Teknik Bernapas Siklus Aktif (ACBT) adalah cara tradisional yang digunakan oleh
Fisioterapis dalam pengelolaan kondisi pernapasan
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menyelidiki efek fisiologis ACBT pada fungsi paru
pada pasien Stable Hearth Failure (HF) (New York Heart Association Functional kelas II
dan III) di Rumah Sakit Pendidikan Universitas (UTH) di Lusaka, Zambia
Metode:
• Penelitian kohort prospektif
• Kuesioner Minnesota >mengumpulkan data antropometrik dan
kualitas hidup
• Tes fungsi pernapasan dilakukan dengan spirometer genggam pada
sampel awal, 6 minggu dan 12 minggu. ACBT dilakukan pada 3 hari
dalam seminggu untuk total 12 minggu.
• Analisis data menggunakan STATA versi 11.2
Hasil
Subjek: 23 pasien, usia rata-rata 54,0 tahun
Volume fungsi paru-paru :
Awal
FVC = 2.9L, FEV1 = 2.0L dan FEV1 / FVC = 70.1%
6 minggu
FVC = 2,7 L, FEV1 = 1,9 L dan FEV1 / FVC = 70.2%
12 minggu
FVC = 2.8L, FEV1 = 2.0 L dan FEV1 / FVC = 73.0%
(p = 0.73).
Kelas II
Sedikit keterbatasan aktivitas
fisik, nyaman saat istirahat, tetapi
Klasifikasi gagal jantung aktivitas fisik biasa menyebabkan
oleh NYHA berdasarkan kelelahan, palpitasi atau dispnea
kelas fungsional dan
Kelas III
keparahannya Keterbatasan aktivitas fisik,
merasa nyaman saat istirahat,
tetapi kurang dari aktivitas biasa
menghasilkan kelelahan,
palpitasi atau dispnea
PENDAHULUAN
ACBT Penelitian ini meneliti
Membersihkan sekresi efek fisiologis ACBT
bronkial, peningkatan pada fungsi paru pada
fungsi paru-paru dan pasien gagal jantung.
penguatan otot-otot
pernapasan
METODE
METODE
• Penelitian kohort prospektif menentukan respon fungsi paru terhadap ACBT
pada fungsi HF NYHA kelas II dan III dari Cardiology Outpatient Clinic di UTH.
• Data dikumpulkan menggunakan Spirometer portabel (DATOSPIR-70, SN117-
B696), skala penimbangan, stadiometer dinding (SECA220, pabrikan) dan
kuesioner Minnesota
• Kuesioner Minnesota >mengumpulkan data antropometrik dan kualitas hidup
• Pre-tes dilakukan pada 5 pasien gagal jantung yang dipilih secara acak. Analisis
data dilakukan dengan uji ANOVA dalam STATA versi 11 dan diringkas
menggunakan statistik deskriptif. Semua nilai dinyatakan sebagai mean ± SD
(standar deviasi). Nilai P <0,05 dianggap signifikan dalam semua kasus yang
membandingkan awal, 6 minggu dan 12 minggu.
PROTOKOL LATIHAN ACBT
• Tiga puluh menit latihan ACBT yang diawasi per sesi diberikan kepada
peserta dalam posisi duduk. Ini dilakukan pada 3 hari dalam seminggu
untuk jangka waktu 12 minggu. Latihan terdiri dari latihan kontrol
pernapasan untuk meningkatkan relaksasi paru-paru dan otot-otot
paru.
• Peserta mengambil nafas yang lembut, tenang dan santai. Ini diulangi
4 - 5 kali dalam posisi duduk. Ekspansi Thoracic yang melibatkan
inspirasi dalam dikombinasikan dengan 3 - 4 detik menahan nafas
sebelum menghembuskan napas pasif. Akhirnya Teknik Ekspirasi
Paksa (Huffing) pun dilakukan.
UJI FUNGSI PARU
• Pada awal, rata-rata FVC : 2,7 ± 1,1 liter, FEV1 : 1,9 ± 0,7L, dan FEV1 /
FVC : 70,1 ± 14,7%.
• 12 minggu FVC : 2,8 ± 1,1L, FEV1 : 2,0 ± 0,8 L dan FEV / FVC : 73,0%.
• ACBT tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan (Tabel 2).
UJI FUNGSI PARU