Kelompok 4

Ahmad Rasyid Ridho Agus

Dewi Maya Sari
Dini Apriska Putri
Monika Adven Simarmata
Nadia Dwi Pratiwi
ALELOPATI
Alelopati merupakan pelepasan senyawa
bersifat toksik yang dapat mengganggu
pertumbuhan tanaman disekitarnya dan
senyawa yangbersifat alelopati disebut
alelokimia. Beberapa senyawa alelopati
menghambat pembelahan sel-sel akar,
menghambat pertumbuhan yaitu dengan
mempengaruhi pembesaran sel, menghambat
respirasi akar, menghambat sintesis protein,
menghambat aktivitas enzim, serta menurunkan
daya permeabilitas membran pada sel
tumbuhan
 Istilah alelopati (allelopathy) pertama kali dikemukakan
oleh Hans Molisch tahun 1937. Alelopati berasal dari
kata allelon (saling) dan pathos (menderita). Menurut
Molisch, alelopati meliputi interaksi biokimiawi secara
timbal balik, yaitu yang bersifat penghambatan
maupun perangsangan antara semua jenis tumbuhan
termasuk mikroorganisme (Rice, 1984).
Hipotesis

 Tanaman yang banyak diberikan ektrak dari alang-alang akan sulit

tumbuh
Alat

 Kertas saring
 Belender
 Pisau/Gunting
 Plastik makanan
 Alat tulis kertas label
Bahan

 Ekstrak alang-alang
 Biji jagung dan kacang hijau
 Air secukupnya
Prosedur Kerja

 Pembuatan Ekstrak Alelopati

1. Dipotongi bahan berupa alang-alang sampai berukuran kecil
2. alu dan mortal hingga setengah halus
3. Diblender Alang-alang yang sudah berukuran kecil
4. Hasil yang diperoleh berupa 500ml ekstrak alang-alang murni tampa
campuran air
Kegiatan laboratorium

 Pilih kacang hijau dan jagung yang baik untuk di tanam

 Sediakan 12 plastik makanan potong bagian tengahnya sebayak 10
lubang
 Letakan kapas dalam plastik tadi
 Masukkan jagung dan kacang hijau kedalam masing-masing lubang
 Tetesi dengan :
tempat 1-3 : 100ml Aquades
tempat 4-6 : 7ml ekstrak ilalang+ 93ml aquades
tempat 7-9 : 14 ml ekstrak ilalang + 86ml aquades
tempat 10-12: 21 ml ekstrak ilalang + 79ml aquades
Hasil yang didapatkan
 H- 1
Alelopati Margologi Perakaran TT BB BK
Kontrol 1 Belum terlihat Belum terlihat
Kontrol 2 Batang mulai Akar terlihat 0,4
muncul
Kontrol 3 Belum terlihat Belum terlihat
1:7 U1 Belum terlihat Belum terlihat
1:7 U2 Belum terlihat Belum terlihat
1:7 U3 Belum terlihat Belum terlihat
1:14 U1 Belum terlihat Belum terlihat
1:14 U2 Belum terlihat Belum terlihat
1:14 U3 Belum terlihat Belum terlihat
1:21 U1 Belum terlihat Belum terlihat
1:21 U2 Belum terlihat Belum terlihat
1:21 U3 Belum terlihat Belum terlihat
 H- 2
Alelopati Margologi Perakaran TT BB BK
Kontrol 1 Belum terlihat Belum terlihat
Kontrol 2 Batang Akar terlihat 0,8
memanjang
Kontrol 3 Belum terlihat Belum terlihat
1:7 U1 Belum terlihat Belum terlihat
1:7 U2 Belum terlihat Belum terlihat
1:7 U3 Batang mulai Akar terlihat 0,5
muncul
1:14 U1 Belum terlihat Belum terlihat
1:14 U2 Belum terlihat Belum terlihat
1:14 U3 Belum terlihat Belum terlihat
1:21 U1 Belum terlihat Belum terlihat
1:21 U2 Belum terlihat Belum terlihat
1:21 U3 Belum terlihat Belum terlihat
 H- 3
Alelopati Margologi Perakaran TT BB BK
Kontrol 1 Muncul daun Akar terlihat 04
Kontrol 2 Muncul daun Akar terlihat 1
Kontrol 3 Belum terlihat Belum terlihat
1:7 U1 Batang mulai Akar terlihat 0,4
muncul
1:7 U2 Belum terlihat Belum terlihat
1:7 U3 Batang mulai Akar terlihat 0,8
muncul
1:14 U1 Belum terlihat Belum terlihat
1:14 U2 Batang mulai Akar terlihat 0,3
muncul
1:14 U3 Batang mulai Akar terlihat 0,4
muncul
1:21 U1 Belum terlihat Belum terlihat
1:21 U2 Belum terlihat Belum terlihat
1:21 U3 Belum terlihat Belum terlihat
Alelopati Margologi Perakaran TT BB BK
Kontrol 1 H- 4 Muncul daun Akar memanjang 0,6
Kontrol 2 Muncul daun Akar memanjang 1,4
Kontrol 3 Belum tumbuh Belum tumbuh
1:7 U1 Batang mulai Akar terlihat 0,8
muncul
1:7 U2 Belum terlihat Belum terlihat
1:7 U3 Batang mulai Akar terlihat 0,8
muncul
1:14 U1 Belum terlihat Belum terlihat
1:14 U2 Batang mulai Akar terlihat 0,3
muncul
1:14 U3 Batang mulai Akar terlihat 0,4
muncul
1:21 U1 Batang mulai Akar terlihat 0,3
muncul
1:21 U2 Belum terlihat Belum terlihat
1:21 U3 Belum terlihat Belum terlihat
Alelopati
H- 5 Margologi Perakaran TT BB BK
Kontrol 1 Batang Akar memanjang 1
memanjang
Kontrol 2 Batang Akar memanjang 1,4
memanjang
Kontrol 3 Belum tumbuh Belum tumbuh
1:7 U1 Muncul daun Akar terlihat 1
1:7 U2 Bataag tumbuh Akar terlihat 0,4
1:7 U3 Batang mulai Akar terlihat 2
muncul
1:14 U1 Belum terlihat Belum terlihat
1:14 U2 Batang mulai Akar terlihat 0,3
muncul
1:14 U3 Batang mulai Akar terlihat 0,4
muncul
1:21 U1 Batang mulai Akar terlihat 0,3
muncul
1:21 U2 Belum terlihat Belum terlihat
1:21 U3 Belum terlihat Belum terlihat
Alelopati Margologi Perakaran TT BB BK
Kontrol 1 Batang Akar memanjang 1,5

Kontrol 2
H- 6 Batang
memanjang
Akar memanjang 1,8
memanjang
Kontrol 3 Belum tumbuh Belum tumbuh
1:7 U1 Muncul daun Akar terlihat 1,3
1:7 U2 Bataag tumbuh Akar terlihat 0,4
1:7 U3 Batang mulai Akar terlihat 2
muncul
1:14 U1 Belum terlihat Belum terlihat
1:14 U2 Batang mulai Akar terlihat 0,3
muncul
1:14 U3 Batang mulai Akar terlihat 0,4
muncul
1:21 U1 Batang mulai Akar terlihat 0,3
muncul
1:21 U2 Batang muncul Akar terlihat 0,4
1:21 U3 Belum terlihat Belum terlihat
Alelopati Margologi Perakaran TT BB BK
Kontrol 1 Batang Akar memanjang 2

Kontrol 2
H- 7 Batang
memanjang
Akar memanjang 2,4
memanjang
Kontrol 3 Belum tumbuh Belum tumbuh
1:7 U1 Muncul daun Akar terlihat 1,3
1:7 U2 Bataag tumbuh Akar terlihat 0,4
1:7 U3 Batang mulai Akar terlihat 2
muncul
1:14 U1 Belum terlihat Belum terlihat
1:14 U2 Batang mulai Akar terlihat 0,5
muncul
1:14 U3 Batang mulai Akar terlihat 0,6
muncul
1:21 U1 Batang mulai Akar terlihat 0,7
muncul
1:21 U2 Batang muncul Akar terlihat 0,4
1:21 U3 Belum terlihat Belum terlihat
Alelopati Margologi Perakaran TT BB BK
Kontrol 1 Batang Akar memanjang 3

Kontrol 2
H- 8 Batang
memanjang
Akar memanjang 2,4
Alelopati Margologi
memanjang Perakaran TT BB BK
Kontrol 3 1
Kontrol Belum tumbuh Belum tumbuh
1:7 U1
Kontrol 2 Muncul daun Akar terlihat 1,3
1:7 U2
Kontrol 3 Bataag tumbuh Akar terlihat 0,4
1:7 U3
1:7 U1 Batang mulai Akar terlihat 2
1:7 U2 muncul
1:141:7
U1 U3 Belum terlihat Belum terlihat
1:141:14
U2 U1 Batang mulai Akar terlihat 1
muncul
1:14 U2
1:14 U3 Batang mulai Akar terlihat 1,2
1:14 U3 muncul
1:211:21
U1 U1 Batang mulai Akar terlihat 1
1:21 U2 muncul
1:211:21
U2 U3 Batang muncul Akar terlihat 0,8
1:21 U3 Batang muncul Akar terlihat 0,5
Alelopati Margologi Perakaran TT BB BK
Kontrol 1 Batang Akar memanjang 3

Kontrol 2
H- 9 Batang
memanjang
Akar memanjang 2,4
memanjang
Kontrol 3 Belum tumbuh Belum tumbuh
1:7 U1 Muncul daun Akar terlihat 1,3
1:7 U2 Bataag tumbuh Akar terlihat 0,4
1:7 U3 Batang mulai Akar terlihat 2
muncul
1:14 U1 Belum terlihat Belum terlihat
1:14 U2 Batang mulai Akar terlihat 1
muncul
1:14 U3 Batang mulai Akar terlihat 1,2
muncul
1:21 U1 Batang mulai Akar terlihat 1
muncul
1:21 U2 Batang muncul Akar terlihat 0,8
1:21 U3 Batang muncul Akar terlihat 0,5
Alelopati Margologi Perakaran TT BB BK
Kontrol 1 Batang Akar memanjang 3

Kontrol 2
H- 10Batang
memanjang
Akar memanjang 2,4
memanjang
Kontrol 3 Belum tumbuh Belum tumbuh
1:7 U1 Muncul daun Akar terlihat 1,3
1:7 U2 Bataag tumbuh Akar terlihat 0,4
1:7 U3 Batang mulai Akar terlihat 2
muncul
1:14 U1 Belum terlihat Belum terlihat
1:14 U2 Batang mulai Akar terlihat 1
muncul
1:14 U3 Batang mulai Akar terlihat 1,2
muncul
1:21 U1 Batang mulai Akar terlihat 1
muncul
1:21 U2 Batang muncul Akar terlihat 0,8
1:21 U3 Batang muncul Akar terlihat 0,5
Kesimpulan hasil prkatikum yang
didapatkan
1. Dari hasil prktikum yang didapatkan maka dapat dilihat :
2. Ada tanaman yang tidak tumbuh, baik itu di tanaman kontrol maupun
yang ditetesi ektrak ilalang
3. Kesalahan yang mungkin terjadi adalah kaulitas dari benih yang kurang
bagus
4. Perkecamahan lebih cepat terjadi dalam perlakuaan kontrol
5. Jumlah daun yang tumbuh sama banyak yaitu berjumlah 2
Hasil dari jurnal

 Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwaa lelopati dan atau persaingan

gulma teki menurunkan prsentase perkecambahan ,menghambat waktu
kemunculan benih ,menurunkan jumlah dan luas daun serta kandungan
klorofil daun, menurunkan aktivitas enzim nitratreduktase, serapan
nitrogen dan kandungan pro-tein kasar hijauan, fotosintesis dan produksi
bahan kering hijauan jagung. Pengaruh persaingan dan alelopati secara
bersama lebih besar dibanding alelopati. Pengaruh alelopati ekstrak lebih
besar dibanding lindihan ubi teki. Pengendalian gulma teki menurunkan
persaingan.
(kristanto , 2006)
Daftar pustaka

 Rice, E.L., (1984). Allelopathy. Second Edition. Academic

 Kristanto. (2006). PERUBAHAN KARAKTER TANAMAN JAGUNG (Zea mays
L.)AKIBAT ALELOPATI DAN PERSAINGAN TEKI (Cyperus rotundus L.)
Jurnal Pertanian . Vol 3 (2) : 189-194