Anda di halaman 1dari 14

PSIKOTIK POST PARTUM

Dwika Akbar Indrawan


G4A017083
Pembimbing
dr. Wiharto, Sp.KJ, M.Kes
Pendahuluan
 Gangguan mood : Kelompok ini ditandai dengan adanya perubahan suasana
perasaan ( mood ) atau afek, biasanya ke arah depresi (dengan/tanpa
kecemasan) atau ke arah elasi, yang disertai dengan perubahan keseluruhan
tingkat aktivitas.

POST PARTUM
BLUES

GANGGUAN
DEPRESI POST
MOOD POST PARTUM
PARTUM

PSIKOSIS POST
PARTUM
• Psikotik Post Partum merupakan keadaan yang
paling parah sebagai lanjutan dari depresi post
partum,yang merupakan gangguan jiwa berat
yang ditandai dengan waham, halusinasi dan
kehilangan rasa kenyataan (sense of reality).
• Penderita akan bertingkah-laku aneh, melihat
sesuatu yang sebenarnya tidak ada, dan
membahayakan dirinya dan bayinya.
• Wanita yang terkena penyakit mental mendasar
atau masalah psikotik lainnya mempunyai
resiko yang lebih tinggi untuk terkena psikotik
postpartum
Epidemiologi
• Menurut WHO (2012) sekitar 25%-85% ibu postpartum akan mengalami blues (7% dan 17%
mengalami depresi postpartum, 0,2% menjadi psikosis)
• 50% merupakan kelahiran dengan penyulit.

• 50% memiliki keluarga dengan riwayat gangguan mood.

• Hasil penelitian lain yang dilakukan Wratsangka di RSUP. Hasan Sadikin Bandung mencatat
wanita yang mengalami psikosis postpartum pada wanita primipara sekitar 50-80% , dan
sebesar 33% pada multipara.
• Hasil penelitian di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo 70% wanita primipara mengalami
depresi dan psikosis postpartum dan 30 % pada wanita multipara
Etiologi - Patofisiologi
Faktor Risiko
Seorang wanita kemungkinan akan mengalami psikosis postpartum, jika ia
memiliki:

• Pernah mengalami depresi dan gangguan psikosis postpartum


• Riwayat mengidap depresi atau gangguan psikosis lainnya
• Riwayat keluarga yang mengidap gangguan psikosis
• Mengalami stress di rumah atau tempat kerja selama hamil.
• Kurang mendapat dukungan emosional. Memiliki masalah pernikahan atau
masalah hubungan.
Gejala Klinis
Gejala psikosis postpartum awalnya sering terjadi pada dua minggu
pertama setelah persalinan. Gejala-gejala dapat berupa :
• Delusi
• Halusinasi
• Sulit tidur
• Perasaan sedih, kecewa dan putus asa
• Sering menangis
• Gelisah dan rasa cemas yang berlebihan
• Mudah tersinggung
• Merasa letih dan lelah
• Semangat yang menurun
• Menolak makan dan minum
PENEGAKAN DIAGNOSIS
• Kriteria diagnostik spesifik tidak ada pada DSM-V dan
ICD-10, merupakan bagian dari gangguan mood berat

• Gejala yang terjadi : manik, depresi, anxietas, gejala


psikotik (waham / halusinasi), irittable, disorientasi,
insomnia

• Diagnosis dapat ditegakkan bila gejala psikosis terjadi


dalam waktu singkat dengan kelahiran anak (2-4 minggu
setelah melahirkan)
KLASIFIKASI PPDGJ - III
F53 GANGGUAN MENTAL dan PERILAKU YANG BERHUBUNGAN DENGAN MASA
NIFAS YTK

Klasifikasi ini hanya digunakan untuk gangguan jiwa yang berhubungan dengan masa nifas
(tidak lebih dri 6 minggu setelah persalinan), yang tidak memenuhi kriteria di tempat lain

• F53.0 Gangguan Mental dan Perilaku Ringan Yang


Berhubungan dengan Masa Nifas YTK
Termasuk: postpartum depression YTT

• F53.1 Gangguan Mental dan Perilaku Berat Yang


Berhubungan dengan Masa Nifas YTK
termasuk: psikosis masa nifas YTT

• F53.8 Gangguan Mental dan Perilaku Lainnya'Yang


Berhubungan dengan Masa Nifas YTK

• F53.9 Gangguan Jiwa Masa Nifas YTT


Terapi
Psikosis postpartum dapat
tergolong gawat darurat psikiatri .
Jika diperkirakan menimbulkan
ancaman bagi diri sendiri atau
orang lain sebaiknya dirawat di
rumah sakit.
• Apabila masih terdapat percobaan bunuh diri
dianjurkan untuk perawatan psikiatri terlebih dahulu
TERAPI NON (hospitalisasi)

FARMAKOLOGI • Apabila ibu ingin berkontak dengan anak diperlukan


pengawasan dengan baik oleh keluarga
- psikoterapi
• Anggota keluarga hendaknya membantu pasien
- ECT menerima dan nyaman menjadi ibu

• Anggota keluarga hendaknya harus lebih


memperhatikan kondisi dan keadaan ibu serta
memberikan dukungan psikis agar tidak merasa
kehilangan perhatian
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai