EMPAT POLA PENGASUHAN

MENURUT BAUMRIND

Orang Tua sabar Orang Tua Orang Tua Orang Tua

atau permisif otoriter authoritativ univolved

Responsif > tuntutan Responsif < tuntutan Orang tua menuntut Orang tua kurang
pada anak pada anak dan responsif resposnsif dan kurang
mennuntut pada anak
 KONSEKUENSI PADA ANAK

Pola pengasuhan

Kompetensi sosial Performa akademik Perkembangan pisisko sosial Perilaku bermasalah

 Di Amerika kebanyakan orang tuanya adalah orang tua yang
authoritative, keluarga kelas menengah keturunan Eropa
didapatkan hasil pengasuhan mereka terhadap anak-anak cukup
mirip. Terdapat beberapa perkecualian dalam
pernyataan umum ini yaitu :
1.Tuntutan tanggung jawab lebih sedikit pada anak perempuan
dibandingkan anak laki-laki;
2.Orang tua authoritative merupakan prediksi luaran psikososial
dan perilaku bermasalah
PENGARUH JENIS KELAMIN, BUDAYA ,
ATAU TIPE KELUARGA
Chao (1994) dan Darling & Steinberg (1993) mengamati bahwa
perbedaan budaya mempengaruhi pola pengasuhan dan luaran
anak juga berbeda dalam hal konteks sosial, ajaran orang tua atau
makna budaya tertentu yang berpengaruh terhadap dimensi pola
pengasuhan.

Pengasuhan dengan bantuan dokter
keluarga
1. Melakukan upaya preventif dengan melakukan edukasi pengasuhan dan
intervensi,Terutama menguatkan interaksi posotif antara orang tua – anak
(misalnya saat bermain). Upaya ini akan memberikan dampak positif pada
perilaku anak, perkembangan emosional dan fungsi di kemudian hari
2. Melakukan monitor terhadap masalah perilaku anak dan memberikan
panduan kepada orang tua mengenai pengasuhan dan strategi menejemen
perilaku anak yang tepat sesuai umur dapat menurunkan perkembangan
masalah perilaku dan emosional anak
3. Model pelatihan orang tua akan membuat orang tua berikatan dengan dokter
dalam menilai dan mengelola masalah perilaku. Orang tua juga akan berfokus
pada penguatan perilaku positif, mengabaikan perilaku provokatif dan
menyediakan respon yang jelas, konsisten dan aman ketika muncul perilaku yang
tidak bisa diterima
4. Orang tua perlu didorong untuk tidak melakukan hukuman fisik dan hukuman
bentuk lain karena akan menyebabkan dampak negative terhadap
perkembangan anak