Anda di halaman 1dari 71

ASUHAN PERSALINAN

DAN BAYI BARU LAHIR


Oleh anggota kelompok:
Desfita Putri (2107066) Rosmawati (2107085)
Septria Kamala Sari (2107099) Reza Nesia (2107083)
Eka Gratia Maria M (2107071) Titik S.R (2107092)
Dwi Karisma Mailani (2107070) Nurhayati (2107080)
Sandia Tariska (2107086) Elisabet Ramayanti (2107106)
Lili Sukma Anggraini (2107103) Sylvia Julina (2107090)
Merry yuriska (2107079)
Risk Assessment Tools

Asuhan Pada Ibu Bersalin Dan Bayi


Dengan Kebutuhan Kompleks

Patient safety pada asuhan persalinan


dan bayi baru lahir

MATERI Menilai penyebab dan manajemen


trauma perineal
Pembelajaran interprofesional dan
bekerja interdisiplin, refleksi praktik
klinik

Penurunan Resiko Dan Promosi


Kesehatan Pada Persalinan Dan Bayi
Baru Lahir
Risk
Assessment
Tools
Risk Assessment Tools
Merupakan suatu aktivitas yang dilaksanakan
untuk memperkirakan suatu risiko dari situasi
yang bisa didefinisikan dengan jelas ataupun
potensi dari suatu ancaman atau bahaya baik
secara kuantitatif atau kualitatif.

Banyak yang mengartikan bahwa, risk


assessment adalah suatu metode yang secara
sistematis digunakan untuk menentukan dan
meminimalisir risiko yang akan terjadi pada
sebuah organisasi. 

ASUHAN KEBIDANAN PADA PERSALINAN DAN


2022 4
BBL
Tahap dalam Identifikasi Risk Assessment
Menggali, Mengenali dan Menggambarkan Sebuah Risiko

Menganalisis Sebuah Risiko

Memberikan Tafsiran dan Evaluasi Terhadap Risiko

Melakukan Pelayanan Secara Efektif dan Efisiensi

Menetapkan Kemunginan Terjadinya Dan Dampak Suatu Kejadian

20XX presentation title 5


Risk Assessmen Tools pada Kebidanan

• Untuk menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) dan bayi (AKB), perlu
kebijakan prefentif yang dilakukan, contohnya seperti alat penilaian
resiko pada ibu hamil atau yang sering kita sebut deteksi resiko pada
kehamilan.
• Deteksi dini resiko tinggi ibu hamil adalah kegiatan penjaringan
terhadap ibu-ibu hamil yang terdeteksi mengalami kehamilan resiko
tinggi pada suatu wilayah tertentu atau kegiatan yang dilakukan untuk
menemukan ibu hamil yang mempunyai faktor risiko dan komplikasi
kebidanan

20XX presentation title 6


IDENTIFIKASI RISIKO IBU HAMIL
Pencegahan dan Mitigasi Resiko
a) Faktor masyarakat (community based) b) Faktor Individu

 Pola perkawinan dan keluarga  Pendidikan


 Pola budaya, keagamaan  Usia
 Pola ekonomi - indeks sosial ekonomi secara  Paritas
umum,  Riwayat obstetric
 Distribusi umur ibu hamil  Kehilangan janin dan anak sebelumnya
 Distribusi paritas - jarak, urutan kelahiran  Status sosek (kelompok etnis)
 Sanitasi lingkungan  Nutrisi, kebiasaan diet, dan ketersediaan makanan
 Infeksi yang sering terjadi dan penyakit endemik  Tanda-tanda disfungsi (sesak napas, edema, pucat)
lainnya  status dan pekerjaan mereka di luar rumah
 Akseptabilitas dan pemanfaatan layanan KIA/KB
yang tersedia

20XX presentation title 7


Lanjutan
• Kegiatan deteksi dini resiko tinggi ibu hamil yang dilaksanakan oleh bidan di desa yaitu
memberikan pelayanan antenatal untuk ibu selama kehamilannya serta dilaksanakan
sesuai dengan Standar Pelayanan Kebidanan (SPK), kompetensi bidan Indonesia dan
wewenang bidan yang diatur dalam Kepmenkes RI No.900/Men.Kes/SK/VII/2002.
• Di era yang segala canggih ini, diharapkan bidan bisa terus mengembangkan bakatnya
dalam bidang teknologi, sehingga mempermudah mendeteksi kelainan yang terjadi pada
pasien.
• Deteksi dini oleh tenaga kesehatan dan masyarakat tentang adanya faktor resiko
dan komplikasi, serta penanganan yang adekuat sedini mungkin, merupakan kunci
keberhasilan dalam penurunan angka kematian ibu dan bayi yang dilahirkannya

20XX presentation title 8


SAFER
• Safe Assessment from Evaluate Risk (SAFER)
• Adalah penilaian manajemen risiko secara elektronik di pedesaan
untuk menilai risiko ANC dan mengembangkan rencana manajemen
klinis yang komprehensif.
• Pemeriksaan resiko saat kehamilan dan persalinan, sehingga bisa
dilakukan pencegahan dan mitigasi resiko.

20XX presentation title 9


PRAMS
• Pregnancy Risk Assessment Monitoring System (PRAMS)
• Merupakan sistim surveilans di negara USA yang memantau dan mengidentifikasi
perilaku, sikap dan pengalaman ibu sebelum, selama dan sesudah kehamilan.
• Tujuan : mengurangi morbiditas dan mortalitas ibu dan bayi, dengan
mempengaruhi perilaku ibu selama dan segera setelah kehamilan. Perilaku ibu
selama dan sesudah kehamilan sangat mempengaruhi BB dan tingkat kematian
bayi.
• Menggunakan kombinasi 2 pendekatan pengumpulan data : surat survei di seluruh
negara bagian dan tindak lanjut telepon bagi ibu hamil yang tidak mengembalikan
survei melalui surat.

20XX presentation title 10


Analisis Resiko
Contoh Penilaian terhadap
analisa resiko yang bisa dibuat
dan dibagikan kepada ibu hamil
sebagai bahan acuan
pemeriksaan resiko pada ibu
hamil.

Hal ini penting untuk


mempersiapkan persalinana
yang baik.

20XX presentation title 11


Evaluasi Resiko
Contoh Perrtanyaan dengan 5 Why’s pada Kejadian Sentinel Perdarahan Post partum
(Penyebab kematian: Perdarahan post partum (HPP) dengan kematian di ambulans selama transfer dari klinik
bersalin ke RS rujukan.)
• Mengapa terjadi kegagalan untuk mengontrol HPP 4 jam setelah lahir? karena resusitasi yang tidak memadai.
• Mengapa resusitasi tidak memadai ? Karena kondisi serius yang dialamai pasien tidak diketahui atau
ditindaklanjuti.
• Mengapa kondisi serius pasien tidak diketahui atau ditindaklanjuti ? Karena terlambat mengidentifikasi
adanya laserasi di leher Rahim yang parah dan terus mengalami perdarahan.
• Mengapa terlambat mengidentifikasi adanya laserasi pada leher rahimnya parah ? Karena Persalinan bayi
yang tidak terkontrol menyebabkan robekan pada serviks posterior.
• Mengapa Persalinan bayi yang tidak terkontrol? Karena bidan di klinik bersalin terlambat merujuk ibu grande
multipara dengan risiko tinggi ke RS, di mana transfusi darah tersedia jika diperlukan.

20XX presentation title 12


Penanganan Resiko
• Segera : melakukan bimbingan dan supervise support pada bidan. Penjaminan mutu
kebidanan di semua fasilitas kesehatan yang akan memimpin tindakan yang
direkomendasikan. Memprioritaskan pengadaan pelatihan Perawatan Obstetric
Darurat. Menilai, apakah bidan menggunakan protocol dalam menolong persalinan.
Menilai apakah bidan memiliki fasilitas rujuk dan hambatan dari setiap penggunaan.
• Jangka menengah : menyediakan pelatihan pengelolaan perdarahan obstetric berat,
konsultasi antar profesional kesehatan seperti senior-junior, dokter-perawat. Audit
klinis manajemen pasien seperti penilaian risiko di ANC.
• Jangka Panjang : identifikasi kompetensi bidan, periksa relevansi kurikulum
pelatihan. Mengembangkan protocol kebijakan baru yang mengacu kepada efektifitas
nasional dan internasional.

20XX presentation title 13


DAFTAR PUSTAKA (Risk Assessment Tools)
• https://id.scribd.com/document/453202695/risk-assessment-tool-dala
m-kebidanan-docx

• http://helpdesk.inspektorat.babelprov.go.id/berita/detail/apa-yang-dim
aksud-dengan-penilaian-risiko-atau-risk-assessment-

• https://irmapa.org/penilaian-risiko-in-general/
• http://repository.poltekkes-denpasar.ac.id/7807/3/BAB%20II.pdf
• https://persi.or.id/wp-content/uploads/2021/09/Materi-drarjati-100921.
pdf
20XX presentation title 14
Asuhan Pada Ibu Bersalin dan
Bayi dengan Kebutuhan
Kompleks
Konsep Dasar
Persalinan
Persalinan dan kelahiran normal adalah proses
pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan
cukup bulan (37–42 minggu), lahir spontan
dengan presentasi belakang kepala yang
berlangsung dalam 18 jam, tanpa komplikasi
baik pada ibu maupun pada janin
(prawirohardjo, 2002).
Persalinan adalah proses membuka dan
menipisnya servis, danjanin turun ke jalan
lahir. Kelahiran adalah proses dimana janin
dan ketuban didorong keluar melalui jalan
lahir.
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU BERSALIN

Asuhan yang diberikan bidan pada ibu


bersalin,bidan melakukan observasi pada ibu
bersalin, yaitu: pada kala I, kala II, kala III
dan KalaIV.

20XX presentation title 17


Mengupayakan kelangsungan
hidup dan mencapai derajat
kesehatan yang tinggi bagi ibu
dan bayinya melalui berbagai
upaya yang terintegrasi dan
Tujuan Asuhan lengkap serta intervensi
minimal dengan asuhan
Persalinan kebidanan persalinan yang
adekuat sesuai dengan tahapan
persalinan sehingga prinsip
keamanan dan kualitas
pelayanan dapat terjaga pada
tingkat yang optimal.
Asuhan yang diberikan pada ibu bersalin :

Memonitoring Mendengar DJJ Palpasi kontraksi Meminitoring pembukaan


tekanan darah, setiap jam pada uterus setiap 30
servik penurunan bagian
daerah terendah pada fase
suhu,denyut nadi fase laten 30 menit menit pada fase laten dan fase aktif setiap 4
setiap 4 jam fase aktif aktif
jam

Mengatur aktifitas
Menghadirkan
Memonitoring dan posisi dan
orang yang Menginformasikan
pengeluaran urine membimbing Menjaga prifasi ibu
dianggap penting hasil pemeriksaan
setiap 2 jam relaksasi sewaktu
oleh ibu
ada his
Asuhan Pada kala II MEMPERSIAPKAN
KELAHIRAN BAYI

MEMBERIKAN DUKUNGAN
TERUS-MENERUS PADA IBU

MEMPERTAHANKAN
KEBERSIHAN DIRI

MEMASTIKAN KECUKUPAN MEMBIMBING MENERAN


MAKANAN DAN MINUMAN PADA WAKTU HIS
Asuhan Pada Kala III

MELAKSANAKAN MELAKUKAN PALPASI


MENAGEMEN AKTIF KALA UTERUS UNTUK MEMBERIKAN SUNTIK
III MEMASTIKAN TIDAK ADA OKSITOKSIN
BAYI LAIN
Asuhan Pada Kala IV

MELANJUTKAN
PEMANTAUAN KONTRAKSI
UTERUS, PENGELUARAN
DARAH, TTV

JIKA TIDAK
BERKONTRAKSI DENGAN
BAIK, LAKUKAN MASSASE
FUNDUS
1. Asuhan fisik dan psikologis
2. Kehadiran seorang
pendamping secara terus-

Kebutuhan dasar menerus


3. Pengurangan rasa sakit

ibu bersalin 4. Penerimaan atas sikap dan


perilakunya
5. Informasi dan kepastian
tentang hasil persalinan aman
Kebutuhan fisiologis ibu bersalin

Pengurangan rasa nyeri


PENJAHITAN Melalukan Sesuai
• Rasa nyeri akan
PERINIUM
Perinium yang tidak elastis
standar
berbeda dirasakan
oleh setiap ibu. seringkali terjadi robekan.
• Bidan dapat Robekan ini tentunya harus Ibu berhak mendapatkan
membantu dijahit karena akan merusak pertolongan persalinan
mengurangi rasa nyeri fungsi dan estetika. yang terstandar.
dengan Teknik self- Dilakuakn dengan prinsip Penerapan pencegahan
help. steril, dan anastesi sebelum infeksi.
• Ibu dianjurkan penjahitan. Penggunaan APD bagi
melakuakan Teknik bidan.
pernapasan,rileksasi Menerapkan APN.
dan stimulasi positif.
Kebutuhan Psikologis Ibu Bersalin
MENGALIHKAN MEMBANGUN
PEMBERIAN SUGESTI
PERHATIAN KEPERCAYAAN
o bertujuan untuk o Pengalihan dari rasa sakit o ibu bersalin yang memiliki
memberikan pengaruh yang dirasakan oleh ibu kepercayaan diri yang
pada ibu dengan selama proses persalinan baik, percaya bahwa dia
pemikiran yang dapat berlangsung. mampu melahirkan secara
diterima secara logis. o Bidan bisa mengajak normal, dan dia percaya
o bidan mengucapkan kata bersenda gurau atau bahwa proses persalinan
positif yang dapat mengajak ibu berbicara yang dihadapi akan
memotivasi ibu untuk dan mendengarkan music berjalan dengan lancar.
tetap semangat dalam kesukaan ibu.
menjalani proses
persalinan.

20XX presentation title 25


Asuhan Kebidanan pada Bayi Baru
lahir
Asuhan pada bayi baru lahir adalah asuhan yang diberikan
pada bayi baru lahir.

Asuhan bayi baru lahir adalah asuhan yang diberikan pada


bayi tersebut selama jam pertama setelah kelahiran.

Pada BBL bidan memotong tali plasenta, memandikan,


mengobservasi ada tidaknya gangguan pada pernafasan dan
memakaikan pakaian dan membedong dengan kain.

Pada balita bidan memberikan pelayanan, informasi tentang


imunisasi dan KIE sekitar kesehatan neonatus dan Balita

20XX presentation title 26


• PENCEGAHAN INFEKSI
• PENILAIAN SEGERA SETELAH
LAHIR

Prinsip Asuhan
• PENCEGAHAN KEHILANGAN
PANAS

Bayi Baru Lahir


• ASUHAN TALI PUSAT
• INISIASI MENYUSUI DINI
• MANAJEMEN LAKTASI
• PENCEGAHAN INFEKSI MATA 8
• PEMBERIAN VIT K1 9
• PEMBERIAN IMUNISASI
• PEMERIKSAAN BBL
Daftar Pustaka
(Asuhan Kebidanan pada Persalinan dan BBL dg Kebutuhan Komplek)

• https://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-content/uploads/2017/0
8/Asuhan-Kebidanan-Persalinan-dan-BBL-Komprehensif.pdf

• http://repo.poltekkesbandung.ac.id/3387/7/Draft%20LTA%20Zenith%
20Aura%20Sabillah.pdf

20XX presentation title 28


Patient safety pada
asuhan persalinan dan
bayi baru lahir
Patient
safety
Menurut Depkes RI 2006 Patient safety
atau keselamatan pasien adalah suatu
sistem yang membuat asuhan pasien
menjadi lebih aman. Sistem ini mencegah
terjadinya cedera yang disebabkan oleh
kesalahan akibat melaksanakan suatu
tindakan atau tidak mengambil tindakan
yang seharusnya diambil.
TUJUAN
Terciptanya budaya keselamatan pasien
di pelayanan kesehatan. Meningkatkan
akuntabilitas pelayanan kesehatan
terhadap pasien dan masyarakat.
Menurunkan Kejadian Tidak
Diharapkan (KTD) di Pelayanan
Kesehatan.
Terlaksananya program-program
pencegahan sehingga tidak terjadi
pengulangan Kejadian Tidak
Diharapkan (KTD).
Langkah –langkah patient safety berdasarkan kewenangan
Bidan dalam asuhan Persalinan dan BBL

• pasal 49 poin c : memberikan Asuhan Kebidanan pada masa persalinan


dan menolong persalinan normal;
• Pasal 49 poin e : melakukan pertolongan pertama kegawatdaruratan ibu
hamil, bersalin, nifas, dan rujukan
• Pasal 49 poin f : melakukan deteksi dini kasus risiko dan komplikasi
pada masa kehamilan, masa persalinan, pascapersalinan, masa nifas,
serta asuhan pascakeguguran dan dilanjutkan dengan rujukan
• Pasal 50 : menjalankan tugas memberikan pelayanan kesehatan anak
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 46 ayat (1) huruf b
Dalam Kepmenkes 938/2007 tentang
Standar Asuhan Kebidanan

PENGKAJIAN ASUHAN KEBIDANAN


Pernyataan Standar : Bidan mengumpulkan semua informasi yang

akurat, relevan dan lengkap dari semua sumber yang berkaitan

dengan kondisi klien.

Kriteria Pengkajian Asuhan Kebidanan

1. Data tepat, akurat dan lengkap

2. Terdiri dari Data Subjektif ( hasil Anamnesa; biodata, keluhan

utama, riwayat obstetri, riwayat kesehatan dan latar belakang

sosial budaya)

3. Data Objektif (hasil Pemeriksaan fisik, psikologis dan

pemeriksaan penunjang
9 SOLUSI KESELAMATAN PASIEN

Benar Komunikasi Kendalikan cairan


Benar Obat Benar Nama Pasien serah terima pasien elektrolit Pekat Benar Dosis Obat

Hindari salah
pasang kateter Alat Injeksi Steril Benar Tindakan Tangan Bersih
Macam-macam Insiden :
 Kejadian Tidak Cedera (KTC)
Insiden yang sudah terpapar ke pasien, tetapi tidak timbul cedera.

 Kejadian Potensial Cedera (KPC)


kondisi yang berpotensi untuk menimbulkan cedera tetapi belum terjadi insiden.

 Kejadian Nyaris Cedera (KNC)


Terjadinya insiden yang belum sampai terpapar ke pasien.

 Kejadian Tidak Diharapkan (KTD)


Insiden yang menyebabkan cedera pada pasien.

 Kejadian Sentinel
KTD yang mengakibatkan kematian/cedera yang serius.
Tindakan yang melanggar keselamatan pasien
Tindakan Insiden Jenis Langgaran Akibat
Merujuk tanpa infus Kejadian Tidak asfiksia, fetal distress, eklamsia, kejang pada ibu,
Pre eklampsia
dan MgSO4 Diharapkan (KTD) kematian ibu
Vaginal Touch Sering dan ragu dalam Kejadian Potensial Berpotensi terjadinya infeksi pada ibu dan bayi,
diagnose Cedera (KPC) terlambat mengambil keputusan.
Oxytosin drip untuk mempercepat Partus Presipitatus, hiperkontraksi, HPP, ruptur
KPC
Kala I kala I persalinan uteri
Amniotomi Tindakan amniotomi Infeksi pada ibu, fetal distress pada bayi, prolong
KPC
sebelum waktunya phase laten.
Doppler Alat Dopller belum Salah diagnosa yang berakibat salah
KPC
terkalibrasi penatalaksanaan
Sterilisasi Alat Sterilisasi alat yang infeksi pascapartum
KTD
kadaluwarsa
Tindakan yang melanggar keselamatan pasien
Tindakan Insiden Jenis Langgaran Akibat
Episiotomi Tindakan episiotomi rutin KPC perdarahan, ruptur perineum
Salah menghitung Usia terlambat penanganan bayi prematur
Usia Kehamilan KTD
Kehamilan ataupun postdate, salah mendiagnosa
Tindakan Krissteller KPC, KTD, Perdarahan, ruptur Uteri
Kristeller
Kejadian Sentinel
Pemberian MgSO4 tanpa pasien mengalami alergi terhadap obat
MgSO4 KTD
persiapan anti dotum MgSO4
Ibu inpartu dengan fetal bayi mengalami hipoksia
distress dirujuk tanpa KTD/Kejadian
Fetal Disstress
diberikan oksigen Sentinel

tidak melakukan Bayi dengan Atresia ani, Hisprung, atau


BBLR pemeriksaan bayi baru lahir KTD kelainan lain yang terlambat di diagnose
Deteksi Dini Ibu inpartu yang belum di ter risiko penularan pada petugas, keluarga,
KPC
pada Kehamilan skrinning HbSAg dan HIV lingkungan
kesimpulan
Dalam menjalankan tugasnya, bidan harus
banyak memperhatikan segala aspek tindakan.
Mulai dari keamanan penolong, keamanan
pasien maupun keluarga.
Semua pihak harus mampu bekerja sama agar
menciptakan lingkungan yang aman, nyaman
dan juga bahagia.
Daftar Pustaka (Patien Safety)

1. https://id.scribd.com/presentation/396616183/Patient-Safety-Pada
-Persalinan

2. https://www.academia.edu/11934060/makalah_patient_safety_da
n_medical_error_dalam_pelayanan_kebidanan
3. https://persi.or.id/wp-content/uploads/2021/09/Materi-Laurensia-
150921.pdf
Menilai Penyebab dan
Manajemen Trauma
Perineal
Laserasi Perineum Irianto (2014) menyatakan, laserasi
perineum merupakan robekan yang terjadi
saat bayi lahir baik secara spontan maupun
dengan menggunakan alat-alat tindakan.

Robekan ini umumnya terjadi pada garis


tengah dan bisa menjadi luas apabila
kepala janin terlalu cepat keluar.

Perlukaan yang terjadi akibat robekan di


jaringan antara vulva dan anus yang
terjadi baik secara spontan maupun
dengan tindakan.
Klasifikasi Laserasi Perineum

DERAJAT 1 DERAJAT 2 DERAJAT 3​ DERAJAT 4


Robekan pada selaput lendir vagina Robekan sudah mencapai Robekan sudah mencapai Robekan telah mencapai
dengan atau tanpa mengenai kulit
perineum otot perineum otot spingter ani mukosa rektum

2022 Trauma Perineal 42


Faktor Penyebab
FAKTOR JANIN

BAYI BESAR (LEBIH DARI POSISI KEPALA OKSIPITAL


DISTOSIA BAHU
4000 GRAM) POSTERIOR
Faktor Penyebab ARKUS SUBPUBIS YANG
SEMPIT DENGAN PINTU
BAWAH PANGGUL YANG
SEMPIT PULA
PRESIPITASI PERSALINAN

FAKTOR IBU
PARITAS (LIU, 2010).

KALA DUA PERSALINAN


YANG LAMA
MANAJEMEN
TRAUMA
PERINEUM
PANDUAN UNTUK MELAKUKAN REPARASI CEDERA
PERINEUM
o Pastikan ibu berada dalam kondisi yg memuaskan
o Periksa vagina dan perineum secara cermat
o Jika reparasi/penjahitan perineum diluar kemampuan harus bertanya pada
operator yg berpengalaman
o Jika terjadi robekan komplek atau cedera perineum tk.III/IV harus
dikerjakan oleh ahlinya
o Pastikan bahwa area tersebut dianestesi dengan adekuat
o Gunakan benang yg ideal(PGA) dan teknik subkutikuler pada kulit
o Gunakan benang ukuran 2/0-3/0 dgn jarum multipurpose/tapercut
o Lakukan reparasi perineum sesuai tingkatannya.
o Evaluasi vagina dan rektum

2022 Trauma Perineal 46


PENATALAKSANAAN CEDERA
PERINEUM DALAM PERSALINAN
PRINSIP DASAR PENANGANAN :
o Aproksimasi tepi luka tanpa tension >> dapat terjadi devaskularisasi
o Hindari ruang rugi
o Jahit lapis demi lapis
o Hindari jahitan terlalu tegang (hemostasis)
o Mengontrol perdarahan
o Meminimalisasi risiko infeksi
IDEALNYA :
o Mempercepat penyembuhan o Gunakan benang asam poliglikolik (PGA) seperti: SAFIL/
VICRYL Bila tak ada bisa juga dgn catgut kromik

2022 Trauma Perineal 47


Prinsip Penjahitan
• Dilakukan segera setelah persalinan
• Mengurangi perdarahan dan risiko
infeksi
• Persiapan alat dan bahan
• Pencahayaan yang baik
• Trasfer ke kamar operasi bila
diperlukan anestesi adekuat
• Minta asisten yang berpengalaman
• Tutup dead space, pastikan hemostasis,
cegah hematoma
• Jahitan tidak terlalu ketat
• Square surgeon knot
• Pastikan anatomi yg baik
• Hitung kassa/alat pasca penjahitan

2022 Trauma Perineal 48


UPAYA PENCEGAHAN SAAT ANTENATAL
1. Pijatan perineum
Tujuan:
• mengurangi sensasi nyeri saat kepala
bayi crowning
• mencegah cidera perineum
• mengurangi tindakan episiotomi
pijatan dimulai 6 minggu sebelum
proses persalinan

2. Senam Kigel

2022 Trauma Perineal 49


UPAYA PENCEGAHAN SAAT PERSALINAN

• Aplikasi handuk hangat pd perineum


• Fasilitasi fleksi kepala bayi agar tak terjadi
regangan mendadak
• Mengarahkan kepala bayi agar perineum
dilalui oleh diameter terkecil saat ekspulsi
• Menahan perineum dgn regangan telunjuk
dan ibu jari
• Jangan lakukan episiotomi rutin

20XX presentation title 50


Episiotomi dikerjakan atas indikasi
• Fasilitasi untuk persalinan dengan tindakan atau
instrumentasi
• Mencegah robekan perineum yg kaku atau diperkirakan
tidak mampu beradaptasi terhadap regangan yg
berlebihan(makrosomnia)
• Mencegah kerusakan jaringan pd ibu dan bayi pd kasus
letak/presentasi abnormal(bokong,muka,uuk dibelakang,)
dgn menyediakan tempat yg lebih luas untuk persalinan yg
aman.
• Prinsip tindakan episiotomi adalah: Pencegahan kerusakan
lebih hebat pada jaringan lunak akibat daya regang yg
melebihi kapasitas adaptasi atau elastisitas jaringan tersebut

20XX presentation title 51


KESIMPULAN

Persalinan dapat menyebabkan trauma pada perineum. Bila


tidak diperlukan, bidan sebaiknya tidak melakukan episiotomi.
Penjahitan perinium berguna untuk menghindari resiko
perdarahan dan infeksi.
Namun, trauma perineal dapat dicegah. Dilakukan ketika
masih dalam masa kehamilan dengan senam kegel dan pijat
perineum.

2022 Trauma Perineal 52


Daftar Pustaka
file:///C:/Users/THINK/Downloads/trauma%20
prenial%20(1).pdf

http://obgin-ugm.com/wp-content/uploads/201
9/03/Materi-Teknik-Penjahitan-Robekan-Perine
um-gr-I-dan-II.pdf

http://obgin-ugm.com/wp-content/uploads/201
9/12/PENATALAKSANAAN-CIDERA-PERI
NEUM-CIREBON.pdf

2022 Trauma Perineal 53


Pembelajaran
interprofesional dan
bekerja interdisiplin,
refleksi praktik klinik
Interprofessional Education (IPE)

IPE adalah pendidikan interdisiplin dimana IPE


terjadi ketika dua atau lebih profesi kesehatan
belajar bersama, belajar dari profesi kesehatan lain,
dan mempelajari peran masing-masing profesi
kesehatan untuk meningkatkan kemampuan
kolaborasi dan kualitas pelayanan kesehatan.

presentation title 55
Interprofessional Education
(IPE)

WHO mengartikan IPE sebagai suatu proses yang


dilakukan dengan melibatkan sekelompok
mahasiswa atau profesi kesehatan yang memiliki
perbedaan latar belakang profesi dan melakukan
pembelajaran bersama dalam periode tertentu,
adanya interaksi sebagai tujuan utama dalam IPE
untuk berkolaborasi dengan jenis pelayanan meliputi
promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif.

presentation title 56
TUJUAN

Memahami peran, tanggungjawab dan


kompetensi profesi lain dengan jelas
Bekerja dengan profesi lain untuk memecahkan
konflik dalam memutuskan perawatan dan
pengobatan pasien,

bekerja dengan profesi lain untuk mengkaji,


merencanakan, dan memantau perawatan pasien,
menoleransi perbedaan, kesalahpahaman dan
kekurangan profesi lain,

memfasilitasi pertemuan interprofessional,

memasuki hubungan saling tergantung dengan profesi


kesehatan lain.

Kompetensi ipe

presentation title 57
M A N FA AT
• memberikan kesempatan berharga untuk mencapai
kualitas hasil belajar yang tinggi
• meningkatkan kerjasama serta persaingan
• mengembangkan kepercayaan diri siswa dan
partisipasi aktif dalam pembelajaran
• mempersiapkan
;; siswa untuk siap kerja
• mengembangkan lingkungan kerja yang mendukung
• mempertemukan orang-orang dengan keahlian dan
perspektif yang berbeda-beda
• menemukan solusi kreatif dan inovatif untuk masalah
yang kompleks
• memberikan siswa kesempatan untuk melakukan
sejumlah peran yang berbeda
KOMPETENSI • mengembangkan keterampilan lain seperti manajemen
proyek, manajemen waktu, pemecahan masalah,
IPE komunikasi, resolusi konflik dan keterampilan
• menghasilkan pekerjaan kelompok dengan standar
yang sangat tinggi

presentation title 58
refleksi praktik klinik

Refleksi adalah proses penting yang memungkinkan


seseorang mengkaji pengalaman dan tindakan
mereka sebagai tanggapan atas situai tertentu.
Refleksi membantu untuk melihat kembali
pengalaman mereka dan menentukan apa yang telah
dipelajari dan diterapkan serta apa yang belum
dimengerti.

presentation title 59
Undang-undang
K EP U T U S A N M EN TE RI K E P U T U S A N M EN T ER I
K ES E H ATA N K E S EH ATA N

Keputusan Menteri Kesehatan RI  nomor Keputusan Menteri Kesehatan RI nomor


836/2005 telah menetapkan Kebijakan 938/2007 tentang Standar Asuhan
Pengembangan Manajemen Kinerja Klinik Kebidanan, dalam proses bimbingan
Perawat dan Bidan,  pada keputusan tersebut teknis yang dilakukan oleh para manajer
proses pembelajaran refleksi merupakan
kebidanan kepada para bidan pelaksana,
metoda untuk meningkatkan kinerja Perawat
menggunakan proses refleksi kasus
dan Bidan, khususnya dalam menganalisa
dan mengambil keputusan untuk melakukan dalam rangka meningkatkan kemampuan
pelayanan kepada pasiennya sesuai standar. analisa dan penerapan standar pada
pelayanan yang diberikan.

presentation title 60
Refleksi praktik dalam
pelayanan kebidanan

sebagai bentuk pedoman/acuan yang merupakan


kerangka kerja seorang bidan dalam memberikan
asuhan kebidanan, dipengaruhi oleh filosofi yang
dianut bidan (filosofi asuhan kebidanan) meliputi
unsur-unsur yang terdapat dalam paradigma kesehatan
(manusia-perilaku, lingkungan & pelayanan
kesehatan).

presentation title 61
PRESENTATION TITLE

Mengapa refleksi penting?


 Meningkatkan praktek dimasa yang akan  datang

 Jujur terhadap diri dan penampilan yang dimiliki

 Selalu mencari pertolongan/bantuan kepada teman (Tim) jika diperlukan

 Meyakini  bahwa praktek yang dilakukan berdasarkan penelitian yang up to date

 Dengan menggunakan critical thinking meningkatkan diri  untuk menghadapi tantangan.

 Meningkatkan kepercayaan

 Selalu berusaha menggali dan mencari pembenaran yang rasional dari tindakan yang

62 dilakukan
Penurunan Resiko Dan
Promosi Kesehatan Pada
Persalinan Dan Bayi
Baru Lahir
Penurunan Resiko Dan Promosi Kesehatan Pada
Persalinan Dan Bayi Baru Lahir

Untuk mencapai sasaran Millenium Development


Goals (MDGs) yaitu Angka Kematian Ibu (AKI)
sebesar 102 per 100.000 kelahiran hidup (KH) dan
Angka Kematian Bayi (AKB) menjadi 23 per 1.000
KH pada tahun 2015, perlu upaya percepatan yang
lebih besar dan kerja keras karena kondisi saat ini,
AKI 307 per 100.000 KH dan AKB 34 per 1.000
KH.

presentation title 64
Kematian ibu disebabkan oleh perdarahan, tekanan darah yang
tinggi saat hamil (eklampsia), infeksi, persalinan macet dan
komplikasi keguguran. Sedangkan penyebab langsung kematian
bayi adalah Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) dan kekurangan
oksigen (asfiksia).

Penyebab tidak langsung kematian ibu dan bayi baru lahir


adalah karena kondisi masyarakat seperti pendidikan, sosial
ekonomi dan budaya. Kondisi geografi serta keadaan sarana
pelayanan yang kurang siap ikut memperberat permasalahan ini.

Beberapa hal tersebut mengakibatkan kondisi 3 terlambat


(terlambat mengambil keputusan, terlambat sampai di tempat
pelayanan dan terlambat mendapatkan pertolongan yang
adekuat) dan 4 terlalu (terlalu tua, terlalu muda, terlalu banyak,
terlalu rapat jarak kelahiran).

presentation title 65
salah satu upaya terobosan dan terbukti mampu
meningkatkan indikator proksi (persalinan oleh tenaga
kesehatan) dalam penurunan Angka Kematian Ibu dan
Angka Kematian Bayi adalah Program Perencanaan
Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K).
Program dengan menggunakan stiker ini, dapat
meningkatkan peran aktif suami (suami Siaga),
keluarga dan masyarakat dalam merencanakan
persalinan yang aman. Program ini juga meningkatkan
persiapan menghadapi komplikasi pada saat kehamilan,
termasuk perencanaan pemakaian alat/ obat kontrasepsi
pasca persalinan.

presentation title 66
program P4K juga mendorong ibu hamil untuk
memeriksakan kehamilan, bersalin, pemeriksaan nifas
dan bayi yang dilahirkan oleh tenaga kesehatan
terampil termasuk skrining status imunisasi tetanus
lengkap pada setiap ibu hamil. Kaum ibu juga
didorong untuk melakukan inisiasi menyusu dini
(IMD) dilanjutkan pemberian ASI eksklusif selama 6
bulan.

presentation title 67
Promosi kesehatan pada BBL
Perawatan BBL merupakan hal penting yang harus di
perhatikan oleh seorang ibu karena masa ini merupakan
Golden Periode yang sngat berpengaruh pada perkembangan
selanjutnya
Beberapa peran bidan dalam promosi kesehatan pada persalinan dan BBL
diantaranya:

Promosi kesehatan terhadap ibu bersalin dapat mencegah terjadinya


depresi saat atau setelah melahirkan. Menghadirkan bidan adalah untuk
menyelamatkan ibu dan bayinya melalui bimbingandanbantuan agar
persalinan terjadi secara fisiologis didalam kondisi lingkungan sehat pada
BBl:

Dalam pemberian Asi


Mempromosikan Vaksinasi
Perawatan tali pusat
Daftar
PUSTAKA
file:///C:/Users/THINK/Downloads/6911.%20PENERAPAN%20INTERPRO
FESSIONAL%20EDUCATION%20(IPE)%20UNTUK%20MENINGKATK
AN%20KETRAMPILAN%20KERJASAMA%20TIM%20(2).pdf

http://eprints.undip.ac.id/72081/3/LAPORAN_KTI_JENNIFER_PATRICIA_
TAMARISKA_SITUMORANG_22010115120087_BAB_II.pdf

https://id.scribd.com/presentation/367354280/1-Refleksi-Praktik-2-pptx

https://www.kemkes.go.id/article/view/793/untuk-menurunkan-angka-kemati
an-ibu-dan-kematian-bayi-perlu-kerja-keras.html

presentation title 70
thank you
KELOMPOK 2

Anda mungkin juga menyukai