Anda di halaman 1dari 17

Kelompok 5

1. Mar’atus Sholihah
2. Nia Afrelia
3. Petty Mutiara
MATEMATISASI

(Sir Isaac Newton)


Proses matematisasi telah dibahas oleh Newton (1687) dalam karyanya yang
berjudul “Mathematical Principles of Natural Philosophy”.
(Hans Freudenthal)
Dalam pandangan Freudenthal, yang lebih penting dari matematisasi dalam
pembelajaran matematika adalah sebagai suatu proses peningkatan dan
pengembangan ide matematika secara bertahap, yang disebut level-raising.
(Albert J. De Lange)
De Lange (1987) mendefinisikan matematisasi sebagai pengorganisasian
kegiatan dalam menemukan keteraturan (regularities), hubungan (relations), dan
struktur (structures) dengan menggunakan pengetahuan dan keterampilan awal
De Lange (1987)
Proses matematisasi horizontal dapat dicapai melalui kegiatan-kegiatan berikut:
1. Identifikasi matematika dalam suatu konteks umum
2. Skematisasi
3. Formulasi dan visualisasi masalah dalam berbagai cara
4. Pencarian keteraturan dan hubungan
5. Transfer masalah nyata ke dalam model matematika
Proses matematisasi vertikal terjadi melalui serangkaian kegiatan sekaligus tahapan berikut:
1. Representasi dari suatu relasi ke dalam suatu rumus atau aturan
2. Pembuktian keteraturan
3. Penyesuaian dan pengembangan model matematika
4. Penggunaan model matematika yang bervariasi
5. Pengombinasian dan pengintegrasian model matematika
6. Perumusan suatu konsep matematika baru
7. Generalisasi
Treffers
1. Pada tahap horizontal
2. Pada tahap vertikal
Pendekatan Matematika

Horizontal Vertical
Realistic + +
Structuralist - +
Empiricist + -
Mechanistic - -
STRUKTURALIS
Strukturalisme adalah sebuah paham atau pandangan yang menyatakan bahwa
semua masyarakat dan kebudayaan memilki suatu struktur yang sama dan tetap.
Strukturalisme berasal dari bahasa Inggris, structuralism;
latin struere (membangun), structura berarti bentuk bangunan.
(Ferdinand de Saussure, 1857-1913 M)

1. Strukturalisme adalah metode atau metodologi yang digunakan untuk mempelajari


ilmu-ilmu kemanusiaan dengan bertitik tolak dari prinsip-prinsip Linguistik.
2. Strukturalisme adalah aliran filsafat yang hendak memahami manusia, sejarah dan
kebudayaan serta hubungan kebudayaan dengan alam dengan memakai metode
struktural.
Strukturalis dalam Matematika
Pandangan strukturalis juga berakar secara historis, khususnya
dalam pengajaran geometri tradisional, bahwa matematika dan sistemnya
terstruktur secara baik.
(Socrates)
Socrates mengatakan secara eksplisit tentang budak, “you see he has expressed
nothing but his own opinion”.
(Zoltan Dienes)
Dienes memandang matematika sebagai penyelidikan tentang struktur,
pengklasifikasian struktur, memilah-milah hubungan di dalam struktur, dan
membuat kategorisasi hubungan-hubungan di antara struktur-struktur.
Karakteristik Strukturalis
1. Pengajaran berpusat pada guru
2. Bermula dari satu konsep menuju konsep-konsep yang lain
3. Soal-soal evaluasi bersifat konseptual
KELEBIHAN
• Pemahaman konsep bersifat general
• Efisiensi terhadap waktu pembelajaran
• Guru sebagai pengendali waktu dan materi
• Siswa menerima pengetahuan konsep dari guru
• Memudahkan siswa dalam mengaitkan antar konsep
KEKURANGAN
• Teacher center
• Siswa pasif
• Guru sebagai pengendali pengetahuan siswa sepenuhnya
• Tidak efektif terhadap berprikir kritis siswa
• Pembelajaran terjadi sebagai satu arah
Kritik Strukturalis

1. Mengetahui arti matematika tanpa pemberian situasi yang konkret.


2. Memperkenalkan konsep baru tanpa fakta, pengalaman, dan aplikasi
konkret itu lebih buruk daripada tidak berguna.
3. Adanya aturan matematika yang sewenang-wenangan.
4. Memaksa siswa memahami konsep selanjutnya padahal dia belum tentu
paham konsep sebelumnya.

Anda mungkin juga menyukai