• Angka kejadian di AS 80 %
Prognosa : baik
✶ Komplikasi persalinan ( SC )
✶ Handicaped atau bayinya sakit
✶ Jenis kelamin yang tidak diharapkan
✶ Proses kelahiran yang tidak diharapkan
(intervensi yg tidak diharapkan)
Prognosis:
Postnatal depresi yang tidak terobati dapat
menjadi penyakit yang kronik.
wiwin renny maternitas 16
Tanda dan gejala
✶ Basic conseling
✶ Psychoterapy 🡪 CBT
✶ Pengobatan :
SSRis merupakan obat terpilih untuk postnatal
depresi. Hanya sentraline yang tidak cukup
signifikan pada ASI, sementara Paroxetine dan
Fluoxetine ditemukan cukup subtantif tetapi
berdasarkan penelitian masih cukup aman pada
ibu menyusui
1. Faktor hormonal
🡪 Penurunan hormon estrogen, progesteron ,
corticosteroid
2. Faktor biologik
🡪 Riwayat dismenore, gangguan tidur, gg psikiatrik
familial, komplikasi persalinan, konflik peran ibu
3. Faktor psikoanalitik
🡪 tidak terpecahkan konflik odipus, kepribadian
narcisistic, frustasi oral, gg kontrol ego
4. Faktor psikologik
* Hub. yang miskin dengan ibu sendiri
* Rumah tidak memadai
* Tidak ada dukungan sosial
* Hub perkawinan yang jelek
* Konflik identitas sexual
* Konflik tentang kehamilannya
wiwin renny maternitas 25
5. Faktor lain
a. Perawatan pascaoperasi
1) Analgesia
2) Tanda vital
3) Terapi cairan dan diet
4) Fungsi kandung kemih dan usus
5) Ambulasi
6) Perawata luka
7) Laboratorium
8) Perawatan payudara
9) Keluar dari rumah sakit
TINJAUAN KASUS
Tanggal masuk : 10 Januari 2018
Jam masuk : 17.10 WIB
Tanggal pengkajian: 11 januari 2018
No. Reg : 111234
A. PENGKAJIAN
I. identitas
1. Identitas Klien
Nama : Ny. S
Umur : 29 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Alamat : Jl. Jeruk 03 no 2. rt 04/06 Kalinegoro, Mertoyudan
No. Telp : 085888776554
2. Identitas Penanggungjawab
Nama : Tn. A
Umur : 32 tahun
Jenis Kelamin : Laki laki
Agama : Islam
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Swasta
Alamat : Jl. Jeruk 03 no 2. rt 04/06 Kalinegoro, Mertoyudan
No. Telp : 087777332434
Hubungan : Suami
I. Riwayat Kesehatan
1. Keluhan utama
Klien mengeluh nyeri pada luka jahitan setelah operasi.
2. Riwayat kesehatan sekarang
Klien usia 29 tahun G3P2A1 dengan umur kehamilan 38 minggu
datang ke RSU Budi Rahayu pada hari Minggu 10 Januari 2018
pukul 17.10 WIB kiriman dari bidan dengan keluhan kenceng
kenceng sejak hari sabtu 9 Januari 2018. DJJ 140/menit tidak
ada pembukaan. Pada tanggal 11 Janiari 2018 pukul 09.20 WIB
dilakukan operasi SC atas indikasi riwayat SC dengan jenis
anestesi spinal. Tindakan berakhir pukul 10.00 WIB dan lahir
bayi laki laki dengan berat badan 3700 gr dan panjang badan
48 cm.
3. Riwayat kesehatan dahulu
Klien mengatakan sebelumnya pernah dirawat di RSU Muntilan
dengan riwayat yang sama operasi SC dan di RST Soedjono
post aborsi.
4. Riwayat kesehatan keluarga
Keluarga klien tidak ada yang menderita penyakit menurun seperti
hipertensi, DM, jantung, dan lain lain.
5. Riwayat alergi
Klien mengatakan bahwa dirinya tidak alergi dengan obat atau
makanan apapun.
6. Riwayat menstruasi
Menarche : 13 tahun Siklus :28 hari
Lama : 7 hari Teratur : Ya
HPHT : 17 April 2017 Keluhan : Tidak ada
HPT : 24 Janiari 2018
7. Riwayat pernikahan
Status pernikahan : Kawin (Sah)
Menikah ke : 2 kali
Lama : 4 tahun dengan suami sekarang
Usia ibu menikah : 25 Tahun
Usia suami menikah : 28 Tahun
8. Riwayat Kehamilan
G3P2A1 umur kehamilan 38 minggu, ANC 9x, imunisasi TT 2x,
mengalami keluhan saat hamil trisemester 1 yaitu mual mual.
9. Riwayat KB
KB suntik satu bulan sekali.
10. Riwayat ANC
ANC : 9x
11. Pola pemenuhan kebutuhan sehari-hari
a. Pola nutrisi
Sebelum hamil : klien mengatakan makan 3 x sehari, 1 piring
sekali makan dengan jenis makanan nasi, sayur, lauk tidak
mempunyai pantangan makanan, minum 7 gelas perhari
Saat hamil: klien mengatakan makan 4xsehari dengan porsi makan
1-2 piring sekali makan, jenis makanan nasi, sayur, lauk dan buah
serta tidak ada pantangan makanan apapun. Minum 8 gelas perhari
b. Pola eliminasi
Sebelum hamil: BAB: frekuensi 1 kali sehari, konsistensi lunak,
warna kuning, BAK: frekuensi 5 kali sehari. Warna kuning keruh.
Saat hamil: BAB: frekuensi 1 kali sehari, konsistensi lunak, warna
kuning.BAK: frekuensi 6-7 kali sehari warna kuning keruh.
c. Pola istirahat-tidur
Sebelum hamil: tidur 8 jam sehari
Saat hamil: tidur 6 jam sehari dan sering terbangun pada malam
hari.
d. Personal hygiene
Sebelum hamil : Mandi 2 kali sehari, ganti pakaian 2 kali sehari,
gosok gigi 2 kali sehari dan keramas 4 kali seminggu
Saat hamil : Mandi 2 kali sehari, ganti pakaian 2 kali sehari,
gosok gigi 2 kali sehari dan keramas 4 kali seminggu
e. Pola seksualitas
Sebelum hamil: klien melakukan hubungan seks dengan suaminya
3 kali seminggu dan tidak ada keluhan
Saat hamil : klien melakukan hubungan seks 2 kali seminggu
f. Pola aktivitas (terkait kegiatan fisik, olah raga)
Klien mengatakan sebelun dan selama hamil ia tetap melakukan
pekerjaan rumah tangga dan bekerja di luar rumah sebagai
karyawan salon kecantikan.
g. Kebiasaan yang mengganggu kesehatan ( merokok,minum
jamu,minuman beralkohol)
Klien mengatakan tidak pernah merokok, minum jamu dan
minuman beralkohol.
h. Psikososiospiritual ( penerimaan ibu/suami/keluarga terhadap kehamilan ,dukungan
sosial,perencanaan persalinan,pemberian ASI,perawatan bayi,kegiatan ibadah,kegiatan sosial,dan
persiapan keuangan ibu dan keluarga)
1) Ibu mengatakan sangat bahagia dengan kehamilan ini karena merupakan kehamilan yang
pertama.
2) Ibu mengatakan suami dan keluarga sangat menerima dan mendukung kehamilan ini karena
kehamilan ini sangat diharapkan dan didamba-dambakan.
3) Ibu mengatakan masyarakat menerima kehamilan ini karena dari perkawinan yang sah.
4) Ibu mengatakan hubungannya dengan suami dan keluarga baik-baik saja.
5) Ibu mengatakan taat beribadah (sholat 5 waktu)
6) Ibu mengatakan selalu mengikuti arisan ibu-ibu setiap bulan
7) Ibu mengatakan pendapatan keluarga cukup untuk memenuhi kebituhan sehari-hari.
i. Pengetahuan ibu ( tentang kehamilan,persalinan,dan laktasi
Ibu mengatakan cukup paham dengan kehamilan yang ia peroleh dari orang tuanya maupun bidan
tetapi persalinan dan laktasi kurang begitu paham karena ia hanya membaca dari beberapa artikel
dan majalah pregnancy.
j. Lingkungan yang berpengaruh ( sekitar rumah dan hewan peliharaan)
1) Ibu mengatakan ia tinggal serumah dengan suami dan mertunya
2) Ibu mengatakan lingkungnnya cukup bersih
3) Ibu mengatakan tidak ada hewan peliharaan dirumah
II. Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : composmentis
Status emosional : stabil
Tanda vital sign :
Tekanan darah : 120/80 mmHg Nadi : 82 x/menit
Pernapasan : 20 x/menit Suhu : 36,5 0c
BB sebelum hamil : 60 kg
BB 3 hari yang lalu : 68 kg
BB saat ini : 74 kg
Tinggi badan : 158 cm
a. Kepala : mecocepal, kulit kepala bersih, tidak ada massa atau benjolan dan
tidak nyeri tekan.
b. Rambut : hitam pendek, tidak rontok
c. Muka : simetris, wajah pucat, terdapat cloasama gravidarum, tidak ada bekas
luka dan terdapat oedema.
d. Mata : simetris, sklera tidak ikterik , konjungtiva tidak anemis maupun tanda
tanda infeksi
e. Hidung : mancung, bersih, tidak ada polip maupun tanda-tanda infeksi.
f. Mulut : bibir lembab, gigi bersih, gusi merah muda, tidak caries, lidah bersih,
tidak ada stomatitis dan tidak ada pembesaran tonsil.
g. Telinga : simetris, tidak ada serumen dan tidak ada gangguan pendengaran.
h. Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid,
i. Dada
-paru-paru : inspeksi : simetris (kanan dan kiri)
Palpasi : vocal premitus (teraba sama kanan dan kiri)
Perkusi : Personan
Auskultasi : tidak ada bunyi nafas tambahan, vesikuler
-jantung : inspeksi : tuskordis tidak ampak
Palpasi : iktuskordis teraba diinterkosta 4 dan 5
Perkusi : redup tidak ada pembesaran jantung
Auskultasi : S1 S2 Reguler
j. Payudara : simetris, puting susu menonjol, tidak ada massa/benjolan dan tidak
nyeri tekan.
k. Abdomen :
Inspeksi : Terdapat balutan luka operasi, vertikal kurang lebih 14 cm, balutan
luka bersih tidak ada pus, tidak bengkak.
Auskultasi : Bising usus 11x/menit.
Palpasi : Terdapat nyeri tekan disekitar luka insisi
Perkusi : Tympani.
l. Ekstremitas
• Ekstremitas Atas : Turgo kulut baik, terpasang infus RL + piton lamp 20 tpm ada
tangan kiri, akral hangat.
• Ekstremitas bawah : kedua kaki cedera oedem, tidak ada varises akral hangat.
n. Genetalia luar
Vulva tidak ada oedem, tampak kotor, keluar lochea rubra berwarna merah
berbau, DC +.
Analisa
Data
No Data Etiologi Problem
DS :
DO : Terdapat balutan luka operasi
2 vertical dengan panjang kurang lebih
Prosedur invasif
14cm. balutan bersih, tidak bengkak Resiko Infeksi
kemerahan.
S : 36 C
Diagnosa Keperawatan
Dx
1 S : Klien mengatakan nyeri luka operasi berkurang V
- P : saat bergerak
- Q : Seperti tertusuk-tusuk
- P : abdomen
- S : Skala 5
- T : hilang timbul
P : lanjutkan intervensi.
O:
2 S :- V
O : Tampak adanya luka operasi vertical 14cm, balutan luka bersih.tidak timbuk kemerahan,
tidak bengkak, jahitan operasi tidak terbelah. S : 36 C
P : Lanjutkan intervensi.
PERTANYAAN & JAWABAN
⦿ 1. Apakah ada kemungkinan jika jahitan lapisan dalam
robek setelah SC ?(Harnum F)
Susu:
cairan dengan komposisi khas untuk menjamin
pertumbuhan optimal pada tiap spesies
Manusia:
memiliki kelenjar susu: sepasang payudara
Letak: dibawah kulit, tertanam dalam jaringan
penunjang dan lemak di atas otot dada depan.
a
a : korpus mammae
c
b b : areola
c : papilla mammae
b. Areola:
daerah yang hiperpigmentasi, di dalam
daerah ini saluran susu melebar (sinus
laktiferus)
c. Papilla mammae:
Pendek muara pengeluaran
Normal
susu, terdiri dari
jaringan erektil, dan
ujung saraf sensoris.
Panjang Terbenam/Ter
balik
Bentuk-bentuk Puting
Susu
April 2010 Anfis-laktasi
Anatomi kelenjar susu
ALVEOLUS
Alveolus:
Secretor
unit terminal
y Cell 1. sel asiner:
sekresi susu
Ductul 2. duktulus: sal.
e terkecil
3. myoepitel:
Myoepithehial
Cells otot polos
(form
contractile unit)
April 2010 Anfis-laktasi
Anatomi kelenjar susu
Sekelompok alveolus
Penampang Melintang
Payudara bersatu → lobulus,
beberapa lobulus
bergabung → 15-20
lobus
Alveolus
Duktus
(saluran) Duktulus berkumpul
Sinus Laktiferus
(penampungan)
→ duktus laktiferus
Puting
Susu → sinus laktiferus
Areola
→ muara (papilla).
Refleks prolaktin
PROLAC OXYTOXI
TIN N
dalam dalam
Nervu Nervu
darah darah
s s
Vagus Vagus Refleks aliran
Sel
Alveolus Myoepithe
l
(A) (B)
REFLEK REFLEK
PROLAC LET-DOW
TIN N
April 2010 Anfis-laktasi
Refleks penting pada proses laktasi
Response
(drops of
milk)
Breast
receptor
Reflex arcAnfis-laktasi
April 2010 in the breastfeeding mother
Penghambat produksi ASI
1. “Feedback inhibitor “:
Suatu faktor lokal, bila saluran ASI penuh
mengirim impuls untuk mengurangi
produksi. Cara mengatasi: Saluran
dikosongkan secara teratur (ASI eksklusif
dan tanpa jadwal).
2. Stress/rasa sakit: inhibisi release
oksitosin. Sinus laktiferus penuh.
3. Penyapihan
Mekanisme mengisap
dot dan areola:
berbeda, → bingung
puting.
Dot:
- terutama otot bibir dan pipi keluarnya susu
tergantung kemiringan botol dan besarnya
lubang dot
- Tidak memerlukan hispan yang kuat tetapi
perlu menjaga agar tidak tersedak
April 2010 Anfis-laktasi
Posisi Lidah saat menyusu
Posisi Benar
April 2010 Anfis-laktasi
Posisi Lidah saat menyusu
Posisi Salah
April 2010 Anfis-laktasi
April 2010 Anfis-laktasi
Penutup
• 85% ibu berhasil menyusui sendiri
dengan baik.
• 97% berhasil dengan bantuan teknik
yang benar.
• Susui bayi sedini mungkin →
prolaktin → ASI
• Jangan berikan “prelacteal feed”
• ASI eksklusif dan tanpa jadwal.
3
Setelah Operasi...
1 2
3 4
10 menit kemudian
Setelah Operasi...
1 2
3 4
1 minggu kemudian
Setelah Operasi...
1 2
3 4
2 minggu kemudian
Setelah Operasi...
1 2
3 4
● MASALAH:
- Kondisi Ibu panik 🡪produksi ASI berkurang
- Sumbangan berupa PASI salah sasaran
● REKOMENDASI:
- Pemberian ASI tetap harus dilindungi
- Pemberian PASI hanya pada kondisi tertentu
- Pemberian PASI hanya untuk waktu yang
dibutuhkan
- Pemberian PASI tidak boleh dengan botol
MASALAH-MASALAH
DALAM
PEMBERIAN ASI
* wiwin renny 2
Perubahan fisiologis PP,
meliputi
Perubahan fisik
Perubahan sistem tubuh
Involusi uterus & pengeluaran lochea
Laktasi/pengeluaran ASI
Perubahan psikis
* wiwin renny 3
Tujuan asuhan masa nifas
■ Menjaga kesehatan ibu dan bayi 🡪
fisik & psikologis
■ Melaksanakan skrining / deteksi
masalah, mengobati atau merujuk
bila terjadi komplikasi pada ibu &
bayi
■ KIE 🡪 PH, nutrisi, KB, laktasi,
imunisasi dan perwatan bayi.
■ Memberikan pelayanan KB
* wiwin renny 4
Katagori periode post partum :
1. Immediate post partum : waktu 24 jam
pertama post partum
2. Early post partum : masa setelah 24 jam -
1 mgg PP
3. Late post partum : masa 1 mgg – 6 mgg
PP
* wiwin renny 5
Suhu Tubuh
• Dlm 24 jam pertama meningkat ≤ 38 ° C, Hal ini
disebabkan oleh :
• Jika stl 24 kam didptkan peningkatan suhu
≥ 38 ° C, selama 2 hr berturut-turut dlm 10 hr PP
maka dicurigai :
* Sepsis puerperalis
* Infeksi saluran kemih
* Endometritis,
* Mastitis, atau infeksi lain
* wiwin renny 6
Nadi
• Dlm waktu 6-8 hr sesudah melahirkan 🡪
bradicardia ( 50 – 70 x / menit)
• Akan kembali normal pada minggu ke 8
sampai ke -10
* wiwin renny 7
Pernafasan
* wiwin renny 8
Tekanan Darah
• Adanya orthostatik Hipotensi pada 48 jam
pertama
• Jika ada hipotensi 🡪 hipovolemik sekunder
perdarahan
• Jika ada peningkatan S/D = 30 / 15 mmHg
🡪 Pre Eklampsia / Eklampsia
• PIH dapat menetap a/ timbul pertama kali
pada masa PP
* wiwin renny 9
Sistem Kardiovaskuler
▪ Menggigil
▪ Diaphoresis
▪ Cardiac Out Put
* wiwin renny 10
Komponen darah
● Hb, Ht, Erytrosit mendekati sbl hamil 🡪
Normal pada hari ke 3-7 PP
● Peningkatan volume darah 15 – 30 % selama
12- 48 Jam PP
● Lecositsitosis normal pada kehamilan
rata-rata 12.000 /mm³, selama 10 -12 hr
pertama PP 20.000 – 25.000/mm³
● Peningkatan plasma fibrinogen& pe Fk
pembekua, tp tdk diimbangi dg eliminasi
bekuan shg beresiko 🡪 trombus 🡪 mobilisasi
* dini wiwin renny 11
Sistem Gastrointestinal
■ Muncul rasa haus & lapar🡪 energi >> saat
bersalin
■ Konstipasi akan kembali normal pada
minggu pertama PP
■ Kelebihan anestesia & analgesia 🡪
memperlambat pengembalian motilitas
usus & tonus
■ Varises akan mengecil dgn cepat ssd by
lahir
* wiwin renny 12
Sistem Muskuloskeletal
■ Otot2 abdomen terus teregang selama hamil🡪 lemah,
lembut & lembek
■ Diastasis Rectus Abdominis : pemisahan otot perut 🡪
uterus & KK mudah dipalpasi
■ Pe hormon relaxin 🡪 ligament & kartilago pelvis
kembali ke posisi semula, shg menimbulakn nyeri
panggul & sendi saat aktifitas.
■ Pusing, nyeri bahu, leher & lengan krn pergerakan saat
persalinan ( 1- 2 hr PP)
* wiwin renny 13
Sistem Integumen
* wiwin renny 15
Sistem neurologi
• Sindrom carpal tunnel ber << 🡪 Eliminasi
edema fisiologis mll diuresis stl by baru
lahir (dg me<< kompresi syaraf median)
• Rasa baal & tingling (5 % wanita hamil) 🡪
akan hilang stl by lahir
• Nyeri kepala ▬► berkaitan dg PIH, Stress,
kebocoran LCS
* wiwin renny 16
Sistem traktus urinarius
● Proses kelahiran KK mjd sasaran utk mengalami trauma yg
disebabkan oleh edema & tekanan 🡪 overdistensi 🡪 pemenuhan
KK tdk sempurna ( 2 hr pertama PP)🡪 rasa nyeri, kemungkinan
ISK atau perdarahan PP.
● Odema jar sekitar uretra 🡪 dpr me << sensitiitas pengosongan
KK
* wiwin renny 17
Sistem endokrin
* wiwin renny 18
Lanjut..
* wiwin renny 19
Perubahan Payudara
* wiwin renny 21
Penurunan fundus uteri pada masa nifas
* wiwin renny 22
Ingat
Ketika mengkaji tinggi fundus uteri pantau juga kandung
kemih atau blader distention
After pains / kontraksi uterus
■ Kontraksi uterus akan berlanjut sampai
plasenta dilahirkan, terus berkontraksi u/
mengontrol perdarahan & pe↓vol intra
uterus
■ Pada primipara : tonus uterus me ↑↑ &
kontraksi jelas (teraba fundus kencang)
■ Pada multipara : terjadi kontraksi periodik
& relaksasi sering sbkan after pains
* wiwin renny 24
Tempat melekatnya plasenta
Dlm 2-3 mgg kelj endometrium & stroma dr jar
konentif intragladuer sdh melaks
proliferasi
↓
Endometrium secara keseluruhan sdh pulih
↓
Kecuali tempat menempelnya plasenta
( >>> 6 mgg)
* wiwin renny 25
Karakterisitik lochea
* wiwin renny 27
Potongan melintang uterus yang dibuat setinggi tempat
plasenta yang sedang mengalami involsi
* wiwin renny 28
Vagina
• Dinding vagina edema & memerah, sedikit lecet.
• Hymen tampak tersisa pd beberapa tempat.
• Rugae akan kembali pd 4 mgg
• Mukosa vagina atropi sampai siklus mentruasi
kembali
• Labia mayor & minor sedikit teregang & kurang
licin (disparemi)🡪 kembali pada 6-8 mgg.
* wiwin renny 29
Perineum & Anus
■ Perineum lacerasi, bengkak & mungkin memar
■ Perineum sembuh dalam 2- 3 mgg PP
■ Bila episiotomi penyembuhan sama dg luka
operasi lain
■ Kaji luka episiotomi “ REEDA”
■ Haemoroid dg adanya gatal, tdk nyaman,
perdarahan warna merah terang waktu defekasi,
akan mengecil dlm bbrg minggu stl kelahiran.
* wiwin renny 30
Skala Reeda
Scale 0 1 2 3
Redness Tidak ada 0.25 pada 0.5 pada kedua Diatas 0.5
bilateral insisi sisi luka pada kedua
sisi luka
Edema Tidak ada Perineal, 1cm < Perineal dan Perineal dan
dari insisi/luka atau vulva, 1-2 atau vulva, > 2
cm dari luka cm dari luka
Echimosis Tidak ada 0.25 bilateral, 0.5 0.25-1 bilateral, > 1 bilateral,
unilateral, atau 0.5 -2 atau > 2
unilateral unilateral
Discharge Tidak ada serum serosanguinous Bloody,
purulent
Aproximation Menutup Skin separation 3 Skin and Skin,
mm atau kurang subcutaneus fat subcutaneus,
separation fat and fascial
layer
Perineum and Rectum
■ Periksa adanya episiotomi atau laserasi
meliputi :
■ Redness
■ Erythema and Ecchymosis
■ Edema
■ Drainage or Discharge
■ Approximation (of wound edges).
Untuk membantu mengingat 🡪 evaluasi selama
pengkajian postpartum (BUBBLE HE)
■ Breasts
■ Uterus
■ Bowel Area Kritis
■ Bladder
Breast
■ Lochia
Uterus
■ Episiotomy
■ Homans' sign Lokhia
■ Emotions Perineum
W. R. Rahmawati
❖ Masa nifas tidak kurang dari 10 hari dan tidak lebih dari
28 hr stl akhir persalinan, dgn pemantauan bidan
sesuai kebut ibu dan bayi (Bennet and Brown,
1999,P.590)