Anda di halaman 1dari 24

Menilai Penyebab dan

Manajemen Trauma Perineal


OLEH :
KELOMPOK 2

Merry yuriska (2107079)


Desfita Putri (2107066)
Septria Kamala Sari (2107099) Rosmawati (2107085)
Eka Gratia Maria M (2107071) Reza Nesia (2107083)
Dwi Karisma Mailani (2107070) Titik S.R (2107092)
Sandia Tariska (2107086) Nurhayati (2107080)
Lili Sukma Anggraini (2107103) Elisabet Ramayanti (2107106)
Sylvia Julina (2107090)
ANATOMI PERINEUM

LASERASI PERINEUM
KLASIFIKASI LASERASI
PERINEUM

PERINEUM FAKTOR PENYEBAB


TANDA DAN GEJALA
LASERASI PERINEUM
DAMPAK LASERASI
PERINEUM
PENANGANAN
Anatomi Perineum
Perineum adalah otot, kulit, dan jaringan yang terdapat diantara vulva dan
anus, panjangnya rata-rata 4 cm (Irianto, 2014).
Jaringan yang utama menopang perineum adalah diafragma pelvis dan
urogenital.
Diafragma pelvis terdiri dari muskulus levator ani dan muskulus koksigis
Muskulus levator ani membentuk sabuk otot yang lebar bermula dari
permukaan posterior ramus pubis superior, permukaan dalam spina
ishiaka dan dari fasia obturatorius.

Persatuan antara mediana levatorani yang terletak antara anus dan vagina
diperkuat oleh tendon sentralis perineum, tempat bersatu
bulbokavernosus, muskulus perinialis transversalis superfisial dan
spingter ani eksterna.

Jaringan ini yang membentuk korpus perinialis dan merupakan


pendukung utama perineum sering mengalami luka selama persalinan.

2022 Trauma Perinea; 3


Laserasi Perineum Irianto (2014) menyatakan, laserasi
perineum merupakan robekan yang terjadi
saat bayi lahir baik secara spontan maupun
dengan menggunakan alat-alat tindakan.

Robekan ini umumnya terjadi pada garis


tengah dan bisa menjadi luas apabila
kepala janin terlalu cepat keluar.

Perlukaan yang terjadi akibat robekan di


jaringan antara vulva dan anus yang
terjadi baik secara spontan maupun
dengan tindakan.
Klasifikasi Laserasi Perineum

DERAJAT 1 DERAJAT 2 DERAJAT 3​ DERAJAT 4


Robekan pada selaput lendir vagina Robekan sudah mencapai Robekan sudah mencapai Robekan telah mencapai
dengan atau tanpa mengenai kulit
perineum otot perineum otot spingter ani mukosa rektum

2022 Trauma Perineal 5


Faktor Penyebab
FAKTOR JANIN

BAYI BESAR (LEBIH DARI POSISI KEPALA OKSIPITAL


DISTOSIA BAHU
4000 GRAM) POSTERIOR
Faktor Penyebab ARKUS SUBPUBIS YANG
SEMPIT DENGAN PINTU
BAWAH PANGGUL YANG
SEMPIT PULA
PRESIPITASI PERSALINAN

FAKTOR IBU
PARITAS (LIU, 2010).

KALA DUA PERSALINAN


YANG LAMA
Tanda dan Gejala

 Darah segar yang mengalir segera

setelah bayi lahir

 Kontraksi rahim baik

 Plasenta lahir lengkap

 Wajah pucat dan lemah (Sukarni K &

ZH, 2013)

2022 Trauma Perineal 8


Dampak Laserasi Perineum

10 % 20 % 3-10 % 20 %
Nyeri dan Nyeri Berhubungan Intim Inkontenensia usus/ Inkontenesia urine
Ketidaknyamanan masalah flatus

36 %
Kerusakan Spingter Ani Syok Hipovolemik Infeksi Jalan Lahir
MANAJEMEN
TRAUMA
PERINEUM
PANDUAN UNTUK MELAKUKAN REPARASI CEDERA
PERINEUM
o Pastikan ibu berada dalam kondisi yg memuaskan
o Periksa vagina dan perineum secara cermat
o Jika reparasi/penjahitan perineum diluar kemampuan harus bertanya pada
operator yg berpengalaman
o Jika terjadi robekan komplek atau cedera perineum tk.III/IV harus
dikerjakan oleh ahlinya
o Pastikan bahwa area tersebut dianestesi dengan adekuat
o Gunakan benang yg ideal(PGA) dan teknik subkutikuler pada kulit
o Gunakan benang ukuran 2/0-3/0 dgn jarum multipurpose/tapercut
o Lakukan reparasi perineum sesuai tingkatannya.
o Evaluasi vagina dan rektum

2022 Trauma Perineal 11


PENATALAKSANAAN CEDERA
PERINEUM DALAM PERSALINAN
PRINSIP DASAR PENANGANAN :
o Aproksimasi tepi luka tanpa tension >> dapat terjadi devaskularisasi
o Hindari ruang rugi
o Jahit lapis demi lapis
o Hindari jahitan terlalu tegang (hemostasis)
o Mengontrol perdarahan
o Meminimalisasi risiko infeksi
IDEALNYA :
o Mempercepat penyembuhan o Gunakan benang asam poliglikolik (PGA) seperti: SAFIL/
VICRYL Bila tak ada bisa juga dgn catgut kromik

2022 Trauma Perineal 12


Prinsip Penjahitan
• Dilakukan segera setelah persalinan
• Mengurangi perdarahan dan risiko
infeksi
• Persiapan alat dan bahan
• Pencahayaan yang baik
• Trasfer ke kamar operasi bila
diperlukan anestesi adekuat
• Minta asisten yang berpengalaman
• Tutup dead space, pastikan hemostasis,
cegah hematoma
• Jahitan tidak terlalu ketat
• Square surgeon knot
• Pastikan anatomi yg baik
• Hitung kassa/alat pasca penjahitan

2022 Trauma Perineal 13


Teknik
Penjahitan
Teknik Interrupted
Teknik simple interrupted sutures pada
dasarnya adalah teknik penjahitan yang
menyatukan daerah-daerah jaringan luka
yang berdekatan.

Jarak dari titik tusukan ke tepi luka harus sama


dengan jarak dari jarum titik keluar ke margin
luka. Kedalaman tusukan juga harus sama pada
kedua tepi luka.

20XX presentation title 15


Teknik Continuous
Jahitan pertama di puncak robekan 
hemostasis – Robekan dijahit continuous, non
locking sampai hymenal remnant, lalu masukan
jarum ke kulit di daerah fourchet – Penjahitan
otot perineum continuous non locking – Ujung
robekan inferior  subkutikuler – Harus ada
asisten – Benang tidak boleh kendor
(pengencangan oleh operator, asisten hanya
memegang) – Pengambilan jarum siap pakai

20XX presentation title 16


Teknik Subkutikuler
Awal penjahitan benang disimpul di dalam

dan akhir jahitan benang tidak disimpul

(tidak dapat dilakukan untuk perineum)

Jarak dan kedalaman masing-masing jahitan

sama dikedua sisi.

Masuknya jarum pada satu sisi sejajar

dengan keluarnya jarum dari sisi yang lain.

20XX presentation title 17


Upaya
Pencegahan
UPAYA PENCEGAHAN SAAT ANTENATAL
1. Pijatan perineum
Tujuan:
• mengurangi sensasi nyeri saat kepala
bayi crowning
• mencegah cidera perineum
• mengurangi tindakan episiotomi
pijatan dimulai 6 minggu sebelum
proses persalinan

2. Senam Kigel

2022 Trauma Perineal 19


UPAYA PENCEGAHAN SAAT PERSALINAN

• Aplikasi handuk hangat pd perineum


• Fasilitasi fleksi kepala bayi agar tak terjadi
regangan mendadak
• Mengarahkan kepala bayi agar perineum
dilalui oleh diameter terkecil saat ekspulsi
• Menahan perineum dgn regangan telunjuk
dan ibu jari
• Jangan lakukan episiotomi rutin

20XX presentation title 20


Episiotomi dikerjakan atas indikasi
• Fasilitasi untuk persalinan dengan tindakan atau
instrumentasi
• Mencegah robekan perineum yg kaku atau diperkirakan
tidak mampu beradaptasi terhadap regangan yg
berlebihan(makrosomnia)
• Mencegah kerusakan jaringan pd ibu dan bayi pd kasus
letak/presentasi abnormal(bokong,muka,uuk dibelakang,)
dgn menyediakan tempat yg lebih luas untuk persalinan yg
aman.
• Prinsip tindakan episiotomi adalah: Pencegahan kerusakan
lebih hebat pada jaringan lunak akibat daya regang yg
melebihi kapasitas adaptasi atau elastisitas jaringan tersebut

20XX presentation title 21


KESIMPULAN

Persalinan dapat menyebabkan trauma pada perineum. Bila


tidak diperlukan, bidan sebaiknya tidak melakukan episiotomi.
Penjahitan perinium berguna untuk menghindari resiko
perdarahan dan infeksi.
Namun, trauma perineal dapat dicegah. Dilakukan ketika
masih dalam masa kehamilan dengan senam kegel dan pijat
perineum.

2022 Trauma Perineal 22


Daftar Pustaka
file:///C:/Users/THINK/Downloads/trauma%20
prenial%20(1).pdf

http://obgin-ugm.com/wp-content/uploads/201
9/03/Materi-Teknik-Penjahitan-Robekan-Perine
um-gr-I-dan-II.pdf

http://obgin-ugm.com/wp-content/uploads/201
9/12/PENATALAKSANAAN-CIDERA-PERI
NEUM-CIREBON.pdf

2022 Trauma Perineal 23


thank you
Kelopmpok 2

Anda mungkin juga menyukai