Anda di halaman 1dari 3

Tugas Asuhan Kebidanan dalam Kehamilan

Desfita Putri
2107066

Telaah Jurnal.
Penggunaan Asam Folat bagi ibu hamil.
Ibu hamil sangat membutuhkan Nutrisi yang adekuat agar bisa menghadapi kehamilan
dengan baik. Kebijakan dan program pemerintah yang banyak dilakukan saat ini ditunjukkan
terutama untuk masalah ibu hamil. Hal ini dikarenakan ibu hamil yang mengalami defisiensi
masalah gizi merupakan penyebab utama kematian ibu hamil maupun bayi yang
dilahirkannya (Madanijah et al. 2013).
Anemia merupakan masalah yang sering terjadi pada ibu hamil. Prevalensi anemia pada ibu
hamil sebesar 37,1% (Riskesdas 2013) dan angka kematian ibu adalah 359/100.000 kelahiran
hidup (SDKI 2012).
Penyebab anemia terutama adalah kekurangan zat gizi yang berperan dalam pembentukan
hemoglobin, yaitu protein, besi, vitamin B12, vitamin C dan asam folat.
A. Manfaat dan Tujuan Terapi
Asam folat berperan dalam metabolisme asam amino yang diperlukan dalam pembentukan
sel darah merah (Mahenaz & Ismail 2011). Penelitian Li WenXing (2016), mengungkapkan
fungsi asam folat dapat meningkatkan enzim alanin aminotransferase (ALT), aspartat
transaminase (AST), dan glutamyl transpeptidase (GGT) yang penting untuk metabolisme di
hati.
Kekurangan vitamin B12 dan asam folat selama kehamilan berhubungan dengan peningkatan
risiko kelahiran prematur, berat bayi lahir rendah dan terganggunya pertumbuhan janin
(Charles et al. 2005).
Asam folat adalah salah satu vitamin, termasuk dalam kelompok vitamin B, merupakan salah
satu unsur penting dalam sintesis DNA (deoxyribo nucleic acid). Unsur ini diperlukan
sebagai koenzim dalam sintesis pirimidin. Kebutuhan meningkat pada saat terjadi
peningkatan pembentukan sel seperti pada kehamilan, keganasan dan bayi prematur. Anemia
megaloblastik merupakan manifestasi paling khas untuk defisiensi asam folat, walaupun
ternyata defisiensi asam folat dapat menyebabkan kelainan-kelainan yang berat mengenai
jaringan non hemopoetik. Kelainan ini bahkan sudah bermanifestasi sebagai kelainan
kongenital yaitu neural tube defect (NTD). Defisiensi asam folat juga mengakibatkan
peningkatan homosistenin plasma (hiperhomosisteinemia) yang dianggap sebagai salah satu
faktor risiko penyakit kardiovaskular berupa aterosklerosis. Mengingat besarnya risiko akibat
defisiensi folat, FDA (Food and Drug Administration) menganjurkan fortifikasi folat pada
makanan yang banyak dikonsumsi sehari-hari oleh masyarakat seperti susu, dengan upaya
menurunkan angka prevalensi defisiensi folat
B. Farmakokinetika dan Farmakodinamik Asam Folat pada Kehamilan

a) Farmakodinamik
Asam folat, juga dikenal sebagai folat atau Vitamin B9, merupakan kofaktor penting
untuk enzim yang terlibat dalam sintesis DNA dan RNA. Lebih khusus lagi, asam
folat dibutuhkan oleh tubuh untuk sintesis purin, pirimidin, dan metionin sebelum
dimasukkan ke dalam DNA atau protein.[4]

Berbeda dengan folat, agar asam folat dapat dicerna perlu dimetabolisme terlebih
dahulu menjadi dihidrofolat (DHF) dan tetrahidrofolat (THF).[5] Jika jalur ini
terganggu oleh konsumsi obat antimetabolit seperti methotrexate, akan menyebabkan
gangguan sintesis DNA pada sel. Selain asam folat, bentuk paling umum dari
suplemen folat adalah kalsium folinate dan garam levomefolate.[1,2]
THF merupakan salah satu kofaktor reaksi transformilasi dalam biosintesis purin dan
thymidylate asam nukleat. Gangguan dari proses pembentukan thymidylates pada
pasien dengan defisiensi asam folat menyebabkan adanya defek pada pembentukan
DNA megaloblast sehingga mengakibatkan anemia megaloblastik dan makrositik.[5]
Asam folat berperan dalam fase rapid cell division, seperti pada masa
kehamilan, infancy dan eritropoiesis, serta mempunyai peran protektif terhadap
kanker. Dikarenakan manusia tidak dapat membentuk asam folat secara alami maka
dibutuhkan asupan makanan dan suplemen yang sesuai untuk mencegah defisiensi.[5]

b) Farmakokinetik
Pasca konsumsi secara oral, konsentrasi asam folat mencapai puncak dalam 30 – 60
menit. Asam folat sintetis mempunyai bioavailabilitas 100% jika dikonsumsi tidak
bersamaan dengan makanan. Bioavailabilitas folat alami adalah sekitar 50%,
sedangkan pada asam folat sintetis yang dikonsumsi bersamaan dengan makanan
adalah sekitar 85 – 100%.[3,6,11]

 Absorbsi

Asam folat diabsorbsi cepat di usus halus, terutama di bagian proksimal.


Sebelum diabsorpsi, konjugat asam folat direduksi oleh enzim pada traktus
digestivus. Asam folat mencapai konsentrasi puncak dalam 1 jam.[5,11]

 Distribusi

Terikat kuat dengan protein plasma. Derivat asam folat terdistribusi ke seluruh
jaringan tubuh, namun utamanya disimpan di hepar.[5]

 Metabolisme

Asam folat dimetabolisme di dalam hepar menjadi dihidrofolat (DHF) dan


tetrahidrofolat (THF) oleh enzim dihidrofolat reduktase (DHFR).[3,5]
 Eliminasi

Sekitar 90% produk metabolit asam folat muncul di urine setelah 6 jam;
ekskresi total terjadi dalam 24 jam. Selain itu, asam folat dalam jumlah sedikit
juga ditemukan di feses. Asam folat diekskresikan pada ASI.[3,5]

C. Dosis dan Aturan Minum

Folat tersedia sebagai asam folat dalam bentuk tablet 0,1, 0,4, 10, 20 dan dalam
bentuk injeksi asam folat 5 mg/cc. Selain itu terdapat pula dalam berbagai sediaan
multivitamin dan mineral.9,22 Pengobatan pasien dengan anemia megaloblastik akut
berupa asam folat 1-5 mg intra muskular dan dilanjutkan dengan maintenance 1-2
mg/hari oral selama 1-2 minggu. Pemberian asam folat secara oral dengan dosis 0,5-1
mg sehari pada pasien anemia megaloblastik umumnya memuaskan.9 Terapi
profilaktiks pada bayi prematur 50 mg/hari.33 Terapi selama 4 bulan biasanya cukup
untuk memperbaiki gejala klinis dan untuk mengganti sel darah;16,33 Namun bila
penyebab defisiensi belum dapat diatasi, perlu terapi yang lebih lama.17,23
Rekomendasi dari US Public Health Service (USPHS), semua wanita usia subur harus
mengkonsumsi 400mg (0,4 mg) asam folat/ hari untuk mencegah NTD. Pemberian
sejak 1 bulan konsepsi sampai kehamilan trimester pertama dapat mencegah NTD
50% atau lebih.Pada wanita hamil yang pernah melahirkan anak dengan NTD
dianjurkan untuk diberikan asam folat 4 -5mg/hari sejak 1 bulan sebelum konsepsi
sampai kehamilan trimester pertama.

D. Efek Samping
Efek Samping Asam Folat pada Ibu Hamil dan Janin
 Mual.
 Kehilangan nafsu makan.
 Kembung.
 Rasa pahit atau tidak enak di mulut.
 Gangguan tidur.
 Perubahan mood.

Anda mungkin juga menyukai