Anda di halaman 1dari 5

Penegakan Diagnosis

Diagnosis Klinis
• Manifestasi awal dispneu saat beraktivitas, takipneu, dan hipoksemia,
kemudian dengan cepat berevolusi menjadi kegagalan pernafasan.
• Temuan pemeriksaan fisik pada ARDS seringkali tidak spesifik, yaitu:
takipneu, takikardi, demam atau hipotermia, hipotensi dan
vasokonstriksi perifer yang ditandai dengan ekstremitas dingin,
sianosis pada bibir dan kuku mungkin terjadi. Pada pemeriksaan paru-
paru terkadang ditemukan ronchi bilateral.
Diagnosis Klinis
Tanda dan gejala Kemungkinan Penyebab Tanda dan gejala Kemungkinan Penyebab
Most Common Less Common
Batuk produktif, demam, nyeri dada pleuritik Pneumonia Riwayat keterbelakangan mental, penurunan skor Aspirasi
Infeksi ditambah beberapa temuan berikut: Sepsis Glasgow Coma Scale
 suhu> 100.9˚F (38.3˚C) atau <96.8˚F (36 Riwayat penyalahgunaan obat, terutama inhalasi toksisitas obat
C); luka bakar wajah, alis hangus, sputum karbon, cedera inhalasi
 pulsasi > 90 denyut per menit; riwayat bekerja pada industri kimia atau terpapar
 takipnea; bahan kimia beracun
 perubahan status mental; Riwayat membutuhkan water rescue, hipotermia Tenggelam
 jumlah sel darah putih > 12.000 per Demam, pilek, batuk, riwayat prematuritas atau respiratory syncytial virus
mmᵌ ( 12 × 109 per L), <4.000 mmᵌ penyakit jantung bawaan
(4×109 per L), atau> 10 persen bentuk Gejala cedera paru akut dan transfusi darah dalam cedera paru akut yang
imatur; enam jam sebelumnya berhubungan dengan
 peningkatan protein C-reaktif; transfusi
 hipotensi arteri; Memar di atas dinding dada, cedera terkait, riwayat trauma
 oliguria akut; kecelakaan kendaraan bermotor atau jatuh dari
 hiperlaktatemia ketinggian
Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium:
 Analisa gas darah: hipoksemia, hipokapnia (sekunder karena hiperventilasi), hiperkapnia (pada emfisema atau
keadaan lanjut), bisa terjadi alkalosis respiratorik pada proses awal dan kemudian berkembang menjadi asidosis
respiratorik.

 Pada darah perifer bisa dijumpai gambaran leukositosis (pada sepsis), anemia, trombositopenia (refleksi inflamasi
sistemik dan kerusakan endotel, peningkatan kadar amylase (pada kasus pancreatitis sebagai penyebab ARDS
nya).

 Gangguan fungsi ginjal dan hati, gambaran koagulasi intravascular diseminata (sebagai bagian dari MODS/
multiple organ dysfunction syndrome).
Pemeriksaan Penunjang
Pencitraan:
• Foto dada: Pada awal proses, dari foto thoraks bisa ditemukan lapangan paru yang relatif jernih, namun pada foto
serial berikutnya tampak bayangan radioopak yang difus atau patchy bilateral dan tidak terpengaruh gravitasi,
tanpa gambaran kongesti atau pembesaran jantung.

• CT scan: tampak pola heterogen, predominan limfosit pada area dorsal paru (foto supine).

Anda mungkin juga menyukai