Telah disetujui :
Tanggal :
Oleh :
1
VISI
DIPLOMA IV KEPERAWATAN
POLITEKNIK KESEHATAN PONTIANAK
“Menjadi Institusi Pendidikan Diploma IV Keperawatan yang bermutu dan
mampu bersaing ditingkt regional pada tahun 2020”
MISI
DIPLOMA IV KEPERAWATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PONTIANAK
1. Meningkatkan Program Pendidikan Tinggi Diploma IV Keperawatan yang berbasis
kompetensi
2. Meningkatkan Program Pendidikan Tinggi Diploma IV Keperawatan yang berbasis
penelitian
3. Mengembangkan upaya pengabdian masyarakat bidang Diploma IV Keperawatan
yang berbasis IPTEK dan teknologi tepat guna
4. Mengembangkan Program Pendidikan Tinggi Diploma IV Keperawatan yang
mandiri, transfaran, dan akuntabel
5. Mengembangkan kerja sama dalam pengelolaan Program Pendidikan Tinggi
Diploma IV Keperawatan di tingkat nasional maupun regional
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadiratTuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul ” Angka
Kejadian dan Kondisi Masyarakat ”.
Tujuan penyusunan makalah ini diharapkan dapat menambah pengetahuan
dan wawasan bagi para pembaca. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih
memiliki kekurangan. Oleh karena itu saran dan kritik yang membangun dari para
pembaca yang sangat dibutuhkan untuk penyempurnaan makalah ini kedepannya.
Terima kasih
Penyusun
3
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN............................................................................................i
VISI...............................................................................................................................ii
KATA PENGANTAR...................................................................................................iii
DAFTAR ISI.................................................................................................................iv
BAB I.............................................................................................................................1
PENDAHULUAN.........................................................................................................1
A. Latar Belakang............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.......................................................................................2
3. Apa saja faktor penyebab penyakit menular dan tidak menular ?.......2
C. Tujuan.........................................................................................................2
1. Tujuan Umum......................................................................................2
4
2. Tujuan Khusus.....................................................................................2
D. Manfaat.......................................................................................................3
1. Bagi Masyarakat..................................................................................3
2. Bagi Penulis.........................................................................................3
BAB II...........................................................................................................................4
PEMBAHASAN............................................................................................................4
1. Penyakit Menular.................................................................................4
5
4. Melalui udara (air borne infections)..................................................10
1. Penyakit kulit.....................................................................................10
2. Parainfluenza......................................................................................10
3. Demam Berdarah...............................................................................11
4. Penyakit Kelamin...............................................................................11
5. HIV/AIDS..........................................................................................11
6. TBC Tuberculosis..............................................................................11
H. Istilah-Istilah.............................................................................................15
1. Prevalansi...........................................................................................15
2. Insidensi.............................................................................................16
BAB III........................................................................................................................22
PENUTUP...................................................................................................................22
A. Kesimpulan...............................................................................................22
B. Saran.........................................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................23
6
7
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
negara agraris yang sedang berkembang menuju masyarakat industri membawa
kecenderungan baru dalam pola penyakit dalam masyarakat. Perubahan pola
struktur masyarakat agraris ke masyarakat industri banyak memberi andil
terhadap perubahan pola fertilitas, gaya hidup, sosial ekonomi yang pada giliran
nya dapat memacu semakin meningkat nya PTM. Di Indonesia keadaan
perubahan pola dari penyakit menular ke penyakit tidak menular lebih dikenal
dalam sebutan transisi epidemiologi.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
2
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat
1. Bagi Masyarakat
9. Bagi Penulis
3
BAB II
PEMBAHASAN
1. Penyakit Menular
4
negara yang sudah maju. Penguasaan teknologi terhadap pengaruh lingkungan
biologis yang erat hubungan nya dengan penyakit menular maka penguasaan
terhadap lingkungan fisik sedang dikembangkan di berbagai negara dewasa
ini yang sejalan dengan terhadap lingkungan biologis.
Berbagai jenis penyakit menular telah dapat diatasi terutama pada
negara-negara maju, tetapi sebagian besar penduduk dunia yang mendiami
belahan dunia yang sedang berkembang, masih terancam dengan berbagai
penyakit menular tertentu. Dalam hal ini maka penyakit menular dapat di
kelompokan dalam 3 kelompok utama yakni:
Penyakit yang sangat berbahaya karena kematian cukup tinggi.
Penyakit menular yang dapat menimbulkan kematian atau cacat, walaupun,
akibatnya lebih ringan dibanding dengan yang pertama.
Penyakit menular yang jarang menimbulkan kematian, tetapi dapat
mewabah sehingga dapat menimbulkan kerugian waktu maupun materi/biaya.
5
a. Penyakit Kronik
d. Penyakit Degeneratif
6
E. Karakteristik Penyakit Menular Dan Tidak Menular
7
F. Faktor Penyebab Penyakit Menular Dan Tidak Menular
8
Dalam hal ini cukup jelas bahwa dalam mencegah penyakit tidak
menular satu-satunya cara adalah berprilaku pola hidup sehat seperti
memakan makanan dan minuman yang sehat (makan sayur dan buah-buahan),
tidak merokok, serta berolah raga. Contoh penyakit tidak menular, seperti :
a. Penyakit Kanker
o. Diabetus Melitus
p. Penyakit Jantung
Jadi Penyakit menular adalah penyakit yang menyerang manusia yang bisa
mengalami perpindahan penyakit ke manusia lain dengan cara tertentu. Secara
garis besar cara penularan penyakit menular dapat dikelompokkan menjadi 3,
yaitu:
9
q. Kekebalan Kelompok (Herd Immunity)
10
H. Cara Penularan Penyakit Menular
1. Penyakit kulit
Ini adalah salah satu jenis penyakit menular yang banyak sekali
jenisnya, dan mudah menular dari satu orang ke orang lain. Penularan yang
paling sering terjadi adalah melalui kontak langsung atau kita menggunakan
11
barang yang juga dipakai oleh penderita, contohnya handuk, baju, dll.
Contoh : cacar air, kudis, panu, dll.
18. Parainfluenza
12
19. Demam Berdarah
Cara penularannya melalui hubungan sex yang tidak sehat dan sering
berganti pasangan. Penyakit yang timbul bukan hanya menyerang alat
kelamin saja tetapi dapat menjalar ke organ lain.
21. HIV/AIDS
Virus yang berasl dari simpanse ini dapat merusak sistem imunitas,
tetapi virus ini tidak menimbulkan kematian. Tapi jika virus HIV mengenai
penyakit lain seperti menyerang organ vital bias menimbulkan kematian.
Apabila sistem imun pada tubuh telah rusak resiko berbagai virus akan masuk
ke tubuhpun sangat besar dan tubuh akan rentan terhadap penyakit.
13
J. Cara Pencegahan Penyakit Menular Dan Tidak Menular
14
faktor keturunan, dan peningkatan ketahanan fisik melalui peningkatan
kualitas gizi, serta olah raga kesehatan.
15
t. Pencegahan tingkat ketiga (tertiary prevention) yang meliputi
pencegahan terhadap cacat dan rehabilitasi. Sasaran pencegahan tingkat ke
tiga adalah penderita penyakit tertentu dengan tujuan mencegah jangan
sampai mengalami cacat permanen, mencegah bertambah parahnya suatu
penyakit atau mencegah kematian akibat penyakit tersebut. Pada tingkatan
ini juga dilakukan usaha rehabilitasi untuk mencegah terjadinya akibat
samping dari penyembuhan suatu penyakit tertentu. Rehabilitasi adalah
usaha pengembalian fungsi fisik, psikologi dan sosial optimal mungkin
yang meliputi rehabilitasi fisik/medis, rehabilitasi mental/psikologis serta
rehabilitasi sosial.
16
1) Kampanye kesadaran kesehatan.
2) Promosi kesehatan.
3) Pendidikan kesehatan masyarakat.
1) Pencegahan keterpaparan.
4) Pemberian kemopreventif.
17
K. Istilah-Istilah
1. Prevalansi
Period prevalen rate adalah jumlah penderita lama dan baru suatu
penyakit yang ditemukan pada suatu jangka waktu tertentu dibagi dengan
jumlah penduduk pada pertengahan jangka waktu yang bersangkutan.
Nilai Periode Prevalen Rate hanya digunakan untuk penyakit yang
sulit diketahui saat munculnya, misalnya pada penyakit Kanker dan
Kelainan Jiwa.
Periode Prevalen Rate = Jumlah penderita lama & baru x K
Jumlah penduduk pertengahan
K : Konstanta (angka kelipatan dari 10)
Point prevalen rate adalah jumlah penderita lama dan baru suatu
penyakit pada suatu saat dibagi dengan jumlah penduduk pada saat itu.
Dapat dimanfaatkan untuk mengetahui Mutu pelayanan kesehatan yang
diselenggarakan.Rumus yang digunakan :
18
Point Prevalansi Rate = Jumlah penderita lama & baru saat ini x K
Jumlah penduduk saat ini
24. Insidensi
1) Incidence Rate
6) Attack Rate
19
(Jumlah penduduk yang mugkin terkena penyakit tersebut pada saat
yang sama)
7) SecondaryAttack Rate
20
1) ˃ 18 Tinggi
8) 14 – 18 Sedang
9) 9 – 13 Rendah
21
Mordibitas : Juga merupakan suatu penyimpangan dari status sehat
dan sejahtera atau keberadaan suatu kondisi sakit.
Morbiditas : Juga mengacu pada angka kesakitan yaitu ; jumlah orang
yang sakit dibandingkan dengan populasi tertentu yang sering kali merupakan
kelompok yang sehat atau kelompok yang beresiko.
Di dalam Epidemiologi, Ukuran Utama Morbiditas adalah : Angka
Insidensi & Prevalensi dan berbagai Ukuran Turunan dari kedua indikator
tersebut. Setiap kejadian penyakit, kondisi gangguan atau kesakitan dapat
diukur dengan Angka Insidensi dan Angka Prevalensi.
22
28. Angka Kejadian Penyakit dan Kondisi Masyarakat
23
penderita dan keluarganya. Selain itu, salah satu dampak PTM adalah
terjadinya kecacatan termasuk kecacatan permanen.
Di akhir tahun 2014 – 2018 ini angka kejadian penyakit semakin
meningkat . dan yang paling menonjol sekali yaitu penyakit tidak menular.
Salah satunya yaitu penyakit jantung . penyakit jantung merupakan penyakit
no 1 penyebab kematian dan mengalahkan stroke .
Survei Sample Regristration System (SRS) pada 2014 di Indonesia
menunjukkan, Penyakit tidak menular contohnya Jantung Koroner (PJK)
menjadi penyebab kematian tertinggi pada semua umur setelah stroke, yakni
sebesar 12,9%. Kemenkes imbau masyarakat agar melakukan cek kesehatan
secara berkala, enyahkan asap rokok, rajin beraktifitas fisik, diet yang sehat
dan seimbang, istirahat yang cukup dan kelola stres (CERDIK) untuk
mengendalikan faktor risiko PJK.
Data Riskesdas tahun 2013 menunjukkan, prevalensi tertinggi untuk
penyakit Kardiovaskuler di Indonesia adalah PJK, yakni sebesar 1,5%. Dari
prevalensi tersebut, angka tertinggi ada di Provinsi Nusa Tenggara Timur
(4,4%) dan terendah di Provinsi Riau (0,3%), kata Direktur Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit Tidak Menular, Kemenkes RI, dr. Lily S Sulistyowati,
MM usai konferensi pers terkait peluncuran obat jantung baru di Jakarta,
Sabtu (29/7)
Menurut kelompok umur, PJK paling banyak terjadi pada kelompok
umur 65-74 tahun (3,6%) diikuti kelompok umur 75 tahun ke atas (3,2%),
kelompok umur 55-64 tahun (2,1%) dan kelompok umur 35-44 tahun (1,3%).
Sedangkan menurut status ekonomi, terbanyak pada tingkat ekonomi bawah
(2,1%) dan menengah bawah (1,6%).
24
penyakit kardiovaskuler terjadi di negara berkembang yang berpenghasilan
rendah sampai sedang.
Dari seluruh kematian akibat penyakit kardiovaskuler 7,4 juta (42,3%)
di antaranya disebabkan oleh Penyakit Jantung Koroner (PJK) dan 6,7 juta
(38,3%) disebabkan oleh stroke.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
25
Penyakit tidak menular (PTM) atau penyakit noninfeksi adalah suatu
penyakit yang tidak disebabkan karena kuman melainkan dikarenakan adanya
masalah fisiologis atau metabolisme pada jaringan tubuh manusia. Biasanya
penyakit ini terjadi karena pola hidup yang kurang sehat seperti merokok, faktor
genetik, cacat fisik, penuaan/usia, dan gangguan kejiwaan. Contohnya : sariawan,
batuk, sakit perut, demam, hipertensi, DM, obesitas, osteoporosis, depresi, RA,
keracunan, dsb.
L. Saran
DAFTAR PUSTAKA
26