Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH PENGANTAR ILMU KEHUTANAN

HUTAN KEMASYARAKATAN

Oleh :
TIYA ARIKA MARLIN
141000254251070
Jurusan Kehutanan
Fakultas Kehutanan
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA BARAT
Tahun Ajaran 2015/2016

Kata Pengantar
Puji dan syukur saya ucapkan kepada Allah SWT dan dengan rahmat-Nya saya bisa
menyelesaikan makalah dalam mata kuliah Pengantar Ilmu Kehutanan yang berjudul Hutan
Kemasyarakatan.
Saya menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Oleh
karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun akan saya terima dengan terbuka.
Saya berharap dengan adanya makalah ini semoga dapat membantu dan semoga
bermanfaat bagi semuanya.

Padang, 1 Januari 2015

1.KAPUK
Klasifikasi
Kingdom
Subkingdom
Super Divisi
Divisi
Kelas
Sub Kelas
Ordo
Famili
Genus
Spesies

: Plantae (Tumbuhan)
: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
: Dilleniidae
: Malvales
: Bombacaceae
: Ceiba
: Ceiba pentandra L. Gaertn

Deskripsi :
Merupakan pohon berumah dua, tinggi 18-70 m, dalam budidaya biasanya mencapai 18-30 m. Akar
menyebar horizontal, panjang 10 m atau lebih , di permukaan atas tanah 40-80 cm. Batang dengan
atau tanpa cabang, menggarpu atau tidak, berduri atau tidak. Cabang melingkar, dimorfik, 1 lingkaran
biasanya 3 cabang, horizontal atau merayap. Daun majemuk, alternate; panjang tangkai daun 7-25 cm;
anak daun 5-11, memanjang - lanset, 5-16 cm x 2-4 cm, gundul. Bunga 2-15 pada fasikula aksiler,
actinomorfik, bisexual; panjang pedicel 2.5-5 cm; kelopak menggenta, panjang 1-1.5 cm, lobus 5, di
bagian luar gundul; petala memanjang-bulat telur terbalik, panjang 2.5-4 cm, bersatu pada pangkal,
biasanya berwarna putih kotor dengan bau seperti susu, di bagian dalam gundul dan di bagian luar
berambut lebat seperti sutra; benang sari bersatu pada pangkal dalam kolom staminal, terbagi menjadi
5(-6) cabang, panjang 3-5 cm, kepala sari bergelung atau seperti ginjal; panjang tangkai sari 2.5-3.5
cm. Buah elipsoid, seperti kulit, 7.5-30 cm x 3-7.5 cm, ketika masak berubah menjadi coklat, dengan
banyak biji. Biji bulat telur, diameter 4 -6 mm, coklat tua, putih, kuning muda atau berwarna seperti
sutra.
Distribusi/Penyebaran : Asal dan penyebaran geografi Kapok adalah di Amerika Tropik. Dari sana
meyebar ke Afrika, sepanjang pantai barat dari Senegal ke Angola. Tanaman ini dibawa dari Afrika ke
Asia untuk dibudidayakan. Kapok terlukis di relief Jawa tertanggal 1000 SM. Tanaman ini
dibudidayakan di seluruh daerah tropik, terutama di Asia Tenggara, terutama di Indonesia dan
Thailand.

2. MAHONI
Klasifikasi
Kingdom
Subkingdom
Super Divisi
Divisi
Kelas
Sub Kelas
Ordo
Famili
Genus
Spesies

: Plantae (Tumbuhan)
: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
: Rosidae
: Sapindales
: Meliaceae
: Swietenia
: Swietenia macrophylla King.

Deskripsi
Mahoni termasuk pohon besar dengan tinggi pohon mencapai 35-40 m dan diameter
mencapai 125 cm. Batang lurus berbentuk silindris dan tidak berbanir. Kulit luar berwarna
cokelat kehitaman, beralur dangkal seperti sisik, sedangkan kulit batang berwarna abu-abu
dan halus ketika masih muda, berubah menjadi cokelat tua, beralur dan mengelupas setelah
tua. Mahoni baru berbunga setelah berumur 7 tahun, mahkota bunganya silindris, kuning
kecoklatan, benang sari melekat pada mahkota, kepala sari putih, kuning kecoklatan. Buahnya
buah kotak, bulat telur, berlekuk lima, warnanya cokelat. Biji pipih, warnanya hitam atau
cokelat. Mahoni dapat ditemukan tumbuh liar di hutan jati dan tempat-ternpat lain yang dekat
dengan pantai, atau ditanam di tepi jalan sebagai pohon pelindung. Tanaman yang asalnya
dari Hindia Barat ini, dapat tumbuh subur bila tumbuh di pasir payau dekat dengan pantai.
(http://id.wikipedia.org/wiki/Mahoni)
Pohon mahoni selama ini dikenal sebagai penyejuk jalanan atau sebagai bahan untuk
membuat segala bentuk furniture. Berdasarkan penelitian di laboratorium, pohon mahoni
(Swietenia mahagoni), termasuk pohon yang bisa mengurangi polusi udara sekitar 47% 69%. Pohon mahoni yang ditanam di hutan kota atau sepanjang jalan berfungsi sebagai filter
udara dan daerah tangkapan air. Daun-daunnya bertugas menyerap polutan-polutan di
sekitarnya. Sebaliknya, dedaunan itu akan melepaskan oksigen (O2) yang membuat udara di
sekitarnya menjadi segar. Ketika hujan turun, tanah dan akar-akar pepohonan itu akan
"mengikat" air yang jatuh, sehingga menjadi cadangan air.
Mahoni merupakan tanaman yang berasal dari Hindia Barat dan Afrika dapat tumbuh
subur bila tumbuh di pasir payau dekat dengan pantai. Mahoni dikelompokkan menjadi dua,
mahoni berdaun kecil (Swietenia mahagoni Jacg.) dan mahoni berdaun besar (Swietenia
macrophylla King). Keduanya termasuk dalam keluarga Meliaceae.
Mahoni baru berbunga setelah berumur 7 tahun. Buahnya buah kotak, bulat telur,
berlekuk lima, warnanya cokelat. Biji pipih, warnanya hitam atau cokelat. Mahoni
merupakan pohon penghasil kayu keras dan digunakan untuk keperluan perabot rumah
tangga serta barang ukiran. Kayunya juga sering dibuat penggaris karena tak mudah berubah.
Getahnya baik untuk bahan perekat.

3.KETAPANG
Klasifikasi
Kingdom
Subkingdom
Super Divisi
Divisi
Kelas
Sub Kelas
Ordo
Famili
Genus
Spesies

: Plantae (Tumbuhan)
: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
: Rosidae
: Myrtales
: Combretaceae
: Terminalia
: Terminalia catappa L.

Deskripsi :
Pohon berukuran moderat, mudah gugur, bentuk seperti pagoda, terutama bila pohon masih
muda. Batang sering berbanir pada pangkal, pepagan coklat abu-abu tua, melekah; cabang tersusun
dalam deretan bertingkat dan melintang. Daun berseling, bertangkai pendek, mengumpul pada ujung
cabang, biasanya membundar telur sungsang, kadang-kadang agak menjorong, mengertas sampai
menjangat tipis, mengkilap. Bunga berbulir tumbuh pada ketiak daun, sebagian besar adalah bunga
jantan, bunga biseksual terdapat ke arah pangkal, sangat sedikit, warna putih-kehijauan dengan
cakram berjanggut. Buah pelok membulat telur atau menjorong, agak pipih, hijau ke kuning dan
merah saat matang. Buah batu dikelilingi lapisan daging berair setebal 3-6 mm. Jenis ini dapat
dikenali langsung dari cabangnya yang kaku dan daun-daun besarnya yang tersusun dalam roset.
Distribusi/Penyebaran : Ketapang berasal dari Asia Tenggara, dan umum di seluruh daerah, tetapi
sepertinya jarang di Sumatra dan Borneo. Umumnya ditanam di Australia Utara, Polinesia, juga di
Pakistan, India, Afrika Timur dan Barat, Madagaskar dan dataran rendah Amerika Selatan dan
Tengah.
Habitat : Ketapang tumbuh alami pada pantai berpasir atau berbatu. Toleran terhadap tanah masin
dan tahan terhadap percikan air laut; sangat tahan terhadap angin dan menyukai sinar matahari penuh
atau naungan sedang. Mampu bertahan hanya pada daerah-daerah tropis atau daerah dekat tropis
dengan iklim lembab. Pada habitat alaminya curah hujan tahunan berkisar 3000 mm. Tumbuh baik
pada semua jenis tanah dengan drainase baik. Umumnya dibudidayakan pada ketinggian sampai 800
m.

4.WARU LENGIS
Klasifikasi :
Kerajaan
Divis i
Kelas
Ordo
Famili
Genus
Spesies

: Plantae
: Magnoliophyta
: Magnoliopsida
: Malvales
: Malvaceae
: Hibiscus
: Hibiscus tiliaceus

Deskripsi :
Distribusi/Penyebaran : Hibiscus tiliaceus ditemui di seluruh daerah tropis terutama dekat pantai
Habitat : Hibiscus tiliaceus umum tumbuh sepanjang pantai dan dekat arus pasang surut.

Pohon kecil, tinggi 515 m. Di tanah yang subur tumbuh lebih lurus dan dengan tajuk yang
lebih sempit daripada di tanah gersang.
Daun bertangkai, bundar atau bundar telur bentuk jantung dengan tepi rata, garis tengah
hingga 19 cm; bertulang daun menjari, sebagian tulang daun utama dengan kelenjar pada
pangkalnya di sisi bawah daun; sisi bawah berambut abu-abu rapat. Daun penumpu bundar
telur memanjang, 2,5 cm, meninggalkan bekas berupa cincin di ujung ranting.
Bunga berdiri sendiri atau dalam tandan berisi 25 kuntum. Daun kelopak tambahan bertaju
811, lebih dari separohnya berlekatan. Kelopak sepanjang 2,5 cm, bercangap 5. Daun
mahkota bentuk kipas, berkuku pendek dan lebar, 57,5 cm, kuning, jingga, dan akhirnya
kemerah-merahan, dengan noda ungu pada pangkalnya. Buah kotak bentuk telur, berparuh
pendek, beruang 5 tak sempurna, membuka dengan 5 katup. Bijinya kecil, dan berwarna
coklat muda. Akar waru berbentuk tunggang dan berwarna putih kekuningan.

5.Akasia
Klasifikasi
Kingdom
Subkingdom
Super Divisi
Divisi
Kelas
Sub Kelas
Ordo
Famili
Genus
Spesies

: Plantae (Tumbuhan)
: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
: Rosidae
: Fabales
: Fabaceae (suku polong-polongan)
: Acacia
: Acacia auriculiformis A. Cunn. ex Benth.

Deskripsi :
Pohon dengan tinggi hingga mencapai 30 m, bergaris tengah 50 cm. Kulit batang berwarna abu atau
coklat. Bentuk daun seperti bulat sabit dengan panjang 10-16 cm dan lebar 1-3 cm, permukaan daun
halus berwarna hijau keabuan dengan 3 - 4 tulang daun longitudinal yang jelas. Perbungan aksiler
berbentuk bulir dengan panjang 7-10 cm yang selalu berpasangan; panjang tangkai bunga 5-8 mm;
bunga terdiri dari 5 helai daun mahkota yang berukuran 1,7 - 2 mm, biseksual, kecil, berwarna kuning
emas, dan wangi; daun kelopak bunga berbentuk bulat berukuran 0.7-1 mm; benang sari banyak,
dengan ukuran 3 mm; ruang bakal buah diselaputi banyak rambut-rambut pendek dan halus. Buah
kering, panjangnya 6.5 cm dan 1-2.5 cm, berkayu, berwarna coklat, tepinya bergelombang, awalnya
lurus namun ketika buahnya semakin tua akan terpuntir berbentuk spiral yang tidak teratur. Biji
berbentuk bulat telur hingga elips, berukuran panjang 4-6 mm dan lebar 3-4 mm, berwarna hitam
mengkilap, keras, tangkai biji panjang berwarna kuning atau merah.
Distribusi/Penyebaran : Tegakan-tegakan alami Acacia auriculiformis dapat dijumpai di Australia
(Semenanjung Cape York, Queensland, sebelah utara Northern Territory), bagian tenggara Papua New
Guinea dan Indonesia (Irian Jaya, Kepulauan Kai). Acacia auriculiformis telah didomestikasi sejak 50
tahun yang lalu, dan telah tersebar luas di kawasan Asia tropis.

6. JAMBU AIR
Klasifikasi
Kingdom
Subkingdom
Super Divisi
Divisi
Kelas
Sub Kelas
Ordo
Famili
Genus
Spesies

: Plantae (Tumbuhan)
: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
: Rosidae
: Myrtales
: Myrtaceae (suku jambu-jambuan)
: Eugenia
: Eugenia aquea Burm.F

Deskripsi:
Tumbuhan ini berbentuk pohon, Batang jelas terlihat, berkayu (lignosus), silindris, tegak,
kulit kasar, batang berwarna coklat kehitaman, percabangan simpodial. Arah tumbuh batang
tegak lurus. Arah tumbuh cabang condong keatas dan ada pula yang mendatar.
Daun Eugenia aquea merupakan daun tunggal tidak lengkap karena hanya memiliki tangkai
daun (petiolus) dan helaian daun (lamina), lazimnya disebut daun bertangkai. Daun tunggal
terletak berhadapan, bertangkai 0,5-1,5 cm. Helaian daun berbentuk jorong, 7-25 x 2,5-16
cm. Daun bertulang menyirip, ibu tulang daun (costa), tulang-tulang cabang (nervus lateralis)
tampak jelas, dan urat-urat daun (vena) terlihat jelas. Daging daun tipis seperti perkamen
(perkamenteus), permukaan daun gundul (glaber) dan memiliki daun dengan tepi rata. Ujung
daun membentuk sudut tumpul (obtusus). Pangkal daun tidak membentuk sudut melainkan
berlekuk. Tangkai daun berbentuk silindris dan tidak menebal pada bagian pangkalnya.

7. MANGGA
Klasifikasi
Kingdom
Subkingdom
Super Division
Division
Class
Sub Class
Order
Family
Genus
Species

: Plantae
: Tracheobionta
: Spermatophyta
: Magnoliophyta
: Magnoliopsida
: Rosidae
: Sapindales
: Anacardiaceae
: Mangifera
: Mangifera indica L.

Deskripsi
Pada umumnya pohon mangga berperawakan besar, tinggi dapat mencapai 40 meter atau lebih, meski
kebanyakan pohon mangga hanya sekitar 10 m atau kurang. Batang mangga tegak, bercabang agak
kuat; dengan daun-daun lebat membentuk tajuk berbentuk kubah, oval atau memanjang, dengan
diameter batang sampai 10 m. Kulit batangnya tebal dan kasar dengan banyak celah-celah kecil dan
sisik-sisik bekas tangkai daun. Warna kulit batang yang sudah tua biasanya coklat keabuan, kelabu tua
sampai hampir hitam. Mangga berakar tunggang yang bercabang-cabang, sangat panjang bisa
mencapai 6 m. Akar cabang makin ke bawah semakin sedikit, paling banyak akar cabang pada
kedalaman lebih kurang 30 - 60 cm. Daun tunggal, dengan letak tersebar, tanpa daun penumpu.
Panjang tangkai daun bervariasi dari 1,25 - 12,5 cm, bagian pangkalnya membesar dan pada sisi
sebelah atas ada alurnya. Aturan letak daun pada batang biasanya 3/8, tetapi makin mendekati ujung,
letaknya makin berdekatan sehingga nampaknya seperti dalam lingkaran (roset). Helai daun bervariasi
namun kebanyakan berbentuk jorong sampai lanset, 2 - 10 8 - 40 cm, agak liat seperti kulit, hijau
tua mengkilap, berpangkal melancip dengan tepi daun bergelombang dan ujung meruncing, dengan 12
- 30 tulang daun sekunder. Beberapa variasi bentuk daun mangga:

Lonjong dan ujungnya seperti mata tombak.

Berbentuk bulat telur, ujungnya runcing seperti mata tombak.

Berbentuk segi empat, tetapi ujungnya runcing.

Berbentuk segi empat, ujungnya membulat.

8. Manggis
Klasifikasi
Kingdom
Subkingdom
Super Divisi
Divisi
Kelas
Sub Kelas
Ordo
Famili
Genus
Spesies

: Plantae (Tumbuhan)
: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
: Dilleniidae
: Theales
: Clusiaceae
: Garcinia
: Garcinia mangostana L.

Deskripsi:
Manggis (Garcinia mangostana L.) adalah sejenis pohon hijau abadi dari daerah tropika yang diyakini
berasal dari Kepulauan Nusantara. Tumbuh hingga mencapai 7 sampai 25 meter. Buahnya juga
disebut manggis, berwarna merah keunguan ketika matang, meskipun ada pula varian yang kulitnya
berwarna merah. Buah manggis dalam perdagangan dikenal sebagai "ratu buah", sebagai pasangan
durian, si "raja buah".
Manggis merupakan tanaman buah berupa pohon yang berasal dari hutan tropis yang teduh di
kawasan Asia Tenggara, yaitu hutan belantara Malaysia atau Indonesia. Dari Asia Tenggara, tanaman
ini menyebar ke daerah Amerika Tengah dan daerah tropis lainnya seperti Srilanka, Malagasi, Karibia,
Hawaii dan Australia Utara. Di Indonesia manggis disebut dengan berbagai macam nama lokal seperti
manggu (Jawa Barat), Manggus (Lampung), Manggusto (Sulawesi Utara), Manggista (Sumatera
Barat). Manggis berkerabat dengan kokam, asam kandis dan asam gelugur, rempah bumbu dapur dari
tradisi boga India dan Sumatera.

9. SUKUN
Klasifikasi
Kingdom
Subkingdom
Super Divisi
Divisi
Kelas
Sub Kelas
Ordo
Famili
Genus
Spesies

: Plantae (Tumbuhan)
: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
: Dilleniidae
: Urticales
: Moraceae (suku nangka-nangkaan)
: Artocarpus
: Artocarpus communis Forst

Deskripsi
Artocarpus communis (sukun) adalah tumbuhan dari genus Artocarpus dalam famili Moraceae yang
banyak terdapat di kawasan tropika seperti Malaysia dan Indonesia. Ketinggian tanaman ini bias
mencapai 20 meter (Mustafa, A.M., 1998). Di pulau Jawa tanaman ini dijadikan tanaman budidaya
oleh masyarakat. Buahnya terbentuk dari keseluruhan kelopak bunganya, berbentuk bulat atau sedikit
bujur dan digunakan sebagai bahan makanan alternatif (Heyne K, 1987). Sukun bukan buah bermusim
meskipun bias anya berbunga dan berbuah dua kali setahun. Kulit buahnya berwarna hijau
kekuningan dan terdapat segmen-segmen petak berbentuk poligonal. Segmen poligonal ini dapat
menentukan tahap kematangan buah sukun (Mustafa, A.M.,1998)

10. ALPUKAT
Klasifikasi
Kingdom
Subkingdom
Super Divisi
Divisi
Kelas
Sub Kelas
Ordo
Famili
Genus
Spesies

: Plantae (Tumbuhan)
: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
: Magnoliidae
: Laurales
: Lauraceae
: Persea
: Persea americana P. Mill.

Deskripsi:
Apokat (KBBI: Avokad), alpukat, atau Persea americana ialah tumbuhan penghasil buah
meja dengan nama sama. Tumbuhan ini berasal dari Meksiko dan Amerika Tengah dan kini
banyak dibudidayakan di Amerika Selatan dan Amerika Tengah sebagai tanaman perkebunan
monokultur dan sebagai tanaman pekarangan di daerah-daerah tropika lainnya di dunia.
Pohon, dengan batang mencapai tinggi 20 m dengan daun sepanjang 12 hingga 25 cm.
Bunganya tersembunyi dengan warna hijau kekuningan dan ukuran 5 hingga 10 milimeter.
Ukurannya bervariasi dari 7 hingga 20 sentimeter, dengan massa 100 hingga 1000 gram; biji
yang besar, 5 hingga 6,4 sentimeter.
Buahnya bertipe buni, memiliki kulit lembut tak rata berwarna hijau tua hingga ungu
kecoklatan, tergantung pada varietasnya. Daging buah apokat berwarna hijau muda dekat
kulit dan kuning muda dekat biji, dengan tekstur lembut.

11. BELINJO
Klasifikasi
Kingdom
Subkingdom
Super Divisi
Divisi
Kelas
Ordo
Famili
Genus
Spesies

: Plantae (Tumbuhan)
: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
: Gnetophyta
: Gnetopsida
: Gnetales
: Gnetaceae
: Gnetum
: Gnetum gnemon L.

Deskripsi
Habitus

Akar

Batang

Daun

Bunga

Biji

Habitus dari tanaman Gnetum gnemon berupa pohon dengan ketinggian


mencapai 15 meter.
Sistem perakaran pada Gnetum gnemon adalah sistem perakaran tunggang
(radix primaria)
Batang dari Gnetum gnemon berkayu, berbentuk bulat (teres), permukaan rata
(laevis) dengan sistem percabangan simpodial.
Daun dari Gnetum gnemon adalah daun tunggal terdiri dari tangkai daun
(petiolus) dan helaian daun (lamina). Bentuk helaian daun oblongus, ujung
daun acuminatus, tepi daun integer dan yulang daun menyirip (penninervis).
Duduk daun berhadapan (folia opposita) tanpa stipula. Daun, jika dipatahkan
atau disobek memperlihatkan serabut daun yang menonjol.
Bunganya uniseksualis dioecus, terdapat pada bulir dalam percabangan
dichasium. Terletak pada ketiak daun (axillaris), terdapat brachtea pada tiap
karangan. Bunga jantan terdiri dari benang sari yang di atasnya terdapat
sebaris ovulum yang steril. Bunga betina dalam karangan bulir dengan
ovulum yang sebagian fertile yang dibungkus oleh perigonium yang
berdaging.
Biji dari Gnetum gnemon diselubungi oleh selaput luar yang kerad yang
disebut integumen luar dan selaput dalam yang disebut integument dalam dan
juga diselubungi oleh tenda bunga (perigonium) yang berdaging dan akhirnya
berwarna merah jika bijinya telah masak.

12. NANGKA
Klasifikasi
Kingdom
Subkingdom
Super Divisi
Divisi
Kelas
Sub Kelas
Ordo
Famili
Genus
Spesies

: Plantae (Tumbuhan)
: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
: Dilleniidae
: Urticales
: Moraceae (suku nangka-nangkaan)
: Artocarpus
: Artocarpus heterophyllus Lam

Deskripsi
Habitus
Batang

: Pohon, tinggi 10 15 m.
: Tegak, berkayu, bulat, kasar, percabangan simpodial, hijau kotor.

Daun

:Tunggal, berseling, lonjong, mengkilat, pertulangan menyirip, daging daun


tebal, tepi rata, ujung runcing, pangkal tumpul, panjang 5 15 cm, lebar 4 5 cm,
tangkai panjang 2 cm, hijau.

Bunga

:Majemuk, bentuk bulir, silindris, berkelamin dua, di ketiak daun, tangkai


bulat memanjang, hijau, bulir betina silindris, ujung berpori-pori, kepala putik pipih,
bulir jantan bengkok, hijau kekuningan, mahkota kuning.

Buah

: Buni, bulat atau lonjong, hijau kekuningan.

Biji

: Bulat telur, berkulit tipis, putih.

Akar

: Tunggang, kuning kecoklatan.

13. BERINGIN
Klasifikasi
Kingdom
Subkingdom
Super Divisi
Divisi
Kelas
Sub Kelas
Ordo
Famili
Genus
Spesies

: Plantae (Tumbuhan)
: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
: Dilleniidae
: Urticales
: Moraceae (suku nangka-nangkaan)
: Ficus
: Ficus benjamina L.

Deskripsi
Berakar tunggang dan akar napas. Batang tegak, bulat, permukaan kasar, abu-abuan kehitaman,
percabangan simpodial. Keunikannya adalah pada batang keluar akar gantung (akar udara). Daunnya
tunggal, bertangkai pendek, dengan letak yang silang berhadapan. Bentuk daun lonjong, tepi rata,
ujung runcing, pangkal tumpul, panjangnya 3 - 6 cm, lebar 2 - 4 cm, pertulangan menyirip hijau.
Bunga tunggal, keluar dari ketiak daun, kelopak bentuk corong, mahkota bulat, halus, kuning
kehijauan. Biji bulat, keras, putih. Merupakan pohon dengan potensi kanopinya yang tinggi.
Berasal dari selatan dan Tenggara Asia dan Australia, merupakan pohon resmi Bangkok, Thailand

14. JATI PUTIH


Klasifikasi
Kingdom
Subkingdom
Super Divisi
Divisi
Kelas
Sub Kelas
Ordo
Famili
Genus
Spesies

: Plantae (Tumbuhan)
: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
: Asteridae
: Lamiales
: Verbenaceae
: Gmelina
: Gmelina arborea Roxb.

Deskripsi:
Jati Putih termasuk tanaman penghasil kayu yang produktif, berasal dari Asia Tenggara. Banyak
ditanam sebagai tanaman pelindung, sebagian besar dimanfaatkan sebagai tanaman komersil.
Pohon Jati Putih tumbuh baik pada ketinggian 90-900 m dpl. Curah hujan tahunan yang dikehendaki
berkisar antara 760 4 500 mm.
Dalam waktu 10 tahun pohon jati putih akan tumbuh dengan diameter sekitar 50cm dan tinggi
mencapai 30m. Pohon jati biasa memerlukan waktu sekitar 50 tahun.
Pohon Gmelina dapat tumbuh baik pada ketinggian 90-900 m dpl. Dalam keadaan khusus, misalnya
di daerah lembah Srilangka dapat tumbuh pada ketinggian 1.500 m dpl. Curah hujan tahunan yang
dikehendaki berkisar antara 760 4.500 mm.
Bentuk pohon bulat, lurus dan tidak berbanir. Ketinggian pohon mencapai 30 m dengan diameter 100
cm dan berbatang bebas cabang 15 m. Tajuk menyerupai kerucut atau tidak teratur dengan
percabangan banyak. Daur tanaman untuk bahan baku pulp 8 tahun dan non-pulp 15 tahun.
Gmelina dapat berbuah setelah berumur 4 tahun, yaitu setahun sekali antara bulan April-Juli. Untuk
pembuatan benih sebaiknya dipetik dari induk yang sehat dan telah berumur 7 tahun atau lebih.

15. SERI / KERSEN


Klasifikasi
Kingdom
Subkingdom
Superdivision
Division
Class
Subclass
Order
Family
Genus
Species

: Plantae
: Trachebionta
: Spermatophyta
: Magnoliophyta
: Magnoliopsida
: Dilleniidae
: Malvales
: Elaeocarpaceace
: Muntingia L.
: Muntingia calabura L.

Deskripsi
Habitus : Pohon, tahunan, tinggi 2-10 m, berkayu, tegak, bulat, percabangan simpodial, cabang
berambut halus, coklat keputih-putihan.
Daun : Tunggal, berseling, bulat telur bentuk lanset, panjang 6-10 cm, ujung dan pangkal runcing,
bergerigi, berbulu, pertulangan menyirip, hijau, mudah layu.
Bunga : tunggal, berkelamin 2, bunga 1-3 menjadi satu di ketiak daun, mahkota lonjong, tepi rata,
bulat telur terbalik, gundul, putih, panjang 8-11 mm, tonjolan dasar bunga bentuk cawan, benang sari
panjang 0,5 cm, kuning, putik kecil, berlekuk 5-6, putih.
Buah : Buni, bulat, berdiameter 1 cm, merah.
Biji : Bulat, kecil, putih kekuningan, tiap buah mengandung ratusan biji.
Akar : Tunggang, putih kotor.

16. RAMBUTAN
Klasifikasi
Kingdom
Subkingdom
Super Divisi
Divisi
Kelas
Sub Kelas
Ordo
Famili
Genus
Spesies

: Plantae (Tumbuhan)
: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
: Magnoliopsida (berkeping dua/dikotil)
: Rosidae
: Sapindales
: Sapindaceae
: Nephelium
: Nephelium lappaceum L.

Deskripsi
Nephelium lappaceum L. berupa pohon dengan batang berkayu, batang berbentuk silindris,
permukaan batang kasar, batang berwarna coklat dengan bercak-bercak putih, percabangan
simpodial. arah tumbuh batang tegak lurus, arah tumbuh cabang ada yang condong ke atas
ada yang mendatar.
Daun Nephelium lappaceum L. merupakan daun majemuk menyirip genap (abrupte pinnatus) dengan
anak daun genap, yakni berjumlah 8 helai anak daun, berbentuk jorong. Daun Nephelium
lappaceum L. merupakan daun tidak lengkap karena hanya memiliki tangkai daun (petiolus) dan
helaian daun (lamina), lazimnya disebut daun bertangkai. Daun bertangkai pendek (0,5-1cm)
berbentuk silindris dan tidak menebal pada pangkalnya, tulang daun menyirip, , lebar daun 5,5 cm
sampai 7 cm, panjang 9 cm samapai 15 cm, ujung daun membulat (rotundatus) tidak terbentuk sudut
sama sekali, pangkal daun tumpul (obtusus). Permukaan daun licin (laevis) kelihatan mengkilat
(nitidus). Daging daun Nephelium lappaceum L. adalah seperti perkamen (perkamenteus).

17. APEL
Klasifikasi
Regnum
Sub Regnum
Divisi
Sub Divisi
Kelas
Sub Kelas
Ordo
Famili
Genus
Spesies

: Plantae (Tumbuhan)
: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
: Angiospermae
: Dicotyledoneae
: Dialypetalae
: Rosales
: Rosaceae (suku mawar-mawaran)
: Pyrus
: Pyrus malus L.

Deskripsi:
Pohon apel merupakan pohon yang kecil dan berdaun gugur, mencapai ketinggian 3 hingga 12 meter,
dengan tajuk yang lebar dan biasanya sangat beranting.Daun-daunnya berbentuk lonjong dengan
panjang 5 - 12 cm dan lebar 3 - 6 centimeter. Bunga apel mekar di musim semi, bersamaan dengan
percambahan daun. Bunganya putih dengan baur merah jambu yang berangsur pudar. Pada bunga,
terdapat lima kelopak, dan mencapai diameter 2.5 hingga 3.5 cm. Buahnya masak pada musim gugur,
dan biasanya berdiameter 5 hingga 9 centimeter. Inti buah apel memiliki lima gynoecium yang
tersusun seperti bintang lima mata, masing-masing berisi satu hingga tiga biji.

18. GAHARU
Klasifikasi
Kingdom
Subkingdom
Super Divisi
Divisi
Kelas
Sub Kelas
Ordo
Famili
Genus
Spesies

: Plantae (Tumbuhan)
: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
: Rosidae
: Myrtales
: Thymelaeaceae
: Aquilaria
: Aquilaria moluccensis Oken

Deskripsi
Pohon mempunyai tinggi mencapai 40 m dengan diameter batang 80 cm.
Kulit batang bagian luar berwarna abu-abu keputihan, pada pohon tua kulit bagian luar jika diraba
terasa lunak atau rapuh dan mudah mengelupas. Kulit batang bagian dalam berwarna putih krem dan
kayu gubalnya berwarna putih. Ranting muda berwarna coklat terang dan berbulu halus.
Daun berwarna hijau, kadang terdapat bintik-bintik putih dan tepi daun bergelombang, pada bagian
atas daun muda tidak terdapat bulu tetapi pada bagian bawah kadang dijumpai adanya bulu-bulu
halus, merupakan daun tunggal dengan bentuk daun menjorong hingga lonjong, membundar telur
sungsang hingga lonjong atau melanset sungsang dengan panjang 4,5 10 cm dan lebar 1,5 4,5 cm.
Pangkal daun membaji hingga menirus, ujung daun meruncing dan kadang berekor dengan panjang
hingga 1 cm. Tulang daun sekunder 12-19 pasang,urat daun tidak beraturan, kadang bercabang,
terlihat jelas dari permukaan atas daun. Tangkai daun dengan panjang 3-5 mm, berbulu.
Perbungaan di ujung, ketiak dan diatas ketiak tangkai dengan bunga berwarna putih, kuning terang
atau kuning dengan panjang hingga 5.mm, berbulu halus. Kelopak bunga berbentuk bulat telur hingga
lonjong, menumpul, berbulu tebal pada kedua permukaan. Bagian mahkota bunga pada umunya lebih
panjang dari benangsari, bulat telur hingga lonjong dan berambut tebal. Benangsari panjang 1-1,5
mm, berseling panjang dan pendek dengan kepala sari berukuran 0,5mm. Bakal buah berbulu tebal
dengan kepala putik mementol. Buah kapsul berbentuk menjantung (subcordate), dengan ukuran 812(-16) mm sampai 10-12(-15) mm, terdapat 1-2 biji dalam satu buah.
Biji bulat telur dengan ukuran 6-4 mm, berbulu tebal berwarna kecoklatan

19. PINANG
Klasifikasi
Kingdom
Subkingdom
Super Divisi
Divisi
Kelas
Sub Kelas
Ordo
Famili
Genus
Spesies

: Plantae (Tumbuhan)
: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
: Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
: Arecidae
: Arecales
: Arecaceae (suku pinang-pinangan)
: Areca
: Areca catechu L.

Deskripsi
Areca catechu L. (pinang) merupakan tanaman famili Arecaceae yang dapat mencapai tinggi
15-20 m dengan batang tegak lurus bergaris tengah 15 cm. Buahnya berkecambah setelah 1,5
bulan da 4 bulan kemudian mempunyai jambul daun-daun kecil yang belum terbuka.
Pembentukan batang baru terjadi setelah 2 tahun dan berbuah pada umur 5-8 tahun
tergantung keadaan tanah. Tanaman ini berbunga pada awal dan akhir musim hujan dan
memiliki masa hidup 25-30 tahun. Biji buah berwarna kecoklatan sampai coklat kemerahan,
agak berlekuk-lekuk dengan warna yang lebih muda. Pada bidang irisan biji tampak
perisperm berwarna coklat tua dengan lipatan tidak beraturan menembus endosperm yang
berwarna agak keputihan (Depkes RI, 1989).

20. CEMARA LAUT


Klasifikasi
Kingdom
Subkingdom
Super Divisi
Divisi
Kelas
Sub Kelas
Ordo
Famili
Genus
Spesies

: Plantae (Tumbuhan)
: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
: Hamamelidae
: Casuarinales
: Casuarinaceae
: Casuarina
: Casuarina equisetifolia L.

Deskripsi
Cemara laut adalah salah satu jenis cemara dari golongan Casuarina. Tumbuhan ini juga
memiliki sebutan lain yaitu Australian pine dan beach she-oak. Tumbuhan ini masih
berkerabat dekat dengan cemara sumatera dan cemara gunung. Cemara laut merupakan
tanamah jenis pohon berumah satu dengan percabangan halus, dan pepagan berwarna coklatkeabu-abuan muda. Bagian batangnya yang masih muda bertekstur halus sedangkan batang
yang tua bertekstur kasar, tebal, dan beralur. Pepagan cemara laut berwarna kemerahan dan
berbau harum. Daun daru cemara laut mudah gugur, tumbuh merunduk, berbentuk seperti
jarum serta berwarna hijau-keabu-abuan. Daun cemara laut mereduksi menjadi seperti lidi
yang berruas-ruas dan berjumlah 78 tiap-tiap ruas. Seperti halnya tumbuhan berumah satu
lainnya, cemara laut juga mempunyai bunga jantan dan betina. Bunga jantannya berupa bulir
memanjang, tunggal, dan terletak pada bagian terminal sedangkan bunga betina terletak pada
cabang berkayu yang menyamping. Secara umum pohon ini berbentuk kurus dan banyak
ditemukan di sepanjang pinggir pantai.

Anda mungkin juga menyukai