Anda di halaman 1dari 2

Klasifikasi

Klasifikasi Mioma Berdasarkan lokasinya menurut International Federation


ofGynecology and Obstetric (FIGO), yaitu :

 Tipe 0 - merupakan pedunculated intracavitary myoma, tumor berada submukosa dan


sebagian dalam rongga rahim
 Tipe 1 - merupakan tipe submukosa dengan < 50% bagian tumor berada di intramural
 Tipe 2 - tumor menyerang ≥ 50% intramural
 Tipe 3 - seluruh bagian tumor berada dalam dinding uterus yang berdekatan dengan
endometrium
 Tipe 4 - tipe tumor intramural yang lokasinya berada dalam miometrium
 Tipe 5 - tipe serosa dengan ≥ 50% bagian tumor berada pada intramural
 Tipe 6 - jenis subserosa yang mengenai < 50% intramural
 Tipe 7 - tipe pedunculated subserous
 Tipe 8 - kategori lain ditandai dengan pertumbuhan jaringan di luar miometrium yang
disebut cervicalparasitic lesion.

Klasifikasi mioma uteri menurut FIGO

Mioma intramural merupakan jenis yang paling banyak, sedangkan mioma


submukosa merupakan mioma paling jarang. Berikut penjelasan miomauteri lebih lanjut.

1. Mioma Submukosa
Mioma yang berada di bawah endometrium dan menonjol ke dalam rongga
uterus. Hal ini akan menyebabkan perubahan bentuk dan besar kavum uteri. Mioma
submukosa berpengaruh terhadap vaskularisasi dan luas permukaan endometrium
sehingga menyebabkan perdarahan ireguler. Mioma submukosa selalu memberikan
keluhan perdarahan melalui vagina. Perdarahan sulit dihentikan sehingga sering
dilakukan histerektomi. Posisi tangkai tumor dapat diketahui melalui pemeriksaan
histeroskopi.
Mioma submukosa dapat tumbuh bertangkai menjadi polip, kemudian keluar
melalui saluran serviks. Mioma ini disebut mioma geburt. Mioma submukosa yang
bertangkai panjang dapat keluar melalui ostium servix. Dalam menangani mioma
bertangkai (mioma submukosa pedinkulata), perlu diperhatikan kemungkinan
terjadinya torsi dan nekrosis yang akan meningkatkanrisiko infeksi.

2. Mioma intramural
Mioma intramural atau insterstisiel merupakan mioma yang berkembang di
antara miometrium dan biasanya multiple. Mioma ini terdapat di dinding uterus di
antara serabut miometrium. Mioma intramural jarang menimbulkan gejala klinis.
Namun pada mioma yang besar akan teraba pada palpasi, meliputi uterus yang
berbenjol-benjol dengan konsistensi padat, ukuran uterus bertambah besar, dan bentuk
uterus dapat berubah. Mioma yang terletak di dinding depan uterus akan menekan dan
mendorong vesika urinaria ke atas sehingga menimbulkan keluhan miksi.

3. Mioma Subserosa
Mioma subserosa merupakan mioma yang tumbuh di bawah lapisan serosa
uterus dan dapat bertumbuh ke arah luar. Mioma yang tumbuh ke arah luar dinding
uterus akan membentuk tonjolan pada permukaan uterus yangdiliputi serosa. Mioma
subserosa bertangkai dan dapat menjadi parasit omentum atau usus untuk
vaskularisasi tambahan bagi pertumbuhannya. Mioma yang cukup besar akan mengisi
rongga peritoneum sebagai suatu massa. Perlekatan dengan omentum dan sekitarnya
menyebabkan sistem peredaran darah diambil alih dari tangkai ke omentum sehingga
tangkai menjadi semakin kecil dan terputus. Selanjutnya mioma akan terlepas dari
uterus sebagai massa tumor yang bebas dalam rongga peritoneum. Mioma ini dikenal
sebagai mioma mondering atau parasitic fibroid. Mioma subserosum juga dapat
tumbuh di antara kedua lapisan ligamentum latum menjadi mioma uteri intraligamen.

Anda mungkin juga menyukai