Anda di halaman 1dari 26

Vina Hidayana, M.

Farm, Apt
Menurut WHO :

Suatu keseimbangan ekologi yang harus


ada antara manusia dan lingkungan agar
dapat menjamin keadaan sehat dari
manusia.
 Menurut HAKLI (Himpunan Ahli Kesehatan
Lingkungan Indonesia)

“Suatu kondisi lingkungan yang mampu


menopang keseimbangan ekologi yang
dinamis antara manusia dan
lingkungannya untuk mendukung
tercapainya kualitas hidup manusia yang
sehat dan bahagia.
Upaya perlindungan, pengelolaan,
dan modifikasi lingkungan yang
diarahkan menuju keseimbangan
ekologi pada tingkat kesejahteraan
manusia yang semakin meningkat.”
 Vektor penyakit
 Higiene dan sanitasi makanan
 Penyediaan air minum
 Pengelolaan air limbah
 Pencemaran udara
 Pengelolaan sampah padat
 Perumahan dan lingkungan pemukiman
 Isolasi
 Substitusi
 Shielding
 Treatment
 Prevention
 Pemisahan menurut jarak dan tempat
 Perlindungan seseorang terhadap wabah
sebelum mencapai tempat tertentu
 Perlindungan pada mobilitas penduduk
 Metode yang murah, mudah dilaksanakan
dan efektif.
 Perlindungan
 Berbeda dg isolasi
 Menggunakan barrier
 Safety glasses utk tukang las melindungi
mata
 Pemakaian kelambu untuk menghindari
gigitan nyamuk
 Apabila berbagai cara tidak dapat dilakukan
 Distruction / menghancurkan
 Merebus air utk membunuh kuman

 Disinfektan

 Pestisida

 Conversion / mengubah
 Menjadikan bahan berbahaya menjadi kurang atau tidak
berbahaya
 Air limbah diubah menjadi netral

 Removal / pembersihan
 Filtrasi, sedimentasi, koagulasi, flokulasi

 Inhibition / penghambatan
 Penambahan garam atau gula utk pengawetan makanan
 Agar seseorang dalam kondisi sehat tidak
terganggu kesehatannya akibat terkena
gangguan lingkungan
 Imunisasi
 Penggunaan obat malaria utk profilatik sblm
ke daerah endemis
 Pengendalian vektor ini dengan cara :

1. Pengendalian secara kimiawi


2. Pengendalian secara biologis : ( memelihara
predator pada tempat perindukan nyamuk
→ ikan gambus yang memakan larva
nyamuk)
3. Pengendalian lingkungan
 Pengelolaan sampah yang baik
 Kesadaran berprilaku sehat lingkungan
 Upaya pemberantasannya :

1. Kebersihan umum
2. Hindari terbentuknya sarang
3. Eliminasi populasi
4. Dsb.
 Pengawasan makanan :
1. Penyelengaraan izin dari Dinas Kesehatan
Kota/Kabupaten
2. Menpunyai sertifikat Higiene dan sanitasi
makanan dari Dinas Kesehatan Kota/Kabupaten.
3. Adanya penanggung jawab yang mempunyai
pengetahuan tentang Higiene dan sanitasi
makanan
 Syarat kualitatif
 fisik
 Kimiawi
 Mikrobiologi : Indikator MPN
 Radioaktif
Penanggulangan pencemaran air dapat
dilakukan melalui:

 Perubahan perilaku masyarakat


 Pembuatan kolam/bak pengolahan limbah
cair
 Tidak membuang sampah atau limbah cair ke
sungai, danau, laut dll.
 Tidak menggunakan sungai atau danau untuk
tempat mencuci truk, mobil dan sepeda
motor.
 Tidak menggunakan sungai atau danau untuk
wahana memandikan ternak dan sebagai
tempat kakus.
 Tidak minum air dari sungai, danau atau
sumur tanpa dimasak dahulu
 Saat ini mulai digalakkan pembuatan WC umum
yang dilengkapi septic tank di daerah/lingkungan
yang rata-rata penduduknya tidak memiliki WC.
Setiap sepuluh rumah disediakan satu WC umum

 Selain itu, sudah saatnya diupayakan pembuatan


kolam pengolahan air buangan (air cucian, air
kamar mandi, dan lain-lain) secara kolektif, agar
limbah tersebut tidak langsung dialirkan ke
selokan atau sungai.
 Untuk limbah industri dilakukan dengan
mengalirkan air yang tercemar ke dalam
beberapa kolam kemudian dibersihkan, baik
secara mekanis (pengadukan), kimiawi (diberi
zat kimia tertentu) maupun biologis (diberi
bakteri, ganggang atau tumbuhan air
lainnya). Pada kolam terakhir dipelihara ikan
untuk menguji kebersihan air dari polutan
yang berbahaya. Reaksi ikan terhadap
kemungkinan pengaruh polutan diteliti.
Dengan demikian air yang boleh dialirkan
keluar (selokan, sungai dll.) hanyalah air yang
tidak tercemar.
Sumber pencemaran udara :
1. Alamiah
2. Berasal dari manusia
 Cara mengatasinya :

 Reboisasi
 Menggunakan transportasi umum
 Menggunakan bahan bakar yang ramah
lingkungan
 Pemanfaatan biogas sebagai bahan
bakar
Berdasarkan kemampuan diurai oleh alam
(biodegradability), maka dapat dibagi lagi
menjadi:
 Biodegradable: yaitu sampah yang dapat
diuraikan secara sempurna oleh proses
biologi baik aerob atau anaerob, seperti:
sampah dapur, sisa-sisa hewan, sampah
pertanian dan perkebunan.
 Non-biodegradable: yaitu sampah yang
tidak bisa diuraikan oleh proses biologi
Untuk menciptakan rumah sehat maka diperlukan
perhatian terhadap beberapa aspek yang sangat
berpengaruh, antara lain:
 Sirkulasi udara yang baik.
 Penerangan yang cukup.
 Air bersih terpenuhi.
 Pembuangan air limbah diatur dengan baik agar
tidak menimbulkan pencemaran.
 Bagian-bagian ruang seperti lantai dan dinding
tidak lembab serta tidakterpengaruh
pencemaran seperti bau, rembesan air kotor
maupun udara kotor.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai