2. Sehat Mental
2`
Atribut seorang insan yang mempunyai
mental yang sehat adalah sebagai berikut:
1) Senantiasa merasa senang dengan apa yang ada pada
dia, tidak sempat ada penyesalan pada diri
sendiri,senantiasa senang, enjoi serta mengasyikkan
dan tidak ada sinyal tanda konflik kejiwaan.
2) Dapat bergaul dengan baik serta bisa menerima kritik
dari orang lain dan tidak gampang tersinggung serta
geram,senantiasa pengertian serta toleransi pada
keperluan emosi orang lain.
3) Dapat mengontrol diri serta tidak gampang emosi dan
tidak gampang takut,cemburu, dapat menyelesaikan
persoalan dengan cara cerdik dan bijaksana.
3`
3. Kesejahtraan Sosial
5
.Aspek-aspek Kesehatan pada prinsipnya
kesehatan itu mencakup 4 segi, diantaranya :
1) Kesehatan fisik terwujud jika seseorang tidak
merasakan atau mengeluh sakit, seluruh organ tubuh
berperan normal atau tidak mengalami masalah.
2) Kesehatan mental (jiwa) meliputi 3 komponen
yaitu:pikiran, emosional serta spritual. Pikiran sehat
tercermin dari cara memikirkan atau jalur pikiran.
3) Kesehatan sosial terwujud jika seseorang dapat
terkait dengan orang lain atau grup lain dengan cara
baik, tidak membedakan ras, suku dan agama atau
kepercayaan, status sosial, ekonomi, politik dsb dan
sama-sama toleransi serta menghormati.
4) Kesehatan dari segi ekonomi tampak apabila
seseorang(dewasa) produktif dalam makna memiliki
aktivitas yang membuahkan suatu hal bisa menyokong
pada hidupnya sendiri atau keluarganya dengan cara
finansial. 6
ILMU KESEHATAN LINGKUNGAN
7
Lingkungan hidup adalah :
Kesatuan ruang dengan segala benda, daya dan keadaan
mahluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya yang
mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan
kesejahtraan manusia serta mahluk hidup lainnya.
8
b. Faktor Individu Aspek Personal Hygiene
9
c. Faktor Individu Aspek Penggunaan APD
• Menggunakan topi;
• Menggunakan hood (tutup kepala, hanya ada
lobang pada mata);
• Menggunakan kaca mata rapat (gogles);
• Menggunakan masker mulut hingga hidung;
• Memakai Baju lengan panjang;
• Memakai celana panjang;
• Memakai sepatu boot.
10
Paradigma Sehat
Paradigma sehat merupakan cara pandang, pola
pikir, atau model pembangunan bersifat holistik
dalam melihat masalah kesehatan yang
dipengaruhi oleh banyak faktor yang bersifat lintas
sektor dan upayanya lebih diarahkan pada
peningkatan, pemeliharaan, dan perlindungan
kesehatan, bukan hanya penyembuhan orang
sakit atau pemulihan kesehatan.
Definisi secara makro, paradigma sehat berarti
pembangunan semua sektor harus
memperhatikan dampaknya di bidang kesehatan,
minimal pembangunan tersebut harus memberikan
kontribusi positif bagi pengembangan perilaku dan
lingkungan sehat. Sedangkan definisi secara
mikro, paradigma sehat berarti pembangunan
kesehatan lebih menekankan upaya promotif dan
preventif , bukan hanya penyembuhan orang sakit
atau pemulihan kesehatan.
Adapun komponen-komponen lingkungan
yang memiliki potensi bahaya penyakit
adalah sebagai berikut : komponen fisik
(kebisingan, radiasi, cuaca, panas, dll),
komponen kimia (pestisida dalam makanan,
asap rokok, limbah pabrik, pewarna
makanan, polutan udara, dll), komponen
biologi (spora, jamur, bakteri, cacing, dll),
serta komponen sosial (tetangga, atasan,
pesaing, dll).
Masalah kesehatan lingkungan dipengaruhi oleh :
Pertumbuhan dan persebaran penduduk. Masalah
kesehatan lingkungan cenderung timbul karena
daerah dengan kepadatan penduduk tinggi.
Kebijakan (policy) para pengambil keputusan.
Sebagai contoh, kebijakan penggunaan Tetra
Ethyl Level (TEL) untuk campuran bahan bakar
bensin mampu meningkatkan pencemaran
lingkungan.
Mentalitas dan perilaku penduduk. Sebagai
contoh, perilaku membuang sampah
sembarangan.
Kemampuan alam untuk mengendalikan
pencemaran
Resiko Kesehatan Lingkungan
Beberapa definisi mengenai resiko kesehatan
lingkungan adalah sebagai berikut (Gumilar, 2004)
Resiko kesehatan lingkungan merupakan resiko
terhadap kesehatan manusia yang disebabkan
oleh faktor lingkungan (fisik, kimia, biologi, dan
sosial)
Resiko kesehatan lingkungan merupakan suatu
faktor atau proses dalam lingkungan yang
mempunyai probability tertentu untuk
menyebabkan konsekuensi yang merugikan
manusia dan lingkungannya
Resiko kesehatan lingkungan mengandung unsur yang
tidak pasti, probabilitas terjadinya dapat rendah atau tinggi,
dan tidak dapat dikatakan pasti akan terjadi
Ketidakpastian dalam memperkirakan adanya resiko dapat
berasal dari beberapa hal, yaitu :
Kesalahan metodologi
Pengetahuan yang terbatas tentang sifat dan kelakuan
sistem yang diperkirakan
Probabilitas terjadinya yang rendah (flow probability event)
Kejadian yang tidak dapat diperkirakan
Berikut ini beberapa hal yang termasuk faktor
resiko lingkungan :
Faktor resiko lingkungan fisik : radiasi, kepadatan
lalu lintas, dll
Faktor resiko lingkungan kimia : pestisida, dll
Faktor resiko lingkungan biologi : jamur, spora, dll
Faktor resiko lingkungan sosial : life style,
hubungan sosial, dll
Faktor resiko lain : umur, sex, ras, etnis,
pekerjaan, dll
Proses Terjadinya Penyakit
Pada dasarnya penyakit terjadi karena adanya
interaksi antara berbagai elemen yang saling
mempengaruhi. Seorang dokter, John Gordon,
menggambarkan terjadinya penyakit pada
masyarakat dalam sebuah model yang pada
akhirnya dinamakan sesuai dengan nama
pencetusnya, yaitu Model Gordon. Menurutnya,
penyakit itu ditentukan oleh tiga faktor pengaruh,
yaitu (Fox,1970) :
A = Agent/penyebab penyakit
Agent adalah faktor esensial yang harus ada agar
penyakit dapat terjadi. Agent dapat berupa benda
hidup, tidak hidup, energi, dan lain sebagainya,
yang dalam jumlah berlebih atau kurang
merupakan sebab utama dalam terjadinya
penyakit. Agent hidup atau agent yang terdiri atas
benda hidup seperti metazoa, fungi, protozoa,
bakteri, rickettsia, dan virus menyebabkan
penyakit yang bersifat menular. Agent tak hidup
dapat berupa zat kimia, zat fisis, kekuatan
mekanis, faktor fisiologis, faktor psikologis, dan
faktor turunan.
H = Host/pejamu
Host adalah populasi atau organisme yang memiliki resiko
untuk sakit. Element host ini sangat penting dalam proses
terjadinya penyakit ataupun dalam pengendaliannya,
karena ia sangat bervariasi keadaannya bila dilihat dari
aspek sosial ekonomi budaya, keturunan, lokasi geografis,
dan lainnya. Host juga akan sangat menentukan kualitas
lingkungan yang ada dengan cara-cara perlakuan yang
berbeda-beda sesuai dengan taraf pengetahuan, sikap,
dan budaya hidupnya.
Faktor penentu pada host dapat berupa faktor-
faktor yang dibawa atau sudah ada sejak lahir
(usia, jenis kelamin, bangsa, keluarga, daya tahan
natural) juga faktor-faktor yang didapat setelah
dilahirkan (status kesehatan umum, status
fisiologis, status gizi, pengalaman sakit,
stress/tekanan hidup, kekebalan, perilaku host,
dan perilaku lingkungan).
L = Lingkungan
Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di
luar diri host, baik benda mati, benda hidup, nyata
atau abstrak, seperti suasana yang terbentuk
akibat interaksi semua elemen tersebut, termasuk
host yang lain. Lingkungan dapat diklasifikasikan
menjadi lingkungan udara (atmosfer), lingkungan
air (hidrosfer), lingkungan padat (litosfer),
lingkungan flora dan fauna (biosfer), dan
lingkungan sosial (sosiosfer).
Dalam Model Gordon, A, H, dan L dianggap
sebagai tiga elemen utama yang berperan dalam
interaksi yang menentukan keadaan sehat atau
sakit. Ia menggambarkan/memodelkan terjadinya
penyakit sebagai batang pengungkit yang
mempunyai titik tumpu di tengah-tengahnya.
MODEL GORDON
Model pada Gambar 2 merupakan model di mana
pengungkit berada dalam kondisi seimbang. Ini
artinya, bahwa masyarakat berada dalam keadaan
sehat. Sebaliknya, apabila resultan dari interaksi
ketiga unsur tadi menghasilkan keadaan yang
tidak seimbang, maka diperoleh keadaan yang
tidak sehat atau sakit seperti yang digambarkan
pada Gambar 3.
Keadaan ke-1 :
A memberatkan keseimbangan sehingga batang
pengungkit miring ke arah A. Pemberatan A
terhadap keseimbangan diartikan sebagai
agent/penyebab penyakit mendapat kemudahan
menimbulkan penyakit pada host, misalnya
terjadinya mutasi pada virus influenza.
Keadaan ke-2 :
H memberatkan keseimbangan, sehingga batang
pengungkit miring ke arah H. Keadaan seperti itu
dimungkinkan apabila H menjadi lebih peka
terhadap suatu penyakit. Misalnya apabila proporsi
jumlah penduduk balita bertambah besar, maka
sebagian besar populasi menjadi lebih peka
terhadap penyakit anak.
Keadaan ke-3 :
Ketidakseimbangan disebabkan oleh bergesernya
titik tumpu. Hal ini menggambarkan terjadinya
pergeseran kualitas lingkungan sehingga A
memberatkan keseimbangan. Keadaan seperti ini
berarti bahwa pergeseran kualitas lingkungan
memudahkan A memasuki tubuh H dan
menimbulkan penyakit. Contohnya, terjadinya
banjir menyebabkan air kotor yang mengandung A
berkontak dengan masyarakat (H), sehingga A
lebih mudah memasuki H yang kebanjiran.
Keadaan ke-4 :
Ketidakseimbangan terjadi karena pergeseran
kualitas lingkungan sedemikian rupa sehingga H
memberatkan keseimbangan atau H menjadi
sangat peka terhadap A. Contohnya, terjadinya
pencemaran udara.
Model Gordon ini selain memberikan gambaran
umum tentang terjadinya penyakit pada
masyarakat, dapat pula digunakan untuk
melakukan analisis dan mencari solusi terhadap
permasalahan kesehatan.
HUBUNGAN EKOLOGI,EKOSISTEM,ILMU
LINGKUNGAN DAN SANITASI LINGKUNGAN
13
Ilmu kesehatan lingkungan adalah bagian dari ilmu
kesehatan masyarakat yang menitikberatkan pada :
- perencanaan
- pengorganisasian
- pengarahan
- pengawasan
- pengkoordinasian
- penilaian
dari semua faktor yang ada pada lingkungan fisik manusia yang
diperkirakan ada hubungannya dengan perkembangan fisik,
kesehatan maupun kelangsungan hidup manusia sehingga
derajat kesehatan dapat ditingkatkan (Azrul Azwar, 1979)
Menurut WHO
Aktivitas Manusia
Faktor-faktor Lingkungan
berbahaya
5. Prevention (Prevensi)
Adalah suatu upaya untuk mencegah supaya
individu terhindar dari infeksi penyakit atau
gangguan kesehatan. Contoh : Imunisasi, propilaksi
untuk menghindarkan infeksi.
I. Definisi Ilmu Kesehatan Masyarakat (IKM)
Winslow :
Kesehatan Masyarakat adalah ilmu dan seni untuk :
1. mencegah penyakit
2. memperpanjang hidup
3. mempromosikan kesehatan dan efisiensi dengan cara
. mengorganisasikan usaha masyarakat untuk :
a. meningkatkan sanitasi lingkungan
b. mengendalikan infeksi menular
c. pendidikan secara individual dalam hal hygiene perorangan
d. mengorganisasikan pelayanan medis dan perawatan
untuk tercapainya diagnosis dini dan terapi pencegahan
terhadap penyakit.
e. Pengembangan sosial kearah adanya jaminan hidup yang
layak dalam bidang kesehatan.
II. Pengertian IImu Kesehatan Masyarakat
Ilmu-Ilmu Alam
Fisika
Matematika
Kimia
Biologi (Ilmu Tumbuhan dan
Hewan)
Ilmu Kesehatan
Dalam gambar tersebut di atas, kenyataannya llmu
Kesehatan Masyarakat (IKM) dilahirkan dari rahim
Ilmu Kedokteran, karena dalam sejarah IImu
Kesehatan Masyarakat itu diselenggarakan untuk
menopang penyelenggaraan Pendidikan Calon
Dokter, sehingga Ilmu Kedokteran dan Ilmu
Kesehatan Masyarakat itu ibarat mata uang logam
yang memperlihatkan bahwa sisi yang satu tidak
dapat dipisahkan dari sisi mata uang lainnya.
MANAJEMEN KESEHATAN LINGKUNGAN
1. Environmental Engineering
intervensi manusia terhadap lingkungan dalam
bentuk rekayasa lingkungan.
2. Pengendalian lingkungan
intervensi yang dilakukan manusia terhadap
lingkungan berupa peraturan per-undang –
undangan yang menyangkut faktor lingkungan fisik,
biologik maupun kimia, studi AMDAL pada pendirian
industri/perumahan dsb.
3. Surveillance/monitoring
Komponen ini diperlukan dalam hubungannya dengan
kegiatan Environmental Engineering maupun
pengendalian lingkungan, sehingga diperoleh suatu
kualitas lingkungan yang diharapkan.
Tabel 1. Teori Simpul Achmadi : Dinamika Kesehatan
Lingkungan
Sumber Media Biomarker Dosis Dampak
Kesehatan
Alami - air - darah ppm Sehat
- tsunami - rambut gr Sakit
- gempa - udara - sperma liter Mati
- urine dsb Samar
Buatan - kulit
- Industri - tanah - gigi
- RS - kuku
- makanan - ludah
Pasien - keringat
- HIV/AIDS - vektor - dsb
- TBC
(A) (B) (C) (D) (E)
Teori tersebut diatas memperlihatkan bagan alir
sejak dari sumber kegiatan (A) yang menghasilkan
bahan toksik, yang kemudian bahan toksik tersebut
masuk ke media (B) yang berupa air, udara, tanah,
makanan, dan vektor penyakit; selanjutnya dikonsumsi
manusia dan pada tubuh manusia didapatkan penunjuk
atau Biomarker (C) yang semuanya itu tergantung pada
besarnya dosis (D) yang selanjutnya akan
mengakibatkan terjadinya : sehat, sakit, mati atau
samar-samar (E).
VEKTOR PENYAKIT
1. Phthalate
Bahan yang digunakan juga dalam
pembuatan plastik untuk memberi sifat
elastis atau lentur. Apa dampaknya? Jika
terhirup atau tertelan dalam kadar tertentu,
bisa memicu gangguan sistem reproduksi,
asma dan alergi. Dalam kosmetik,
phthalate digunakan sebagai pelarut
tambahan dalam berbagai produk
wewangian.
2.Triklosan
Triklosan yang digunakan dalam beberapa
produk sabun dan pasta gigi bisa memicu
gangguan kesehatan saat bereaksi
dengan lingkungan aquatik atau berair.
Salah satunya adalah gangguan pada
keseimbangan hormon tiroid.
3.Paraben
Nama lain senyawa ini ialah
parahydroxybenzoic, yang juga digunakan
sebagai pengawet dalam mie instant ini
punya efek samping jika digunakan
melebihi ambang batas keamanan.
Karena sifatnya mirip dengan hormon
esterogen, maka di dalam tubuh akan
memicu ketidakseimbangan yang bisa
meningkatkan risiko kanker payudara.
Dalam kosmetik, paraben sering digunakan
sebagai campuran sabun, sampo, pasta
gigi dan deodoran. Meski jarang, kontak
langsung dengan kulit juga bisa
menyebabkan alergi pada orang yang
sensitif.
4.Wewangian (Sintetis)
Beberapa spesies binatang mengeluarkan
wewangian alami yang disebut feromon,
yang fungsinya adalah untuk menarik
pasangan di musim kawin. Oleh manusia,
wewangian ini dibuat tiruannya lalu
digunakan dalam parfum, serta beberapa
jenis sabun wangi dan produk perawatan
rambut.
Beberapa jenis wewangian sintetis diketahui
bisa memicu kanker pada binatang. Meski
belum diuji pada manusia, diduga kuat
senyawa ini juga meningkatkan risiko
kanker pada manusia.
Setelah mengetahui bahan-bahan
berbahaya yang terkandung dalam
kosmetik, masihkah Anda lebih memilih
mengambil risiko agar tetap tampil cantik?
ERBA KALTO GINTING MANIK
ERBA ; ERDEMU BAYU
KALTO ; KALAM <>TOKIH