Intisari
Telah dilakukan penelitian tentang uji kontrol kualitas salep getah pepaya
(Carica papaya L) menggunakan basis hidrokarbon. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui kontrol kualitas salep getah pepaya dengan basis hidrokarbon. Penelitian
ini meliputi pembuatan salep dengan menggunakan bahan aktif getah pepaya dengan
bobot salep hingga 10 g dengan metode triturasi, kemudian dilanjutkan dengan
pengujian kontrol kualitas dari salep getah pepaya meliputi uji Organoleptis, Uji
Daya Sebar, Uji Daya Lekat, Uji Daya Proteksi, dan Uji pH. Jenis penelitian yang
digunakan adalah Quasi experimental. Sampel yang digunakan adalah pepaya jenis
semangka.
Berdasarkan data yang diperoleh menunjukan bahwa getah papaya dalam
sediaan salep memiliki uji kontrol kualitas Organoleptis dengan bentuk massa
lembek, warna putih dan bau khas getah pepaya untuk Uji Daya Sebar tidak sesuai
dengan literatur pada hasil Uji Daya Lekat sesuai dengan literatur untuk Uji Daya
Proteksi salep tidak menimbulkan noda merah pada detik ke 15 sampai menit ke
5 dan hasil Uji pH 6 sesuai dengan literatur.
Kesimpulan berdasarkan hasil penelitian formula sediaan salep getah pepaya
(Carica papaya L) adalah untuk uji organoleptis dan uji daya sebar tidak sesuai
dengan literatur sedangkan untuk uji daya lekat, daya proteksi dan uji pH sudah
sesuai dengan literatur
Kata Kunci : Uji kontrol kualitas, Basis hidrokarbon, Buah pepaya semangka
Farida Rahmawati, dkk., Dosen Prodi DIII Farmasi STIKES Muhammadiyah Klaten
20 CERATA Journal Of Pharmacy Science
Farida Rahmawati, dkk., Uji Kontrol Kualitas
PENDAHULUAN
Indonesia adalah Negara yang sangat kaya dengan berbagai jenis tanaman
termasuk tanaman yang dapat dimanfaatkan untuk tujuan pengobatan, misalnnya
untuk mengurangi rasa sakit, menyembuhkan dan mencegah penyakit tertentu,
mempercantik diri serta menjaga kondisi badan agar tetap sehat dan bugar
(Mursito, 2001). Namun demikian banyak masyarakat yang belum mengetahui
secara pasti tentang nama tanaman, kandungan, maupun manfaat tanaman dalam
bentuk tunggal maupun ramuan yang juga banyak digunakan sebagai obat.
Obat tradisional, yaitu obat yang didapat dari bahan alam (mineral,
tumbuhan atau hewan), terolah secara sederhana atas dasar pengalaman dan
digunakan dalam pengobatan tradisional (Syamsuni, 2006).
Salah satu tanaman yang dapat digunakan sebagai obat tradisional adalah
Tanaman pepaya (Carica papaya L) yang sudah banyak dikenal masyarakat untuk
dikonsumsi buahnya dan hampir seluruh bagiannya dapat dimanfaatkan baik
sebagai bahan pangan maupun untuk bahan obat dan industri mulai dari akar,
batang, kuntum bunga, buah, biji, kulit dan getahnya manfaat dari setiap bagian
pepaya (Carica papaya L) antara lain sebagai obat pembasmi cacing kremi, sayur
untuk menambah nafsu makan, sariawan, sembelit, luka bakar, jerawat, kutil, kaki
pecah-pecah (Margono, 2000). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
kontrol kualitas salep getah pepaya dengan basis hidrokarbon. Secara khusus
untuk mengetahui untuk mengetahui hasil uji Organoleptis, untuk mengetahui
hasil uji \Daya sebar, untuk mengetahui hasil uji Daya lekat, untuk mengetahui
hasil uji Daya proteksi, untuk mengetahui hasil uji pH.
METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode eksperimental
dengan jenisnya yaitu eksperimental semu (Quasi eksperimental). Variabel yang
digunakan pada penelitian ini adalah variabel tunggal yaitu kualitas salep basis
hidrokarbon yang dilanjutkan dengan uji kontrol kualitas salep diantaranya
Organoleptis, Daya Menyebar, Daya Melekat, Daya Proteksi dan pH.
Populasi yang digunakan pada penelitian ini adalah buah papaya jenis semangka
sebanyak 1 kg, daging buah berwarna merah seperti semangka dan rasanya manis, umur
3 4 bulan. Sampel yang digunakan yaitu getah papaya yang diperoleh dari hasil
penyadapan buah papaya semangka sebanyak 1 kg menghasilkan 10 gram getah papaya.
Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Farmasetika STIKES
Muhammadiyah Klaten pada bulan Juni - Juli 2012. Analisa Data secara deskriptif
berupa Organoleptis, Daya Menyebar, Daya Melekat, Daya Proteksi, dan pH salep
getah papaya dalam basis hidrokarbon dan dilanjutkan dengan uji statistika
dengan menggunakan uji SD (Standart Deviasi).
CERATA Journal Of Pharmacy Science 21
Farida Rahmawati, dkk., Uji Kontrol Kualitas
1. Organoleptis
Pengujian organoleptis dilakukan untuk mengetahui pemerian salep yang
dihasilkan baik berupa bentuk, warna, dan bau. Hasil pengujian organoleptis
salep dapat dilihat pada tabel 4.1 dibawah ini :
Tabel 4.1 Organoleptis
Formula Pemerian
Bentuk Warna Bau
I Masalembek Putih Khas aroma pepaya
I 2 menit15detik
II 2 menit23detik
III 2 menit57detik
IV 3 menit09detik
X 2menit 51detik
SD 0,43menit
22 CERATA Journal Of Pharmacy Science
Farida Rahmawati, dkk., Uji Kontrol Kualitas
Keterangan :
+ = muncul noda merah
- = tidak muncul noda merah
dimana KOH 0,1 N mewakili zat yang dapat mempengaruhi efektivitas kerja
salep terhadap kulit KOH 0,1 N akan bereaksi dengan phenoftalein yang akan
membentuk warna merah muda, yang berarti salep tidak mampu memberikan
proteksi terhadap pengaruh luar, sediaan salep yang baik seharusnya mampu
memberikan proteksi terhadap semua pengaruh luar yang ditandai dengan tidak
munculnya noda merah pada kertas saring yang ditetesi dengan KOH 0,1 N dapat
mempengaruhi efektifitas salep tersebut terhadap kulit (Anonim, 2011)
Dari tabel 4.4 diperoleh hasil bahwa salep getah papaya (Carica papaya L)
pada uji proteksi terhadap KOH 0,1 N mampu memberikan proteksi atau
perlindungan terhadap kulit (cairan KOH 0,1 N dari detik ke-15 sampai menit ke-
5 pada kertas saring) hal ini dibuktikan dengan tidak munculnya noda merah
pada kertas saring yang ditetesi dengan cairan KOH 0,1 N sehingga salep
memenuhi standar kualitas daya proteksi sediaan topikal.
Pengujian pH sangat penting dilakukan karena akan terjadi kontak
langsung dengan kulit sehingga akan mempengaruhi kondisi kulit. Pengujian pH
salep dilakukan untuk mengetahui tingkat keasaman dan kebasaan sediaan salep
terhadap kulit. Derajat keasaman (pH) diuji dengan pH stik yang dicelupkan
pada salep yang telah diencerkan. Sediaan salep harus memiliki pH yang sesuai
dengan pH kulit yaitu 4- 6,5 (Yosipovitch, 2003) semakin kecil pH atau semakin
asam sediaan semakin mudah mengiritasi kulit sedangkan semakin tinggi nilai
pH dapat menjadikan kulit kering, oleh sebab itu pengujian pH sangat penting
dilakukan dalam pembuatan sediaan topical agar sediaan yang dibuat tidak
mengiritasi kulit saat digunakan.
Dari tabel 4.5diketahui bahwa formula salep getah pepaya (Carica
Papaya L) dihasilkan pH 6 danmasuk dalam range pH normal dari hasil uji pH
sediaan mendekati pH kulit tidak terlalu asam dan tidak terlalu basa sehingga
sediaan aman jika diaplikasikan pada kulit.
KESIMPULAN DAN SARAN
DAFTAR PUSTAKA
Anonim.2005.Papaya.(http://www.iptek.net.id/ind/pd_tanobat/view.php?id=133)
. 22 Desember 2011. Jam 21.36 WIB.
Anonim.2007.Pepaya.(http://www.iptek.net.id/ind/pd_tanobat/view.php?id=133)
. 22 Desember 2011. Jam 22.45 WIB.
Anonim.2010.Penelitianeksperimen.(http://www.masbied.com/2010/03/20/penelitian
-eksperimen/#more-2431). 23 Desember 2011. Jam 23.00 WIB.
Charunia.Diah. 2009.Formulasi salep minyak atsiri rimpang temu giring (Curcuma
heyneana Val.& v. Zijp.) dan uji aktivitas Candida albicans in vitro
menggunakan basis polietilenglikol 4000 dan polietilenglikol 400.
SKRIPSI.UMS.
Erminapakki, Syaharuddin kasim, Muzakkirrewa, dan Sony. 2009. Uji aktivitas anti
bakteri enzim papain dalam sediaan krim terhadap staphylococcus
aureus. Jurnal farmasi dan farmakologi, Vol 13.
Firman, Sebayang. 2006. Imobilisasi Enzim Papain Dari Getah Pepaya Dengan
Menggunakan Alginat. Jurnal Komunikasi Penelitian, Vol (18).
Nevi, S. 2006. Formulasi Sabun Transparan Minyak Nilam Sebagai Obat Jerawat. (
www.uhaka.ac,id/%3page%download_artikel).
NurFitriani.2008.Penelitianeksperimen.(http://www.masbied.com/2010/03/20/penelit
ian-eksperimen/#more-2431). 23 Desember 2011. Jam 23.00 WIB
PT. Penebar swadaya. Jakarta
Setyaningsih, Dwi dan Wahyudi Budi Setiawan. 2004. Kesetimbangan Papain dalam
Getah Pepaya Padat dan Air pada Ekstraksi Papain :Variasi Kadar
NaHSO3 dalam Air. Disajikan dalam Seminar Nasional Teknik Kimia
Undip. Semarang.