Anda di halaman 1dari 28

KONSEP KEPERAWATAN KOMUNITAS DAN

KELOMPOK KHUSUS

DESTERINA PALMA ANPESTER 20176523017


DINI ALHAFIZHA 20176523022
MONICA SELES 20176523059
RINTO LESMANA 20176513092
SATRIYA 20176513099
1.Definisi keperawatan komunitas
 Keperawatan Kesehatan Komunitas adalah pelayanan
keperawatan profesional yang ditujukan kepada
masyarakat dengan penekanan pada kelompok resiko
tinggi, dalam upaya pencapaian derajat kesehatan
yang optimal melalui pencegahan penyakit dan
peningkatan kesehatan, dengan menjamin
keterjangkauan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan,
dan melibatkan klien sebagai mitra dalam
perencanaan pelaksanaan dan evaluasi pelayanan
keperawatan. (Pradley, 1985; Logan dan Dawkin,
1987).
2. Asumsi Dan Kepercayaan Terhadap
Perawatan Kesehatan Komunitas Menurut ANA
(American Nurses Association)
 Asumsi
1. Komponen sistem pemeliharaan kesehatan primer,
sekunder dan tersier.
2. Perawatan subsistem pemeliharaan kesehatan dan
produk pendidikan dasar praktek penelitian.
3. Pemeliharaan kesehatan primer lebih menonjol dari
sekunder dan tersier.
4. Perawatan kesehatan menyangkut setting pemeliharaan
kesehatan primer.
 Kepercayaan
1. Pemeliharaan kesehatan harus memadai dan diterima semua
orang.
2. Orang yang menerima asuhan harus dilibatkan.
3. Perawat sebagai pemberi dan klien sebagai konsumen pelayanan
kesehatan.
4. Lingkungan berdampak terhadap kesehatan populasi dan individu.
5. Pencegahan penyakit bagian esensial dari peningkatan kesehatan.
6. Kesehatan sebagai proses menyangkut kehidupan dalam jangka
waktu yang lama.
7. Klien hanya anggota tetap dari tim pemeliharaan kesehatan.
8. Individu dalam sistem kesehatan masyarakat
bertanggung jawab secara mandiri dan aktif
berpartisipasi dalam pemeliharaan kesehatan.
3. Falsafah Keperawatan Komunitas

 Dalam falsafah keperawatan komunitas,


keperawatan komunitas merupakan pelayanan
yang memberikan perhatian terhadap pengaruh
lingkungan (bio-psiko-sosio-kultural-spiritual)
terhadap kesehatan komunitas dan membrikan
prioritas pada strategi pencegahan penyakit dan
peningkatan kesehatan.
 Falsafah yang melandasi keperawatan komunitas
mengacu kepada paradigma keperawatan yang
terdiri dari 4 hal penting, yaitu:
1. Manusia
2. Kesehatan
3. lingkungan dan
4. keperawatan sehingga dapat dirumuskan sebagai
berikut:
a) Pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat adalah
pekerjaan yang luhur dan manusiawi yang ditujukan
kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat.
b) Perawatan kesehatan masyarakat adalah suatu upaya
berdasarkan kemanusiaan untuk meningkatkan
pertumbuhan dan perkembangan bagi terwujudnya
manusia yang sehat khususnya dan masyarakat yang sehat
pada umumnya.
c) Pelayanan perawatan kesehatan masyarakat harus
terjangkau dan dapat diterima oleh semua orang dan
merupakan bagian integral dari upaya kesehatan.
d) Upaya preventif dan promotif merupakan upaya pokok
tanpa mengabaikan upaya kuratif dan rehabilitatif.
4. Tujuan Keperawatan Kesehatan
Komunitas
A. Tujuan Umum
 Meningkatkan kemampuan masyarakat untuk hidup sehat sehingga
tercapai derajat kesehatan yang optimal agar dapat menjalankan
fungsi kehidupan sesuai dengan kapasitas yang mereka miliki.
B. Tujuan Khusus
 Untuk meningkatkan berbagai kemampuan
individu, keluarga, kelompok khusus dan
masyarakat dalam hal:
1. Mengidentifikasi masalah kesehatan dan keperawatan
yang dihadapi.
2. Menetapkan masalah kesehatan/keperawatan dan
prioritas masalah.
3. Merumuskan berbagai alternatif pemecahan masalah
kesehatan/ keperawatan.
4. Menanggulangi masalah kesehatan/keperawatan yang mereka
hadapi.
5. Penilaian hasil kegiatan dalam memecahkan masalah kesehatan/
keperawatan.
6. Mendorong dan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam
pelayanan kesehatan/keperawatan.
7. Meningkatkan kemampuan dalam memelihara kesehatan secara
mandiri (self care).
8. Menanamkan perilaku sehat melalui upaya pendidikan kesehatan.
9. Menunjang fungsi puskesmas dalam menurunkan angka kematian
bayi, ibu dan balita serta diterimanya norma keluarga kecil
bahagia dan sejahtera.
10. Tertanganinya kelompok-kelompok resiko tinggi
yang rawan terhadap masalah kesehatan
5. Sasaran

Sasaran perawatan kesehatan komunitas adalah


1. Individu
2. Keluarga
3. Kelompok khusus
b) Kelompok dengan kesehatan khusus yang
memerlukan pengawasan dan bimbingan serta
asuhan keperawatan, diantaranya adalah:
1. Penderita penyakit menular, seperti TBC, lepra, AIDS,
penyakit kelamin lainnya.
2. Penderita dengan penynakit tak menular, seperti: penyakit
diabetes mellitus, jantung koroner, cacat fisik, gangguan
mental dan lain sebagainya.
c) Kelompok yang mempunyai resiko terserang
penyakit, diantaranya:
1. Wanita tuna susila
2. Kelompok penyalahgunaan obat dan narkoba
3. Kelompok-kelompok pekerja tertentu, dan lain-lain.
d. Lembaga sosial, perawatan dan rehabilitasi,
diantaranya adalah:
1. Panti wredha
2. Panti asuhan
3. Pusat-pusat rehabilitasi (cacat fisik, mental dan
sosial)
4. Penitipan balita
6. Strategi

 Strategi intervensi keperawatan komunitas


meliputi :
a. Proses kelompok.
b. Pendidikan kesehatan.
c. Kerja sama (partnership).
7. Ruang Lingkup Perawatan Komunitas

 1. upaya-upaya peningkatan kesehatan (promotif)


 2. pencegahan (preventif)
 3. pemeliharaan kesehatan
 4. pengobatan (kuratif)
 5. pemulihan kesehatan (rehabilitatif) dan
 6. mengembalikan serta memfungsikan kembali
baik individu, keluarga, kelompok dan masyarakat
ke lingkungan sosial dan masyarakatnya
(resosialisasi).
Konsep Keperawatan Kelompok
Khusus

 Sekelompok masyarakat atau individu yang karena


keadaan fisik, mental maupun social budaya dan
ekonominya perlu mendapatkan bantuan,
bimbingan dan pelayanan kesehatan dan asuhan
keperawatan, karena ketidakmampuan dan
ketidaktahuan mereka dalam memelihara
kesehatan dan keperawatan terhadap dirinya
sendiri.
Perawatan kelompok khusus
 Upaya di bidang keperawatan kesehatan masyarakat yang
ditujukan kepada kelompok – kelompok individu yang
mempunyai kesamaan jenis kelamin, umur, permasalahan
kesehatan dan kesehatan serta rawan terhadap masalah
tersebut yang dilaksanakan secara terorganisir dengan
tujuan meningkatkan kemampuan kelompok dan derajat
kesehatannya, mengutamakan upaya promotif dan
preventif dengan tidak melupakan upaya kuratif dan
rehabilitative yang ditujukan kepada mereka yang tinggal
dipanti dan kepada kelompok – kelompok yang ada
dimasyarakat, diberikan oleh tenaga keperawatan dengan
pendekatan pemecahan masalah melalui proses
keperawatan.
Tujuan

a. Tujuan umum
 Meningkatkan kemampuan dan derajat kesehatan kelompok untuk
dapat menolong diri mereka sendiri (self care) dan tidak terlalu
tergantung kepada pihak lain.
b. Tujuan khusus
 Agar kelompok khusus dapat meningkatkan kemampuan mereka
dalam hal:
1. Mengidentifikasi masalah kesehatan dan keperawatan kelompok
khusus sesuai dengan macam, jenis dan tipe kelompok.
2. Menyusun perencanaan asuhan keperawatan/kesehatan yang
mereka hadapi berdasarkan permasalahan yang terdapat pada
kelompok.
3. Penanggulangan masalah kesehatan dan keperawatan yang
mereka hadapi berdasarkan rencana yang telah mereka susun
bersama.
4. Meningkatkan kemampuan kelompok khusus dalam
memelihara kesehatan mereka sendiri.
5. Mengurangi ketergantungan kelompok khusus dari
pihak lain dalam pemeliharaan dan perawatan diri
sendiri.
6. Meningkatkan produktivitas kelompok khusus untuk lebih
banyak berbuat dalam rangka meningkatkan
kemampuan diri mereka sendiri.
7. Memperluas jangkauan pelayanan kesehatan
dan keperawatan dalam menunjang fungsi
puskesmas dalam rangka pengembangan
pelayanan kesehatan mayarakat.
Sasaran

 Ada dua sasaran pokok pembinaan yaitu melalui


institusi – institusi yang menyelenggarakan
pelayanan kesehatan terhadap kelompok khusus
dan pelayanan kelompok khusus dimasyarakat
yang telah terorganisir secara baik atau melalui
melalui posyandu yang ditujukan untuk ibu hamil,
bayi dan anak balita atau terhadap kelompok
 – kelompok khusus dengan cirri khas tertentu
misalnya kelompok usila, kelompok penderita
berpenyakit kusta dan sebagainya.
Pelayanan kelompok khusus di institusi

 Pelayanan terhadap lembaga – lembaga social


kemasyarakatan yang menyelenggarakan
pemeliharaan dan pembinaan kelompok –
kelompok khusus tertentu, diantaranya:
a. Panti wreda
b. Panti asuhan
c. Pusat rehabilitasi anak cacat (fisik, mental, social)
d. Penitipan balita
Yang menjadi sasaran pembinaan dan pelayanan kelompok khusus di
institusi meliputi:
a) Penghuni panti
 Merupakan prioritas utama karena mereka yang rawan terhadap
masalah kesehatan dan umumnya merekalah yang bermasalah baik
secara individu maupun kelompok. Dalam mengatasi permasalahan
perlu kolaborasi dengan profesi kesehatan lain maupun dengan
petugas – petugas terkait.
b) Petugas panti
 Merupakan orang yang setiap berhubungan langsung dengan
pelayanan penghuni panti dalam mengatasi permasalahan yang
dihadapi dan merekalah yang paling mengetahui.
c) Lingkungan panti
 Merupakan salah satu mata rantai penyebaran penyakit
Pelayanan kelompok khusus di
masyarakat
Dilakukan melalui kelompok – kelompok yang
terorganisir dengan melibatkan peran serta aktif
masyarakat, melalui pembentukan kader kesehatan
diantara kelompok tersebut yang telah mendapatkan
pendidikan dan pelatihan oleh puskesmas, selain itu
lahan pembinaan kelompok khusus masyarakat dapat
dilakukan melalui posyandu terhadap kelompok ibu
hamil, bayi dan anak balita serta kelompok lainnya
yang mungkin dapat dilakukan.
 Klasifikasi
 Kelompok khusus dapat diklasifikasikan berdasarkan
permasalahan dan kebutuhan yang mereka hadapi,
diantaranya:
a. Kelompok khusus dengan kebutuhan khusus yang
memerlukan pengawasan akibat pertumbuhan dan
perkembangannya misal:
1. Kelp. Ibu hamil
2. Kelp. Ibu bersalin.
3. Kelp. Ibu nifas.
4. Kelp. Bayi dan anak balita.
5. Kelp. Anak usia sekolah.
6. Kelp. Usia lanjut.
b. Kelompok khusus dengan kesehatan khusus yang
memerlukan pengawasan dan bimbingan,
diantaranya:
1. Kelp. penderita penyakit menular (kusta, TBC, AIDS,
Peny. Kelamin)
2. Kelp. Penderita penyakit tidak menular (DM, Jantung,
Stroke)
3. Kelp. Cacat yang memerlukan rehabilitasi (Fisik,
mental, social)
4. Kelp. Khusus yang mempunyai resika terserang
penyakit (WTS, penyalahgunaan obat & narkotika,
pekerja tertentu).
Ruang lingkup kegiatan.

 Kegiatan perawatan kelompok khusus mencakup upaya – upaya


promotif, preventif, kuratif, rehabilitative dan resosialitatif melalui
kegiatan – kegiatan yang terorganisasi sebagai berikut:
a. Pelayanan kesehatan dan keperawatan.
b. Penyuluhan kesehatan.
c. Bimbingan dan pemecahan masalah terhadap anggota kelompok,
kader kesehatan dan petugas panti.
d. Penemuan kasus secara dini.
e. Melakukan rujukan medic dan kesehatan.
f. Melakukan koordinasi dan kerja sama dengan masyarakat, kader
dan petugas panti atau pusat – pusat rehabilitasi kelompok khusus.
g. Alih tegnologi dalam bidang kesehatan dan keperawatan kepada
petugas panti, kader kesehatan.
8. Prinsip dasar

 Yang menjadi prinsip dasar dalam perawatan kelompok khusus adalah:


a. Meningkatkan kemampuan dan kemandirian kelompok khusus dalam
meningkatkan kesehatan mereka sendiri.
b. Menekankan kepada upaya preventif dan promotif dengan tidak melupakan
upaya kuratif dan rehabilitative.
c. Pendekatan yang menyeluruh menggunakan proses keperawatan secara
konsisten dan berkesinambungan.
d. Melibatkan peran serta aktif petugas panti, kader kesehatan dan kelompok
sebagai subyek maupun obyek pelayanan.
e. Dilakukan diinstitusi pelayanan yang menyelenggarakan pelayanan
kesehatan kelompok khusus dimasyarakat terhadap kelompok khusus yang
mempunyai masalah yang sama.
f. Ditekankan pada pembinaan perilaku penghuni panti,petugas panti,
lingkungan panti bagi yang diinstitusi dan masyarakat yang
mempunyai masalah yang sama kearah perilaku sehat
9. Tahap – tahap perawatan kelompok
khusus

A. Tahap perencanaan
B. Tahap persiapan
C. Tahap pelaksanaan
D. Tahap penilaian

Anda mungkin juga menyukai