Anda di halaman 1dari 19

KEBUTUHAN KHUSUS PADA MASALAH

PSIKOLOGIS :
A. TRAUMA PERSALINAN SEBELUMNYA
B. KELAINAN MENTAL DAN JIWA

Fenny Fernando.M.keb
Kebutuhan Khusus Pada Masalah Psikologis :
Trauma Persalinan Sebelumnya

• Trauma setelah melahirkan dapat terjadi pada


siapa saja. Berbagai penelitian menunjukkan
bahwa hampir 30 persen wanita mengalami
beberapa gejala trauma melahirkan.
• Studi lainnya menunjukkan bahwa 3-7 %
wanita mengalami PTSD pasca melahirkan
• Trauma pasca melahirkan kerap dikaitkan
dengan postpartum post-traumatic stress
disorder (PTSD).

• PTSD adalah sebuah kondisi ketika seseorang


mengalami ketakutan dan stres akibat
kejadian traumatis sebelumnya, dalam hal ini
persalinan.
• Trauma melahirkan adalah kondisi
kesehatan mental yang dipicu oleh
peristiwa menakutkan, entah
mengalaminya atau menyaksikannya
secara langsung.

• Ibu dengan trauma pascamelahirkan


umumnya mengalami mimpi buruk,
kecemasan, kilas balik peristiwa
(flashback), dan pikiran mengenai
peristiwa tersebut.
Gejala Trauma Persalinan
 Respon Perasaan Takut dan tidak berdaya
setiap kali mengingat pengalaman tersebut.
 Teror kilas balik (flashback) Terbayang
kejadian saat persalinan yang dianggap
“mengerikan”.
 Menolak pergi ke rumah sakit tempat
melahirkan atau menghindari bertemu
dengan wanita yang baru melahirkan.
 Ketakutan dan kecemasan berlebihan,
terutama takut akan terjadi sesuatu yang
buruk pada bayi
Lanjuttt,,,,,
 Menghindari pembicaraan mengenai pengalaman
traumatis maupun enggan berinteraksi dan/atau
melihat bayi untuk sementara waktu.
 Sulit tidur dan susah berkonsentrasi ,
 Merasa sedih terus-menerus.
 Mudah tersinggung, sangat waspada, dan selalu
merasa gelisah.
 Bereaksi berlebihan saat berada di kondisi yang
mengingatkan tentang peristiwa traumatis,
misalnya ketika dikejutkan oleh suara atau
sentuhan.
 Cenderung menyalahkan diri sendiri akan
terjadinya kelahiran yang tidak sesuai ekspektasi
Faktor Penyebab Trauma Persalinan
• Operasi sectio caesarea yang tidak direncanakan
• Penggunaan alat bantu persalinan seperti vakum / forsep
• Bayi dirawat intensif (neonatal intensive care unit/NICU)
setelah lahir.
• Adanya komplikasi fisik atau cedera selama kehamilan dan
persalinan, misalnya perdarahan, ruptur uteri, keracunan
kehamilan /Preeklamsia ,kejang saat kehamilan ekslamsia,
robekan vagina akibat persalinan, atau gangguan jantung.
• Persalinan memakan waktu terlalu lama, sulit, dan
menyakitkan
• Bayi mengalami prolap tali pusat saat lahir
• Kematian bayi selama proses persalinan atau setelah kelahiran
• Ibu merasa kurang adanya dukungan selama persalinan
Faktor Resiko
Trauma Persalinan

 Memiliki riwayat trauma masa


lalu seperti kekerasan seksual,
pemerkosaan, dll

 Memiliki riwayat kecemasan


maupun depresi
Dampak Trauma Persalinan
 Kecil kemungkinan bagi ibu untuk mau hamil dan
melahirkan lagi

 Ibu mungkin akan sulit menerima perawatan atau


tindakan medis lanjutan bila dibutuhkan

 Ibu mungkin akan sulit menyusui bayi dengan lancar,


misalnya karena sakit, Produksi Asi rendah, kurang
percaya diri, atau ingat pengalaman traumatis
Cara Mengatasi Trauma
Persalinan

• Identifikasi Gejala
• Berkonsultasi dengan dokter/ dokter ahli kejiwaan
• Rencanakan kehamilan dengan cermat
• Dukungan dari suami, keluarga dan orang sekitar
• Minum Obat (Bila Diperlukan)
Kebutuhan Khusus Pada Masalah Psikologis :

“Kelainan mental dan jiwa”


• Kesehatan mental yang baik adalah kondisi
ketika batin kita berada dalam keadaan
tentram dan tenang, sehingga memungkinkan
kita untuk menikmati kehidupan sehari-hari
dan menghargai orang lain disekitar.

• Menurut WHO, kesehatan mental merupakan


kondisi dari kesejahteraan yang disadari
individu, yang di dalamnya terdapat
kemampuan-kemampuan untuk mengelola
stres kehidupan yang wajar, untuk bekerja
secara produktif dan menghasilkan, serta
berperan serta di komunitasnya
Kelainan Mental Dan Jiwa
 Kelainan metal adalah penyakit yang mempengaruhi
emosi, pola pikir, dan perilaku penderitanya.
 Gangguan kesehatan mental saat hamil dapat
memicu perilaku berisiko bagi kehamilan seperti
merokok, konsumsi alkohol, asupan nutrisi yang
tidak sesuai, menghindari pemeriksaan kehamilan,
atau memicu perilaku berbahaya bagi ibu dan
kandungannya.
Pemicu Masalah Kesehatan Mental Saat Hamil?

 Kehamilan pada usia remaja


 Kehamilan Tidak diinginkan
 Pengalaman mengalami trauma – fisik, emosi ataupun
kekerasan seksual
 Riwayat ketergantungan obat, termasuk perilaku merokok
 Kurangnya dukungan sosial
 Menjadi orang tua tunggal saat hamil
 Kehamilan yang tidak di inginkan
 Pernah mengalami kekerasan dalam rumah tangga
 Pengobatan depresi yang tidak tuntas
 Mengalami kesulitan finansial
 Memiliki pemikiran yang bertentangan akan kehamilannya
Faktor Resiko Tinggi
Kelainan Mental dan Jiwa
• Riwayat keluarga yang memiliki penyakit
kejiwaan
• Kurangnya dukungan dari suami dan keluarga
• Perasaan khawatir yang berlebihan pada
kesehatan janin
• Ada masalah pada kehamilan atau kelahiran anak
sebelumnya
• Sedang mengalami masalah finansial
• Usia ibu hamil terlalu muda
Tanda dan Gejala
• Sering Menangis
• Tidak mau makan/minum
• Jarang /bahkan tidak mengontrol kehamilan
• Tidak pernah memberikan stimulasi terhadap
janin yang di kandungnya
• Tidak melakukan persiapan untuk menyambut
bayi yang akan dilahirkan
Dampak Kelainan Mental
Terhadap Kehamilan
• Timbulnya gangguan pada janinnya dan ibu
• Kelahiran prematur
• Bayi lahir dengan BBLR
• Ibu tidak mempunyai keinginan untuk
memikirkan kandungan nya dan dirinya sendiri
Masalah Kesehatan Mental Yang
Mungkin Terjadi Saat Hamil

1. Depresi
2. Panic disorder
3. Obsessive-compulsive disorder (OCD)
4. Gangguan pola makan
5. Gangguan bipolar
6. Skizofrenia
Cara Mengatasi Kelainan Mental
Pada Masa Kehamilan

o Latihan pernapasan bisa mendapatkan ketenangan di masa


kehamilan
o Mengonsumsi makanan sehat untuk memperbaiki suasana
hati di masa kehamilan
o Mendengarkan musik untuk membuat perasaan lebih
bahagia di masa kehamilan
o Melakukan senam hamil untuk memperbaiki mood
o Pemeriksaan psikiatri dan melakukan hipnoterapi untuk
memberikan energi positif
o Istirahat yang cukup
o Konsultasi dengan dokter ahli jiwa (Jika diperlukan)

Anda mungkin juga menyukai