2
Masalah Gizi
3
Batas Universal
Masalah Kesehatan Masyarakat
Gangguan Akibat Kurang Yodium (GAKY) Cakupan garam beryodium < 90%
Prev Median Urine Intake Ekresion
< 100 > 20%
10
7.7 8.1
8
6.2
6
4
2
0
Perempuan Laki-laki Anak-anak
Jatim Indonesia
1.2
1
0.8
0.6
0.4
0.2
0
1978 1992 2007
SERUM RETINOL <20 µg/dl
60
50
40
30
20
10
0
1992: SUVITA 1992 2007
2007: Micronutrient Survey 6
7
PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN
MASALAH ANEMIA GIZI
PADA WANITA USIA SUBUR (WUS) DAN
REMAJA PUTRI
MELALUI PEMBERIAN
TABLET TAMBAH DARAH
8
LATAR BELAKANG
• Sebagian besar anemia disebabkan kurangnya zat besi (Fe) dalam tubuh, karena
masyarakat (wanita) Indonesia mengkonsumsi sumber makanan hewani yang
mudah diserap (heme-iron)
Sebagian bahan makanan nabati (non heme-iron) merupakan sumber zat besi
yang tinggi tetapi sulit diserap, sehingga dibutuhkan porsi yang besar.
sulit terpenuhi.
• Kebutuhan zat besi wanita tiga kali lebih besar daripada laki-laki, karena wanita
mengalami haid setiap bulan yang berarti kehilangan darah secara rutin dalam
jumlah banyak.
Ibu hamil membutuhkan zat besi lebih banyak untuk pertumbuhan dan
perkembangan janinnya.
Kebutuhan zat besi Ibu hamil 3 kali lebih besar daripada wanita tidak hamil.
Wanita juga mengeluarkan darah dalam jumlah yang cukup banyak pada saat
melahirkan.
9
lanjutan
• Hal lain yang memperberat terjadinya anemia pada wanita adalah sering
melakukan diet untuk mengurangi berat badan karena ingin langsing.
sehingga seringkali ketika memasuki masa kehamilan cadangan zat besi
kurang atau terbatas.
Keadaan ini akan lebih parah jika hamil pada usia muda (< 20 tahun) karena ibu
muda memerlukan zat besi lebih banyak untuk mencukupi kebutuhan dirinya
sendiri maupun janinnya.
10
lanjutan
Salah satu pilihan untuk mencegah dan menanggulangi anemia adalah melalui
suplementasi dengan cara mengkonsumsi Tablet Tambah Darah
11
TUJUAN
• Tujuan Umum :
Menurunkan prevalensi anemia gizi
• Tujuan Khusus :
1. Meningkatnya kemampuan nakes dan sektor lain dlm
penanggulangan anemia gizi pada WUS dan Remaja
2. Meningkatnya kemandirian keluarga dlm
penanggulangan anemia gizi pada WUS.
3. Meningkatnya pengetahuan, sikap, dan perilaku WUS
dan Remaja tentang masalah anemia gizi dan
akibatnya.
4. Meningkatnya jumlah WUS dan Remaja untuk
mengkonsumsi TTD secara tepat dan benar.
9
KEBIJAKAN
1. Jangka pendek :
Suplementasi Tablet Tambah Darah (TTD)
2. Jangka menengah :
fortifikasi
(menambahkan Zat Besi ke bahan makanan)
3. Jangka panjang :
KIE (penyuluhan) atau promosi
4
STRATEGI OPERASIONAL
Dasar :
“ Kemitraan dan Pendekatan Keluarga”
Artinya :
Penanggulangan anemia merupakan upaya dari berbagai
sektor terkait dan swasta, serta kelompok masyarakat
dengan pemberdayaan keluarga.
Pelaksanaannya dilakukan dalam bentuk kerjasama saling
menguntungkan, terbuka, dan setara, untuk meningkatkan
status kesehatan WUS melalui :
1. Kemitraan.
2. Mobilisasi Potensi.
3. Pemberdayaan keluarga.
5
1. Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) :
• Metode :
untuk meningkatkan pengetahuan, sikap, dan perilaku keluarga tentang
kesehatan dan gizi khususnya bagi WUS, maka KIE tentang anemia dan
TTD dapat dilaksanakan melalui :
- Penyuluhan kelompok.
- Promosi.
- Kampanye.
- Diskusi “peer group” (kelompok sebaya)
- Bimbingan pra nikah.
- Belajar – mengajar.
- dsb
• Komponen isi :
mempromosikan : TTD, bahan makanan hewani sumber zat besi,
sayuran, buah-buahan (sumber vit. C utk meningkatkan penyerapan Fe),
fortifikasi zat besi pada tepung terigu (seluruh terigu impor harus
mengandung zat besi 50 ppm)
• Media :
antara lain : media cetak, media luar ruang, dan media elektronik.
lanjutan
2. Suplementasi TTD :
TTD merupakan suplemen zat gizi yang mengandung : 60 mg besi elemental
dan 0,25 mg asam folat (sesuai rekomendasi WHO).
TTD jika diminum secara teratur teratur dan sesuai dosis dapat mencegah
dan menanggulangi anemia gizi.
• Dosis dan Cara pemberian :
a. WUS :
Dianjurkan minum TTD secara rutin dengan dosis 1 tablet/minggu
b. Ibu hamil/ibu nifas :
Dianjurkan minum TTD dengan dosis 1 tablet setiap hari selama masa
kehamilannya dan 40 hari setelah melahirkan.
• Pengadaan TTD :
a. TTD Progam :
Disediakan oleh pemerintah dan diberikan secara gratis untuk
ibu hamil/ibu nifas melalui pelayanan kesehatan pemerintah
(tetapi jumlahnya terbatas)
16
lanjutan
b. TTD Generik :
Dapat disediakan oleh pemerintah dan swasta yang telah mendapat
ijin dengan harga TTD yang terjangkau oleh masyarakat.
(harga tidak boleh melebihi HET obat generik yang ditetapkan pem.)
TTD Generik dikembangkan untuk sasaran WUS secara mandiri, karena
adanya keterbatasan dari pemerintah dalam menyediakan TTD secara
gratis.
Oleh karena itu, bagi Ibu hamil/ibu nifas/WUS yang secara ekonomi
mampu, dianjurkan mengkonsumsi TTD Generik secara mandiri.
c. TTD bermerek :
Merupakan TTD dengan merek dagang yang memenuhi syarat (sesuai
spesifikasi WHO)
TTD Program, TTD Generik, dan TTD Bermerek mempunyai
Komposisi Fe dan Asam Folatnya sama baik untuk : Ibu hamil,
Ibu Nifas, maupun WUS.
17
PERAN SEKTOR KESEHATAN
1. Upaya Kesehatan Ibu :
dilakukan pd ibu hamil/nifas pada saat periksa kehamilan
atau nifas di Puskesmas, Pustu, Posyandu, RS, dll
meliputi kegiatan :
- penyuluhan & konseling tentang gizi, anemia, dan TTD
- deteksi dini kejadian anemia melalui pemeriksaan Hb.
- suplementasi TTD.
2. Upaya Keluarga Berencana :
dilakukan pd peserta KB pada saat kunjungan ke
Puskesmas, Pustu, Posyandu, RS, dll meliputi kegiatan :
- penyuluhan & konseling tentang gizi, anemia, dan TTD
- deteksi dini kejadian anemia melalui pemeriksaan Hb.
- suplementasi TTD.
15
lanjutan
15
PERAN SEKTOR AGAMA
1. Penyuluhan dan konseling tentang anemia dan
TTD
Dilaksanakan melalui :
- Calon pengantin pada saat menjelang pernikahan.
- Penyuluhan di pondok-pondok pesantren
- Penyuluhan di tempat-tempat pengajian
- Penyuluhan melalui organisasi keagamaan
(Muslimat, Fatayat, Aisyah, Nasiatul Aisyah dll)
21
VITAMIN A
salah satu zat gizi penting yang larut dalam lemak
disimpan dalam hati
tidak dapat dibuat oleh tubuh, sehingga harus
dipenuhi dari luar
berfungsi untuk penglihatan, pertumbuhan, dan
meningkatkan daya tahan tubuh terhadap penyakit.
22
Manfaat Vitamin A
• Meningkatkan daya tahan tubuh terhadap
penyakit dan infeksi
• Membantu proses penglihatan dalam adaptasi
dari tempat terang ketempat gelap
• Mencegah kelainan pada sel-sel epitel termasuk
pada selaput lendir mata
• Mencegah terjadinya kekeringan pada mata
xerosis konjungtiva
• Mencegah terjadinya kebutaan
• Esensial untuk proses pertumbuhan
• Membantu fungsi reproduksi
23
Kebutuhan Vitamin A
24
Kesimpulan Dari Hasil Riset Ilmiah :
25
Sumber Vitamin A
Air Susu Ibu (ASI)
Pangan hewani : hati, ikan, daging, ayam, minyak hati
ikan, telur,
Sayuran daun hijau tua : bayam, daun ubi kayu, daun
singkong, daun katuk, daun bluntas, kecipir,kangkung,
daun papaya dan daun sawi hijau.
Sayuran warna oranye: labu kuning, tomat, wortel dan
ubi merah
Buah-buahan berwarna merah dan oranye:
semangka, mangga, dan jambu biji merah.
Makanan yang difortifikasi: susu dan produk susu,
mentega, Mie instant, Snack dan biskuit
26
Kurang Vitamin A (KVA)
Adalah keadaan dimana simpanan vitamin A dalam
tubuh berkurang
disebabkan oleh:
– Asupan vitamin A dari makanan tidak mencukupi
kebutuhan,
– Ada penyakit (misalnya : ISPA, campak dan diare)
– Adanya gangguan penyerapan zat gizi karena
kecacingan atau diare,
– Rendahnya konsumsi lemak, protein, zat besi dan
seng
27
Faktor Risiko KVA
1. Faktor sosial,ekonomi, budaya dan pelayanan
kesehatan yang tidak mendukung:
o Kurang ketersediaan pangan sumber vitamin A
o Kemampuan daya beli yang rendah
o Kurangnya pengetahuan
o Pola dan cara makan tidak seimbang
o Adanya tabuh atau pantang terhadap makanan sumber
vitamin A
o Cakupan imunisasi dan vitamin A rendah
o Tingginya angka penderita penyakit infeksi
o Kurang tersedianya air bersih dan sanitasi lingkungan
yang sehat
28
2. Faktor individu :
29
3. Faktor geografis
o Sulitnya akses ke sarana yankes
o Daerah tandus, sering paceklik atau rawan pangan,
o Keadaan darurat karena bencana alam
30
Akibat Kurang Vitamin A :
• Penurunan fungsi pertahanan epitel
(penurunan pertahanan sekresi (mukosa)
• Penurunan fungsi sistem imun
• Penurunan fungsi penglihatan
• Meningkatkan derajat infeksi
• Meningkatkan risiko kematian
31
Pencegahan KVA
32
K. West, Jr. 33
PROGRAM PENANGGULANGAN KVA
Dilakukan pemerintah sejak tahun 1970-an.
Kebijakan pemerintah dalam penanggulangan KVA :
1. Suplementasi Vitamin A .
2. Promosi vitamin A (Sosialisasi).
3. Fortifikasi makanan.
34
Suplementasi vitamin A
35
KAPSUL VITAMIN A
100.000 IU 200.000 IU
36
Sasaran Suplementasi kapsul Vitamin A
37
Suplementasi kapsul Vitamin A untuk Ibu Nifas (0-42 hr)
Manfaat :
Mempercepat pemulihan kesehatan ibu paska melahirkan
Pemberian 1 kapsul vitamin A merah, cukup untuk
meningkatkan kandungan vitamin A dalam ASI selama 60 hari
Pemberian 2 kapsul vitamin A merah, diharapkan cukup
menambah kandungan vitamin A dalam ASI sampai bayi
berusia 6 bulan.
Bayi lahir dengan cadangan vitamin A yang rendah
Kebutuhan bayi akan vitamin A tinggi untuk pertumbuhan dan
peningkatan daya tahan tubuh
38
Target Cakupan Suplementasi Vitamin A
39
TERIMA KASIH