SPESIFIKASI
ANALISIS STANDAR PENAMPILAN
KEBUTUHAN FAKTOR LINGKUNGAN FISIK
SDM
KETERBATASAN
A
A
PERBANDINGAN YANG
TELAH ADA
KONSEP ALTERNATIF
MENCARI INFORMASI
PILIHAN
MORFOLOGI ANALISIS DAN
ULTILITY
FUNGSI
PENGEMBANGAN PROSES
DESAIN KEAMANAN
EFISIENSI
PEMELIHARAAN
B
B
BENTUK
UKURAN TOLERANSI
GAMBAR KERJA TANDA PENGERJAAN
BAHAN, JUMLAH DAN
SPEFIKASI
LAIN-LAIN
PEMILIHAN PROSES
BUAT BELI PESAN
URUTAN PROSES
PROSES PRODUKSI PENJADWALAN
PEMOGRAMAN
KONTROL
DIAGNOSA
C
B
FUNGSIONAL
PELAYANAN
KESINAMBUNGAN
PENGUJIAN KINERJA
VERIFIKASI
KARAKTERISTIK
PASAR
Perancangan adalah proses penerapan berbagai
teknik dan prinsip dengan tujuan untuk
mentransformasikan hasil analisis ke dalam bentuk
yang memudahkan pengimplementasian.
1. Preliminary need statement
2. Analysis of need
Specification
Standard of performance
Environmental factors
3. Designing for production
4. Designing for use
5. Designing for maintenance
Tegangan tarik terjadi apabila gaya yg bekerja
tegak lurus dengan permukaan lurus, misalnya
terjadi pada tali, rantai, dan sudut-sudut turbin .
RUMUS :
A
F Fn
t F F
A A
Tegangan tekan terjadi bila suatu batang diberi gaya F
yang saling berlawanan dan terletak dalam satu garis gaya,
misalnya terjadi pada porok sepeda, batang torak, dan
tiang bangunan yang belum mengalami tekukan.
RUMUS :
Fn F
D
A A
Tegangan geser terjadi jika suatu benda bekerja dengan
dua gaya yang berlawanan arah, tegak lurus sumbu
batang, tidak segaris gaya namun pada penampangnya
tidak terjadi momen. , misalnya pada paku keling,
gunting, dan baut.
RUMUS :
Fq F
S
A A
Tegangan lengkung, misalnya pada poros-poros mesin dan
poros roda yang dalam keadaan ditumpu. Jadi merupakan
tegangan tangensial.
RUMUS :
F = RA+ RB
Mb
b
Wb
Mb = momen lengkung
Wb = momen tahanan lengkung
Tegangan puntir, misalnya pada poros roda gigi dan
batang-batang torsi pada mobil. Jadi merupakan tegangan
tangensial.
RUMUS :
Mt
t
Wp
Mt = momen puntir (torsi)
Wp = momen tahanan polar (padan puntir)
Tegangan patah adalah beban maksimum yang
menyebabkan patah dibagi dengan luas penampang
batang. Tegangan yang terjadi pada beban maksimum
merupakan batas tegangan patah.
RUMUS :
Beban maksimum penyebab patah
Tegangan patah =
Luas penampang batang
Tegangan patah kemungkinan dapat terjadi berada di
bawah harga tegangan pada beban maksimum. Untuk
menjelaskan tegangan patah ini dapat dimisalkan pada
diagram tarik berikut ini.
Keterangan :
= Batas elastisitas
= Batas proporsional
= Batas tarik
= Kekuatan patah
= Regangan patah
• Tegangan maksimum yang terjadi pada momen
maksimum adalah
(Mitchell, 1994)
M max . y
max
I
keterangan :
b = Tegangan maksimum bahan (kg/mm2)
Mb = momen bengkok (kgmm)
y = jarak titik berat terhadap garis gaya (mm)
I = momen inersia (mm4)
Fk
F
.E.I min
Fk
L2
dan karena faktor tumpuan tadi mempengaruhi panjangnya
tekukan maka dirumuskan :
.E.I min
E = modulus elastisitas bahan (kg/m2, N/m2,
atau g/cm2)
Fk 2 Imin= momen inersia penampang minimum (m4
Lk atau cm4)
2
10
Lk= panjang tekukan (m atau cm)
L = panjang batang (m atau cm)
Lk = L. c.
c = faktor pemasangan tumpuan
c = 1 untuk sendi-sendi
c = 2 untuk
2
jepit bebas
c = ½ untuk jepit-jepit
2 .E.I min
Fk f .
L2k F = gaya tekan (kg,N,atau g)
Fk = gaya yang mengakibatkan terjadinya tekukan (kg,
F . .L2k
N, atau g)
2 .E.I min
F
.L2k
Jepit-bebas
2 .E.I min
F
L2
c=2
Lk = L . c = 2 L
2 .E.I min
Fk
4 L2
2 .E.I min
F
L2
c=1
Lk = L
.E.I min
2
Fk
L2
2 .E.I min
F
L2
1
c 2 0,707
2
1
Lk 2L
2
2 .E.I min
Fk
L2
Jepit-jepit
2 .E.I min
F
L2
c=½
1
Lk L
2
4 2 .E.I min
Fk
L2
2 .E.I
F 2
(Mitchell, 1994)
L
keterangan :
F = beban kritis (kg)
E = modulus elastisitas bahan (kg/mm2)
I = momen inersia bahan (mm4)
L = panjang kolom diantara kedua ujung sendi (mm)
= konstanta phi = 3,1416
y A sin
L
L
i
keterangan :
= angka kelangsingan
L = panjang kolom diantara kedua ujung sendi (mm)
i = jari-jari inersia dari penampang A (mm)
I
i
A
2 .E
cr 2
keterangan :
= angka kelangsingan
E = modulus elastisitas bahan (kg/mm2)
= konstanta phi = 3,1416
V
max
A
keterangan :
= tegangan geser maksimum (kg/mm2)
V = beban tumpuan yang diberikan pada batang (kg)
A = Luas penampang (mm )
2
Cukup Sekian
Terima Kasih
Pengertian Jig & Fixture
Untuk menjaga dan meningkatkan daya saing perusahaan, baik di
dalam maupun luar negeri, maka hal utama yang harus diperhatikan
adalah aspek-aspek ekonomi dan produksi yang rasional.
Sejalan dengan tuntutan kepresisian dan kemudahan penggantian
benda kerja serta persaingan yang semakin ketat, ketelitian
perhitungan, meningkatnya harga dan biaya tidak langsung
mengakibatkan jig &fixture berikut pemakaiannya dalam proses
produksi memiliki arti yang sangat penting.
Selain itu peralatan jig & fixture yang digunakan pada
proses produksi benda-benda tunggal, jumlah kecil, bahkan
benda –benda banyak dan masal akan sangat berperan
karena selalu saja ada benda kerja yang membutuhkan biaya
yang sangat tinggi apabila dikerjakan tanpa peralatan Bantu
tersebut. Kurang telitinya produk akan menambah tingkat
kegagalan benda kerja, sehingga secara langsung
meningkatkan biaya.
Perencanaan proses produksi akan sangat menentukan
jumlah dan jenis peralatan jig & fixture yang digunakan.
Seorang perencana harus mengetahui jenis dan fungsi
peralatan jig & fixture, bahkan melaksanakan perhitungan
biaya maksimal yang diakibatkan oleh penggunaan
peralatan tersebut. Selanjutnya dimulailah proses
perencanaan yang berawal dari pemesanan, perencanaan
kontruksi, manufaktur hingga pengiriman.
Perencanaan peralatan jig & fixture merupakan
proses produksi yang secara teknis memiliki
kebebasan tak terbatas dan sekaligus sangat tidak
tergantung oleh proses yang lain. Sebagai
gambaran, apabila seorang konstruktor mesion
bekerja dengan ketergantungan yang tinggi
terhadap tuntutan-tuntutan manufaktur secara
keseluruhan, maka seorang konstruktor peralatan
jig & fixture hanya tergantung kepada tuntutan-
tuntutan proses produksi mesin-mesin yang
dipakai, tidak kepada proses pengerjaan benda
kerja sebelum dan setelah menggunkan peralatan
jig & fixture.
Konstruktor peralatan jig & fixture berada diantara
perancang produk dan pelaksana produksi dimana
peralatan tersebut digunakan. Artinya di satu sisi
dia harus memiliki pengalaman yang sangat baik
dalam hal konstruksi dan di sisi lain dia juga harus
mengenal dengan baik proses dan manajemen
produksi. Dia harus mampu menggabungkan,
mempertinbangkan dan bekerja sama dengan
disiplin kerja yang lain seperti desain produk,
perencanaan dan persiapan produksi serta proses
produksi keseluruhan secara teknis dan ekonomis
menghasilkan pemecahan konstuksi yang optimal.
Tuntutan dan keinginan pada peralatan jig & . Penelitian di beberapa industri di
fixture tidak saja dititikberatkan pada masalah Negara maju memperlihatkan bahwa
pencapaian fungsi dan kualitas produk yang elemen-elemen jig & fixture yang
prima, tetapi juga biaya langsung yang digunakan hingga 24.000 buah dan
dikeluarkan untuk produksi, termasuk biaya konstruksi yang dibutuhkan hingga
tambahan yang selalu muncul pada proses revisi 28.000 buah gambar merupakan
harus dihindari atau dipertahankan sekecil keadaan yang normal. Selanjutnya juga
mungkin. Hasil yang dicapai oleh konstruktor dinyatakan dari hasil penelitian yang
akan sangat bergantung pada pengetahuan dan lain bahwa penggunaan sebuah jig &
persiapannya. Demikian pula tuntutan yang sama fixture ( sebuah tenpat kerja baru yang
akan ditujukan kepada perencana produksi dan mampu mengantikan beberapa tempat
pelaksana produksi karena mereka secara kerja lama) dapat mengurang biaya
langsung berhubungan dengan alat dan total produksi sebanyak 50.000.000,-.
pengalaman mereka sangat menentukan Angka ini menunjukan bahwa jig &
konstruksi yan optimal. fixture memiliki arti ekonomis yang
Arti ekonomis peralatan jig & fixture akan lebih penting bagi suatu proses produksi.
jelas terlihat pada proses produksi apabila kita
mengkaitkan biaya total dengan proses-proses
pembuatan konstruksi, produksi dan pemakaian
alat tersebut. Umumnya harga alat mencapai 75 %
dari biaya total produksi.
Istilah jig & fixture kadang-kadang Istilah lain yang relative baru di
mempunyai arti dan penggunaan yang industri otomotif dan merupakan
berbeda. Di dalam industri pengolahan bagian dari jig & fixture adalah
pelat dan logam, peralatan seperti ini checking fixture, dimana fungsi alat ini
sering dikelompokan debagai salah sedikit berbeda dengan fixture sebagai
satu alat bantu produksi, sejajar alat Bantu pengukuran yaitu
dengan mesin-mesin perkakas, menempatkan banda kerja pada
peralatan potong, dsb. bidang-bidang datum yang telah
Kata jig (pengarah) diartikan sebagai ditentukan dengan tingkat kepresisian
suatu alat untuk mengontrol dan tinggi, tetapi tidak mutlak seluruh
mengarahkan alat potong dalam permukaan benda harus bersentuhan
sebuah proses pembentukan benda dengan fixture. Bahkan kelonggaran
kerja. Sedangkan fixture (penepat) yang terjadi dimanfaatkan sebagai
adalah alat lainnya yang berfungsi suatu dimensi yang harus diukur dan
untuk memegang, melokasikan dan memiliki toleransi sangat kecil.
menjamin benda kerja agar tetap
berada pada posisinya. Dalam proses
kerjanya, kebanyakan jig dipasang
bersatu dengan fixture.
Memungkinkan pelaksanaan Kebutuhan akan peralatan
penyerdehanaan tahapan pengukur semakin sedikit.
pengerjaan dan pemanfaatan Pertimbangan biaya untuk
tenaga tidak terampil. kegagalan benda produk semakin
Meningkatkan efisiensi kecil.
penggunaan mesin perkakas Kemudahan dan kesederhanaan
sehingga berakibat menurunkan konstruksi menurunkan biaya
biaya produksi. perakitan.
Kadang-kadang mesin perkakas Suku cadang dapat disediakan
sederhana dan mesin-mesin lama setiap saat sesuai kualitas yang
masih dapat dimanfaatkan karena sama dengan aslinya sehingga
ketelitian hasil benda kerja telah kemampuan penukaran elemen
dijamin jig & fixture. Pada terjamin.
beberapa kasus penggunaan mesin-
mesin khusus masih diperlukan, Perbaikan kualitas produk akan
tetapi dengan pemanfaatkan jig & meningkatkan nilai tambah dan
fixture secara ekonomis akan daya saing pasar.
mengoptimalkan penggunaan Waktu penyetelan alat di luar
mesin-mesin yang mahal tersebut. mesin jauh lebih sedikit
Pekerjaan tambahan seperti boring, dibandingkan waktu penyetelan
alat di mesin.
Sifat-sifat utama jig & fixture yang bisa
dipertanggungjawabkan berdasarkan tuntutan fungsi,
cara mengoperasikan dan konstruksi yang layak bagi
proses manufakturnya.
Kualitas produk yang dihasilkan tidak hanya
tergantung oleh factor alat potong, mesin dan juga
periferi mesin serta cara mengoperasikan mesin
tersebut, tetapi dalam kondisi tertentu penggunaan
peralatan jig & fixture bahkan sangat berperan banyak.
Selain itu jig & fixture juga sangat mempengaruhi
aspek ekonomi proses produksi secara keseluruhan.
Agar keuntungan-keuntungan penggunaan peralatan ini
dalam meningkatkan kualitas produk dan efisiensi
produksi dapat dimanfaatkan seoptimal mungkin, maka
perlu diperhatikan persyaratan- persyaratan bagi
peralatan baik secara fungsi
1.Tuntutan Keamanan, meliputi
a.Tuntutan Pengoperasian
c.Tuntutan Konstruksi
Biayamaksimal yang direncanakan sebelumnya
untuk pembuatan jig & fixture tidak boleh
dilampaui. Apabila terjadi kelebihan penggunaan
biaya harus ada dasarnya dan disetujui oleh pihak
yang bertanggung jawab.
Fungsi dan pemenuhan tuntutan jig & fixture serta
ketelitian hasil benda kerja yang diinginkan harus
terpenuhi.
a.Jig & fixture harus dapat dioperasikan dengan mudah,
cepat dan aman oleh operator awan sekalipun.
2. Tuntutan Ekonomi
3. Tuntutan Fungsi
4. Tuntutan Pengoperasian dan Penanganan Alat
5. Tuntutan konstruksi
6. Tuntutan Penggunaan Sebuah Alat Untuk
Berbagai Bentuk Benda Kerja
7. Tuntutan Penggunaan Alat Bantu Otomatis
Untuk Memasukan Benda Ker
1. Jig & Fixture Standar
2. Jig & Fixture Sistem Modular
3. Jig & Fixture Khusus
a. Jig & Fixture Untuk Proses Pemakanan
• Jig & Fixture untuk benda kerja panjang
• Jig & Fixture untuk benda kerja bulat
• Jig & Fixture khusus yang lain
b. Jig & Fixture Untuk Proses Penggabungan
c. Jig & Fixture Untuk Proses Khusus
1. Rangka Konstruksi Benda Utuh
2. Rangka Konstruksi Ikatan Baut
3. Rangka Konstruksi Pengelasan
4. Rangka Konstruksi Tuangan
Diperlukan landasan yang aman/pasti pada jig & fixture
bergerak, misalnya jig & fixture pengeboran yang memiliki
beberapa posisi pengeboran dengan cara membalik, menggeser
atau menjungkirkan
Ada bagian-bagian yang mutlak harus ditempatkan dibawah
pelat landasan (misalnya elemen pengencang dan pencekam).
Di perlukan landasan tahan aus (kaki yang dikeraskan), yang
harus dapat diganti dengan cepat jika diperlukan.
Diperlukan kebebasan gerak dari alat (misalnya pada proses
pengeboran, pengetapan) yang bergerak menembus landasan jig
& fixture.
Beram dengan mudah dibersihkan/dihilangkan.
Tidak diinginkan terdapat resiko ketidak presisian akibat beram.
Dengan adanya kaki, maka beram tidak terjepit di antara
landasan jig & fixture dengan meja mesin.
Snap lock
Eye-screw lock
Excenter lock
Swivel lock
Rotating wedge lock
Latch
Socket pin lock
Pada beberapa konstruksi penyentak dipergunakan
untuk membantu dalam mengeluarkan benda kerja dari
dalam rangka. Penyentak juga diharapkan dapat
menghilangkan sisi tajam (burr) yang terjadi akibat
proses permesinan. Sisi tajam ini dapat menghalangi
pelepasan benda kerja, sehingga diperlukan gaya untuk
melepasnya
Ditempatkan diantara benda kerja dengan
fixture. Penumpu ini menjadi sangat penting
apabila kerataan bentuk benda kerja menjadi
tuntutan utama.
Kerataan penumpu dapat lebih terjamin dengan
bidang kontak yang kecil, sehingga secara
langsung akan menjamin kerataan benda kerja.
Alat Pembagi
Baut Pengikat
Ergonomi
Jig pelekat.
Fixture las
Fixture pemegang.
1. Jig pelekat.
untuk menempatkan benda kerja yang
akan dilas pada posisi yang baik.
2. Fixture las
untuk memegang benda kerja yang akan
dilas secara menyeluruh.
3. Fixture pemegang
untuk memegang benda hasil proses
cantum sebelumnya untuk dirakit dan lalu
dilas.
PERTIMBANGAN YANG UMUM DILAKUKAN
1. Pertimbangan gangguan
2. Pemasangan benda kerja
3. Pemasangan benda kerja
4. Benda kerja silinder
5. Pertimbangan pencekaman
6. Penyimpanan bersifat magnet
7. Fixture dari plastik
1. Pertimbangan gangguan
Pencekam dan penepat yang dibutuhkan untuk
menempatkan benda kerja juga harus tidak terganggu
oleh peralatan las saat dioperasikan.
2. Pemasangan benda kerja
Tidak seperti pada fixture untuk pemersinan
lainnya, dimana ukurannya dibuat sesuai dengan benda
kerja yang dikerjakan. Sedangkan benda kerja pada
proses las terdiri dari beberapa bagian yang dijadikan
satu.
3. Pemasangan benda kerja
Pemuaian, penyusustan dan distorsi dari hasil
pengelasan lebih jauh akan menyulitkan pelepasan
dangan pengencangan karena penjepitan terhadap
dudukan dan penahan oleh penepat
4. Benda kerja silinder
Mandrel yang dapat diatur mungkin akan
cocok untuk proses pengelasan pada bentuk
silindris atau tabung yang berdiameter relatif
kecil
5. Pertimbangan pencekaman
Banyak jenis – jenis pencekam yang dapat
digunakan pada fixture las misalkan and
screw, cam, toogle, pneumatik dan hdrolik
yang mana pilihan tergantung dari
penggunaan
.
ADA BEBERAPA MACAM PRINSIP DASAR
PERENCANAAN