Sita Nurisya
Diyya Awaliah
Hana Imarah
Harum Anissya V G
Andreas Paian
PLEXUS BRACHIALIS
Plexus brachialis
3
Anatomi dari anyaman ini, dibagi menjadi :
• Roots, Trunks, Divisions, Cords, dan Branches maka cedera di masing-
masing level ini akan memberikan cacat/trauma yang berbeda-beda.
Paralisis Erb-Duchene
• Kerusakan cabang-cabang C5 – C6 dari pleksus brakialis
menyebabkan kelemahan dan kelumpuhan lengan untuk fleksi,
abduksi, dan memutar lengan keluar serta hilangnya refleks biseps
dan morro. Gejala pada kerusakan fleksus ini, antara lain hilangnya
reflek radial dan biseps, refleks pegang positif. Pada waktu dilakukan
abduksi pasif, terlihat lengan akan jatuh lemah di samping badan
dengan posisi yang khas.
6
Paralisis Klumpke
• Kerusakan cabang-cabang C8 – Th1 pleksus brakialis
menyebabkan kelemahan lengan otot-otot fleksus pergelangan,
maka bayi tidak dapat mengepal. Secara klinis terlihat refleks
pegang menjadi negatif, telapak tangan terkulai lemah,
sedangkan refleksi biseps dan radialis tetap positif. Jika serabut
simpatis ikut terkena, maka akan terlihat sindrom Horner yang
ditandai antara lain oleh adanya gejala prosis, miosis,
enoftalmus, dan hilangnya keringat di daerah kepala dan muka
homolateral dari trauma lahir tersebut.
7
4 JENIS PLEXUS BRACHIALIS
Avulsion
Pecah :
• Dimana saraf robek tetapi tidak pada lampiran spinal;
Neuroma :
• Dimana saraf telah berusaha untuk menyembuhkan dirinya sendiri, tetapi jaringan parut telah berkembang di sekitar
cedera, memberi tekanan pada saraf dan mencegah cedera saraf dari melakukan sinyal ke otot-otot.
8
PLEXUS LUMBALIS
Pleksus lumbalis yang berada didalam massa musculus psoas, merupakan bagian atas
dari plexus lumbosacralis. Plexus ini biasanya dibentuk oleh bagian primer anterior dari 3
nervus lumbalis yang pertama dan merupakan bagian dari nervus lumbalis yang ke
empat, serta pada 50% kasus menerimanya dari nervus thoracalis yang ke terakhir .
L 1, L 2, dan L 4 terbagi menjadi cabang-cabang atas dan bawah. Cabang atas dari L 1
membentuk nervus ilioinguinalis. Cabang bawah dari L1 bergabung dengan cabang atas
dari L2 untuk membentuk nervus genitorfemoralis. Cabang bawah dari L4
menggabungkan diri dengan L5 untuk membentuk truncus lumbosacralis.
9
Cabang bawah dari L2,seluruh L3 cabang atas dari L4 pecah masing-masing
menjadi bagian anterior yang lebih kecil dan bagian posterior yang besar.
Ketiga bagian anterior bersatu membentuk nervus obturatorius. Ketiga
bagian posterior bersatu membentuk nervus femoralis.
10
11
DISTRIBUSI CABANG TERMINALIS
N. femoralis merupakan cang terbesar dari plexus lumbalis yang muncul dari tepi lateral m.
psoas tepat diatas ligamentum pouparti dan berjalan turun dibawah ligamentum ini untuk
memasuki trigonum femoralis pada sisi lateral arteri femoralis. Pada trigonum tersebut n.
12
Femoralis membagi diri menjadi cabang-cabang terminalis. Cabang-cabang motorik
diatas ligamentum ingunalis mempersarafi m. iliopsoas. Cabang-cang motorik didalam
paha mempersarafi m. sartoius, m.pectineus dan m. quadriceps femoris.
13
GAMBARAN KLINIK MENURUT NERVUS YANG
TERKENA
4. Nervus obturatorius
• Lesi pada nervus obturatorius akan menyebabkan rotasi eksterna
dan adduksi paha akan terganggu dan pasien akan sulit
menyilangkan tungkainya.
16
PLEXUS SACRALIS
Pleksus sacralis muncul dengan 5 radiks plexus yang dibentuk oleh bagian-bagian primer anterior dari
nervus lumbalis kelima dan sebagian nervus lumbalis keempat. Sebuah cabang terminalis utama yaitu
nervus ischiadicus dan beberapa cabang collateral dibentuk oleh plexus sacralis.
Masing-masing dari kelima radiks plexus pecah menjadi bagian anterior dan posterior. Empat bagian
posterior yang atas (L4, L5, dan S1, S2) bersatu membentuk nervus peroneus communis. Seluruh 5
bagian anterior (L4, L5 dan S1, S2, S3) bergabung membentuk nervus tibalis. Bagian posterior S3,
bersama cabang-cabang dari bagian anterior S2 dan S3 ikut membentuk plexus pudendus.
17
18
CABANG COLLATERAL DARI BAGIAN
POSTERIOR
N. cutaneous femoralis posterior (small sciatic) merupakan bagian dari anterior dan
posterior S1, S2 serta bagian anterior S2, S3. Cabang-cabang collateral dari bagian
anterior memanjang ke m. quadrates femoris dank e m. gamellus inferior (L4, L5 dan
S1) serta ke m. obturator internus dank e m. gamellus superior (L5, S1, S2).
19
N. ischiadicus merupakan saraf perifer yang paling besar. Terdiri atas serabut-
serabut saraf spinal L.4, L.5, S.1, S.2 dan S.3. Terdiri atas 2 buah nervus yang
terpisah di dalam satu selubung nervus peroneus communis yang dibentuk olah
4 bagian posterior atas dari plexus sacralis, dan nervus tibialis dari seluruh 5
bagian anterior. Nervus iskiadikus meningalkan pelvis lewat foramen iskiadikus
major, biasanya dibawah musculus piriformis, dan berjlaan turun diantara
trochanter major os femur dan tuberositas iskiadika disepanjang permukaan
posterior paha ke ruang poplitea dimana serabut saraf ini berakhir dengan
bercabang menjadi nervus tibialis dan nervus peroneus communis. Cabang-
cabangnya pada paha mempersarafi hamstring muscle (meliputi ini
semimembranosus, m. Semitendinosus dan m. Biceps femoris).
20
GAMBARAN KLINIK MENURUT NERVUS YANG TERKENA