O L EH :
ANNISA ISTIQAMAH AHMAD
DITA SAMSITA DEWI
P EM B I M B I N G : D R . DE W I S U R I A N Y A . , S P. K J
Bagian Ilmu Kedokteran Jiwa
Fakultas Kedokteran Universitas
Tadulako
Rumah Sakit Daerah Undata
2020
Baby Blues
Faktor Psikososial
Konflik dalam perkawinan
Sikap ambivalen atau keraguan
yang besar terhadap kehamilan
dan keinginannya untuk
mempunyai anak.
Riwayat pernah menderita
gangguan depresi sebelumnya
dan atau reaksi terhadap
kejadian tertentu dalam
kehidupannya, termasuk stres
akibat melahirkan anak.
Stres lingkungan
Gejala Klinis
• Dipenuhi oleh perasaan kesedihan dan depresi disertai dengan menangis tanpa sebab
• Menjadi tidak tertarik dengan bayinya atau menjadi terlalu memperhatikan dan khawatir terhadap
bayinya
• Tidak percaya diri
• Sulit beristirahat dengan tenang, namun bila ada orang lain menjaga bayi, si ibu bisa tertidur
Anamnesis
Semua wanita pasca melahirkan
Perubahan sikap dan kondisi emosional umumnya 14 hari pertama
pasca melahirkan
Adanya perasaan cemas, khawatir berlebihan, sedih, dan sering
menangis tanpa sebab jelas
Adanya perasaan putus asa, ketidakmampuan dalam mengurus anak,
dan rasa bersalah
Jika gejala menetap >2 minggu dipikirkan kemungkinan postpartum
depression
Kriteria Diagnosis
Postpartum Depression
Dalam Pedoman Penggolongan dan Diagnosis
Gangguan Jiwa atau PPDGJ-III pun dijelaskan bahwa
ada tiga gejala utama yang harus muncul pada
gangguan depresi, yakni afek depresif, kehilangan
minat dan kegembiraan, serta berkurangnya energi
yang menuju meningkatnya keadaan mudah lelah
(rasa lelah yang nyata sesudah kerja sedikit saja) dan
menurunnya aktivitas.
Diagnosis
Psikosis Postpartum
Menurut DSM IV, tidak ada kriteria bagi gangguan psikotik pada
postpartum. Gejala karakteristik bagi gangguan psikotik pada
postpartum terdiri atas delusi, gangguan kognotif, gangguan
motilitas, mood atau suasana perasaan tak terkontrol dan
halusinasi. Gejala psikotik ini hanya mencakup hal-hal yang
menyangkut keibuan dan kehamilan. DSM IV juga menyetujui
diagnosis gangguan psikotik dan gangguan mood (suasana
perasaan) yang singkat disebakan karena pasca persalinan.
Sedang menurut PPDGJ III, Pedoman diagnostik untuk gangguan
psikiatri pada postpartum (F,53), yaitu:
F.53.1 Gangguan Mental dan Perilaku Berat yang Berhubungan
dengan Masa Nifas.
Perbedaan Baby blues syndrome dan Postpartum depression
Non Farmakologi
1. Psikoterapi Individu atau kelompok
(Kognitif perilaku dan terapi interpersonal)
2. Psychoeducational atau dukungan kelompok
juga dapat membantu
Penatalaksanaan
Farmakologi
Depresi Postpartum
Pengobatan ini diindikasikan untuk gejala depresi sedang sampai berat atau ketika seorang wanita
tidak merespon pengobatan non-farmakologis.
Selective serotonin reuptake inhibitors (SSRI) adalah agen lini pertama danefektif pada wanita
dengan depresi pasca-melahirkan. Gunakan dosis antidepresanstandar, misalnya, fluoxetine (Prozac)
10-60 mg/hari, sertraline (Zoloft) 50-200mg/hari, paroxetine (Paxil) 20-60 mg/hari, citalopram
(Celexa) 20-60 mg/hari , atauescitalopram (Lexapro) 10-20 mg/hari. Efek samping obat kategori ini
termasuk insomnia, mual, penurunan nafsu makan, sakit kepala, dan disfungsi seksual. Serotonin-
norepinephrine reuptake inhibitors (SNRIs), seperti venlafaxine(Effexor) 75- 300 mg/hari atau
duloxetine (Cymbalta) 40-60 mg/hari, juga sangatefektif untuk depresi dan kecemasan.
Antidepresan trisiklik (misalnya, Nortriptilin 50-150 mg/hari)
mungkin berguna bagi wanita dengan gangguan tidur, walaupun beberapa studi menunjukkan bahwa
perempuan lebih merespon obat kategori SSRI. Efek samping dariantidepresan trisiklik termasuk
mengantuk, berat badan bertambah, mulut kering,sembelit, dan disfungsi seksual.
Psikosis Posspartum
Psikosis postpartum merupakan suatu kondisi emergensi dan
memerlukan perhatian dan penanganan segera. Pasien mungkin akan membutuhkan terapi obat
untuk jangka waktu tertentu, seperti haloperidol atau flufenazin, keduanya diberikan dalam dosis 2-5
mg per os 3 kali perhari. Bila agitasi maka pasien membutuhkan
anti psikotika berpotensi tinggi dan diberikan IM. Mood stabilizer seperti lithium,valproid acid,
carbamazepine digunakan sebagai terapi akut yang dikombinasi dengan obat anti psikotik dan
benzodiapezine
Prognisis