Anda di halaman 1dari 24

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ......................................................................................................i


BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian ............................................................................1
1.2 Rumusan Penelitian ....................................................................................2
1.3 Tujuan Penelitian ........................................................................................2
1.4 Manfaat Penilaian .......................................................................................3
1.5 Keutamaan Penilaian ...................................................................................3
1.6 Temuan Yang di Targetkan Kontribusi Terhadap Ilmu Pengetahuan
Sesuai Dengan Bidang Ilmu Pengusul/Tim ................................................4
1.7 Luaran Riset .................................................................................................4
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Modul ajar kurikukum merdeka ...................................................................4
2.2 Budaya lokal..................................................................................................5
2.3 Karakter bangsa ...........................................................................................6
BAB 3. METODE RISET
3.1 Metode Riset .................................................................................................7
3.2 Desain Riset .................................................................................................7
3.3 Tahapan Riset ................................................................................................7
3.4 Objek atau Variabel Riset .............................................................................8
3.5 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data........................................................8
3.6 Teknik Analisis Data .....................................................................................8
3.7 Hasil Riset .....................................................................................................8
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 Anggaran Biaya .............................................................................................9
4.2 Jadwal Kegiatan ...........................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................10
LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota, serta Dosen Pendamping ..................11
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan ........................................................19
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Pelaksana dan Pembagian Tugas ............21
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana .................................................22

i
1

BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Akhir-akhir ini banyak sekali kasus pemberitaan tentang kenakalan yang
dilakukan oleh anak-anak baik sebagai pelaku maupun sebagai korban. Keresahan
mengenai hal ini dirasakan oleh masyarakat Indonesia, terutama mereka yang
tinggal di daerah kota-kota besar (Raihana, 2016). Di Indonesia, kenakalan anak
atau remaja telah mencapai tingkat yang meresahkan masyarakat sehingga kita
harus menyadari bahwa kenakalan tersebut merupakan problema sosial yang
harus dihadapi oleh setiap lapisan masyarakat. Tindakan kenakalan yang
dilakukan oleh para anak dan remaja seringkali menjurus pada perbuatan yang
melawan hukum, antara lain perkelahian, pencurian, minuman keras, dan lain
sebagainya.
Kenakalan anak atau remaja bukan sesuatu yang hanya berasal dari faktor
biologis atau psikologis semata, namun lingkungan sosial dimana anak berada
juga dapat berpengaruh pada kenakalan anak. Lingkungan sosial yang
berpengaruh pada kenakalan anak salah satunya adalah lingkungan pergaulannya
(peer group). Kenakalan anak lebih banyak terjadi di kota-kota besar karena
beberapa faktor sebagaimana diungkapkan oleh Walter Luden (dalam Raihana,
2016), antara lain adanya gelombang urbanisasi dari desa ke kota, adanya konflik
antara norma adat pedesaan tradisional dengan norma-norma baru yang tumbuh
dalam proses pergeseran sosial yang cepat di kota-kota besar, memudarnya pola-
pola kepribadian yang terkait pada kontrol sosial tradisional, dan perubahan
global pada ilmu pengetahuan dan teknologi. Tidak hanya di di kota, degradasi
karakter juga terjadi di daerah pedesaan. Sejalan perkembangan zaman karakter
peserta didik mengalami kemerosotan (Puspita, 2019). Permasalahan tersebut
terjadi karena beberapa penyebab baik dalam internal maupun eksternal peserta
didik.
Salah satu langkah nyata untuk mengatasi permasalahan terjadi di daerah
pedesaan yaitu melalui penggunaan modul ajar kurikulum merdeka. Menurut
Akbar (2013), pembelajaran di sekolah saat ini mengalami permasalahan dalam
modul ajar kurikulum merdeka yang digunakan untuk mengatur jalannya
pembelajaran. Beberapa permasalahan itu diantaranya adalah (1) indikator dan
tujuan pembelajaran yang dirumuskan oleh guru masih cenderung pada
kemampuan tingkat rendah, baik itu kognitif, sikap, maupun keterampilan, (2)
beberapa bahan ajar yang digunakan guru bersifat pengetahuan saja, belum
mengarah pada kompetensi sikap dan keterampilan, (3) model pembelajaran
masih konvensional, sehingga pembelajaran belum berpusat pada peserta didik,
(4) instrumen evaluasi yang dikembangkan guru belum optimal, karena soal yang
tidak diuji validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya bedanya. Oleh karena
itu dapat disimpulkan bahwa kualitas modul ajar kurikulum merdeka yang disusun
guru akan mempengaruhi aktivitas dan hasil belajar peserta didik. Selain itu
2

pengelolaan pembelajaran yang baik akan menghasilkan hasil pembelajaran yang


bermakna dan akan menumbuhkan karakter bagi peserta didik.
Pendidikan karakter sangat penting diberikan kepada siswa sejak dini.
Sendi-sendi yang menopang suatu bangsa yaitu karakter dan mentalitas rakyatnya,
dan karakter harus dibentuk sejak dini. Keruntuhan sebuah bangsa ditandai
dengan semakin lunturnya tata nilai dan karakter bangsa tersebut, walaupun secara
fisik bangsa tersebut masih berdiri tegak. Wening (2012) menyatakan bahwa
faktor lingkungan membentuk pembentukan karakter seseorang. Pendidikan
karakter yang baik adalah pendidikan karakter yang berasal dari nilai-nilai budaya
bangsa Indonesia. Eksistensi budaya dan keragaman nilai-nilai luhur kebudayaan
yang dimiliki oleh bangsa Indonesia merupakan sarana dalam membangun
karakter warga negara, baik yang berhubungan dengan karakter privat maupun
karakter publik (Yunus, 2013). Pembangunan karakter bangsa melalui budaya
bangsa dapat dilakukan dengan cara mentransformasi nilai-nilai budaya lokal
sebagai salah satu sarana karakter bangsa. Salah satu sarana untuk membangun
karakter bangsa adalah dengan cara mentransformasi nilai-nilai budaya lokal
Jawa. Berdasarkan permasalahan yang dipaparkan di atas maka TIM PKM-RSH
mengambil judul penelitian yaitu pengembangan modul ajar Kurikulum Merdeka
berorientasi nilai-nilai budaya lokal dalam penguatan karakter bangsa peserta
didik di daerah pedesaan.

1.2 Rumusan Penelitian


Berdasarkan latar belakang masalah dan fokus masalah sudah dirumuskan,
maka dapat diambil rumusan masalah sebagai berikut :
a) Bagaimanakah kondisi karakter bangsa peserta didik kelas III sekolah dasar
di Kabupaten Trenggalek?
b) Bagaimanakah desain modul ajar kurikulum merdeka dengan berorientasi
nilai-nilai budaya lokal?
c) Bagaimanakah pengembangan modul ajar kurikulum merdeka dengan
berorientasi nilai-nilai budaya lokal?
d) Bagaimanakah Implementasi modul ajar kurikulum merdeka dengan
berorientasi nilai-nilai budaya lokal?
e) Bagaimana keefektifan modul ajar kurikulum merdeka dengan berorientasi
nilai-nilai budaya lokal untuk meningkatkan karakter bangsa peserta didik
sekolah dasar di daerah pedesaan?

1.3 Tujuan Penelitian


Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan di atas, maka dapat
diambil tujuan dari dilaksanaannya penelitian ini yaitu :
a) Memperoleh data kondisi karakter bangsa peserta didik kelas III sekolah
dasar di Kabupaten Trenggalek
3

b) Menghasilkan desain modul ajar kurikulum merdeka dengan berorientasi


nilai-nilai budaya lokal
c) Memperoleh hasil pengembangan modul ajar kurikulum merdeka dengan
berorientasi nilai-nilai budaya lokal
d) Memperoleh data implementasi modul ajar kurikulum merdeka dengan
berorientasi nilai-nilai budaya lokal
e) Menghasilkan data hasil uji keefektifan modul ajar kurikulum merdeka
dengan berorientasi nilai-nilai budaya lokal untuk meningkatkan karakter
bangsa peserta didik sekolah dasar di daerah pedesaan

1.4 Manfaat Penelitian


Manfaat dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Secara Teoritis
a) Untuk membantu guru dalam proses penyampaian materi agar mudah,
efektif dan efesien sesuai tujuan pembelajaran yang diharapkan.
b) Untuk memberikan pengetahuan pada peserta didik tentang pentingnya
karakter bangsa pada diri peserta didik
c) Untuk melihat ada tidaknya pengaruh modul ajar berorientasi kearifan
lokal terhadap karakter bangsa peserta didik di pedesaan.
2. Secara Praktis
a. Bagi Peserta didik
Hasil pengembangan ini diharapkan dapat membantu menyelesaikan
permasalahan karakter bangsa peserta didik di daerah pedesaan
b. Bagi guru sekolah dasar
Hasil pengembangan ini diharapkan dapat memberikan wawasan dan
referensi guru dalam meningkatkan karakter bangsa peserta didik di
pedesaan.
c. Bagi peneliti lain
Hasil pengembangan dapat digunakan untuk menambah referensi untuk
melakukan penelitian selanjutnya yang relevan.

1.5 Keutamaan Penelitian


Keutamaan penelitian ini adalah :
a) Hasil penelitian diharapkan dapat menghasilkan modul ajar berorientasi
budaya lokal yang dapat menunjang pembelajaran
b) Hasil penelitian diharpakan dapat meningkatkan karakter bangsa peserta
didik di daerah pedesaan

1.6 Temuan yang ditargetkan


Temuan yang ditargetkan pada penelitian ini adalah untuk menguji
pengaruh dan mengukur efektivitas modul ajar kurikulum merdeka dengan
4

berorientasi nilai-nilai budaya lokal untuk meningkatkan karakter bangsa peserta


didik sekolah dasar di daerah pedesaan.

1.7 Kontribusi terhadap ilmu pengetahuan sesuai dengan bidang ilmu


pengusul/tim
Penelitian ini melibatkan bidang ilmu yaitu pendidikan dan tergolong dalam
rumpun humaniora yang berdampak besar dalam hasil penelitian. Kontribusi
bidang ilmu peneliti tersaji pada tabel berikut :
No. Bidang Ilmu Anggota Kontibusi Bidang Ilmu Peneliti Terhadap
TIM PKM-RSH IPTEK
1. Pendidikan a. Menghasilkan Modul ajar Kurikulum
Merdeka yang dapat dijadikan sebagai
penunjang dalam penguatan karakter bangsa
peserta didik di daerah pedesaan .
b. Meberikan informasi tentang cara membuat
Modul ajar Kurikulum Merdeka berorientasi
nilai budaya lokal
c. Memberikan informasi kefektifan Modul
ajar Kurikulum Merdeka berorientasi nilai
budaya lokal

1.8 Luaran Riset


Luaran yang kami harapkan dari penelitian ini adalah:
1. Laporan Kemajuan
2. Laporan Akhir
3. Publikasi Artikel Karya Ilmiah pada jurnal terindeks sinta 3
4. Akun Media Sosial untuk Mempublikasikan Bahan Ajar Berbasis Kearifn
Lokal
5. Modul ajar kurikulum merdeka berorientasi budaya lokal

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Modul Ajar Kurikulum Merdeka
Kurikulum merdeka belajar saat ini digunakan oleh sebagian besar satuan
pendidikan seluruh jenjang. Salah satu defrensiasi antara kurikulum merdeka
dengan kurikulum sebelumnya adalah pembuatan modul ajar atau sebelumnya
dikenal dengan sebutan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran).
Modul ajar kurikulum merdeka merupakan suatu perangkat yang digunakan
oleh guru di dalam proses pembelajaran pada kurikulum merdeka. Menurut
Maulida (2022) Modul ajar kurikulum merdeka merupakan pengganti dari RPP
yang berformat dan bersifat variatif yang meliputi materi/ konten pembelajaran,
metode pembelajaran, interpretasi, dan teknik mengevaluasi yang disusun secara
sistematis dan memukau untuk mencapai indikator keberhasilan yang diharapkan.
5

Tujuan penggunaan modul ajar kurikulum merdeka yaitu agar pembelajaran yang
didahulukan oleh guru yang berlangsung secara interaktif, inspiratif,
menyenangkan, dan memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif. Modul
ajar kurikulum merdeka yang diperlukan dalam mengelola proses belajar
mengajar dan menanamkan profil pelajar pancasila di dalam diri peserta didik.
Sehingga modul ajar kurikulum merdeka sangat menentukan hasil pembelajaran
dan karakter peserta didik. Penyusunan modul ajar kurikulum merdeka yang
berkualitas akan menentukan mutu pembelajaran.
Terdapat beberapa langkah-langkah pengembangan modul ajar kurikulum
merdeka, berikut langkah-langkah pengembangannya: 1) Melakukan analisis pada
peserta didik, guru, dan satuan Pendidikan mengenai kondisi dan kebutuhannya,
2) Melakukan asesmen diagnostic pada peserta didik mengenai kondisi dan
kebutuhan dalam pembelajaran. 3) Melakukan identifikasi dan menentukan entitas
profil pelajar Pancasila yang akan dicapai, 4) Mengembangkan modul ajar yang
bersumber dari alur tujuan pembelajaran yang berdasarkan dengan capaian
pembelajaran, 5) mendesain jenis, teknik, dan instrument asesmen, 6) Modul ajar
disusun berdasarkan komponen-komponen yang telah direncanakan, 7) Guru
dapat menentukan beberapa komponen secara esensial yang sesuai dengan
kebutuhan pembelajaran, 8) Komponen esensial dapat dieleborasikan dalam
kegiatan pembelajaran, 9) Setelah tahapan sebelumnya telah diterapkan, maka
modul ajar siap digunakan, 10) Evaluasi modul.
Menurut Bloom (1976) ada dua karateristik individual peserta didik yang
harus diperhatikan dalam memberikan layanan pendidikan yang optimal yakni
karateristik kognitif dan afektif.

Gambar 1. Karakteristik Peserta Didik Menurut Bloom

Berdasarkan gambar di atas dapat disimpulkan bahwa pengelolaan


pembelajaran tidak hanya kemampuan kognitif yang dicapai namun juga afektif
yaitu karakter peserta didik dan kecepatan belajar. Sehingga dibutuhkan suatu
modul ajar kurikulum merdeka yang mampu mencapai aspek-aspek tersebut.

2.2 Budaya lokal


Kearifan lokal merupakan ciri khas budaya setempat yang mempunyai nilai-
nilai luhur di dalamnya. Kearifan lokal adalah identitas atau kepribadian budaya
6

sebuah bangsa yang menyebabkan bangsa tersebut mampu menyerap, bahkan


mengolah kebudayaan yang berasal dari luar/bangsa lai menjadi watak dan
kemampuan sendiri (Wibowo, 2015). Kearifan lokal yang ada biasanya
mengajarkan kebaikan-kebaikan bagi individu seperti ajakan untuk mencari ilmu,
bekerja keras, tata cara berbahasa yang baik, cara berinteraksi dengan orang lain,
dan bahkan cara untuk melestarikan lingkungan sekitar. Nilai-nilai luhur ini
secara turun temurun diwariskan kepada anak cucu dan hidup dalam kehidupan
masyarakat.
Nilai dalam hubungan sosial-budaya berkenaan dengan harga kepantasan atau
harga kebaikan, yang dapat dikatakan penting dan tidak penting, ataupun
mendalam dan dangkal, tetapi kualifikasi tersebut tak dapat diukur secara
kuantitatif (Sedyawati, 2007). Sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai budaya
merupakan sesuatu yang dianggap baik, benar atau pantas, sebagaimana
disepakati di dalam masyarakat. Menurut Asriati (2012) membagi nilai luhur yang
terkait dengan kearifan lokal menjadi sembilan jenis yaitu: 1) cinta kepada Allah
dan alam semesta beserta isinya, 2) tanggung jawab, disiplin dan mandiri, 3) jujur,
4) hormat dan santun, 5) kasih sayang dan peduli, 6) percaya diri, kreatif, kerja
keras, dan pantang menyerah, 7) keadilan dan kepemimpinan, 8) baik dan rendah
hati, 9) toleransi, cinta damai, dan persatuan.

2.3 Karakter Bangsa


Pendidikan di seluruh dunia pada hakikatnya memiliki dua tujuan yaitu
membantu manusia untuk menjadi cerdas dan pintar (smart), serta membantu
mereka menjadi manusia yang baik (good). Tujuan pertama pendidikan yaitu
menjadikan manusia pintar jauh lebih mudah dicapai dibandingkan dengan tujuan
yang kedua. Sehingga tidak heran jika dikatakan bahwa masalah moral dianggap
sebagai penyakit kronis yang dapat menyertai kehidupan manusia kapan dan
dimana saja. Kenyataan tentang akutnya problem moral inilah yang menempatkan
pentingnya penyelenggaraan pendidikan karakter (Sudrajat, 2011). Dalam proses
pendidikan, pendidikan budaya dan karakter bangsa merupakan salah satu upaya
untuk mencegah terjadinya degradasi nilai-nilai etika dan moral di kalangan
remaja (Wahyuni, 2019). Keberhasilan dalam membangun karakter siswa, secara
otomatis membantu keberhasilan membangun karakter bangsa
Thomas Lickona (dalam Sudrajat, 2011) mendefinisikan pendidikan karakter
sebagai suatu usaha yang disengaja untuk membantu seseorang sehingga ia dapat
memahami, memperhatikan, dan melakukan nilai-nilai etika yang inti. Ada tiga
tahap menanamkan karakter bangsa pada peserta didik yaitu pertama berkaitan
dengan aspek kognitif yaitu dengan mengisi otak, mengajarinya dari tidak tahu
menjadi tahu, dan pada tahap-tahap berikutnya dapat membudayakan akal
pikiran. Tahap kedua terkait aspek afektif yaitu berkenaan dengan perasaan,
emosional, pembentukan sikap di dalam diri pribadi seseorang dengan
terbentuknya sikap simpati, antipati, mencintai, membenci, dan sebagainya.
7

Kesemua sikap ini dapat digolongkan sebagai kecerdasan emosional. Tahap


ketiga terkait dengan aspek konatif atau psikomotorik yaitu berkenaan dengan
action, perbuatan, perilaku, dan sejenisnya. (Budiono & Yoga, 2017). Rasid
Yunus (2013) bahwa pembangunan karakter bangsa dapat ditempuh dengan cara
mentransformasi nilai-nilai budaya lokal sebagai salah satu sarana untuk
membangun karakter bangsa.

BAB 3. METODE RISET


3.1 Tempat Riset
Riset ini dilaksanakana di SDN 1 Ngares Kecamatan Trenggalek Kabupaten
Trenggalek, dan SDN 2 Dawuhan Kecamatan Sukosari Kabupaten Trenggalek.
Waktu penelitian yang dimulai dari tahap persiapan, tahap pelaksanaan, tahap
laporan hasil penelitian dilakukan selama 5 bulan.

3.2 Desain Riset


Desain riset yang digunakan adalah Penelitian ini merupakan jenis Penelitian
dan Pengembangan (Research and Development) yang mengadopsi model
penelitian Borg and Gall (2003). Prosedur penelitian dan pengembangan ini
terdapat 10 (sepuluh) langkah yaitu (1) Tahap penelitian dan mengumpulkan
informasi, (2) Perencanaan, (3) pengembangan draft awal, (4) uji ahli, (5) Revisi
uji ahli, (6) Uji Coba Terbatas, (7) Penyempurnaan hasil Uji Coba Terbatas, (8)
Uji coba lapangan, (9) Penyempurnaan hasil uji coba akhir, (10) Desiminasi dan
Implementasi.

3.3 Tahapan Riset


Adapun tahapan riset dengan menggunakan model model penelitian Borg and
Gall yaitu dapat disajikan dalam bagan di bawah ini.Prosedur dalam Penelitian
dan Pengembangan meliputi (1) Studi Pendahuluan, tahapan yang dilakukan pada
studi pendahuluan yaitu Tahap Penelitian dan Mengumpulkan Informasi.
(2)Perencanaan, tahap perencanaan penelitian yaitu analisis kebutuhan, analisis
karakteristik peserta didik, analisis lingkungan belajar, dan identifikasi tujuan
pembelajaran.(3)Pengembangan Draf Awal, tahap ini peneliti mengembangkan
produk awal dengan menyusun peta konsep dan jaringan materi sehingga
diharapkan meningkatkankemampuan menulis kreatif peserta didik. (4) Uji Ahli
dan Revisi, Uji ahli dilakukan sebelum bahan ajar digunakan. Uji Ahli bertujuan
memvalidasi bahan ajar ditinjau dari aspek isi, media, dan bahasa. (5) Uji Coba
Terbatas dan Lapangan. Uji coba terbatas dilakukan pada 1 sekolah di daerah
pedesaan. Perbaikan ini dilakukan agar bahan ajar diterima baik oleh peserta
didik, memudahkan peserta didik belajar, dan meningkatkan kemampuan menulis
kreatif pada peserta didik sekolah dasar. Sedangkan Uji coba lapangan dilakukan
di 2 sekolah yang terdapat di daerah pedesaan. Uji coba lapangan digunakan
8

untuk mengetahui tanggapan, respon dan masukan dari guru dan peserta didik
berdasarkan angket yang sudah dibagikan. (6) Uji Coba Keefektifan Bahan Ajar
dan Sosialisasi. Uji Coba produk merupakan tahapan untuk mengetahui
keefektifan dan keampuhan bahan ajar yang sudah dikembangkan.

Gambar 2. Langkah-langkah penelitian

3.4 Objek atau Variabel Riset


Variabel dalam riset ini yaitu modul ajar kurikulum merdeka, budaya lokal,
dan karakter bangsa.

3.5 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data


Sumber data dalam penelitian ini yaitu angket, pedoman wawancara, dan tes.
Lembar pengamatan ini disusun berdasarkan teori karakter bangsa, lembar angket
(ahli, respon peserta didik, dan respon praktisi) bertujuan untuk mengetahui
respon, sikap, tantangan, dan kesulitan dalam menggunakan bahan ajar. Teknik
pengumpulan data menggunakan non tes yaitu lembar pengamatan, dan lembar
angket.

3.6 Teknik Analisis Data


Teknik analisis data pada penelitian ini yaitu menggunakan teknik analisis
data kuantitatif dan teknik analisis data kualitatif. Teknik analisis data kuantitatif
digunakan untuk menguji keefektifan Modul ajar yang dikembangkan dan
menguji kesesuaian pembelajaran dengan materi. Sedangkan teknik analisis data
kualitatif yang digunakan yaitu analisis data deskripsi kualitatif yang bertujuan
untuk mengolah data informasi dari hasil angket yang berupa kritik dan saran oleh
ahli , guru, dan peserta didik. teknik ini digunakan untuk mengetahui informasi
dan mengelompokkan informasi dari data kualitatif yang berupa tanggapan, kritik,
saran perbaikan, dan revisi Modul ajar .

3.7 Hasil Riset


Hasil penelitian berupa produk Modul ajar Kurikulum Merdeka berorientasi
nilai budaya lokal, dalam uji aspek kelayakan termasuk kategori “sangat baik”,
dijelaskan dalam penelitian bahwa Modul ajar Kurikulum Merdeka berorientasi
nilai budaya lokal mampu membentuk pemahaman yang baik mengenai berbagai
aktivitas pembelajaran yang disesuaikan dengan histori budaya, norma, nilai,
9

dan/atau lingkungananak tinggal di daerah tertinggal.Berdasarkan permasalahan


tersebut peneliti tertarik untuk mengembangkan Modul ajar berbasis kurikulum
merdeka untuk meningkatkan keterampilan menulis kreatif peserta didik di daerah
pedesaan.

BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN


4.1 Anggaran Biaya
Tabel 4.1. Anggaran Biaya
No Jenis Pengeluaran Sumber Dana Besaran Dana (Rp)

1 Bahan habis pakai Belmawa 5.440.000


Perguruan Tinggi -
Instansi Lain -
2 Sewa dan jasa Belmawa 785.000
Perguruan Tinggi -
Instansi Lain -
3 Transportasi lokal Belmawa 1.500.000
Perguruan Tinggi 2.000.000
Instansi Lain -
4 Lain-lain Belmawa 1.840.000
Perguruan Tinggi -
Instansi Lain -
Jumlah 11.565.000
Belmawa 9.565.000
Rekap Sumber Dana Perguruan Tinggi 2.000.000
Instansi Lain -
Jumlah 11.565.000

4.2 Jadwal Kegiatan


Tabel 4.1. Anggaran Biaya
No Jenis Kegiatan Bulan Person
1 2 3 4 5 Penanggung
Jawab
1 Observasi dan Wawancara Annisa Aina
Anjani
2 Perencanaan dan Puput Ariani
Pengembangan Produk
Modul Ajar
3 Uji Ahli Gestikasari
4 Revisi Hasil Uji Ahli Ayu
Nurkholifah
10

5 Uji Coba Terbatas Della Novita


Saputri
6 Penyempurnaan Hasil Uji Gestikasari
Coba Terbatas
7 Uji Coba Lapangan Ayu
Nurkholifah
8 Penyempurnaan Akhir, Puput Ariani
Desiminasi dan
Implementasi.

DAFTAR PUSTAKA
Akbar, S. (2013). Instrumen Perangkat Pembelajaran. Rosdakarya. Bandung.
Asriati, N. 2012. Mengembangkan Karakter Peserta Didik Berbasis Kearifan
Lokal Melalui Pembelajaran di Sekolah. Jurnal Pendidikan Psikologi dan
Humaniora. 3(2).106-119.
Bloom, B.S (1976). Human Characteristics and School Learning. Mc Graw Hill
Book Co. New York.
Budiyono & Yoga, A. F. 2017. Menggali Nilai-Nilai Kearifan Lokal Budaya Jawa
Sebagai Sumber Pendidikan Karakter. Prosiding SNBK (Seminar Nasional
Bimbingan dan Konseling). Mei 2017, Madiun, Indonesia. 92-103.
Lickona, T. 1991. Educating for Character. Bantam Books. New York.
Maulida, U. 2022. Pengembangan Modul Ajar Berbasis Kurikulum Merdeka.
Tabawi. 5(2):130-138.
Raihana. S. H. 2016. Kenakalan Anak (Juvenile Deliquency) dan Upaya
Penanggulangannya. Sisi Lain Realita. 1(1):72-83
Sedyawati, E. 2007. Budaya Indonesia: kajian arkeologi, seni, dan sejarah. Raja
Grafindo Persada. Jakarta.
Sudrajat, A. 2011. Mengapa Pendidikan Karakter?. Jurnal Pendidikan Karakter.
1(1):47-58.
Wahyuni, A., Tias, A.A.W. and Sani, B., 2019, November. Peran etnomatematika
dalam membangun karakter bangsa. In Makalah Seminar Nasional
Matematika dan Pendidikan Matematika, Prosiding, Jurusan Pendidikan
Matematika FMIPA UNY, Yogyakarta: UNY (Vol. 1, No. 1, pp. 114-118).
Wening, S., 2012. Pembentukan karakter bangsa melalui pendidikan nilai. Jurnal
Pendidikan Karakter, 3(1).
Wibowo, A. dan Gunawan. 2015. Pendidikan Karakter Berbasis Kearifan Lokal
di Sekolah. Pustaka pelajar. Yogyakarta.
Yunus, R., 2013. Transformasi nilai-nilai budaya lokal sebagai upaya
pembangunan karakter bangsa. Jurnal penelitian pendidikan, 13(1), pp.67-
79.
11
12
13
14
15
16
17
18
19

Lampiran 2.Justifikasi Anggaran Kegiatan

Harga
Total
No Jenis Pengeluaran Volume Satuan
(Rp)
(Rp)
1. Belanja Bahan
Bolpoin 10 Pack 40.000 400.000
Spidol 1 Pack 80.000 80.000
Selotip besar 3 Buah 10.000 30.000
Tip-Ex 1 Pack 100.000 100.000
Pensil 6 Pack 25.000 150.000
Tinta isi ulang printer 10 buah 50.000 500.000
Implementasi Modul Ajar 10 buku 70.000 700.000
Penjilidan laporan 4 eksemplar 25.000 100.000
Buku penunjang penelitian 1 buah 150.000 150.000
Penjilidan proposal 4 eksemplar 20.000 80.000
Komunikasi (Pulsa, Paket 5 bulan 100.000 500.000
Data, Internet)
Pembuatan Spanduk kegiatan 2 buah 250.000 500.000
Software CorelDRAW 1 paket 1.000.000 1.000.000
Graphics
Implementasi Audio Flip 1 paket 300.000 300.000
Book
Kertas HVS 2 Rim 55.000 110.000
Notebook 10 Pack 50.000 500.000
Stempel Kegiatan 2 buah 100.000 200.000
Amplop surat 4 buah 10.000 40.000
SUB TOTAL 5.440.000
2. Belanja Sewa
Berlangganan Jurnal 2 paket 250.000 500.000
Bereputasi
Langganan canva premium 3 bulan 95.000 285.000
SUB TOTAL 785.000
3. Perjalanan Lokal
Transportasi observasi 20 hari 35.000 700.000
Transportasi perizinan 20 hari 35.000 700.000
Transportasi pembelian bahan 10 hari 35.000 350.000
Kegiatan pendampingan di 25 hari 35.000 875.000
SDN 2 DAWUHAN
Kegiatan pendampingan di 25 hari 35.000 875.000
SDN 1 NGARES
SUB TOTAL 3.500.000
4. Lain-lain
Masker disposible 10 box 30.000 300.000
Hand sanitizer 3 liter 80.000 240.000
Biaya publikasi 1 paket 500.000 500.000
20

Penggandaan Instrumen 4 eksemplar 30.000 120.000


Penelitian
Penggandaan proposal 4 eksemplar 30.000 120.000
Administrasi pengurusan 4 buah 15.000 60.000
perizinan
HKI 1 buah 500.000 500.000
SUB TOTAL 1.840.000
GRAND TOTAL 11.565.000
21

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Pelaksana dan Pembagian Tugas


No Nama/NIM Program Bidang Alokasi Uraian Tugas
Studi Ilmu Waktu
(jam/minggu)
1 Puput Ariani Pendidikan Pendidikan 14 Merencanakan
/218620607 Guru jam/minggu dan
6 Sekolah mengembangk
Dasar an produk
bahan ajar
beserta
penyempurnaa
n
akhir,desimina
si dan
Implementasi
2 Ayu Pendidikan Pendidikan 14 Merevisi hasil
Nurkholifah Guru jam/minggu uji ahli dan
/208620604 Sekolah melakukan uji
6 Dasar coba lapangan
3 Gestikasari/ Pendidikan Pendidikan 14 Menguji
2086206038 Guru jam/minggu penelitian dan
Sekolah Menyempurna
Dasar kan hasil uji
coba lapangan
4 Annisa Aina Pendidikan Pendidikan 14 Melakukan
Anjani/ Guru jam/minggu kegiatan
2186206035 Sekolah observasi awal
Dasar dan
wawancara
terhadap
narasumber
5 Della Novita Pendidikan Pendidikan 14 Menguji coba
Saputri/2186 Guru jam/minggu bahan ajar
206032 Sekolah terhadap
Dasar peserta didik
22

Lampiran 4.Surat Pernyataan Pelaksana


23

Anda mungkin juga menyukai