Anda di halaman 1dari 27

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

PEMANFAATAN COKLIT (CONGKAK LITERASI) SEBAGAI MEDIA


LITERASI KELUARGA DI KOMUNITAS PEDULI ANAK

BIDANG KEGIATAN:
PKM PENELITIAN

Diusulkan oleh:
Siti Aisyah 1164471002 2016
Ezra Osara Harefa 3183322023 2018
Kevin Ramadhan Yuzakhri 1163171019 2016

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


MEDAN
2018

1
2
DAFTAR ISI
Halaman Sampul................................................................................................... i
Halaman Pengesahan............................................................................................. ii
Daftar Isi................................................................................................................ iii
Daftar Gambar....................................................................................................... iv
Bab 1 Pendahuluan................................................................................................ 1
1.1. Latar Belakang Penelitian......................................................................... 1
1.2. Permasalahan Penelitian........................................................................... 2
1.3. Tujuan Khusus Penelitian......................................................................... 2
1.4. Urgensi Penelitian.................................................................................... 2
1.5. Temuan Penelitian.................................................................................... 2
1.6. Luaran Penelitian...................................................................................... 2
1.7. Manfaat Penelitian.................................................................................... 2
Bab 2 Tinjauan Pustaka......................................................................................... 3
2.1. Kajian yang Relevan................................................................................. 3
2.2. State of The Art Penelitian........................................................................ 4
Bab 3 Metode Penelitian....................................................................................... 5
3.1. Metode Penelitian..................................................................................... 5
3.2. Prosedur Penelitian................................................................................... 5
3.3. Indikator Capaian..................................................................................... 6
3.4. Teknik Pengumpulan dan Analisis Data.................................................. 6
3.5. Penafsiran dan Penyimpulan Hasil Penelitian.......................................... 6
Bab 4 Biaya dan Jadwal Kegiata
4.1. Anggaran Biaya........................................................................................ 9
4.2. Jadwal Kegiatan........................................................................................ 9
Daftar Pustaka....................................................................................................... 10
Lampiran-Lampiran............................................................................................... 11
1. Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota dan Dosen Pendamping................... 11
2. Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan................................................ 16
3. Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas........ 17
4. Surat Pernyataan Ketua Peneliti.................................................................. 19
5. Dokumentasi Kegiatan Survei Tempat Penelitian....................................... 20

3
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1. Diagram Alur Kegiatan Penelitian................................................... 6
Gambar 3.2. Desain Coklit Tampak dari Depan................................................... 8
Gambar 3.3. Desain Coklit Tampak dari Belakang............................................... 8

4
1

BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Penelitian
Berdasarkan penelitian yang dilakukan olehProgrammeforInternational
Student Assessment (PISA) pada 2015 mengenai angka melek huruf dunia
menunjukkan bahwa Indonesia berada di peringkat64 dari 72negara yang diuji
(GLN, 4). Berdasarkan data terakhir persentase buta huruf Indonesia tahun 2015
oleh Badan Pusat Statistik (BPS) secara keseluruhan menunjukkan bahwa
persentase buta huruf mencapai 4,78% (https://tirto.id-BPS).Namun,diperlukan
pemahaman bahwa dimensi literasi bukan sekedar buta huruf saja, melainkan
juga mencakup dimensi literasi numerasi, sains, digital, finansial, budaya dan
kewarganegaraan yang kesemua dimensi bertujuan untuk menumbuhkembangkan
budaya literasi dalam ekosistem pendidikan mulai dari keluarga, sekolah dan
masyarakat dalam rangka pembelajaran sepanjang hayat (GLN, 5-7).
Data yang diperoleh dari BPS dan hasil penelitian PISA menunjukkan
bahwa kondisi Indonesia sagatlah memprihatinkan. Literasi tampaknya belum
sepenuhnya dipahami dan diidealkan sebagai suatu budaya yang melekat dalam
kehidupan masyarakat. Seperti yang dilansir dari Antara pada Rabu 18 Mei 2016,
bahwa Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan telah membentuk 31 kampung
literasi di 31 kabupaten, namun belum menunjukkan hasil yang memuaskan
(https://tirto.id/literasi-indonesia-yang-belum-merdeka-BPS).
Gerakan literasidapat diimplementasikan melalui tiga (3) ranah yaitu
gerakan literasi sekolah, gerakan literasi keluarga, dan gerakan literasi
masyarakat. Namunkenyataannya, gerakan literasi yang sering digencarkan adalah
gerakan literasi sekolah. Hal ini dibuktikan dengan adanya pelaksanaan kegiatan
lokakarya pembekalan penelitian oleh Pusat Pengembangan Strategi dan
Diplomasi Kebahasaan Kemendikbud yang dilaksanakan pada 22-28 Maret 2018.
Lokakarya ini hanya melibatkan dinas pendidikan, tim kajian kebijakan teknis
pendukung literasi nasional, para peneliti dari balai dan kantor bahasa tanpa
pelibatan keluarga. Padahal, penanaman pembelajaran yang pertama dan utama
berasal dari keluarga (Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat
Kemendikbud:https://www.kemdikbud.go.id.)
Permasalahan yang selalu muncul dalam keluarga ialah kurangnya
komunikasi antar anak dan orang tua. Remaja sekarang lebih disibukkan dengan
gadget mereka masing-masing. Mereka lebih gemar bermain permainan modern
dibandingkan permainan tradisional yang selama ini dikenal sebagai warisan
budaya yang bernilai edukasi. Berdasarkan hasil pengumpulan data awal yang
kami lakukan di Komunitas Peduli Anak di Kecamatan Medan Maimun
menunjukkan bahwa tingginya angka remaja putus sekolah yang dibarengi dengan
rendahnya minat literasi mereka terhadap lingkungan sekitar mengharuskan
penelitian ini penting untuk dilakukan. Zaini Alif, peneliti permainan tradisional
mengatakan bahwa ada 2.600 jenis permainan tradisional Indonesia, namun yang
bertahan hanya 60%(Republika.co.id: https://www.Republika.co.id).
2

1.2. Permasalahan Penelitian


Berdasarkanlatar belakang penelitian yang telah dipaparkan diatas, maka
permasalahan penelitian yang muncul adalah semakin berkurangnya komunikasi
antar anggota keluarga. Dari permasalahan ini, maka muncul beberapa pertanyaan
penelitian yaitu:
1. Bagaimana pengimplementasian congkak berbasis literasi pada remaja putus
sekolah dalam mengatasi permasalahan komunikasi antar anggota keluarga?
2. Apakah permainan tradisional congkak berbasis literasi dapat meningkatkan
kecakapan berliterasi anggota keluarga?
1.3. Tujuan Khusus Penelitian
Berdasarkan pertanyaan di atas, maka tujuan khusus penelitianadalah:
1. Untuk mendeskripsikan pengimplementasian permainan tradisional congkak
berbasis literasi di lingkungan anak remaja putus sekolah dalam megatasi
permasalahan komunikasi antar anggota keluarga;
2. Untuk mengetahui kegunaan permainan tradisional congkak dalam
meningkatkan kecakapan berliterasianggota keluarga.
1.4. Urgensi Penelitian
Adapun urgensidari penelitian adalah untuk mengantisipasi lambannya
peningkatan literasi di keluarga serta lunturnya hubungan kekeluargaan yang
harmonis. Dengan demikian, COKLIT (Congkak Literasi) diharapkan mampu
menjadi permainan edukatif untuk meningkatkan komunikasi antar anggota
keluarga guna mengimplementasikan gerakan literasi keluarga berbasis permainan
tradisional bernilai budaya.
1.5. Temuan Penelitian
Adapun temuandari penelitian adalah suatuhasil modifikasi dari produk
dasar, yakni COKLIT (Congkak Literasi). Congkak Literasi inilahyang akan
digunakan sebagai permainan edukatif bagi remaja putus sekolah di Komunitas
Peduli Anak, Kampung Aur, Kecamatan Medan Maimun dalam membantu
mengatasi permasalahan komunikasi yang terjadi dalam keluarga.
1.6. Luaran Penelitian
Luaran penelitian yang diharapkan adalah terciptanya kondisi remaja dan
anggota keluarga sasaran yang melek literasi atau mampu berliterasi dengan baik
sehingga mampu menjadikan mereka sebagai anggota keluarga yang harmonis.
Disamping itu, luaran penelitian diharapkan akan dimuat pada salah satu jurnal
terakreditasi nasional.
1.7. Manfaat Penelitian
Manfaat pelaksanaan penelitian ini ialah agar anggota keluarga mampu
meningkatkan kemauan dan kecakapannya dalam berliterasi dengan baik sehingga
angka melek huruf dan melek lingkungan dapat meningkat serta permasalahan
komunikasi antar anggota keluarga dapat teratasi dengan tepat. Dengan demikian,
penelitian ini akan memabawa manfaat bagi kemaslahatan bersama.
3

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA


2.1. Kajian yang Relevan
Permainan tradisional merupakan permainan khas dan unik berdasarkan
pada budaya daerah yang memiliki banyak nilai edukasi dan tentunya nilai
pelestarian budaya. Permainan tradisional juga dikenal sebagai permainan rakyat
yang didalamnya berisikan kegiatan rekreatif yang tidak hanya bertujuan untuk
menghibur diri, tetapi juga sebagai alat yang mampu memberikan nilai edukasi
lebih seperti nilai kejujuran dan nilai sosial. Salah satu jenis permainan tradisional
Indonesia yang sarat akan nilai edukasi ialah congkak (dalam Bahasa Melayu).
Congkak merupakan permainan tradisional Melayu yang memiliki banyak
manfaat. Congkak sebagai permainan yang bernilai edukatif bukanlah hanya
sekedar ungkapan yang tidak memiliki makna. Namun, permainan tradisional ini
memiliki ragam nilai yang bersifat edukasi bagi para pemainnya. Nilai edukasi
permainan congkak menurut Mutiatin (2010), yaitu melatih kemampuan motorik
halus, melatih kesabaran dan ketelitian, melatih jiwa sportivitas, melatih
kemampuan menganalisa, dan menjalin kontak sosial.
Permainan congkak memiliki nilai kearifan lokal yang cukup memukau.
Menurut Ridwan (2007) kearifan lokal atau local wisdom dapat dimaknai sebagai
usaha manusia untuk menggunakan akal budinya (kognisi) dalam bertindak dan
bersikap terhadap sesuatu, objek, atau peristiwa yang terjadi dalam serangkaian
keadaan tertentu. Menurut bapak Swardi nilai kearifan lokal congkak dalam
budaya Melayu terlihat pada serangkaian kegiatan yang dimainkan didalamnya
dimana congkak dimainkan secara bersama-sama yang memiliki makna bahwa
kita tidak bisa hidup hanya sendiri tetapi membutuhkan orang lain juga
(Wawancara dengan bapak Swardi pada 07 November 2018).
Berdasarkan penelitian yang telah dikaji sebelumnya menunjukkan bahwa
permainan congkak merupakan permainan yang sarat dengan nilai-nilai edukasi.
Seperti halnya penelitian yang dilakukan oleh Tiar Asfiyatul Akhida, Universitas
Muhammadiyah Surakarta yang menyatakan bahwa permainan tradisional
congkak (dalam Bahasa Melayu) berpengaruh terhadap perkembangan kognitif
anak usia dini. Selain itu, berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Prima
Nataliya Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang juga menyatakan
bahwa penggunaan media permainan tradisional congkak (dalam bahasa Melayu)
dapat meningkatkan kemampuan berhitung pada siswa sekolah dasar. Berdasarkan
hasil-hasil penelitian yang telah dilakukan, jelas bahwa congkak memang
memiliki pengaruh yang positif pada proses pembelajaran anak.
Secara etimologis (Lela Nurfarida: 2017), literasi berasal dari Bahasa
Latin “literatus” yang berarti orang yang belajar. Sedangkan menurut UNESCO,
pemahaman seseorang akan makna literasi sangat dipengaruh oleh penelitian
akademik, institusi, konteks nasional, nilai-nilai budaya dan pengalaman. Hal
tersebut menjelaskan bahwa entitas literasi tidak dapat berdiri sendiri. Literasi
hadir atas pengaruh berbagai institusi sosial yang mengelilinginya.
4

Gerakan literasi keluarga merupakan salah satu perwujudan gerakan


literasi nasional yang kompeherensif dan terencana dengan mempertimbangkan
tiga ranah dasar pelaksanaan yaitu ranah keluarga, sekolah dan masyarakat.
Gerakan literasi keluarga bertitik tolak pada keinginan untuk meningkatkan
kemampuan literasi anggota keluarga. Salah satu strategi gerakan literasi keluarga
ialah dengan peningkatan jumlah dan ragam sumber bacaan bermutu yang dapat
diaplikasikan melalui penyediaan permaianan edukatif yang dapat meningkatkan
kecakapan anggota keluarga dalam berliterasi (GLN, 2016).
Gerakan literasi nasional yang selama ini digalakkan pemerintah untuk
memberantas angka melek huruf di Indonesia hanya terus-menerus berputar dan
melingkar di ranah gerakan literasi sekolah saja. Padahal perlu kita ketahui bahwa
ranah kegiatan literasi yang pertama dan utama ialah keluarga. Hal ini sejalan
dengan ungkapan yang dikemukakan oleh Kepala Badan Bahasa Kemdikbud,
Dadang Sunendar pada Selasa 27 Maret 2018 di Jakarta dalam pembukaan
kegiatan pembekalan teknis pengumpulan data penyusunan bahan kebijakan
bahwa keluargalah ranah utama dalam menggerakkan porositas literasi
dikarenakan keluarga merupakan lingkungan yang paling dekat dengan anak.
Strategi pengimplementasian gerakan literasi keluarga yang dapat dilakukan
sangatlah banyak. Namun, hal yang selama ini digalakkan hanyalah strategi
gerakan literasi keluarga yang membahas tentang pembangunan perpustakaan
keluarga (Republika.co.id, Jakarta: diakses pada 07 November 2018 02.36 WIB).
Berdasarkan data dan sumber informasi yang kami peroleh dariDinas
Perpustakaan dan Kearsipan Daerah (Dispusipda), Provinsi Jawa Barat telah
menyelenggarakan kegiatan aktualisasi gerakan literasi keluarga di Gedung Sate,
pada Kamis 01 Juli 2018 dalam rangka membangun keluarga literat melalui
pemberdayaan perpustakaan keluarga. Serangkaian acara yang digelar dalam
kegiatan tersebut ialah kegiatan workshop, penyerahan juara lomba, penyerahan
stimulan buku dan rak buku secara simbolis kepada Desa Cipinang Kecamatan
Cibatu Kabupaten Purwakarta, serta penandatanganan naskah kerja sama dengan
Universitas Nusantara dan Bank Indonesia (BI) sebagai pemeran atau pendukung
dari kegiatan literasi ini sendiri (http://dispusibda.jabarprov.go.id.).
2.2. State of The Art Penelitian
Sejauh ini, kegiatan yang terus dilakukan oleh pihak pemerintah dan
swasta untuk menggalakkan program literasi keluarga di Indonesia masih berada
pada level atau tingkatan pemberian bantuan buku dan rak buku untuk
membangun perpustakaan keluarga. Oleh karena demikian, state of the art dari
penelitian yang kami tawarkan mengenai strategi yang unik dan menarik sesuai
dengan gaya masa kini sebagai strategi gerakan literasi keluarga yaitu melalui
program “COKLIT” yaitu salah satu permainan edukatif yang juga mengajarkan
literasi kepada masyarakat sasaran, yang memang rancangan hasil penelitian ini
dianggap lebih mampu menyelesaikan permasalahan tanpa menimbulkan
permasalahan yang rumit dan serupa.
5

BAB 3 METODE PENELITIAN


3.1. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan ialah metode penelitian eksploratif.
Adapun langkah-langkah pokok penelitian eksploratif menurut Yusuf (2017)
adalah sebagai berikut:
1. Penetapan bidang kajian dan perumusan masalah;
2. Perumusan tujuan yang akan dicapai;
3. Pengumpulan informai melalui penelaahan pustaka untuk mendukung
pengumpulan informasi lebih mendalam saat dilapangan;
4. Penyususnan rancangan pendekatan yang meliputi cara pengumpulan data,
alat pengumpulan data, sumber informasi, latihan para pengumpul data dan
penyesuaian data;
5. Pelaporan.
3.2. Prosedur Penelitian
Mengikuti penggunaan metode eksploratif, maka penelitian yang kami
lakukan ialah penelitian lapangan sebagai proses pengumpulan data. Adapun
tahapan penelitian dalam penggunaan metode penelitian eksploratif melalui
penelitian lapangan dimulai dengan tahapan survei lokasi penelitian, analisis
permasalahan yang akan dikaji, perumusan masalah bidang kajian, merumuskan
tujuan yang akan dicapai, pengkajian pustaka dan observasi lapangan terhadap
penelitian yang telah ada guna mengumpulkan informasi dan data yang lebih
terperinci, perumusan solusi atau modifikasi media berupa COKLIT yang
dianggap mampu menjadi alternatif jawaban atas permasalahan yang muncul
(Yusuf, 2017). Setelah media penelitian berhasil dibuat, lalu media tersebut
diujicobakan kepada remaja putus sekolah untuk mengatasi permasalahan
komunikasi antar anggota keluarga dengan lingkup berbasis budaya. Kemudian,
dianalisis dan disimpulkan hasilnya serta dibuat laporan akhir.
Diagram Alur Kegiatan Penelitian

Survei lokasi penelitian Pengumpulan data

Kegiatan uji coba Pembuatan media


COKLIT

Analisis hasil uji coba Penyimpulan dan


perbaikan

Pelaporan

Gambar 3.1. Diagram Alur Kegiatan Penelitian


Sumber: Siti Aisyah (Anggota Peneliti)
6

3.3. Indikator Capaian Penelitian


Indikator capaian penelitian yang diharapkan ialah sebagai berikut:
1. Masyarakat sasaran penelitian yaitu remaja putus sekolah di Kecamatan
Medan Maimun harus mampu menyebutkan arti atau penjelasan akan makna
yang terdapat pada permaian;
2. Masyarakat sasaran penelitian harus mampu mendiskripsikan makna atau
penjelasan yang terdapat pada permainan;
3. Masyarakat sasaran dapat membedakan berbagai jenis lambang pada
permainan dengan arti dan penjelasan masing-masingnya.
3.4. Teknik Pengumpulan dan Analisis Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui survei
lapangan/observasi, wawancara dan studi kepustakaan. Analisis data dilakukan
dengan teknik analisis klasik dengan urutan analisis sebagai berikut:

Masalah Data Model

Kesimpulan Analisis
Berdasarkan siklus analisis data diatas, pengumpulan data yang dilakukan
dalam penelitian ini diikuti dengan penerapan model yang akan diujicobakan dan
selanjutnya dilakukan analisis, estimasi, dan pengujian yang difokuskan pada
indikator capaian penelitian yang telah dirumuskan. Pada akhirnya, analisis yang
dilakukan dalam penelitian berupa proses pendugaan dengan mempertimbangkan
dua hal, yaitu data dan informasi mengenai kasus yang sedang diteliti. Kedua hal
itu digunakan secara bersama-sama untuk membuat suatu kesimpulan atau uji
asumsi mengenai media hasil penelitian yang akan diterapkan. Selanjutnya, hasil
analisis penggunaan media dalam penelitian akan disimpulkan dan dibuat laporan
akhirnya dengan mempertibangkan perbaikan sebagai syarat mutlak yang harus
dipenuhi (http://smartstat-wordpress-com.cdn.ampproject.org).
3.5. Penafsiran dan Penyimpulan Hasil Penelitian
Hasil penelitian yang diharapkan dapat mempermudah masyarakat
khususnya para orang tua dalam memposisikan dirinya sebagai anggota keluarga
yang mampu mengajarkan anak-anaknya berliterasi dengan baik meskipun dengan
menggunakan permainan tradisional sederhana. Mengajarkan literasi kepada anak
merupakan kewajiban orang tua sebagai agen sosialisai pertama dan utama bagi
anak dalam memperoleh pendidikan.
Adapun upaya yang dapat dilakukan orang tua sebagai wujud nyata dalam
mengimplementasikan kegiatan literasi pada anak-anak mereka ialah melalui
penyediaan permaianan edukatif dalam mendorong kecakapan berliterasi anggota
keluaraga. Budaya literasi merupakan hal yang sangat penting dalam keluarga
mengingat perkembangan zaman yang semakin canggih dan instan (GLN, 22).
7

Produk temuan yang dihasilakan dari kegiatan penelitian berupa


“COKLIT” (Congkak Literasi) yang nantinya akan digunakan sebagai alat atau
media dalam berliterasi. Sesuai dengan amanat yang terkandung dalam panduan
gerakan literasi nasional bahwa penyediaan permainan edukatif dapat mendorong
kecakapan anggota keluarga dalam berliterasi.
Pada umumnya, permainan tradisional congkak hanya dimainkan sebagai
hiburan atau ajang senang-senang semata. Padahal permainan tradisional ini
menyimpan segudang manfaat edukasi dalam proses kehidupan. Permainan ini
dimainkan oleh dua orang pemain. Permainan ini terdiri atas papan congkak
sebagai alat utama dan anak congkak sebagai alat pendukung permainan. Papan
congkak terdiri atas 14 lubang kecil dengan 7 lubang di masing-masing kedua
sisinya. Di kedua ujung papan congkak masing-masing terdiri atas satu lubang
besar yang dianggap sebagai lumbung permainan masing-masing pemain.
Cara memainkan congkak ialah dengan mengisi semua lubang kecil
menggunakan anak congkak yang telah disediakan. Masing-masing lubang diisi
dengan 7 biji anak congkak. Permainan diawali oleh salah seorang pemain dengan
menjalankan misinya mengisi semua lubang congkak kecil yang ia lewati. Jika
lubang congkak terakhir yang akan ia lewati masih berisi anak congkak, maka ia
boleh melanjutkan permainannya. Namun, jika lubang terakhir yang akan ia
lewati kosong, maka ia mati dan tidak boleh melanjutkan permainannya. Lalu
dilanjutkan dengan pemain satunya lagi yang bertindak sebagai lawan. Begitu
selanjutnya permainan ini berlangsung hingga selesai.
Permainan COKLIT (Congkak Literasi) juga dilakukan dengan cara yang
sama. Akan tetapi, dalam permainan ini akan diadakan sesi hukuman atau tugas
tambahan. Hukuman atau tugas tambahan yang dimaksud ialah menyebutkan arti
atau maksud dari simbol yang tertera pada anak congkak terakhir yang ia pegang.
Hukuman itu dijatuhkan pada pemain yang mengalami fase mati dengan
meletakkan anak congkak terakhir pada lubang yang kosong. Jadi esensi
permainan yang tadinya hanya untuk menentukan siapa yang kalah dan siapa yang
menang, akan menjadi lebih bermakna yaitu dapat menambah wawasan para
pemain mengenai informasi nasihat berbasis budaya dalam keluarga.
Adapun desain atau modifikasi yang akan kami lakukan pada alat
permainan COKLIT (Congkak Literasi) ini adalah menambahkan ukiran ornamen
budaya disetiap sisi papan congkak, mengukir anak congkak dengan berbagai
simbol nasihat berbasis budaya yang dapat diterjemahkan sehingga mampu
menambah pengetahuan para pemain dan menyertakan keterangan simbol-simbol
yang ada pada anak congkak dibagian bawah papan congkak.
Hal ini kami lakukan agar permainan yang digemari oleh anak remaja ini
bisa sekaligus berfungsi sebagai media pembelajaran. Jadi, belajar sambil bermain
juga bisa dijadikan sebagai strategi untuk membelajarkan para remaja agar
mampu meningkatkan kemampuannya dalam berliterasi khususnya yang bernilai
budaya dan berisi nasihat tata krama dalam keluarga.
8

Gambar COKLIT (Congkak Literasi)

Gambar 3.2. Desain Coklit Tampak dari Depan


Sumber: Kevin Ramadhan Yuzakhri (Anggota Peneliti)

Gambar 3.3. Desain Coklit Tampak dari Belakang


Sumber: Kevin Ramadhan Yuzakhri (Anggota Peneliti)
9

BAB 4 BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN


4.1. Anggaran Biaya

No Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)

1 Perlengkapan yang Diperlukan Rp.4.875.000,-

2 Bahan Habis Pakai Rp.3.435.000,-

3 Perjalanan Rp. 2.290.000,-

4 Lain-lain Rp. 1.900.000,-

Jumlah Rp.12.500.000,-

4.2. Jadwal Kegiatan


Bulan
No Jenis Kegiatan
1 2 3 4
Minggu ke- 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Survei
Lapangan
2 Pengumpulan
Data
3 Pembuatan
Instrumen
4 Proses Uji Coba
5 Analisis Hasil
6 Penyimpulan
dan Perbaikan
7 Pelaporan
10

DAFTAR PUSTAKA
Asfiyatul AT, 2014, Permainan Tradisional Congklak Berpengaruh terhadap
Perkembangan Kognitif Anak Usia Dini di TK Aisyiyah Tahun Pelajaran
2013/2014, Surakarta, Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Biro Komunikasi dan Layanan Masyarakat Kemendikbud, 2018, Sukseskan GLN,
Badan Bahasa Siapkan Peta Literasi Nasional, Jakarta, Kemendikbud,
diakses pada 07 November 2018:https://www.kemdikbud.go.id.
BPS, 2016, Data Literasi yang Belum Merdeka, Jakarta, BPS, diakses pada 07
November 2018: https://tirto.id.
Dirjen Dikdasmen, 2016, Panduan Gerakan Literasi Nasional, Jakarta, Direktorat
Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Dispusibda, 2018, Aktualisasi Literasi Keluarga, diakses pada 07 November
2018: http://dispusibda.jabarprov.go.id.
Morissan, 2017, Metode Penelitian Survei, Jakarta, Kencana.
Mutiatin, A, 2010, Bermain Congklak, Jurnal Online, diakses pada 01 November
2018:https//id.scribd.com/document/3471756/congklak.
Nataliya, P, 2015, Efektivitas Penggunaan Media Pembelajaran Permainan
Tradisional Congklak untuk Meningkatkan Kemampuan Berhitung pada
Siswa Sekolah Dasar, Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan. Vol. 3, no. 2, hh.
343-358.
Nurfarida, L, 2017, Literasi Cerita Anak dalam Keluarga Berperan sebagai
Pembelajaran Pembentuk Karakter Anak, Prosiding Seminar Nasional
Pendidikan, hh. 403-410, ISBN 978-602-19411-2-6.
Republika.co.id, Hanya 60 persen Permainan Tradisional masih Bertahan,
diakses pada 07 November 2018: https://www.republika.co.id.
Republika.co.id, Gerakan Literasi Harus Dimulai dari Keluarga, diakses pada 07
November 2018: https://www.republika.co.id.
Smartstat, 2010, Analisis Data Eksploratif, diakses pada 13 November 2018:
https://smartstat.wordpress.com.
Ridwan, NA, 2007, Landasan Keilmuan Kearifan Lokal, Jurnal Studi Islam dan
Budaya. Vol . 5, no. 1, hh. 27-38.
Yusuf, M, 2017, Metode Penelitian (Kuantitatif, Kualitatif dan Penelitian
Gabungan), Jakarta, Kencana.
11
12
13
14
15

Lampiram Biodata Dosen Pendamping

A. Identitas Diri
Nama Lengkap Dr. Sudirman, SE., M.Pd.
Jenis Kelamin Laki-laki
Program Studi Pendidkan Luar Sekolah
NIP/NIDN 0030046408
Tempat dan Tanggal Lahir Pem. Siterak, 30 April 1964
E-mail dirmanoc@yahoo.co.id
No Telepon/HP 085260717499

B. Riwayat Pendidikan
Gelar Akademik Sarjana S2/Magister S3/Doktor
Nama Institusi STIES Sabang Universitas Universitas
Banda Aceh Pendidikan Pendidikan
Indonesia Indonesia
Jurusan/Prodi Ekonomi Studi Pendidikan Luar Pendidikan
Pembangunan Sekolah Luar Sekolah
Tahun Masuk-Lulus 1989-1997 1999-2001 2002-2006

C. Rekam Jejak Tri Dharma PT


C.1. Pendidikan/Pengajaran
No Nama Mata Kuliah Wajib/Pilihan SKS
1 Manajemen Pelatihan Wajib 3
2 Kewirausahaan Wajib 3
3 Pendidikan Life Skill Pilihan 3
4 Pendidikan Anak Usia Dini Pilihan 3
C.2. Penelitian
No Judul Penelitian Penyandang Dana Tahun
1 Pengaruh Pola Asuh Orang Tua Mandiri 2014
yang Berstatus Janda Terhadap
Minat Belajar Anak di Kelurahan
Kartini Rantau Parapat
2 Pemnafaatan Limbah Kulit Petai Mandiri 2014
Cina (Lontoro) dan Biji Saga
Menjadi Asesoris kotak Tissu di
Kelurahan Tanah Merah Kota
Binjai
3 Mandiri 2017
Pusat Kegiatan Belajar
Masyarakat (PKBM) sebagai
16

tempat belajar Terpadu (Belajar


17
18

Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan

1. Jenis
Volume Harga Satuan (Rp) Nilai (Rp)
Perlengkapan
-Pahat 15 Rp. 50.000,- Rp. 750.000,-
-Amplas 5m Rp. 5.000,- Rp. 25.000,-
-Penggaris 10 Rp. 5.000,- Rp. 50.000,-
-Pisau 10 Rp. 5.000,- Rp. 50.000,-
-Pengering 5 Rp. 70.000,- Rp. 350.000,-
-Palu 10 Rp. 30.000,- Rp. 300.000,-
-Meja pahat 5 Rp. 70.000,- Rp. 350.000,-
-Alat bor 5 Rp. 300.000,- Rp. 1.500.000,-
-Grenda 5 Rp. 300.000,- Rp. 1.500.000,-
Jumlah Rp. 4.875.000,-
2. Bahan Habis
Volume Harga Satuan (Rp) Nilai (Rp)
Pakai
-Cat/Pewarna 15 Rp. 35.000,- Rp. 525.000,-
-Kuas 10 Rp. 4.000,- Rp. 40.000,-
-Papan congkak 15 batang Rp. 150.000,- Rp. 2.250.000,-
-Lem kayu 10 Rp. 25.000,- Rp. 250.000,-
-Cat semprot 10 Rp. 25.000,- Rp. 250.000,-
-Pensil ukir 10 Rp. 4.000,- Rp. 40.000,-
-Penghapus 10 Rp. 4.000,- Rp. 40.000,-
-Kertas 1 rim Rp. 40.000,- Rp. 40.000,-
Jumlah Rp. 3.435.000,-
3. Perjalanan Volume Harga Satuan (Rp) Nilai (Rp)

-Keperluanuji coba 3 Rp. 206.000,- Rp. 620.000,-


-Transportasi 28 Rp. 50.000,- Rp. 1.400.000,-
-Keperluan 3 Rp. 90.000,- Rp. 270.000,-
pembelian bahan
Jumlah Rp. 2.290.000,-
4. Lain-lain Volume Harga Satuan (Rp) Nilai (Rp)
-Publikasi Artikel - - Rp. 200.000,-
-Publikasi Koran - - Rp. 200.000,-
-Publikasi Alat - - Rp. 400.000.-
-Penggandaan alat - - Rp. 400.000,-
-Sosialisasi - - Rp. 300.000.-
-Pendaftaran HAKI - - Rp. 400.000.-
Jumlah (Rp) RP. 1.900.000,-
Jumlah Keseluruhan (Rp) Rp. 12.500.000,-
19

Lampiran 3. Susunan Organisai Tim Peneliti dan Pembagian Tugas

Alokasi
No Nama/NIM Program Bidang Waktu Uraian Tugas
Studi Ilmu (jam/minggu)
1 Siti Aisyah/ Pendidikan Pendidikan 9 jam Melakukan
1164471002 Luar Luar sosialisasi
Sekolah Sekolah kegiatan
kepada
masyarakat
sasaran,
melakukan
pengumpulan
data dan
pendamping
pelaksanaan
kegiatan,
sosialisasi
cara
penggunaan
dan cara
memainkan
media
penelitian,
pendamping
kegiatan uji
coba media
penelitian
dan
melakukan
analisis hasil
penelitian
serta
menyusun
laporan akhir
penelitian
2 Ezra Osara Pendidikan Antropologi 8 jam Melakukan
Harefa/ Antropologi sosialisasi
3183322023 kegiatan
kepada
masyarakat
sasaran,
20

melakukan
pengumpulan
data,
sosialisasi
cara
penggunaan
dan
memainkan
media
penelitian,
pendamping
kegiatan uji
coba dan
analisis hasil
penelitian
serta
menyususn
laporan akhir
3 Kevin Pendidikan Pendidikan 8 jam Melakukan
Ramadhan Luar Luar sosialisasi
Yuzakhri/ Sekolah Sekolah kegiatan
1163171019 kepada
masyarakat
sasaran,
melakukan
pengumpulan
data,
sosialisasi
cara
penggunaan
dan
memainkan
media
penelitian,
pendamping
kegiatan uji
coba dan
analisis hasil
penelitian
serta
menyususn
laporan akhir
21
22

DOKUMENTASI KEGIATAN SURVEI TEMPAT PENELITIAN


23

Anda mungkin juga menyukai