Anda di halaman 1dari 14

HAL. 485.

488
PROSEDUR DOKUMENTASI/PENULISAN UNTUK
GANGGUAN PEMAKAIAN ZAT

• Mendokumentasikan nama zat secara spesifik, contoh :


 Klinisi sebaiknya menggunakan kode 304.10 (F13.20) pada kasus
gangguan pemakaian alprazolam derajat sedang (bukan
gangguan pemakaian sedatif, hipnotik, atau anti-cemas derajat
sedang) atau 305.70 (F15.10) pada gangguan pemakaian
metamfetamin derajat ringan (bukan gangguan pemakaian
stimulan derajat ringan).
• Untuk zat yang tidak dapat diklasifikasikan ke kelas manapun (cth:
steroid anabolik), kode yang sesuai adalah “gangguan pemakaian
zat lainnya”
• Kode ICD-10-CM yang sesuai untuk gangguan pemakaian zat
tergantung pada ada tidaknya gangguan akibat pemakaian zat
komorbid (termasuk intoksikasi dan putus zat).
• Sebagai catatan, kecanduan tidak digunakan sebagai istilah
diagnosis pada klasifikasi ini
• Istilah yang lebih netral yaitu gangguan pemakaian zat,
digunakan untuk mendeskripsikan berbagai macam gangguan
tipe ini, mulai dari kondisi pemakaian zat kompulsif dan relaps
kronik derajat ringan hingga berat. Beberapa klinisi akan lebih
memilih istilah kecanduan untuk mendeskripsikan presentasi
yang lebih ekstrim, namun istilah tersebut dihilangkan dari
terminologi diagnostik resmi DSM-5 karena definisinya yang
tidak jelas dan konotasinya yang negatif.
GANGGUAN AKIBAT
PEMAKAIAN ZAT
KLASIFIKASI
Secara umum, kategori gangguan akibat
pemakaian zat meliputi :
1. Intoksikasi
2. Putus zat
3. Gangguan mental akibat zat/obat-obatan
lainnya
INTOKSIKASI DAN PUTUS ZAT
• Intoksikasi zat umum ditemukan diantara
individu dengan gangguan pemakaian zat
namun juga sering ditemukan pada individu
tanpa gangguan pemakaian zat.
• Kategori ini tidak dapat diaplikasikan pada
tembakau.
Gejala klinis intoksikasi zat :
 Gangguan persepsi
 Gangguan kesadaran
 Gangguan perhatian
 Gangguan kemampuan berpikir
 Gangguan kemampuan mengambil keputusan
 Gangguan perilaku psikomotor
 Gangguan perilaku interpersonal
*Intoksikasi jangka-pendek (akut) mungkin memiliki
tanda dan gejala yang berbeda dari intoksikasi yang
menetap (kronis).
Saat digunakan dalam konteks fisiologis, istilah intoksikasi
memiliki arti yang lebih luas
Contoh :
 Individu dengan takikardi akibat pemakaian zat
memiliki efek fisiologis, namun jika hanya gejala ini
yang muncul tanpa adanya perilaku bermasalah,
diagnosis intoksitas tidak bisa diberikan
 Efek jangka panjang intoksikasi ini harus dibedakan dari
putus zat (withdrawal) yaitu gejala yang muncul akibat
penurunan konsentrasi zat di darah atau jaringan.
Kriteria Withdrawal
• Munculnya perubahan perilaku bermasalah yang
spesifik terhadap zat, termasuk efek fisiologis dan
kognitif yang mengikuti, yang muncul akibat
penghentian atau pengurangan pemakaian zat yang
lama dan berat
• Sindrom zat spesifik meenyebabkan distres atau
gangguan yang signifikan secara klinis pada bidang
sosial, perkerjaan, atau area fungsi lainnya
• Gejala yang muncul tidak disebabkan oleh kondisi
medis lainnya dan tidak dapat dijelaskan oleh
gangguan mental lainnya
• Rute administrasi yang menyebabkan absorbsi yang
lebih cepat dan efisien pada aliran darah (cth:
intravena, rokok, dihirup intranasal) cenderung
menyebabkan intoksikasi yang lebih intens dan
meningkatkan pola pemakaian zat sehingga
menyebabkan gejala putus zat (withdrawal).
• Zat yang memiliki aksi cepat juga lebih mungkin
untuk menyebabkan intoksikasi yang segera
dibandingkan dengan zat yang memiliki aksi lambat.
Penggunaan Zat Multiple

Intoksikasi dan putus zat seringkali meliputi beberapa zat yang


digunakan bersamaan atau berturut-turut. Pada kasus seperti
ini, masing-masing diagnosis sebaiknya didiagnosis terpisah.

Uji Laboratorium
Uji laboratorium dapat berguna untuk mengidentifikasi putus
zat. Jika individu muncul dengan gejala putus akibat zat yang
tidak diketahui, uji laboratorium dapat membantu
mengidentifikasi zat dan dapat membantu membedakan putus
zat dari gangguan mental lainnya
Perkembangan dan Perjalanan
Penyakit
• Kelompok usia 18-24 tahun memiliki angka prevalensi yang terhitung
tinggi
• Intoksikasi umumnya merupakan awal dari gangguan akibat pemakaian zat
dan seringkali dimulai pada usia remaja.
• Gejala putus zat dapat terjadi pada usia berapapun,.

Prosedur Penulisan untuk Intoksikasi dan Putus


Zat
• Penulisan nama zat secara spesifik, contoh : penulisan 292.0 (F13.239) pada
kasus putus secobarbital (bukan putus sedatif, hipnotik, atau anti-cemas).
• Kode diagnostik ICD-10-CM untuk intoksikasi tergantung pada ada tidaknya
gangguan pemakaian zat komorbid.
• Untuk zat yang tidak dapat diklasifikasikan ke dalam kelas manapun (cth:
steroid anabolik), kode yang tepat untuk “intoksikasi zat lain” sebaiknya
digunakan
GANGGUAN MENTAL AKIBAT
PEMAKAIAN ZAT/OBAT-OBATAN
KRITERIA DIAGNOSIS
a. Gangguan merepresentasikan presentasi gejala yang signifikan
secara klinis terhadap gangguan mental yang relevan
b. Terdapat bukti dari riwayat, pemeriksaan fisik, atau penemuan
laboratorium mengenai hal berikut ini:
• Gangguan muncul dalam waktu 1 bulan dari intoksikasi zat
atau putus zat atau sejak pemakaian obat; dan
• Zat/obat-obatan yang terkait mampu menyebabkan gangguan
mental
c. Gangguan tidak dapat dijelaskan oleh gangguan mental yang
independen (gangguan yang bukan diakibatkan oleh pemakaian
zat/obat-obatan).
d. Gangguan tidak muncul hanya pada kondisi delirium
e. Gangguan ini menyebabkan distres atau gangguan yang signifikan
secara klinis pada bidang sosial, pekerjaan, atau area fungsi
lainnya

Anda mungkin juga menyukai