Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

KEPERAWATAN KOMUNITAS
“KONSEP KEPERAWATAN KOMUNITAS DAN KELOMPOK KHUSUS”

DI SUSUN OLEH :

1. DESTERINA PALMA ANPESTER 20176523017


2. DINI ALHAFIZHA 20176523022
3. MONICA SELES 20176523059
4. RINTO LESMANA 20176513092
5. SATRIYA 20176513099

PRODI D-IV KEPERAWATAN PONTIANAK

JURUSAN KEPERAWATAN

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN
PONTIANAK
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
dengan ini kami panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat-
Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah keperawatan komunikasi
yang diberi judul “konsep keperawatan komunitas dan kelompok khusus”. Adapun makalah
keperawatan komunikasi tentang “konsep keperawatan komunitas dan kelompok khusus”. ini
telah kami usahakan semaksimal mungkin, sehingga dapat memperlancar proses pembuatan
makalah ini. Oleh sebab itu, kami juga ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam pembuatan makalah
Pemberdayaan Masyarakat ini.
Akhirnya kami mengharapkan semoga dari makalah keperawatan komunikasi tentang "
“konsep keperawatan komunitas dan kelompok khusus”. ini dapat diambil manfaatnya
sehingga dapat memberikan inpirasi terhadap pembaca. Selain itu, kritik dan saran dari Anda
kami tunggu untuk perbaikan makalah ini nantinya.

Pontianak, Januari 2019

Penyusun

i
DAFTAR ISI

Contents
KATA PENGANTAR.................................................................................................................................... i
DAFTAR ISI............................................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................................................... 1
A. Latar Belakang............................................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah? ..................................................................................................................... 2
C. Tujuan ......................................................................................................................................... 2
BAB II ....................................................................................................................................................... 2
PEMBAHASAN ......................................................................................................................................... 2
A. KONSEP KEPERAWATAN KOMUNITAS ........................................................................................ 3
B. KONSEP KEPERAWATAN KELOMPOK KHUSUS.......................................................................... 10
BAB III .................................................................................................................................................... 16
PENUTUP ............................................................................................................................................... 16
A. Kesimpulan ................................................................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................................. 17

ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Komunitas adalah kelompok sosial yang tinggal dalam suatu


tempat, saling berinteraksi satu sama lain, saling mengenal serta
mempunyai minat dan interest yang sama. Komunitas adalah kelompok
dari masyarakat yang tinggal di suatu lokasi yang sama dengan dibawah
pemerintahan yang sama, area atau lokasi yang sama dimana mereka
tinggal, kelompok sosial yang mempunyai interest yang sama (Riyadi,
2007).
Menurut Kontjaraningrat Komunitas adalah sekumpulan manusia
yang saling bergaul, atau dengan istilah lain saling berinteraksi (Mubarak,
2007).
Perawatan kesehatan adalah bidang khusus dari keperawatan yang
merupakan gabungan dari ilmu keperawatan, ilmu kesehatan masyarakat
dan ilmu sosial yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan
yang diberikan kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat baik
yang sehat atau yang sakit secara komprehensif melalui upaya promotif,
preventif, kuratif dan rehabilitatif serta resosialitatif dengan melibatkan
peran serta aktif dari masyarakat. Peran serta aktif masyarakat bersama
tim kesahatan diharapkan dapat mengenal masalah kesehatan yang
dihadapi serta memecahkan masalah tersebut (Elisabeth, 2015).

1
B. Rumusan Masalah?
1. Apa definisi dari kelompok khusus?
2. Siapa saja sasaran dalam keperawatan komunitas dan kelompok khusus?
3. Sebutkan tujuan dari keperawatan komunitas dan kelompok khusus?

C. Tujuan

A. Tujuan umum
Adapun tujuan umum dari pembuatan makalah ini adalah untuk lebih
mengetahui tentang konsep keperawatan komunitas dan kelompok khusus.
B. Tujuan Khusus
1. Mengetahui dan menjelaskan tentang falsafah dalam keperawatan
komunitas
2. Mengetahui dan menjelaskan tentang ruang lingkup dalam keperawatan
komunitas?
3. Mengetahui dan menjelaskan cara pelayanan pada keperawatan kelompok
khusus
4. Mengetahui dan menjelaskan prinsip-prinsip dalam keperawatan
kelompok khusus
5. Mengetahui dan menjelaskan tentang tahap-tahap dalam keperawatan
kelompok khusus

BAB II

PEMBAHASAN

2
A. KONSEP KEPERAWATAN KOMUNITAS

1. Pengertian
Keperawatan Kesehatan Komunitas adalah pelayanan
keperawatan profesional yang ditujukan kepada masyarakat dengan
penekanan pada kelompok resiko tinggi, dalam upaya pencapaian
derajat kesehatan yang optimal melalui pencegahan penyakit dan
peningkatan kesehatan, dengan menjamin keterjangkauan pelayanan
kesehatan yang dibutuhkan, dan melibatkan klien sebagai mitra
dalam perencanaan pelaksanaan dan evaluasi pelayanan
keperawatan. (Pradley, 1985; Logan dan Dawkin, 1987).
2. Asumsi Dan Kepercayaan Terhadap Perawatan Kesehatan
Komunitas Menurut ANA (American Nurses Association)
a. Asumsi
Sistem pemeliharaan yang kompleks.
1) Komponen sistem pemeliharaan kesehatan primer, sekunder dan
tersier.
2) Perawatan subsistem pemeliharaan kesehatan dan produk
pendidikan dasar praktek penelitian.
3) Pemeliharaan kesehatan primer lebih menonjol dari sekunder dan
tersier.
4) Perawatan kesehatan menyangkut setting pemeliharaan kesehatan
primer.
b. Kepercayaan
1) Pemeliharaan kesehatan harus memadai dan diterima semua
orang.
2) Orang yang menerima asuhan harus dilibatkan.
3) Perawat sebagai pemberi dan klien sebagai konsumen pelayanan
kesehatan.
4) Lingkungan berdampak terhadap kesehatan populasi dan
individu.
5) Pencegahan penyakit bagian esensial dari peningkatan kesehatan.

3
6) Kesehatan sebagai proses menyangkut kehidupan dalam
jangka waktu yang lama.
7) Klien hanya anggota tetap dari tim pemeliharaan kesehatan.
8) Individu dalam sistem kesehatan masyarakat bertanggung
jawab secara mandiri dan aktif berpartisipasi dalam
pemeliharaan kesehatan.
3. Falsafah Keperawatan Komunitas
Berdasarkan pada asumsi dasar dan keyakinan yang mendasar
tersebut, maka dapat dikembangkan falsafah keperawatan komunitas
sebagai landasan praktik keperawatan komunitas. Dalam falsafah
keperawatan komunitas, keperawatan komunitas merupakan
pelayanan yang memberikan perhatian terhadap pengaruh
lingkungan (bio-psiko-sosio-kultural-spiritual) terhadap kesehatan
komunitas dan membrikan prioritas pada strategi pencegahan
penyakit dan peningkatan kesehatan. Falsafah yang melandasi
keperawatan komunitas mengacu kepada paradigma keperawatan
yang terdiri dari 4 hal penting, yaitu: manusia, kesehatan, lingkungan
dan keperawatan sehingga dapat dirumuskan sebagai berikut:
a. Pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat adalah pekerjaan
yang luhur dan manusiawi yang ditujukan kepada individu,
keluarga, kelompok dan masyarakat.
b. Perawatan kesehatan masyarakat adalah suatu upaya
berdasarkan kemanusiaan untuk meningkatkan pertumbuhan
dan perkembangan bagi terwujudnya manusia yang sehat
khususnya dan masyarakat yang sehat pada umumnya.
c. Pelayanan perawatan kesehatan masyarakat harus terjangkau
dan dapat diterima oleh semua orang dan merupakan bagian
integral dari upaya kesehatan.
d. Upaya preventif dan promotif merupakan upaya pokok tanpa
mengabaikan upaya kuratif dan rehabilitatif.
e. Pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat yang diberikan
berlangsung secara berkesinambungan.
f. Perawatan kesehatan masyarakat sebagai provider dan klien
sebagai consumer pelayanan keperawatan dan kesehatan,

4
menjamin suatu hubungan yang saling mendukung dan
mempengaruhi perubahan dalam kebijaksanaan dan pelayanan
kesehatan ke arah peningkatan status kesehatan masyarakat.
g. Pengembangan tenaga keperawatan kesehatan masyarakat
direncanakan secara berkesinambungan dan terus-menerus.
h. Individu dalam suatu masyarakat ikut bertanggung jawab atas
kesehatannya, ia harus ikut dalam upaya mendorong, mendidik
dan berpartisipasi aktif dalam pelayanan kesehatan mereka
sendiri.
4. Tujuan Keperawatan Kesehatan Komunitas
a. Tujuan Umum
Meningkatkan kemampuan masyarakat untuk hidup sehat
sehingga tercapai derajat kesehatan yang optimal agar dapat
menjalankan fungsi kehidupan sesuai dengan kapasitas yang
mereka miliki.
b. Tujuan Khusus
Untuk meningkatkan berbagai kemampuan individu, keluarga,
kelompok khusus dan masyarakat dalam hal:
1) Mengidentifikasi masalah kesehatan dan keperawatan yang
dihadapi.
2) Menetapkan masalah kesehatan/keperawatan dan prioritas
masalah.
3) Merumuskan berbagai alternatif pemecahan masalah kesehatan/
keperawatan.
4) Menanggulangi masalah kesehatan/keperawatan yang mereka
hadapi.
5) Penilaian hasil kegiatan dalam memecahkan masalah kesehatan/
keperawatan.
6) Mendorong dan meningkatkan partisipasi masyarakat
dalam pelayanan kesehatan/keperawatan.
7) Meningkatkan kemampuan dalam memelihara kesehatan
secara mandiri (self care).
8) Menanamkan perilaku sehat melalui upaya pendidikan kesehatan.

5
9) Menunjang fungsi puskesmas dalam menurunkan angka
kematian bayi, ibu dan balita serta diterimanya norma
keluarga kecil bahagia dan sejahtera.
10) Tertanganinya kelompok-kelompok resiko tinggi yang
rawan terhadap masalah kesehatan.
5. Sasaran
Sasaran perawatan kesehatan komunitas adalah individu,
keluarga, kelompok dan masyarakat, baik yang sehat maupun yang
sakit yang mempunyai masalah kesehatan/perawatan.
a. Individu
Individu adalah bagian dati anggota keluarga. Apabila
individu tersebut mempunyai masalah
kesehatan/keperawatan karena ketidakmampuan merawat
diri sendiri oleh suatu hal dan sebab, maka akan dapat
mempengaruhi anggota keluarga lainnya baik secara fisik,
mental maupun sosial.
b. Keluarga
Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat, terdiri
atas kepala keluarga, anggota keluarga lainnya yang
berkumpul dan tinggal dalam suatu rumah tangga karena
pertalian darah dan ikatan perkawinan atau adopsi, satu
dengan lainnya saling tergantung dan berinteraksi. Bila
salah satu atau beberapa anggota keluarga mempunyai
masalah kesehatan/keperawatan, maka akan berpengaruh
terhadap anggota keluarga lainnya dan keluarga-keluarga
yang aada di sekitarnya.
c. Kelompok Khusus
Kelompok hkusus adalah kumpulan individu yang
mempunyai kesamaan jenis kelamin, umur, permasalahan,
kegiatan yang terorganisasi yang sangat rawan terhadap
masalah kesehatan. Termasuk diantaranya adalah:
a. Kelompok khusus dengan kebutuhan khusus sebagai akibat
perkembangan dan pertumbuhannya, seperti;
1) Ibu hamil

6
2) Bayi baru lahir
3) Balita
4) Anak usia sekolah
5) Usia lanjut
b. Kelompok dengan kesehatan khusus yang memerlukan
pengawasan dan bimbingan serta asuhan keperawatan,
diantaranya adalah:
1) Penderita penyakit menular, seperti TBC, lepra, AIDS,
penyakit kelamin lainnya.
2) Penderita dengan penynakit tak menular, seperti:
penyakit diabetes mellitus, jantung koroner, cacat
fisik, gangguan mental dan lain sebagainya.
c. Kelompok yang mempunyai resiko terserang penyakit,
diantaranya:
1) Wanita tuna susila
2) Kelompok penyalahgunaan obat dan narkoba
3) Kelompok-kelompok pekerja tertentu, dan lain-lain.
d. Lembaga sosial, perawatan dan rehabilitasi, diantaranya adalah:
1) Panti wredha
2) Panti asuhan
3) Pusat-pusat rehabilitasi (cacat fisik, mental dan sosial)
4) Penitipan balita
e. Masyarakat
Masyarakat adalah sekelompok manusia yang hidup dan
bekerjasama cukup lama sehingga mereka dapat mengatur
diri mereka dan menganggap diri mereka sebagai satu
kesatuan sosial dengan batas-batas yang telah ditetapkan
dengan jelas. Masyarakat merupakan kelompok individu
yang saling berinteraksi, saling tergantung dan bekerjasama
untuk mencapai tujuan. Dalan berinteraksi sesama anggota
masyarakat akan muncul banyak permasalahan, baik
permasalahan sosial, kebudayaan, perekonomian, politik
maupun kesehatan khususnya.
6. Strategi

7
Strategi intervensi keperawatan komunitas meliputi :
a. Proses kelompok.
b. Pendidikan kesehatan.
c. Kerja sama (partnership).
7. Ruang Lingkup Perawatan Komunitas
Ruang lingkup praktik keperawatan komunitas meliputi:
upaya-upaya peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan
(preventif), pemeliharaan kesehatan dan pengobatan (kuratif),
pemulihan kesehatan (rehabilitatif) dan mengembalikan serta
memfungsikan kembali baik individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat ke lingkungan sosial dan masyarakatnya (resosialisasi).
Dalam memberikan asuhan keperawatan komunitas, kegiatan yang
ditekankan adalah upaya preventif dan promotif dengan tidak
mengabaikan upaya kuratif, rehabilitatif dan resosialitatif.

a. Upaya Promotif
Upaya promotif dilakukan untuk meningkatkan
kesehatan individu, keluarga, kelompok dan masyarakat dengan
jalan memberikan:
1) Penyuluhan kesehatan masyarakat
2) Peningkatan gizi
3) Pemeliharaan kesehatan perseorangan
4) Pemeliharaan kesehatan lingkungan
5) Olahraga secara teratur
6) Rekreasi
7) Pendidikan seks.
b. Upaya Preventif
Upaya preventif ditujukan untuk mencegah terjadinya
penyakit dan gangguan terhadap kesehatan individu, keluarga,
kelompok dan masyarakat melalui kegiatan:
1) Imunisasi massal terhadap bayi, balita serta ibu hamil
2) Pemeriksaan kesehatan secara berkala melalui posyandu,
puskesmas maupun kunjungan rumah

8
3) Pemberian vitamin A dan yodium melalui posyandu,
puskesmas ataupun di rumah.
4) Pemeriksaan dan pemeliharaan kehamilan, nifas dan menyusui.
c. Upaya Kuratif
Upaya kuratif ditujukan untuk merawat dan mengobati
anggota-anggota keluarga, kelompok dan masyarakat yang
menderita penyakit atau masalah kesehatan, melalui kegiatan:
1) Perawatan orang sakit di rumah (home nursing)
2) Perawatan orang sakit sebagai tindak lanjut perawatan dari
puskesmas dan rumah sakit
3) Perawatan ibu hamil dengan kondisi patologis di rumah, ibu
bersalin dan nifas
4) Perawatan payudara
5) Perawatan tali pusat bayi baru lahir.
d. Upaya Rehabilitatif
Upaya rehabilitatif merupakan upaya pemulihan
kesehatan bagi penderita-penderita yang dirawat di rumah,
maupun terhadap kelompok-kelompok tertentu yang menderita
penyakit yang sama, misalnya kusta, TBC, cacat fisik dan
lainnya., dilakukan melalui kegiatan:
1) Latihan fisik, baik yang mengalami gangguan fisik seperti
penderita kusta, patah tulang maupun kelainan bawaan
2) Latihan-latihan fisik tertentu bagi penderita-penderita
penyakit tertentu, misalnya TBC, latihan nafas dan batuk,
penderita stroke: fisioterapi manual yang mungkin
dilakukan oleh perawat.
e. Upaya Resosialitatif
Upaya resosialitatif adalah upaya mengembalikan
individu, keluarga dan kelompok khusus ke dalam pergaulan
masyarakat, diantaranya adalah kelompok-kelompok yang
diasingkan oleh masyarakat karena menderita suatu penyakit,
misalnya kusta, AIDS, atau kelompok-kelompok masyarakat
khusus seperti Wanita Tuna Susila (WTS), tuna wisma dan lain-
lain. Di samping itu, upaya resosialisasi meyakinkan masyarakat

9
untuk dapat menerima kembali kelompok yang mempunyai
masalah kesehatan tersebut dan menjelaskan secara benar
masalah kesehatan yang mereka derita. Hal ini tentunya
membutuhkan penjelasan dengan pengertian atau batasan-
batasan yang jelas dan dapat dimengerti.

B. KONSEP KEPERAWATAN KELOMPOK KHUSUS

1. Kelompok khusus
Sekelompok masyarakat atau individu yang karena keadaan
fisik, mental maupun social budaya dan ekonominya perlu
mendapatkan bantuan, bimbingan dan pelayanan kesehatan dan
asuhan keperawatan, karena ketidakmampuan dan ketidaktahuan
mereka dalam memelihara kesehatan dan keperawatan terhadap
dirinya sendiri.
2. Perawatan kelompok khusus
Upaya di bidang keperawatan kesehatan masyarakat yang
ditujukan kepada kelompok – kelompok individu yang mempunyai
kesamaan jenis kelamin, umur, permasalahan kesehatan dan
kesehatan serta rawan terhadap masalah tersebut yang dilaksanakan
secara terorganisir dengan tujuan meningkatkan kemampuan
kelompok dan derajat kesehatannya, mengutamakan upaya promotif
dan preventif dengan tidak melupakan upaya kuratif dan rehabilitative
yang ditujukan kepada mereka yang tinggal dipanti dan kepada
kelompok – kelompok yang ada dimasyarakat, diberikan oleh tenaga
keperawatan dengan pendekatan pemecahan masalah melalui proses
keperawatan.

3. Tujuan
a. Tujuan umum
Meningkatkan kemampuan dan derajat kesehatan kelompok
untuk dapat menolong diri mereka sendiri (self care) dan tidak
terlalu tergantung kepada pihak lain.

10
b. Tujuan khusus
Agar kelompok khusus dapat meningkatkan kemampuan mereka
dalam hal:
1) Mengidentifikasi masalah kesehatan dan keperawatan
kelompok khusus sesuai dengan macam, jenis dan tipe
kelompok.
2) Menyusun perencanaan asuhan keperawatan/kesehatan yang
mereka hadapi berdasarkan permasalahan yang terdapat
pada kelompok.
3) Penanggulangan masalah kesehatan dan keperawatan yang
mereka hadapi berdasarkan rencana yang telah mereka susun
bersama.
4) Meningkatkan kemampuan kelompok khusus dalam
memelihara kesehatan mereka sendiri.
5) Mengurangi ketergantungan kelompok khusus dari pihak
lain dalam pemeliharaan dan perawatan diri sendiri.
6) Meningkatkan produktivitas kelompok khusus untuk lebih
banyak berbuat dalam rangka meningkatkan kemampuan
diri mereka sendiri.
7) Memperluas jangkauan pelayanan kesehatan dan
keperawatan dalam menunjang fungsi puskesmas dalam
rangka pengembangan pelayanan kesehatan mayarakat.
4. Sasaran
Ada dua sasaran pokok pembinaan yaitu melalui institusi –
institusi yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan terhadap
kelompok khusus dan pelayanan kelompok khusus dimasyarakat yang
telah terorganisir secara baik atau melalui melalui posyandu yang
ditujukan untuk ibu hamil, bayi dan anak balita atau terhadap
kelompok
– kelompok khusus dengan cirri khas tertentu misalnya kelompok
usila, kelompok penderita berpenyakit kusta dan sebagainya.
5. Pelayanan kelompok khusus di institusi

11
Pelayanan terhadap lembaga – lembaga social
kemasyarakatan yang menyelenggarakan pemeliharaan dan
pembinaan kelompok – kelompok khusus tertentu, diantaranya:
a. Panti wreda
b. Panti asuhan
c. Pusat rehabilitasi anak cacat (fisik, mental, social)
d. Penitipan balita
Yang menjadi sasaran pembinaan dan pelayanan kelompok khusus di
institusi meliputi:
a. Penghuni panti
Merupakan prioritas utama karena mereka yang rawan terhadap
masalah kesehatan dan umumnya merekalah yang bermasalah
baik secara individu maupun kelompok. Dalam mengatasi
permasalahan perlu kolaborasi dengan profesi kesehatan lain
maupun dengan petugas – petugas terkait.
b. Petugas panti
Merupakan orang yang setiap berhubungan langsung dengan
pelayanan penghuni panti dalam mengatasi permasalahan yang
dihadapi dan merekalah yang paling mengetahui.
c. Lingkungan panti
Merupakan salah satu mata rantai penyebaran penyakit
6. Pelayanan kelompok khusus di masyarakat

Dilakukan melalui kelompok – kelompok yang terorganisir


dengan melibatkan peran serta aktif masyarakat, melalui
pembentukan kader kesehatan diantara kelompok tersebut yang telah
mendapatkan pendidikan dan pelatihan oleh puskesmas, selain itu
lahan pembinaan kelompok khusus masyarakat dapat dilakukan
melalui posyandu terhadap kelompok ibu hamil, bayi dan anak balita
serta kelompok lainnya yang mungkin dapat dilakukan.
Klasifikasi
Kelompok khusus dapat diklasifikasikan berdasarkan
permasalahan dan kebutuhan yang mereka hadapi, diantaranya:

12
a. Kelompok khusus dengan kebutuhan khusus yang memerlukan
pengawasan akibat pertumbuhan dan perkembangannya misal:
1) Kelp. Ibu hamil
2) Kelp. Ibu bersalin.
3) Kelp. Ibu nifas.
4) Kelp. Bayi dan anak balita.
5) Kelp. Anak usia sekolah.
6) Kelp. Usia lanjut.
b. Kelompok khusus dengan kesehatan khusus yang memerlukan
pengawasan dan bimbingan, diantaranya:
1) Kelp. penderita penyakit menular (kusta, TBC, AIDS, Peny.
Kelamin)
2) Kelp. Penderita penyakit tidak menular (DM, Jantung, Stroke)
3) Kelp. Cacat yang memerlukan rehabilitasi (Fisik, mental, social)
4) Kelp. Khusus yang mempunyai resika terserang penyakit
(WTS, penyalahgunaan obat & narkotika, pekerja tertentu).
7. Ruang lingkup kegiatan.
Kegiatan perawatan kelompok khusus mencakup upaya –
upaya promotif, preventif, kuratif, rehabilitative dan resosialitatif
melalui kegiatan – kegiatan yang terorganisasi sebagai berikut:
a. Pelayanan kesehatan dan keperawatan.
b. Penyuluhan kesehatan.
c. Bimbingan dan pemecahan masalah terhadap anggota kelompok,
kader kesehatan dan petugas panti.
d. Penemuan kasus secara dini.
e. Melakukan rujukan medic dan kesehatan.
f. Melakukan koordinasi dan kerja sama dengan masyarakat, kader
dan petugas panti atau pusat – pusat rehabilitasi kelompok
khusus.
g. Alih tegnologi dalam bidang kesehatan dan keperawatan kepada
petugas panti, kader kesehatan.
8. Prinsip dasar
Yang menjadi prinsip dasar dalam perawatan kelompok khusus adalah:

13
a. Meningkatkan kemampuan dan kemandirian kelompok khusus
dalam meningkatkan kesehatan mereka sendiri.
b. Menekankan kepada upaya preventif dan promotif dengan tidak
melupakan upaya kuratif dan rehabilitative.
c. Pendekatan yang menyeluruh menggunakan proses keperawatan
secara konsisten dan berkesinambungan.
d. Melibatkan peran serta aktif petugas panti, kader kesehatan dan
kelompok sebagai subyek maupun obyek pelayanan.
e. Dilakukan diinstitusi pelayanan yang menyelenggarakan
pelayanan kesehatan kelompok khusus dimasyarakat terhadap
kelompok khusus yang mempunyai masalah yang sama.
f. Ditekankan pada pembinaan perilaku penghuni panti,petugas
panti, lingkungan panti bagi yang diinstitusi dan masyarakat yang
mempunyai masalah yang sama kearah perilaku sehat.
9. Tahap – tahap perawatan kelompok khusus
a. Tahap persiapan
1) Mengidentifikasi jumlah kelompok khusus yang ada
dimasyarakat dan jumlah panti atau pusat – pusat
rehabilitasi yang ada disuatu wilayah binaan.
2) Mengadakan pendekatan sebagai penjajagan awal
pembinaan kelompok khusus terhdap institusi yang
menyelenggarakan pelayanan kesehatan terhadap kelompok
khusus dan kelompok khusus yang ada di masyarakat.
3) Identifikasi masalah kelompok khusus di masyarakat dan di
panti /institusi melalui pengumpulan data.
4) Menganalisa data kelompok khusus dimasyarakat dan diinstitusi
5) Merumuskan masalah dan prioritas masalah kesehatan dan
keperawatan kelompok khusus di masyarakat dan institusi.
6) Mulai dari tahap mengidentifikasi masalah, analisa data,
perumusan masalah dan prioritas masalah
kesehatan/keperawatan kelompok khusus melibatkan kader
kesehatan dan petugas panti
b. Tahap perencanaan

14
Menyusun perencanaan penanggunangan masalah kesehatan
/keperawatan bersama petugas panti (bagi yang diinstitusi) dan
kader kesehatan (yang dimasyarakat). Yang manyangkut:
1) Jadwal kegiatan (Tujuan, sasaran, jenis pelayanan, biaya, kriteria
hasil).
2) Jadwal kunjungan.
3) Tenaga pelaksana pengorganisasian kegiatan.
4) Dsb.
c. Tahap pelaksanaan
Pelaksanaan didasarkan atas rencana kerja yang telah disepakati
bersama, yang disesuaikan dengan kebutuhan yang ada.
Pelaksanaan kegiatan dapat berupa:
1) Pendidikan dan pelatihan kader dan petugas panti.
2) Pelayanan kesehatan dan keperawatan.
3) Penyuluhan kesehatan.
4) Imunisasi.
5) Penemuan khasus dini.
6) Rujukan bila dianggap perlu.
7) Pencatatan dan pelaporan kegiatan.
d. Tahap penilaian.
Penilaian atas keberhasilan kegiatan didasarkan atas criteria yang
telah disusun. Penilaian dapat dilakukan selama kegiatan
berlangsung dan setelah kegiatan dilaksanakan secara
keseluruhan.

15
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Keperawatan Kesehatan Komunitas adalah pelayanan keperawatan


profesional yang ditujukan kepada masyarakat dengan penekanan pada
kelompok resiko tinggi, dalam upaya pencapaian derajat kesehatan yang
optimal melalui pencegahan penyakit dan peningkatan kesehatan, dengan
menjamin keterjangkauan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan, dan
melibatkan klien sebagai mitra dalam perencanaan pelaksanaan dan
evaluasi pelayanan keperawatan. (Pradley, 1985; Logan dan Dawkin,
1987).
Upaya di bidang keperawatan kesehatan masyarakat yang
ditujukan kepada kelompok – kelompok individu yang mempunyai
kesamaan jenis kelamin, umur, permasalahan kesehatan dan kesehatan
serta rawan terhadap masalah tersebut yang dilaksanakan secara
terorganisir dengan tujuan meningkatkan kemampuan kelompok dan
derajat kesehatannya, mengutamakan upaya promotif dan preventif
dengan tidak melupakan upaya kuratif dan rehabilitative yang ditujukan
kepada mereka yang tinggal dipanti dan kepada kelompok – kelompok
yang ada dimasyarakat, diberikan oleh tenaga keperawatan dengan
pendekatan pemecahan masalah melalui proses keperawatan.

16
DAFTAR PUSTAKA

Anderson, E.T., and McFarlane, J.(2000). Community as partner: Theory and


practice in nursing, 3rd.ed, Philadelpia: Lippincott

Allender, J.A., and Spradley, B.W.(2001). Community health nursing :


Concepts and practice, 4th.ed, Philadelpia: Lippincott

Clark, M.J.(1999). Nursing in the community: Dimensions of community health


nursing, Standford, Connecticut: Appleton & Lange

George B. Julia , Nursing Theories- The base for professional Nursing


Practice , 3rd ed. Norwalk, Appleton and Lange.

Hidayat Aziz Halimul. 2004. Pengantar Konsep Keperawatan Dasar. Salemba


Medika : Jakarta.

Mubarak, Iqbal Wahit. 2009. Pengantar dan Teori Ilmu Keperawatan


Komunitas 1. Cv Sagung Seto : Jakarta.

17

Anda mungkin juga menyukai