Anda di halaman 1dari 3

Tanaman Kelor

Definisi

Moringa oleifera Lam (Moringa pterygosperma gaertner) yang kita kenal dengan

nama kelor adalah species yang paling terkenal dari tiga belas spesies genus Moringacae.

Meskipun merupakan tanaman asli kaki bukit selatan Himalaya, namun kelor hadir di semua

negara-negara tropis. Kelor tumbuh di dataran rendah maupun dataran tinggi sampai di

ketinggian ± 1000 dpl. Kelor banyak ditanam sebagai tapal batas atau pagar di halaman

rumah atau ladang. Daun kelor dapat dipanen setelah tanaman tumbuh 1,5 hingga 2 meter

yang biasanya memakan waktu 3 sampai 6 bulan. Namun dalam budidaya intensif yang

bertujuan untuk produksi daunnya, kelor dipelihara dengan ketinggian tidak lebih dari 1

meter. Pemanenan dilakukan dengan cara memetik batang daun dari cabang atau dengan

memotong cabangnya dengan jarak 20 sampai 40 cm di atas tanah.

Di Indonesia tanaman kelor dikenal dengan nama yang berbeda di setiap daerah,

diantaranya kelor (Jawa, Sunda, Bali, Lampung), maronggih (Madura), moltong (Flores),

keloro (Bugis), ongge (Bima), murong atau barunggai (Sumatera) dan hau fo (Timur). Kelor

atau yang dikenal dengan nama Drumstick yang merupakan tanaman asli kaki gunung

Himalaya bagian barat laut India, Afrika, Arab, Asia Tenggara, Amerika Selatan.
Tanaman kelor berupa pohon dengan tinggi dapat mencapai 12 m dengan diameter 30

cm. Kayunya merupakan jenis kayu lunak dan memiliki kualitas rendah. Daun tanaman kelor

memiliki karakteristik bersirip tak sempurna, kecil, berbentuk telur, sebesar ujung jari.

Helaian anak daun memiliki warna hijau sampai hijau kecokelatan, bentuk bundar telur atau

bundar telur terbalik, panjang 1-3 cm, lebar 4 mm sampai 1 cm, ujung daun tumpul, pangkal

daun membulat, tepi daun rata. Kulit akar berasa dan beraroma tajam dan pedas, bagian

dalam berwarna kuning pucat, bergaris halus, tetapi terang dan melintang. Akarnya sendiri

tidak keras, bentuk tidak beraturan, permukaan luar kulit agak licin, permukaan dalam agak

berserabut, bagian kayu warna cokelat muda, atau krem berserabut, sebagian besar terpisah.

Tanaman kelor dapat tumbuh baik sampai dengan ketinggian 1.000 m dpl padasemua jenis

tanah kecuali tanah berlempung berat dengan pH tanah netral sampai sedikit asam.

Klasifikasi Tanaman Kelor

Kingdom : Plantae (Tumbuhan)

Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)

Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)

Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)

Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua/dikotil)

Sub Kelas : Dilleniidae

Ordo : Capparales

Famili : Moringaceae

Genus : Moringa

Spesies : Moringa oleifera lam

Krisnadi AD. Kelor Super Nutrisi. Blora: Morindo; 2015.


Syarifah Aminah et. al.: Kandungan Nutrisi dan Sifat Fungsional Tanaman Kelor (Moringa
oleifera).2015
AH, Sulistyowati E, Julia AR, Mudita D. Indonesian Journal of Human Nutrition Pemberian Tepung
Daun Kelor terhadap Kadar Transferin Darah Tikus Putih Model KEP (The Oral
Administration of Moringa Oleifera Leaves of NTT Varieties on White Rat’s Blood
Transferin Level). Indones J Hum Nutr. 2015;2(2):108–16. Available from:
www.ijhn.ub.ac.id

Anda mungkin juga menyukai