hokum dan pemerintahan
4. Kebenaran Substantif adalah prosedur kewarganegaraan seseorang tidak
hanya bersifat administrative, tapi juga disertai substansi dan syarat –
syarat permohonan yang dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
5. Non-Diskrimantif : adalah asas yang tidak membedakan perlakuan dalam
segala hal ihwal yang berhubungan dengan warga negara atas dasar suku,
ras, agama, golongan, jenis kelamian dan gender.
6. Pengakuan dan penghormatan terhadap HAM : adalah asas yang dalam
segala hal ihwal yang berhubungan dengan warga negara harus menjamin,
melindungi dan memuliakan HAM pada umumnya dan hak warga negara
pada khususnya.
7. Keterbukaan : adalah asas yang menentukan bahwa dalam segala
hal ihwal yang berhubungan dengan warga negara harus dilakukan
secara terbuka, termasuk batasan waktupenyelesaian permohonann
pada setiap tingkatan proses.
8. Publisitas; asas yang menentukan bahwa seseorang yang
memperoleh atau kehilangan Kewarganegaraan RI diumumkan dalam
Berita Negara RI agar masyarakat mengetahuinnya.
Kewarganegaraan adalah segala hal ihwal yang berhubungan dengan
warga negara ( pasal 1 angka 2 UU NO. 12 tahun 2006)
Pewarganegaraan atau naturalisasi adalah tata cara bagi orang asing
untuk memperoleh kewarganegaraan RI melalui permohonan (pasal
1 angka 3 ). Atau pewarganegaraan merupakan salah satu cara orang
asing menjadi WNI
• Warga negara adalah orang – orang bangsa Indonesia asli dan orang
– orang bangsa lain yang disahkan dengan undang – undang sebagai
warga negara (pasal 2)
• WNI menurut pasal 4 UU No. 12 tahun 2006 ada 13
• WNI menurut Pasal 4 UU no 12 taun 2006
• WNI adalah setiap orang yang berdasasarkan peraturan perundang –
undangan dana tau berdasarkan perjanjian pemerintah RI dengan negara
lain sebelum UU ini sudah menjadi WNI
• WNI adalah anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ayah
dan ibu WNI
• WNI adalah anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ayah
WNI dan ibu warga negara asing
• WNI adalah anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ayah
warga negara asing dan ibu WNI
• WNI adalah anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari ibu WNI,
tetapi ayahnya tidak mempunyai kewarganegaraan atau negara asal
ayahnya tidak memberikan kewarganegaraan anak tersebut
• WNI adalah anak yang lahir dalam tenggang waktu 300 hari setelah
ayahnya meninggal dunia dari perkawinanyang sah dan ayahnya WNI
• WNI adalah anak yang lahir di luar perkwinan yang sah dari
seorang ibu WNI
• WNI adalah anak yang lahir di luar perkwinan yang sah dari
seorang ibu warga negara asing yang diakui oleh seorang ayah WNI
sebagai anaknya dan pengakuan itu dilakukan sebelum anak
tersebut berusia 18 tahun atau belum kawin
• WNI adalah anak yang lahir di wilayah negararTI yang pada waktu
lahirtidak jelas status kewarganegraan ayah dan ibunya
• WNI adalah anak yang baru lahir di temukan di wilayah RI selama
ayah dan ibunnya tidak diketahui
• WNI adalah anak yang lahir di wilayah negara RI apabila ayah dan
ibunya
WNI menurut pasal 5 UU No.12 Tahun 2006

• Anak WNI yang lahir diluar perkawinan yang sah, belum berusia 18
tahun atau belum kawin dan diakui secara sah oleh ayahnya yang
berkewarganegaraan asing tetap diakui sebagai WNI
• Anak WNI yang belum berusia 5 tahun diangkat secara sah sebagai
anak oleh WNA berdasarkan penetapan pengadilan
WNI menurut pasal 21 ayat 1 dan 2 UU No.12
Tahun 2006

• Anak yang belum berusia 18 tahun atau belum kawin berada dan
bertempat tinggal di wilayah negara RI, dariayah atau ibu yang
memperoleh kewarganegaraan RI dengan sendiringa
berkewarganegaraan RI
• Anak WNA yang belum berusia 5 tahun yang diangkat secara sah
menurut penetapan pengadilan sebagai anak oleh WNI
memperoleh kewarganegaraan RI
WNI menurut Peraturan Pemerintah No 2
tahun 2007
Pasal 48 ayat 1
Anak yang belum berusia 18 tahun, atau belum kawin, berada dan
bertempat tinggaldi wilayah negara RI, dari ayah atau ibu yang
memperoleh kembali kewarganegaraan RI berdasarkan keputusan
sebagaimana dimaksud dalam pasal 46 ayat 3 dengan sendirinya
berkewarganegaraan RI
Pasal 53 ayat 1
Anak yang belum berusia 18 tahun, atau belum kawin, berada dan
bertempat tinggal di wilayah RI, dari ayah atau ibu yang memperoleh
kembali kewarganegaraan RI berdasarkan keputusan sebagaimana
dimaksud dalam pasal 51 ayat 3 dengan sendirinya berkewarganegaraan RI

Anda mungkin juga menyukai