Anda di halaman 1dari 195

PENDIDIKAN ANTI-KORUPSI

PERAN MAHASISWA
DALAM PEMBERANTASAN
KORUPSI

Upaya Pemberantasan Korupsi 1


KEMENTERIAN KESEHATAN RI 6
PENDIDIKAN ANTI-KORUPSI

TUJUAN PEMBELAJARAN
MAMPU MEMAHAMI PERAN MAHASISWA
DALAMPEMBERANTASAN KORUPSI

• MENJELASKAN PERAN MAHASISWA DALAM


PEMBERANTASAN KORUPSI

• MENGURAIKAN KETERLIBATAN MAHASISWA DALAM


PEMBERANTASAN KORUPSI

Upaya Pemberantasan Korupsi 2


KEMENTERIAN KESEHATAN RI 6
PENDIDIKAN ANTI-KORUPSI

PERAN MAHASISWA SEBAGAI AGEN


PERUBAHAN
•GERAKAN MAHASISWA TELAH IKUT MENENTUKAN
PERJALANAN BANGSA INDONESIA
•MAHASISWA SEBAGAI MOTOR PENGGERAK DALAM
PERISTIWA2 BESAR
KEBANGKITAN NASIONAL
SUMPAH PEMUDA
PROKLAMASI KEMERDEKAAN
LAHIRNYA ORDE BARU
LAHIRNYA ORDE REFORMASI
Upaya Pemberantasan Korupsi 3
KEMENTERIAN KESEHATAN RI 6
MEREKA BERJUANG UNTUK KEBENARAN
MEREKA ADALAH KEKUATAN
MEREKA DAPAT MENYUARAKAN
KEBENARAN
Peran Mahasiswa dalam Gerakan Antikorupsi

Change Agent

i s i ator
1. In ucator
2. Ed ator
M o tiv to r
3. enta
p l e m
4 . I m
PENDIDIKAN ANTI-KORUPSI

MAHASISWA MEMILIKI
KARAKTERISTIK

🡺BERJIWA BERSIH
🡺INTELEKTUALITAS TINGGI
🡺JIWA MUDA PENUH SEMANGAT
🡺IDEALISME YANG MURNI

Upaya Pemberantasan Korupsi 8


KEMENTERIAN KESEHATAN RI 6
PENDIDIKAN ANTI-KORUPSI

PERAN MAHASISWA MELALUI EDUKASI


DAN KAMPANYE
MENANAMKAN NILAI NILAI :

• KEJUJURAN
•KEPEDULIAN
•KEMANDIRIAN
•KEDISIPLINAN
•TANGGUNG JAWAB
•KERJA KERAS
•KESEDERHANAAN
•KEBERANIAN
•KEADILAN Upaya Pemberantasan Korupsi 12
KEMENTERIAN KESEHATAN RI 6
Membangun komitmen anti korupsi
PENDIDIKAN ANTI-KORUPSI

DI MANA MAHASISWA DAPAT


MELAKUKAN EDUKASI DAN KAMPANYE

DI LINGKUNGAN KAMPUS
DI LINGKUNGAN KELUARGA
DI LINGKUNGAN MASYARAKAT
DI TINGKAT LOKAL DAN NASIONAL

Upaya Pemberantasan Korupsi 14


KEMENTERIAN KESEHATAN RI 6
PENDIDIKAN ANTI-KORUPSI

DI LINGKUNGAN KAMPUS

1.INDIVIDU MAHASISWA ITU SENDIRI

MAHASISWA MEMBANGUN DIRINYA AGAR TIDAK


TERJEREMBAB PADA PRAKTIK YG MENYUBURKAN
BENIH – BENIH KORUPSIIP
CONTOH KECIL….TIDAK MENITIP MENGISI DAFTAR
HADIR KEPADA TEMANNYA
2. KELOMPOK MAHASISWA
MENGONTROL DAN SALING MENGINGATKAN
SETIAP PERBUATAN YG MENJURUS KEPADA
TERBENTUKNYA BENIH BENIH KORUPSI
Upaya Pemberantasan Korupsi 15
KEMENTERIAN KESEHATAN RI 6
Keterlibatan di
Masyarakat,
Lokal & Nasional

- Penerapan nilai-nilai antikorupsi


- Kampanye / mengajak mencegah
korupsi
PENDIDIKAN ANTI-KORUPSI

UPAYA UPAYA MAHASISWA DI KAMPUS


1. MENCIPTAKAN KAMPUS BEBAS DARI KORUPSI

MEMBERI KESADARAN KEPADA PARA MAHASISWA


UNTUK MENCEGAH TUMBUH SUBURNYA PERILAKU
BENIH BENIH KORUPSI
DG CARA MEMATUHI PERATURAN YG BERLAKU
MEMBANGUN BUDAYA TRANSPARANSI
MENUNJUKKAN TELADAN DALAM MEMELIHARA
INTEGRITAS
AKTIF MENGONTROL KEBIJAKAN KAMPUS DAN
MENGKAWAL PELAKSANAAN KEBIJAKAN
Upaya Pemberantasan Korupsi 17
KEMENTERIAN KESEHATAN RI 6
L i n g k u n g
an
a n t i k o r u p
si
PENDIDIKAN ANTI-KORUPSI

UPAYA UPAYA MAHASISWA DI KAMPUS


2. MEMBERI EDUKASI KEPADA MASYARAKAT
MELALUI PENGABDIAN MASYARAKAT
MENJADI SALAHSATU KEGIATAN DALAMPKL
MENGADAKAN SAYEMBARA POSTER
LOMBA KARYA POPULER TENTANG ANTI KORUPSI
PENTAS SENI ANTI KORUPSI
PENJAJAKAN PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN
PUBLIK
MENJARING KELUHAN MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN
PUBLIK 19
KEMENTERIAN KESEHATAN RI Upaya Pemberantasan Korupsi 6
PENDIDIKAN ANTI-KORUPSI

UPAYA UPAYA MAHASISWA DI KAMPUS


3. MENGONTROL KEBIJAKAN PEMERINTAH
MELAKUKAN AKSI DAMAI UNTUK MENGKRITIK
KEBIJAKAN YG DINILAI TIDAK SESUAI
MENGHADIRI LANGSUNG SIDANG TERBUKA DPR

MAHASISWA TIDAK BOLEH APATIS TERHADAP


PERSOALAN PERSOALAN BANGSA

Upaya Pemberantasan Korupsi 21


KEMENTERIAN KESEHATAN RI 6
GMAK MENUNTUT KPK MENAHAN MENTERI ESDM
GERMAK BERUNJUK RASA
MHS UI LONG MARCH KE ISTANA NEGARA
PENDIDIKAN ANTI-KORUPSI

UPAYA UPAYA MAHASISWA DI KELUARGA

MENJALANKAN HAK DAN KEWAJIBAN SEBAGAI


ANGGOTA KELUARGA DG BAIK
MEMATUHI ATURAN YG DISEPAKATI DI KELUARGA
MENERAPKAN NILAI NILAI RELIGIUS
MEMBERI BANTUAN TANPA PAMRIH / ATAS
KESADARAN SENDIRI
MENGAKUI KESALAHAN SENDIRI SECARA
BERTANGGUNG JAWAB
DLL…..

TUMBUHKAN INTEGRITAS DALAM KELUARGA


Upaya Pemberantasan Korupsi 25
KEMENTERIAN KESEHATAN RI 6
Keterlibatan di
- Penerapan nilai-nilai
Keluarga
religius
- Bantuan tanpa pamrih
- Belajar mengakui
kesalahan
PENDIDIKAN ANTI-KORUPSI

UPAYA MAHASISWA DI MASYARAKAT SEKITAR

MELAKUKAN GERAKAN ANTI KORUPSI DAN MENANAMKAN


NILAI2 ANTI KORUPSI DI MASYARAKAT SEKITAR
BERKONTRIBUSI DALAM PERBAIKAN SISTEM
o MENGAMATI PROSES PELAYANAN PUBLIK MISAL KTP, SIM,KK
dll
o KAJI FASILITAS PELAYANAN UMUM MIS ANGKUTAN UMUM,
SOPIR dll.
o BAGAIMANA KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN DIRASAKAN
OLEH MASYARAKAT
o BAGAIMANA TRANSPARANSI DAN AKSES PUBLIK UNTUK
MENGETAHUI PENGGUNAAN DANA PEMERINTAH

Upaya Pemberantasan Korupsi 27


KEMENTERIAN KESEHATAN RI 6
PENDIDIKAN ANTI-KORUPSI

UPAYA MAHASISWA DI TINGKAT LOKAL DAN NASIONAL

BERKONTRIBUSI DALAM MEMBERIKAN KRITIK,


REKOMENHDASI TERHADAP PEMERINTAH
MENSOSIALISASIKAN NILAI NILAI ANTI KORUPSI
MEMBANGUN INTEGRITAS DIRI ( BERSATUNYA
ANTARA UCAPAN DAN PERBUATAN )
MENERAPKAN NILAI NILAI AGAMA DAN ETIKA
MEMPELJARI TOKOH BANGSA YANG MEMILIKI
INTEGRITAS TINGGI MELALUI KEGIATAN LINTAS
KAMPUS

Upaya Pemberantasan Korupsi 29


KEMENTERIAN KESEHATAN RI 6
Seminar anti korupsi
PENDIDIKAN ANTI-KORUPSI

UPAYA MAHASISWA DI TINGKAT LOKAL DAN NASIONAL

BERLATIH MULAI DARI HAL HAL KECIL TENTANG


ANTI KORUPSI
▪ GERAKAN MEMATUHI ATURAN LALULINTAS
▪ GERAKAN MEMBUANG SAMPAH PADA
TEMPATNYA
▪ MEMBANGUN KOMITMEN UNTUK TIDAK
MENYONTEK
▪ MEMBANGUN BUDAYA MALU
▪ MENJUNJUNG TINGGI INTEGRITAS DIRI

Upaya Pemberantasan Korupsi 31


KEMENTERIAN KESEHATAN RI 6
Mari kita teriakkan .......

No Yes
Apa makna
integritas ?
Mampu melaksanakan
tugas secara konsisten
dalam perkataan dan

Integritas...?? perbuatan, berperilaku


terpuji, disiplin dan penuh
dedikasi berdasarkan pada
norma dan etika.

Rumusan Kemen PAN&RB

Kesesuaian antara kata


Satunya dan perbuatan, integritas
tekad ucapan menunjukkan isi bukan
Bertindak konsisten
dan tindakan kulit sehingga integritas
sesuai dengan
yang baik harus kita junjung tinggi Integritas
nilai-nilai dan
dan benar merupakan mutu,
kebijakan organisasi sifat atau keadaan
serta kode etik profesi Tulus dalam yang menunjukkan
walaupun dalam melaksanakan kesatuan yang utuh
keadaan yang sulit Beberapa amanah/pekerjaan sehingga memiliki
untuk melakukan jawaban potensi dan
kemampuan yang
Responden memancarkan
n
i t me iri, kewibawaan
om nd Ucap
r, k iri se ung an d
j u
Ju ap d ngg sama an tindaka
rta , n
had tangg jujur dan
ter ani be ab ung j
ber jaw awab

Mario Teguh : Integritas adalah kesetiaan terhadap kebenaran


INTEGRITAS ……..
ADALAH
KESELARASAN UCAPAN DAN TINDAKAN

ALIAS
JUJUR...
Bagaimana membentuk
karakter berintegritas ?

Trampil berfikir :
Visi hidup, misi. tekad, nilai,
strategi.

Pandai memahami
ayat-ayat Allah/Tuhan.

Bijak mengelola
Sumberdaya
yang ada.
PENDIDIKAN DAN BUDAYA ANTIKORUPSI

RUANG LINGKUP
KORUPSI

PUSDIKLATNAKES KEMENTERIAN KESEHATAN RI


PENDIDIKAN DAN BUDAYA ANTIKORUPSI
Tujuan Pembelajaran
Khusus
Setelah mengikuti materi ini, Tujuan
peserta latih mampu : Pembelajaran
Menjelaskan tentang Umum
pengertian korupsi Setelah
Menyebutkan ciri, modus dan
pola korupsi
mendapatkan materi
Memaparkan korupsi dalam ini, peserta latih
berbagai perspektif mampu memahami
Membedakan faktor internal tentang ruang
dan faktor eksternal penyebab lingkup korupsi.
korupsi
Menjelaskan dampak korupsi

PUSDIKLATNAKES KEMENTERIAN KESEHATAN RI


PENDIDIKAN DAN BUDAYA ANTIKORUPSI
POKOK
BAHASAN
• Pokok Bahasan 1. Pengertian korupsi
• Pokok Bahasan 2. Ciri, modus dan pola korupsi
– Ciri korupsi
– Modus korupsi
– Pola korupsi
• Pokok Bahasan 3. Korupsi dalam berbagai
perspektif
– Budaya
– Agama
– Hukum

PUSDIKLATNAKES KEMENTERIAN KESEHATAN RI


PENDIDIKAN DAN BUDAYA ANTIKORUPSI
POKOK
BAHASAN
• Pokok Bahasan 4. Faktor penyebab korupsi
– Faktor internal penyebab korupsi
– Faktor eksternal penyebab korupsi
• Pokok Bahasan 5. Dampak Korupsi
– Dampak ekonomi
– Dampak sosial dan kemiskinan masyarakat
– Dampak terhadap kesehatan masyarakat
– Dampak birokrasi pemerintahan
– Dampak terhadap politik dan demokrasi
– Dampak terhadap penegakan hukum
– Dampak terhadap pertahanan dan keamanan
– Dampak kerusakan lingkungan

PUSDIKLATNAKES KEMENTERIAN KESEHATAN RI


PENDIDIKAN DAN BUDAYA ANTIKORUPSI

KvsK Part 3_ Selamat Siang, Risa!.mp4

PUSDIKLATNAKES KEMENTERIAN KESEHATAN RI


PENDIDIKAN DAN BUDAYA ANTIKORUPSI

DISKUSI KELOMPOK
Bagi menjadi 3 kelompok, diskusikan
(berdasarkan film tsb):
✔penyebab korupsi
✔ dampak korupsi
✔korupsi dalam berbagai perspektif
(budaya, agama, hukum)

PUSDIKLATNAKES KEMENTERIAN KESEHATAN RI


PENDIDIKAN DAN BUDAYA ANTIKORUPSI

Apakah
korupsi
itu???

PUSDIKLATNAKES KEMENTERIAN KESEHATAN RI


PENDIDIKAN DAN BUDAYA ANTIKORUPSI

PUSDIKLATNAKES KEMENTERIAN KESEHATAN RI


PENDIDIKAN DAN BUDAYA ANTIKORUPSI
Latin : corruptio 🡪 corrumpere (FA, 1951)

corruptus (WSD, 1960)

Inggris : corruption, corrupt

Perancis : corruption

Belanda : corruptic/korruptie

Indonesia : korupsi (Hamzah, 2005)

PUSDIKLATNAKES KEMENTERIAN KESEHATAN RI


PENDIDIKAN DAN BUDAYA ANTIKORUPSI

Istilah Korupsi yang telah diterima dalam


pembendaharaan kata bahasa Indonesia, adalah
“ kejahatan, kebusukan, dapat disuap, tidak
bermoral, kebejatan dan ketidakjujuran”.
Pengertian lainnya, perbuatan yang buruk
seperti penggelapan uang, penerimaan uang
sogok, dan sebagainya (Poerwadarminta,
1976)

PUSDIKLATNAKES KEMENTERIAN KESEHATAN RI


PENDIDIKAN DAN BUDAYA ANTIKORUPSI
Menurut Undang-Undang No.31 Tahun 1999 jo
Undang-Undang No. 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan
Tindak Pidana Korupsi, yang termasuk dalam tindak pidana
korupsi adalah:
Setiap orang yang dikategorikan melawan hukum,
melakukan perbuatan memperkaya diri sendiri,
menguntungkan diri sendiri atau orang lain atau suatu
korporasi, menyalahgunakan kewenangan maupun
kesempatan atau sarana yang ada padanya karena
jabatan atau kedudukan yang dapat merugikan
keuangan negara atau perekonomian negara.

PUSDIKLATNAKES KEMENTERIAN KESEHATAN RI


PENDIDIKAN DAN BUDAYA ANTIKORUPSI

..\korupsi 24 jam.mp4

PUSDIKLATNAKES KEMENTERIAN KESEHATAN RI


PENDIDIKAN DAN BUDAYA ANTIKORUPSI

Korupsi itu ???


1.Tindak Pidana
Korupsi
2.Perilaku korupsi

PUSDIKLATNAKES KEMENTERIAN KESEHATAN RI


PENDIDIKAN DAN BUDAYA ANTIKORUPSI

PBAK :
Berperilaku dan berbudaya
antikorupsi

PUSDIKLATNAKES KEMENTERIAN KESEHATAN RI


PENDIDIKAN DAN BUDAYA ANTIKORUPSI

Apa saja ciri-ciri


korupsi ?

PUSDIKLATNAKES KEMENTERIAN KESEHATAN RI


PENDIDIKAN DAN BUDAYA ANTIKORUPSI
Ciri-ciri korupsi : 5. Melibatkan lebih dari satu orang
1. Suatu penghianatan terhadap
atau pihak;
kepercayaan;
6. Adanya kewajiban dan
2. Penipuan terhadap badan
keuntungan bersama, dalam
pemerintah, lembaga swasta atau
masyarakat umumnya; bentuk uang atau yang lain;

3. Dengan sengaja melalaikan 7. Terpusatnya kegiatan korupsi


kepentingan umum untuk kepentingan pada mereka yang menghendaki
khusus; keputusan yang pasti dan mereka
4. Dilakukan dengan rahasia, kecuali
yang dapat mempengaruhinya;
dalam keadaan di mana orang-orang
8. Adanya usaha untuk menutupi
yang berkuasa atau bawahannya
perbuatan korup dalam bentuk
menganggapnya tidak perlu;
pengesahan hukum;

PUSDIKLATNAKES KEMENTERIAN KESEHATAN RI


PENDIDIKAN DAN BUDAYA ANTIKORUPSI

Jenis korupsi dipandang dari


segi tipologi
1. Korupsi transaktif (transactive corruption);
2. Korupsi yang memeras (extortive corruption);
3. Korupsi investif (investive corruption)
4. Korupsi perkerabatan (nepotistic corruption)
5. Korupsi defensif (defensive corruption)
6. Korupsi otogenik (autogenic corruption)
7. Korupsi dukungan (supportive corruption)
..\KPK
MOVIES\KorupsiTempeNo15.mp4 17
PUSDIKLATNAKES KEMENTERIAN KESEHATAN RI
PENDIDIKAN DAN BUDAYA ANTIKORUPSI

Jenis korupsi dipandang dari


segi tipologi
Korupsi transaktif (transactive
corruption); yaitu menunjukkan kepada
adanya kesepakatan timbal balik antara
pihak pembeli dan pihak penerima,
demi keuntungan kedua belah pihak
dan dengan aktif diusahakan
tercapainya keuntungan ini oleh
kedua-duanya.

18
PUSDIKLATNAKES KEMENTERIAN KESEHATAN RI
PENDIDIKAN DAN BUDAYA ANTIKORUPSI

Jenis korupsi dipandang dari


segi tipologi
Korupsi yang memeras (extortive
corruption); adalah jenis korupsi dimana
pihak pemberi dipaksa untuk menyuap
guna mencegah kerugian yang sedang
mengancam dirinya, kepentingannya
atau orang-orang dan hal-hal yang
dihargainya.

19
PUSDIKLATNAKES KEMENTERIAN KESEHATAN RI
PENDIDIKAN DAN BUDAYA ANTIKORUPSI

Jenis korupsi dipandang dari


segi tipologi
Korupsi investif (investive corruption)
adalah pemberian barang atau jasa
tanpa ada pertalian langsung dari
keuntungan tertentu, selain keuntungan
yang dibayangkan akan diperoleh di
masa yang akan datang.

20
PUSDIKLATNAKES KEMENTERIAN KESEHATAN RI
PENDIDIKAN DAN BUDAYA ANTIKORUPSI

Jenis korupsi dipandang dari


segi tipologi
Korupsi perkerabatan (nepotistic corruption)
adalah penunjukan yang tidak sah terhadap
teman atau sanak saudara untuk memegang
jabatan dalam pemerintahan, atau tindakan
yang memberikan perlakuan yang
mengutamakan dalam bentuk uang atau
bentuk-bentuk lain, kepada mereka, secara
bertentangan dengan norma dan peraturan
yang berlaku.

21
PUSDIKLATNAKES KEMENTERIAN KESEHATAN RI
PENDIDIKAN DAN BUDAYA ANTIKORUPSI

Jenis korupsi dipandang dari


segi tipologi
Korupsi defensif (defensive corruption)
adalah perilaku korban korupsi
dengan pemerasan, korupsinya
adalah dalam rangka
mempertahankan diri.

22
PUSDIKLATNAKES KEMENTERIAN KESEHATAN RI
PENDIDIKAN DAN BUDAYA ANTIKORUPSI

Jenis korupsi dipandang dari


segi tipologi
Korupsi otogenik (autogenic

corruption) yaitu korupsi yang

dilaksanakan oleh seseorang seorang

diri.

23
PUSDIKLATNAKES KEMENTERIAN KESEHATAN RI
PENDIDIKAN DAN BUDAYA ANTIKORUPSI

Jenis korupsi dipandang dari


segi tipologi
Korupsi dukungan (supportive

corruption) yaitu korupsi tidak secara

langsung menyangkut uang atau

imbalan langsung dalam bentuk lain.

24
PUSDIKLATNAKES KEMENTERIAN KESEHATAN RI
PENDIDIKAN DAN BUDAYA ANTIKORUPSI

Bagaimana modus &


pola korupsi ?

PUSDIKLATNAKES KEMENTERIAN KESEHATAN RI


PENDIDIKAN DAN BUDAYA ANTIKORUPSI

Modus Korupsi

PUSDIKLATNAKES KEMENTERIAN KESEHATAN RI


PENDIDIKAN DAN BUDAYA ANTIKORUPSI

Modus Korupsi Saat Ini : Melibatkan Keluarga !!

PUSDIKLATNAKES KEMENTERIAN KESEHATAN RI


PENDIDIKAN DAN BUDAYA ANTIKORUPSI

MODUS KORUPSI SEKTOR KESEHATAN


Dari data pengaduan masyarakat sejak 2005 - 2012, KPK melakukan
inventarisasi modus-modus korupsi sektor kesehatan terbanyak berupa :

• Penyelewengan APBN/APBD sektor kesehatan, Jamkesmas, Jampersal dan


Jamkesda
• Intervensi politik dalam anggaran kesehatan, jaminan kesehatan dan
ASKESKIN
• Pungli oleh PNS (Dinas Kesehatan) dan pemotongan dana bantuan
• Kecurangan dalam pengadaan barang/jasa, terutama alat kesehatan
• Penyalahgunaan keuangan RSUD
• Klaim palsu dan penggelapan dana asuransi kesehatan oleh oknum
Puskesmas dan RSUD
• Penyalahgunaan fasilitas kesehatan (Puskesmas dan RSUD)

PUSDIKLATNAKES KEMENTERIAN KESEHATAN RI


PENDIDIKAN DAN BUDAYA ANTIKORUPSI

POLA UMUM KORUPSI


Penyuapan
Pemalsuan Bribery Penggelapan
Fraud Embezzlement

Sumbangan ilegal Bagaimana & Komisi


Illegal Contribution darimana Commission
UANG-BARANG-FASILI
TAS
Nepotisme Hasil korupsi Pemerasan
Nepotism diperoleh Extortion

Bisnis Orang Dalam Pilih Kasih


Insider Trading Favoritism
Penyalahgunaan Wewenang
Abuse of discretion

Sumber: Centre of International Crime Prevention (CICP) dari UN Office for Drug Control and
Crime Prevention (UN-ODCCP),
29
PUSDIKLATNAKES KEMENTERIAN KESEHATAN RI
PENDIDIKAN DAN BUDAYA ANTIKORUPSI

Perspektif
Korupsi

30
PUSDIKLATNAKES KEMENTERIAN KESEHATAN RI
PENDIDIKAN DAN BUDAYA ANTIKORUPSI

Korupsi dalam berbagai perspektif

• Korupsi dari perspektif budaya


• Korupsi dari perspektif agama
• Korupsi dari perspektif hukum

31
PUSDIKLATNAKES KEMENTERIAN KESEHATAN RI
PENDIDIKAN DAN BUDAYA ANTIKORUPSI

Korupsi dari perspektif budaya

Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa


sansekerta yaitu buddhayah, yang merupakan
bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal)
diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan
budi dan akal manusia. Dalam bahasa Inggris
disebut Culture.
Kebudayaan jika dimaknai secara bebas adalah
hasil cipta manusia, yang dilandasi dari kebiasaan
32
PUSDIKLATNAKES KEMENTERIAN KESEHATAN RI
PENDIDIKAN DAN BUDAYA ANTIKORUPSI

Korupsi menjadi Kultur organisasi biasanya


punya pengaruh kuat terhadap
sesuatu yang anggotanya. Apabila kultur
diangap biasa karena organisasi tidak dikelola
telah dilakukan baik dengan baik, akan
menimbulkan berbagai situasi
secara sadar maupun
tidak kondusif mewarnai
tidak sadar dalam kehidupan organisasi. Pada
sikap hidup posisi demikian perbuatan
sehari-hari. negatif, seperti korupsi
memiliki peluang untuk
terjadi.
33
PUSDIKLATNAKES KEMENTERIAN KESEHATAN RI
PENDIDIKAN DAN BUDAYA ANTIKORUPSI

k i t a
atn ya
S a

“Membiasakan
yang benar,
bukan
Membenarka
n yang biasa"

PUSDIKLATNAKES KEMENTERIAN KESEHATAN RI


PENDIDIKAN DAN BUDAYA ANTIKORUPSI

Korupsi dari perspektif agama


HANYA KARENA SATU DIRHAM
Rasulullah SAW bersabda :
Barang siapa membeli baju dengan harga sepuluh dirham,
sedangkan satu dirham saja dari yang sepuluh itu berasal dari
sumber haram, maka Allah SWT tidak akan menerima shalat
orang tersebut selama baju itu dipakainya
(HR. Ahmad).

35
PUSDIKLATNAKES KEMENTERIAN KESEHATAN RI
PENDIDIKAN DAN BUDAYA ANTIKORUPSI

HANYA KARENA SESUAP MAKANAN


“Hai Saad, perbaikilah makananmu, niscaya
doamu akan dikabulkan Allah.

Demi Dzat Muhammad yang ada dalam


kekuasaan-Nya, sesungguhnya sesuap saja
makanan yang haram bila masuk ke dalam
perut, maka ibadahnya tidak akan diterima
oleh Allah selama 40 hari.

Hamba mana saja yang dagingnya tumbuh


dari barang haram dan riba, maka api
neraka akan melahapnya”. (Hadis Mardawih
& Thabrani).

PUSDIKLATNAKES KEMENTERIAN KESEHATAN RI


PENDIDIKAN DAN BUDAYA ANTIKORUPSI

Janganlah kalian memakan harta diantara kalian


dengan jalan yang batil dengan cara mencari
pembenarannya kepada hakim-hakim, agar kalian
dapat memakan harta orang lain dengan cara dosa
sedangkan kalian mengetahuinya.
( QS. Al-Baqarah: 188 )

PUSDIKLATNAKES KEMENTERIAN KESEHATAN RI


PENDIDIKAN DAN BUDAYA ANTIKORUPSI

Tidak ada satu pun agama


di Indonesia yang
membolehkan KORUPSI

PUSDIKLATNAKES KEMENTERIAN KESEHATAN RI


PENDIDIKAN DAN BUDAYA ANTIKORUPSI
Kelemahan rasa religius dan
juga ketiadaan apresiasi
terhadap nilai-nilai kemuliaan Biasanya hal ini terjadi
disertai dengan lemahnya karena pendidikan yang
disiplin diri dan etika dalam rendah baik formal
bekerja, juga adanya sifat maupun non formal.
tamak dan egois, hanya Semua kelemahan
mementingkan diri sendiri saja tersebut tentu akan
mendorong terjadinya korupsi. mengurangi integritas.

39
PUSDIKLATNAKES KEMENTERIAN KESEHATAN RI
PENDIDIKAN DAN BUDAYA ANTIKORUPSI

Korupsi dalam
perspektif
hukum

40
PUSDIKLATNAKES KEMENTERIAN KESEHATAN RI
PENDIDIKAN DAN BUDAYA ANTIKORUPSI

• Korupsi merupakan suatu perbuatan melawan


hukum baik secara langsung maupun tidak langsung
dapat merugikan perekonomian atau keuangan
negara yang dari segi materiil perbuatan itu
dipandang sebagai perbuatan yang bertentangan
dengan nilai-nilai keadilan masyarakat.

PUSDIKLATNAKES KEMENTERIAN KESEHATAN RI


PENDIDIKAN DAN BUDAYA ANTIKORUPSI

• Dalam rangka pemberantasan tindak pidana korupsi di Indonesia,


sesuai dengan asas hukum maka diterapkan peraturan khusus
tentang pemberantasan tindak pidana korupsi yaitu UU No. 3
Tahun 1971, UU No. 31 Tahun 1999 dan UU No. 20 Tahun 2001,
akan tetapi peraturan perundang-undangan yang berlaku untuk
kejahatan seperti kejahatan perpajakan, money laundering,
kehutanan, perikanan, pertambangan dan sebagainya yang
deliknya dapat memenuhi unsur-unsur perbuatan korupsi, berlaku
peraturan perundang-undangan masing-masing.

PUSDIKLATNAKES KEMENTERIAN KESEHATAN RI


PENDIDIKAN DAN BUDAYA ANTI-KORUPSI

NILAI-NILAI DAN
PRINSIP-PRINSIP
ANTIKORUPSI

11
PUSDIKLATNAKES KEMENTERIAN KESEHATAN RI
Kompetensi Dasar
1. Peserta mampu menjelaskan nilai-
nilai antikorupsi untuk mengatasi POKOK BAHASAN :
faktor internal penyebab terjadinya Nilai-nilai dan prinsip-prinsip
korupsi dan contohnya antikorupsi.

2. Peserta mampu menjelaskan SUB POKOK BAHASAN :


prinsip-prinsip antikorupsi untuk 1. Nilai-nilai antikorupsi.
mengatasi faktor eksternal 2. Prinsip-prinsip antikorupsi.
penyebab terjadinya korupsi dan
contohnya

2
Berita kampus PENANAMAN NILAI ANTI KORUPSI.flv -
YouTube [360p].webm

2
PENDIDIKAN DAN BUDAYA ANTI-KORUPSI

NILAI DAN PRINSIP ANTI KORUPSI

Menurut Romi dkk (2011) faktor penyebab korupsi


adalah: - faktor internal (niat) dan
- faktor eksternal (kesempatan)

Upaya pencegahan korupsi pd dasarnya dilakukan


untuk mengurangi/menghilangkan faktor
penyebab korupsi.
PUSDIKLATNAKES KEMENTERIAN KESEHATAN RI Nilai dan Prinsip Antikorupsi 3
PENDIDIKAN DAN BUDAYA ANTI-KORUPSI

NILAI DAN PRINSIP ANTI KORUPSI

• Nilai-nilai antikorupsi harus dimiliki oleh setiap individu


untuk menghindari munculnya faktor internal. Sedangkan
• Untuk mencegah faktor eksternal, selain memiliki nilai-nilai
antikorupsi, setiap individu juga harus memahami dengan
mendalam prinsip-prinsip antikorupsi

Nilai-nilai dan prinsip-prinsip antikorupsi harus


tertanam dalam diri individu

Agar terhindar dari perilaku korupsi


PUSDIKLATNAKES KEMENTERIAN KESEHATAN RI Nilai dan Prinsip Antikorupsi 4
NILAI-NILAI
ANTI KORUPSI

5
Setelah ANDA mempelajari faktor internal
penyebab korupsi, coba ANDA identifikasi
nilai-nilai apa saja yang harus dimiliki
setiap individu agar faktor internal dapat
diminimalkan atau diberantas sehingga
korupsi tidak terjadi

6
Nilai-nilai Antikorupsi

Kerja keras
Jujur Sederhana
Disiplin Mandiri
Tanggungjawab

Adil Disingkat menjadi:


Berani Berjumpa di kertas
Peduli 7
PENDIDIKAN DAN BUDAYA ANTI-KORUPSI

1. Jujur
 Menurut Sugiono (2008) Jujur diartikan
sebagai lurus hati, tidak bohong, & tidak
curang

 Tanpa sifat jujur mhs tidak akan dipercaya


dalam kehidupan sosialnya. (nilai dasar
penegakan integritas)
PUSDIKLATNAKES KEMENTERIAN KESEHATAN RI Nilai dan Prinsip Antikorupsi 8
PENDIDIKAN DAN BUDAYA ANTI-KORUPSI

1. Jujur
 Nilai kejujuran dapat diwujudkan dalam bentuk
tidak melakukan kecurangan akademik,
seperti: - tidak mencontek,
- tidak melakukan plagiarisme
- tidak memanipulasi daftar hadir dll
juga dapat diwujudkan dalam kegiatan
organisasi kemahasiswaan, seperti: membuat
laporan keuangan setiap kegiatan organisasi
dengan jujur

PUSDIKLATNAKES KEMENTERIAN KESEHATAN RI Nilai dan Prinsip Antikorupsi 9


PENDIDIKAN DAN BUDAYA ANTI-KORUPSI

1. Jujur
 Nilai kejujuran harus dipegang teguh oleh
mahasiswa sejak awal  untuk memupuk &
membentuk karakter sedini mungkin dalam
setiap pribadi mahasiswa

Kejujuran dalam bekerja akan membentengi diri


terhadap godaan untuk berbuat curang/bohong

PUSDIKLATNAKES KEMENTERIAN KESEHATAN RI Nilai dan Prinsip Antikorupsi 10


PENDIDIKAN DAN BUDAYA ANTI-KORUPSI

1. Jujur
 Permasalahan yg hingga saat ini masih menjadi
fenomena dikalangan mhs yi: budaya
ketidakjujuran (mencotek, plagiarisme, titip
absen)  fakta menunjukkan bahwa budaya
ketidakjujuran kian menggejala

Perilaku mencontek, plagiarisme & titip absen


merupakan manifestasi ketidakjujuran 
yg pd akhirnya memunculkan perilaku korupsi
PUSDIKLATNAKES KEMENTERIAN KESEHATAN RI Nilai dan Prinsip Antikorupsi 11
PENDIDIKAN DAN BUDAYA ANTI-KORUPSI

1. Jujur
 Persoalan ketidakjujuran mrpk hal yg
mengkhawatirkan & perlu perhatian serius

apabila budaya ketidakjujuran mhs seperti


mencontek, plagiarisme, titip absen dll tidak
segera diberantas  maka PT menjadi
bagian dari “pembibitan” moral yg detruktif
di Indonesia
PUSDIKLATNAKES KEMENTERIAN KESEHATAN RI Nilai dan Prinsip Antikorupsi 12
• ▶ Arti Sebuah Kejujuran - YouTube [360p].mp4
PENDIDIKAN DAN BUDAYA ANTI-KORUPSI

2. Disiplin
• Menurut Sugiono (2008) disiplin adalah ketaatan/
kepatuhan kepada peraturan
• Disiplin adalah kunci keberhasilan.  ketekunan &
konsisten untuk terus mengembangkan potensi diri
membuat individu akan mampu memberdayakan
dirinya dalam menjalani tugasnya
• Individu yang disiplin  tidak akan terjerumus
dalam kemalasan yang mendambakan kekayaan
dengan cara mudah
PUSDIKLATNAKES KEMENTERIAN KESEHATAN RI Nilai dan Prinsip Antikorupsi 13
PENDIDIKAN DAN BUDAYA ANTI-KORUPSI

2. Disiplin
• Nilai kedisiplinan

- Mampu mengatur waktu untuk menye-


lesaikan tugas dgn baik
- Patuh pada peraturan yang berlaku
- Mengerjakan tugas tepat waktu

PUSDIKLATNAKES KEMENTERIAN KESEHATAN RI Nilai dan Prinsip Antikorupsi 14


PENDIDIKAN DAN BUDAYA ANTI-KORUPSI

2. Disiplin

• Manfaat disiplin:
- Mhs dapat mencapai tujuan hidup dgn
waktu yg lebih efisien
- Dipercaya
- Diperoleh hasil belajar yg maksimal

PUSDIKLATNAKES KEMENTERIAN KESEHATAN RI Nilai dan Prinsip Antikorupsi 15


PENDIDIKAN DAN BUDAYA ANTI-KORUPSI

2. Disiplin
• Tidak jarang dijumpai perilaku & kebiasaan
mhs yg menghambat/tdk menunjang proses
pembelajaran al:
- Sering dijumpai mhs yg malas
- Terlabat hadir
- Tidak mengerjakan tugas kelompok
- Melaksanakan tugas individu tidak
tepat waktu dll
PUSDIKLATNAKES KEMENTERIAN KESEHATAN RI Nilai dan Prinsip Antikorupsi 16
PENDIDIKAN DAN BUDAYA ANTI-KORUPSI

2. Disiplin
• Punishment yg tegas harus diberikan tanpa toleransi, al:
- Tidak diizinkan masuk kelas apabila datang terlambat
- Nama tidak dicantumkan apabila tidak mengerjakan tugas
- Tidak diberikan nilai jika memasukan tugas tidak tepat waktu

Hal tsb mrpk sebuah pembelajaran yang sederhana namun


akan berdampak luar biasa kedepannya  kata pepatah
sedikit demi sedikit lama-lama menjadi bukit, begitu pula
apabila kebiasaan buruk dibiarkan maka kejahatan
yang lebih besar dapat dilakukan.

PUSDIKLATNAKES KEMENTERIAN KESEHATAN RI Nilai dan Prinsip Antikorupsi 17


PENDIDIKAN DAN BUDAYA ANTI-KORUPSI

2. Disiplin
• Peran dosen: - role model/teladan,
- sabar,
- penuh pengertian.
• Dosen harus mampu mendisiplinkan mhs.
- Membantu mengembangkan pola perilaku mhs, misal: waktu
belajar dirumah, lama mhs harus membaca/mengerjakan
tugas
- Menerapkan peraturan akademik sbg alat & cara menegakkan
disiplin, misal: menerapkan reward and punishment secara adil,
sesegera mungkin & transparan (Siswadi,2009)

PUSDIKLATNAKES KEMENTERIAN KESEHATAN RI Nilai dan Prinsip Antikorupsi 18


• Berani Jujur HEBAT - YouTube.flv
PENDIDIKAN DAN BUDAYA ANTI-KORUPSI

3. Tanggung jawab
 Tanggung jawab adalah keadaan wajib
menanggung segala sesuatunya atau kalau
terjadi apa-apa boleh dituntut, dipersalahkan &
diperkarakan (Sugiono, 2008)

 Pribadi yang utuh & mengenal diri dengan baik


akan menyadari bahwa keberadaanya adalah
untuk melakukan perbuatan baik demi
kemaslahatan sesama manusia
PUSDIKLATNAKES KEMENTERIAN KESEHATAN RI Nilai dan Prinsip Antikorupsi 19
PENDIDIKAN DAN BUDAYA ANTI-KORUPSI

3. Tanggung jawab
 Seseorang yg memiliki kesadaran bahwa segala
tindak tanduk dan kegiatan yang dilakukan akan
dipertanggungjawabkan sepenuhnya kepada
Tuhan YME, masyarakat, negara dan bangsa

org tsb tidak akan tergelincir dalam


perbuatan tercela. T

PUSDIKLATNAKES KEMENTERIAN KESEHATAN RI Nilai dan Prinsip Antikorupsi 20


PENDIDIKAN DAN BUDAYA ANTI-KORUPSI

3. Tanggung jawab
 Nilai tanggung jawab
- Mempunyai prinsip & memikirkan arah masa depan
- Memiliki sikap yg menonjolkan generasi penerus
nakes yg berguna dalam mengembangkan profesinya
- Selalu belajar menjadi generasi muda yang berguna,
selain memiliki sikap & kepribadian yang baik
- Mengikuti semua kegiatan yg dijadwalkan
- Menyelesaikan tugas & praktik secara individu &
kelompok dengan baik dan tepat waktu
PUSDIKLATNAKES KEMENTERIAN KESEHATAN RI Nilai dan Prinsip Antikorupsi 21
PENDIDIKAN DAN BUDAYA ANTI-KORUPSI

3. Tanggung jawab

 Mahasiswa yang memiliki rasa tanggung


jawab akan memiliki kecenderungan
menyelesaikan tugas lebih baik & akan
memperoleh kepercayaan

 Tanggung jawab merupakan nilai penting


yang harus dimiliki oleh mahasiswa

PUSDIKLATNAKES KEMENTERIAN KESEHATAN RI Nilai dan Prinsip Antikorupsi 22


PENDIDIKAN DAN BUDAYA ANTI-KORUPSI

4. Adil
 Adil adalah sama berat, tidak berat sebelah,
tidak memihak.

 Keadilan adalah penilaian sesuai dengan


apa yang menjadi haknya, yakni dengan
bertindak proporsional dan tidak
melanggar hukum.

PUSDIKLATNAKES KEMENTERIAN KESEHATAN RI Nilai dan Prinsip Antikorupsi 23


PENDIDIKAN DAN BUDAYA ANTI-KORUPSI

4. Adil
 Nilai keadilan
- Memberikan pujian tulus pd yg berprestasi, memberi saran
perbaikan pd yg tdk berprestasi
- Memilih kawan tidak berdasarkan latar belakang sosial
- Ketika ada teman yg berselisih, dapat bertindak bijaksana,memihak
yg benar secara proporsional
- Memberikan pelayanan perawatan yg sama kepada semua klien
- Tidak mengurangi dosis obat yg diberikan pd klien
- Adil terhadap dirinya sendiri seperti belajar maksimal
- Adil terhadap diri sendiri juga dapat diterapkan dengan cara hidup
seimbang

PUSDIKLATNAKES KEMENTERIAN KESEHATAN RI Nilai dan Prinsip Antikorupsi 24


PENDIDIKAN DAN BUDAYA ANTI-KORUPSI

4. Adil
 Pribadi yg adil  akan menyadari bahwa
apa yg dia terima sesuai dengan jerih
payahnya.

tidak akan menuntut untuk mendapatkan


lebih dari apa yg ia sudah upayakan.

PUSDIKLATNAKES KEMENTERIAN KESEHATAN RI Nilai dan Prinsip Antikorupsi 25


PENDIDIKAN DAN BUDAYA ANTI-KORUPSI

4. Adil
 Bagi mahasiswa, karakter adil ini perlu sekali
dibina sejak masa perkuliahan agar
mahasiswa dapat mempertimbangkan &
mengambil keputusan secara adil dan benar.
 Jika ia seorang pimpinan, ia akan memberikan
kompensasi yg adil kepada bawahannya sesuai
dengan kinerjanya, ia juga ingin mewujudkan
keadilan & kemakmuran bagi masyarakat &
bangsanya

PUSDIKLATNAKES KEMENTERIAN KESEHATAN RI Nilai dan Prinsip Antikorupsi 26


PENDIDIKAN DAN BUDAYA ANTI-KORUPSI

5. Berani
 Orang yang memiliki karakter kuat:
 berani menyatakan kebenaran, mengaku
kesalahan, bertanggung jawab & berani
menolak kebatilan.
 tdk akan mentoleransi adanya
penyimpangan & berani menyatakan
penyangkalan dengan tegas

PUSDIKLATNAKES KEMENTERIAN KESEHATAN RI Nilai dan Prinsip Antikorupsi 27


PENDIDIKAN DAN BUDAYA ANTI-KORUPSI

5. Berani
 Berani berdiri sendirian dalam kebenaran
walaupun semua kolega & teman
sejawatnya melakukan perbuatan yg
menyimpang
 Tidak takut dimusuhi & tidak takut tidak
memiliki teman kalau ternyata mereka
mengajak kepada hal yg menyimpang

PUSDIKLATNAKES KEMENTERIAN KESEHATAN RI Nilai dan Prinsip Antikorupsi 28


PENDIDIKAN DAN BUDAYA ANTI-KORUPSI

5. Berani
 Nilai keberanian
-- Berani bertanya pada dosen jika tidak mengerti
- Berani mengemukakan pendapat ketika berdiskusi/maju
ke depan untuk menyelesaikan tugas yg diberikan
- Melaporkan temannya yg membuat tugas/makalah copy
paste
- Melaporkan teman yg berbuat curang ketika ujian seperti:
mencontek, membuat ringkasan untuk mencontek atau
diskusi saat ujian,

PUSDIKLATNAKES KEMENTERIAN KESEHATAN RI Nilai dan Prinsip Antikorupsi 29


PENDIDIKAN DAN BUDAYA ANTI-KORUPSI

5. Berani
- Melaporkan jika dirinya sendiri/teman mengalami
intimidasi/kekerasan
- Mengakui kesalahan yg dilakukan & bertanggung
jawab untuk memperbaiki kesalahan serta berjanji
tidak mengulangi kesalahan yg sama
- Mengajukan saran untuk perbaikan PBM dengan cara
yg santun
- Menulis artikel, pendapat, opini dimajalah dinding,
jurnal dll
- Berani menolak ajakan tawuran serta perbuatan
tercela

PUSDIKLATNAKES KEMENTERIAN KESEHATAN RI Nilai dan Prinsip Antikorupsi 30


PENDIDIKAN DAN BUDAYA ANTI-KORUPSI

5. Berani

 Pengetahuan yang mendalam menimbulkan


keyakinan kuat yang sangat diperlukan
untuk menerapkan nilai keberanian
sehingga mahasiswa menjadi percaya diri
dan menguasai masalah yang dihadapi.
 Mahasiswa memerlukan keberanian untuk
mencapai kesuksesan.
PUSDIKLATNAKES KEMENTERIAN KESEHATAN RI Nilai dan Prinsip Antikorupsi 31
PENDIDIKAN DAN BUDAYA ANTI-KORUPSI

6. Peduli
o Peduli adalah mengindahkan, memperhati-
kan, dan menghiraukan (Sugiono, 2008)
o Pribadi dengan jiwa sosial tinggi (memiliki sifat
kasih sayang)  tidak akan tergoda untuk
memperkaya diri sendiri dengan cara yang tidak
benar  justru ia berupaya untuk menyisihkan
sebagian penghasilannya untuk membantu
sesama.
PUSDIKLATNAKES KEMENTERIAN KESEHATAN RI Nilai dan Prinsip Antikorupsi 32
PENDIDIKAN DAN BUDAYA ANTI-KORUPSI

6. Peduli
o Nilai kepedulian mahasiswa harus mulai
ditumbuhkan sejak berada di kampus.
o Nilai kepedulian
- Berusaha memantau jalannya PBM & sistem pengelolaan
sumber daya di kampus
- Memantau kondisi infrastruktur lingkungan kampus
- Jika ada teman yg tertimpa musibah, mhs dengan
sukarela membantu

PUSDIKLATNAKES KEMENTERIAN KESEHATAN RI Nilai dan Prinsip Antikorupsi 33


PENDIDIKAN DAN BUDAYA ANTI-KORUPSI

6. Peduli
- Tidak merokok
- Membuang sampah pada tempatnya
- Menghargai & menghormati teman, dosen, &
karyawan
- Terlibat aktif dalam kegiatan yg diselenggarakan
BEM/HIMA
- Tidak mengkonsumsi minuman beralkohol/NAPZA
- Bersikap ramah, peduli, & suka menolong terhadap
masyarakat sekitar.
PUSDIKLATNAKES KEMENTERIAN KESEHATAN RI Nilai dan Prinsip Antikorupsi 34
• Aku Peduli - YouTube.mp4
PENDIDIKAN DAN BUDAYA ANTI-KORUPSI

7. Kerja Keras
 Bekerja keras didasari dengan adanya
kemauan.
 Kemauan identik dengan keteladanan,
ketekunan, daya tahan, daya kerja,
pendirian, pengendalian diri, keberanian,
ketabahan, keteguhan, dan pantang
mundur.

PUSDIKLATNAKES KEMENTERIAN KESEHATAN RI Nilai dan Prinsip Antikorupsi 35


PENDIDIKAN DAN BUDAYA ANTI-KORUPSI

7. Kerja Keras
 Individu beretos kerja akan selalu
berupaya meningkatkan kualitas hasil
kerjanya demi terwujudnya kemanfaatan
publik sebesar-besarnya  ia tdk akan
mau memperoleh sesuatu tanpa
mengeluarkan keringat

PUSDIKLATNAKES KEMENTERIAN KESEHATAN RI Nilai dan Prinsip Antikorupsi 36


PENDIDIKAN DAN BUDAYA ANTI-KORUPSI

7. Kerja Keras
 Nilai Kerja keras
- Belajar dengan sungguh-sungguh untuk meraih cita-cita
- Memanfaatkan waktu luang untuk belajar
- Bersikap aktif dalam belajar, misalnya bertanya kepada dosen
tentang materi yg belum dipahami
- Tidak mudah putus asa dalam mengerjakan tugas yg diberikan
- Tidak tergantung kepada orang lain dalam mengerjakan tugas
- Rajin mengikuti kegiatan ekstrakulikuler untuk meningkatkan
prestasi diri
- Tidak membuang waktu untuk melakukan sesuatu yg tidak berguna

Dosen memiliki peran penting agar setiap


usaha kerja keras mhs tidak sia-sia

PUSDIKLATNAKES KEMENTERIAN KESEHATAN RI Nilai dan Prinsip Antikorupsi 37


PENDIDIKAN DAN BUDAYA ANTI-KORUPSI

7. Kerja Keras

 Bekerja keras merupakan hal yang penting


guna tercapainya hasil yang sesuai
dengan target.
 Namun, bekerja keras akan menjadi sia-
sia jika tanpa adanya pengetahuan.

PUSDIKLATNAKES KEMENTERIAN KESEHATAN RI Nilai dan Prinsip Antikorupsi 38


PENDIDIKAN DAN BUDAYA ANTI-KORUPSI

8. Sederhana

 Pribadi yg berintegritas tinggi adalah individu


yg menyadari kebutuhannya & berupaya
memenuhi kebutuhannya dengan semestinya
tanpa berlebihan.
 Gaya hidup mahasiswa merupakan hal yg
penting dalam interaksi dengan masyarakat
disekitarnya

PUSDIKLATNAKES KEMENTERIAN KESEHATAN RI Nilai dan Prinsip Antikorupsi 39


PENDIDIKAN DAN BUDAYA ANTI-KORUPSI

8. Sederhana
 Hidup sederhana:
- Membiasakan untuk tidak hidup boros yg tidak sesuai dengan
kemampuannya
- Memprioritaskan kebutuhan diatas keinginannya
- Tidak tergoda untuk hidup dengan gelimang kemewahan
- Ilmu pengetahuan adalah kekayaan utama yg menjadi modal
kehidupan

Menyadari bahwa mengejar harta tidak akan ada habisnya


karena nafsu keserakahan akan selalu menimbulkan keinginan
untuk mencari harta sebanyak-banyaknya.

PUSDIKLATNAKES KEMENTERIAN KESEHATAN RI Nilai dan Prinsip Antikorupsi 40


PENDIDIKAN DAN BUDAYA ANTI-KORUPSI

8. Sederhana
 Nilai kesederhanaan
- Tawadhu (rendah hati)  mau mengakui kelebihan
orang lain jauh dari sifat gila hormat, ambisi
pangkat/jabatan.
- Berpakaian sopan & sesuai aturan yg ditetapkan
- Merasa cukup dengan yg ada, bukan lantaran
pasrah, melainkan telah berusaha menyempurnakan
usaha
- Tidak sombong/menonjolkan diri sekalipun
mempunyai kelebihan

PUSDIKLATNAKES KEMENTERIAN KESEHATAN RI Nilai dan Prinsip Antikorupsi 41


PENDIDIKAN DAN BUDAYA ANTI-KORUPSI

8. Sederhana
- Menyelaraskan antara kebutuhan/keinginan
dengan kemampuan secara realistis &
proporsional
- Bersabar serta berprasangka baik
- Selalu bersyukur dengan apa yg ia miliki, tetapi
tetap selalu mengusahakan yg terbaik yg bisa
dilakukan
- Tidak sombong ketika dipuji, & tidak rendah diri
ketika dikritik
PUSDIKLATNAKES KEMENTERIAN KESEHATAN RI Nilai dan Prinsip Antikorupsi 42
PENDIDIKAN DAN BUDAYA ANTI-KORUPSI

8. Sederhana
 Manfaat hidup sederhana pada mhs:
- Mhs dibina untuk memprioritaskan kebutuhan diatas
keinginan
- Mengatasi masalah kesenjangan sosial, iri, dengki,
tamak, egois, & sikap lainnya
- Menghindarkan dari keinginan yg berlebihan

Gaya hidup sederhana perlu dikembangkan sejak


mahasiswa
PUSDIKLATNAKES KEMENTERIAN KESEHATAN RI Nilai dan Prinsip Antikorupsi 43
PENDIDIKAN DAN BUDAYA ANTI-KORUPSI

9. Mandiri
 Mandiri artinya tidak banyak bergantung pada orang
lain dalam berbagai hal.
 Manfaat kemandirian:
- Membentuk karakter yg kuat pada diri individu untuk menjadi
tidak tergantung terlalu banyak pd orang lain
- Mengoptimalkan daya pikir guna bekerja secara efektif
- Jejaring sosial yg dimiliki pribadi yg mandiri dimanfaatkan
untuk menunjang pekerjaannya ((bukan untuk mengalihkan
tugasnya)
- Tidak akan menjalin hubungan dengan pihak yg tidak bertanggung
jawab demi mencapai keuntungan sesaat

PUSDIKLATNAKES KEMENTERIAN KESEHATAN RI Nilai dan Prinsip Antikorupsi 44


PENDIDIKAN DAN BUDAYA ANTI-KORUPSI

9. Mandiri
 Kondisi mandiri bagi mhs dapat diartikan
sebagai proses pendewasaan diri, artinya tidak
bergantung pada orang lain dalam melaksanakan
tugas & tanggung jawabnya

Hal tsb penting untuk masa depan mhs, 


dimana mhs harus mengatur kehidupannya &
orang yg berada di bawah tanggungjawabnya
PUSDIKLATNAKES KEMENTERIAN KESEHATAN RI Nilai dan Prinsip Antikorupsi 45
PENDIDIKAN DAN BUDAYA ANTI-KORUPSI

9. Mandiri

 Ciri mhs mandiri/dewasa memiliki sikap 3 R.


- Realible  dapat diandalkan
- Responsible  bertanggung jawab terhadap
apa yg diperbuat serta siap menanggung
risiko
- Reasonable  beralasan, setiap yg dilakukan
dilandasi dengan dasar pemikiran & tujuan yg
jelas.

PUSDIKLATNAKES KEMENTERIAN KESEHATAN RI Nilai dan Prinsip Antikorupsi 46


PENDIDIKAN DAN BUDAYA ANTI-KORUPSI

9. Mandiri
 Nilai kemandirian dapat diwujudkan al:

- Mengerjakan soal ujian sendiri


- Mengerjakan tugas-tugas akademik secara
mandiri
- Menyelenggarakan kegiatan kemahasiswaan
secara swadana

PUSDIKLATNAKES KEMENTERIAN KESEHATAN RI Nilai dan Prinsip Antikorupsi 47


PENDIDIKAN DAN BUDAYA ANTI-KORUPSI

9. Mandiri
 Mahasiswa mandiri/dewasa juga harus memiliki
sifat-sifat positif seperti:
- Sense of reality and emotional stability
- Mampu menghadapi tantangan dengan baik,
walaupun gagal tidak pernah menyerah
- Mampu bersyukur di masa-masa sulit
- Dapat menentukan keputusan dan berpikir bijak
dalam keadaan terdesak

PUSDIKLATNAKES KEMENTERIAN KESEHATAN RI Nilai dan Prinsip Antikorupsi 48


PENDIDIKAN DAN BUDAYA ANTI-KORUPSI

9. Mandiri
- Dapat mengontrol amarah serta memiliki
toleransi dan optimisme tinggi
- Berpikir seribu kali sebelum melakukan
sesuatu dan tidak gegabah serta berpikir
matang sebelum bertindak
- Memiliki prinsip hidup yang kuat serta mampu
menutupi kekurangannya dengan kelebihan
yang dimiliki
- Memiliki solidaritas yang tinggi terhadap
teman dan orang yang membutuhkan
PUSDIKLATNAKES KEMENTERIAN KESEHATAN RI Nilai dan Prinsip Antikorupsi 49
Kesimpulan

Nilai-nilai
anti korupsi

faktor internal
penyebab
korupsi

50
PRINSIP-PRINSIP
ANTI KORUPSI

51
Setelah bpk/ibu mempelajari faktor
eksternal penyebab korupsi, coba
bpk/ibu diskusikan prinsip-prinsip apa
saja yang harus ada dalam setiap
kegiatan agar faktor tersebut dapat
diminimalkan atau diberantas sehingga
korupsi tidak terjadi

52
Transparansi

Akuntabilitas Kewajaran
PRINSIP-
PRINSIP
ANTI-
KORUPSI

Kontrol
kebijakan
kebijakan
53
Akuntabilitas

 Akuntabilitas adalah kesesuaian antara aturan


dan pelaksanaan kerja
 Prinsip akuntabilitas membutuhkan perangkat
pendukung baik berupa:
- Perundang-undangan (de jure) &
- Komitmen & dukungan masyarakat (de facto)
baik pada level budaya (individu dengan
individu) maupun pada level lembaga.
54
Bagaimana mengukur akuntabilitas?

1. Akuntabilitas harus dapat diukur dan


dipertanggungjawabkan melalui
mekanisme pelaporan dan
pertanggungjawaban atas pelaksanaan
semua kegiatan.
2. Evaluasi atas kinerja administrasi,
proses pelaksanaan, dampak dan
manfaat yang diperoleh masyarakat
baik secara langsung maupun manfaat
jangka panjang dari sebuah kegiatan.
55
Contoh kegiatan sipenmaru di Poltekkes.
Prinsip akuntabilitas diwujudkan dengan
membuat pelaporan & pertanggungjawa-
ban, yang tidak hanya diserahkan kepada
Direktur Poltekkes dan Badan PPSDM
Kesehatan, melainkan juga kepada semua
pihak, khususnya kepada lembaga-
lembaga kontrol seperti ItJen Kemenkes
yang membidanginya serta kepada
masyarakat.
Dan Poltekkes juga mengadakan evaluasi bukan hanya terhadap
pelaksanaan penyelenggaraan kegiatan tersebut, tetapi juga dievaluasi
dampak terhadap kelangsungan PBM, kelulusan, dan masa tunggu bekerja.
◦ 56
◦Prinsip akuntabilitas harus mulai diterapkan oleh
mahasiswa dalam program kegiatan
kemahasiswaan


◦Dengan harapan bahwa integritas atau kesesuaian
antara aturan dengan pelaksanaan kerja pada diri
mahasiswa dapat semakin ditingkatkan

57
Transparansi
Transparansi: prinsip yang mengharuskan semua
proses kebijakan dilakukan secara terbuka, sehingga
segala bentuk penyimpangan dapat diketahui oleh
publik.

Transparansi menjadi pintu masuk sekaligus


kontrol bagi seluruh proses dinamika struktural
kelembagaan.

 Dalam bentuk yang paling sederhana, transparansi


mengacu pada keterbukaan dan kejujuran untuk saling
menjunjung tinggi kepercayaan (trust )
58
Perlunya keterlibatan masyarakat dalam proses
transparansi:

Proses penganggaran yang bersifat bottom up,


mulai dari perencanaan, implementasi, laporan
pertanggungjawaban dan penilaian (evaluasi)
terhadap kinerja anggaran.
Proses penyusunan kegiatan. Hal ini terkait pula
dengan proses pembahasan tentang sumber-sumber
pendanaan (anggaran pendapatan) dan alokasi
anggaran (anggaran belanja).
59
 Proses pembahasan tentang pembuatan rancangan
peraturan yang berkaitan dengan strategi penggalangan
dana, mekanisme pengelolaan kegiatan mulai dari
pelaksanaan tender, pengerjaan teknis, pelaporan finansial
dan pertanggungjawaban secara teknis.
 Proses pengawasan dalam pelaksanaan kegiatan yang
berkaitan dengan kepentingan publik dan yang lebih khusus
lagi adalah kegiatan yang diusulkan oleh masyarakat
sendiri.
 Proses evaluasi terhadap penyelenggaraan kegiatan yang
dilakukan secara terbuka dan bukan hanya
pertanggungjawaban secara administratif, tapi juga secara
teknis dan fisik dari setiap out put kegiatan.

60
Kontrol masyarakat sangat diperlukan
Proses Perencanaan
Program Pembangunan,
Anggaran Pendapatan
dan Anggaran Belanja Negara
atau Daerah

Evaluasi dan Penilaian Implementasi


Kinerja Anggaran
Kontrol Alokasi Sektor,
Out Come Jangka Pendek Masyarakat Pelaksanaan,
& Jangka Panjang serta Pengawasan Format

Laporan Pertanggungjawaban
Out Put
(Teknisi Fisik dan Administrasi)

61
Contoh: sipenmaru di Poltekkes dilaksanakan
dengan memperhatikan 5 proses transparansi.
Proses pengganggaran melibatkan peran aktif
jurusan dengan memperhatikan kuota, daya
tampung dan anggaran yang tersedia, baru
dirapatkan untuk verifikasi tingkat Direktorat
sebagai bahan penyusunan kegiatan, kemudian
dibahas biaya apa saja yang boleh dipungut oleh
masing-masing jurusan dengan mengacu pada
kebijakan yang berlaku,
Penentuan kelulusan ditetapkan mengacu pada kebijakan yang berlaku.
Hasil kegiatan tersebut dibuat laporan serta dipertanggungjawabkan
oleh Direktur Poltekkes kepada Kepala PPSDM Kesehatan serta diperiksa
oleh ItJen Kemenkes dan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)
62
Dalam bentuk yg paling sederhana, keterikatan interaksi
antar dua individu atau lebih mengharuskan adanya
transparansi mengacu pd keterbukaan & kejujuran untuk
saling menjunjung tinggi kepercayaan karena
kepercayaan, keterbukaan, & kejujuran mrpk modal awal
yg sangat berharga bagi mhs untuk dapat melanjutkan
tanggungjawabnya pd masa kini dan masa mendatang
(Kurniawan, 2010)

Mahasiswa diharapkan dapat melaksanakan ke 5 proses


transparansi tsb dalam kehidupan sehari-hari, baik
sebagai individu maupun sebagai bagian dari masyarakat,
organisasi, atau institusi.
63
Kewajaran (Fairness)

 Prinsip fairness ditujukan


untuk mencegah terjadinya
manipulasi dalam
penganggaran, baik dalam
bentuk mark up maupun
ketidakwajaran lainnya
64
lima langkah penegakan prinsip fairness

1. Komprehensif dan disiplin: mempertimbangkan


keseluruhan aspek, berkesinambungan, taat asas, prinsip
pembebanan, pengeluaran dan tidak melampaui batas ( off
budget).
2. Fleksibilitas: adanya kebijakan tertentu untuk efisiensi
dan efektifitas.
3. Terprediksi: ketetapan dalam perencanaan atas dasar
asas value for money dan menghindari defisit dalam
tahun anggaran berjalan. Anggaran yang terprediksi
merupakan cerminan dari adanya prinsip fairness di
dalam proses perencanaan pembangunan.
65
4. Kejujuran : adanya bias perkiraan penerimaan
maupun pengeluaran yang disengaja, yang
berasal dari pertimbangan teknis maupun
politis. Kejujuran bagian pokok dari prinsip
fairness.
5. Informatif : adanya sistem informasi
pelaporan yang teratur dan informatif sebagai
dasar penilaian kinerja, kejujuran dan proses
pengambilan keputusan. Sifat informatif ciri
khas dari kejujuran.
66
Contoh: dalam sipenmaru dilaksanakan
sesuai usulan dari jurusan, dilakukan
verifikasi oleh direktorat dan seleksi
sesuai kriteria. Penentuan kuota mhs
baru yg diterima sesuai ketentuan, tetapi
bila pendaftar menurun pada saat daftar
ulang atau tidak mencapai kuota yang
sudah ditentukan akan dirapatkan kembali
untuk pengisian kuota yang belum
terpenuhi melalui jalur lain.
Kuota yang belum tercapai diisi dengan pemanggilan calon mahasiswa
cadangan yang sudah disiapkan dari kuota yang tersedia. Calon
mahasiswa yang diterima termasuk cadangan yang sesuai kriteria,
diumumkan secara on line maupun tidak.
67
◦Prinsip kewajaran bertujuan untuk mencegah praktek
ketidakwajaran/penyimpangan dalam segala level
kehidupan  prinsip kewajaran dapat menggiring setiap
kegiatan khususnya yg berkaitan dengan penganggaran
agar berjalan secara wajar, jujur, dan sesuai dengan
prosedur yg telah disepakati bersama

◦Dapat diterapkan oleh mahasiswa agar dapat bersikap


lebih waspada dalam mengatur beberapa aspek
kehidupannya seperti: penganggaran, perkuliahan,
sistem belajar, maupun dalam organisasi & memiliki
kualitas moral yg lebih baik
68
Kebijakan Antikorupsi

 Mengatur tata interaksi agar tidak terjadi penyimpangan


yang dapat merugikan negara dan masyarakat.
 Tidak selalu identik dengan undang-undang (UU) antikorupsi,
namun bisa berupa UU kebebasan mengakses informasi, UU
desentralisasi, UU anti-monopoli, maupun lainnya yang dapat
memudahkan masyarakat mengetahui sekaligus mengontrol
terhadap kinerja dan penggunaan anggaran negara oleh
para pejabat negara.

69
4 Aspek Kebijakan Anti-Korupsi

Pembuat
Isi

Kebijakan Antikorupsi

Kultur Pelaksana

70
4 Aspek Kebijakan ….
• Isi kebijakan: Kebijakan antikorupsi akan efektif apabila di dalamnya
terkandung unsur-unsur yang terkait dengan persoalan korupsi.

• Pembuat kebijakan: Kualitas isi kebijakan tergantung pada kualitas


dan integritas pembuatnya.

• Pelaksana kebijakan: Kebijakan yang telah dibuat dapat berfungsi


apabila didukung oleh aktor-aktor penegak kebijakan; yaitu kepolisian,
kejaksaan, pengadilan, pengacara, dan lembaga pemasyarakatan.

• Kultur kebijakan: Eksistensi sebuah kebijakan terkait dengan nilai-


nilai, pemahaman, sikap, persepsi, dan kesadaran masyarakat
terhadap hukum atau undang-undang antikorupsi. Lebih jauh kultur
kebijakan ini akan menentukan tingkat partisipasi masyarakat dalam
pemberantasan korupsi.
71
◦Contoh: sipenmaru di Poltekkes, kebijakan/aturan
penerimaan mahasiswa baru yang isinya tergambar
dalam aturan-aturan seleksi penerimaan mahasiswa baru
dilaksanakan sesuai dengan buku pedoman, dimana
pembuat kebijakan penerimaan mahasiswa baru tersebut
adalah Badan PPSDM Kesehatan, dan apabila
penyelenggaraan tidak sesuai aturan yang ditetapkan, hal
tersebut akan menjadi temuan ItJen Kemenkes. Seluruh
perangkat pelaksana sipenmaru di Direktorat
menjalankan sesuai dengan aturan-aturan yang sudah
ditentukan.
72
Kontrol Kebijakan

Kontrol kebijakan merupakan upaya agar kebijakan


yang dibuat betul-betul efektif dan mengeliminasi
semua bentuk korupsi.

73
3 Model Kontrol Kebijakan

Evolusi

KEBIJAKAN

Reformasi

74
3 Model Kontrol Kebijakan

 Partisipasi:
Melakukan kontrol terhadap kebijakan dengan ikut
serta dalam penyusunan dan pelaksanaannya.
 Evolusi:
Mengontrol dengan menawarkan alternatif kebijakan
baru yang dianggap lebih layak.
 Reformasi;
Mengontrol dengan mengganti kebijakan yang
dianggap tidak sesuai.
75
Contoh reformasi: jika pelaksanaan ujian
seleksi penerimaan mahasiswa baru aturan
yang berlaku belum efisien. Misalnya uji tulis
menggunakan paper base test masih terdapat
kecurangan, maka penyelenggaraan
selanjutnya perlu dipertimbangkan untuk
computer base test atau one day service.

76
Perbedaan kontrol terhadap
kebijakan tergantung pada
sistem yang terbangun.
Dalam sistem demokrasi
yang sudah mapan
(established), kontrol
kebijakan tersebut dapat
dilakukan melalui
partisipasi, evolusi, &
reformasi.
77
Prinsip-
prinsip anti
korupsi

faktor eksternal
penyebab
korupsi

78
KERANGKA BERFIKIR PBAK

Kebiasaan Budaya Kebiasaan

Need & Lingk. &


Greedy Sistem

Niat Kesempatan

79
◦Tugas kelompok :
◦Diskusikan salah satu contoh kegiatan PBM/
penelitian/pengabdian masyarakat yang
menerapkan lima prinsip anti korupsi, yang
meliputi: akuntabilitas, transparansi,
kewajaran, kebijakan, dan kontrol kebijakan.
Apabila belum diterapkan, bagaimana
sebaiknya?
◦ 80
TERIMA KASIH
PENDIDIKAN DAN BUDAYA ANTIKORUPSI

DAMPAK KORUPSI
..\materi (dr KPK)\kursiroda.mp4

PUSDIKLATNAKES KEMENTERIAN KESEHATAN RI


PENDIDIKAN DAN BUDAYA ANTIKORUPSI

Indonesia adalah negeri yang indah

PUSDIKLATNAKES KEMENTERIAN KESEHATAN RI


PENDIDIKAN DAN BUDAYA ANTIKORUPSI

Indonesia adalah negeri yang indah

PUSDIKLATNAKES KEMENTERIAN KESEHATAN RI


PENDIDIKAN DAN BUDAYA ANTIKORUPSI

Indonesia adalah negeri yang indah

PUSDIKLATNAKES KEMENTERIAN KESEHATAN RI


PENDIDIKAN DAN BUDAYA ANTIKORUPSI

Indonesia adalah negeri yang indah

PUSDIKLATNAKES KEMENTERIAN KESEHATAN RI


PENDIDIKAN DAN BUDAYA ANTIKORUPSI

Indonesia adalah negeri yang indah

PUSDIKLATNAKES KEMENTERIAN KESEHATAN RI


PENDIDIKAN DAN BUDAYA ANTIKORUPSI

Indonesia adalah negeri yang indah

PUSDIKLATNAKES KEMENTERIAN KESEHATAN RI


PENDIDIKAN DAN BUDAYA ANTIKORUPSI

Tetapi…….KORUPSI, perlahan menghancurkannya…..

PUSDIKLATNAKES KEMENTERIAN KESEHATAN RI


PENDIDIKAN DAN BUDAYA ANTIKORUPSI

DAMPAK KORUPSI
(Survey Persepsi Masyarakat oleh KPK, Tahun 2010, 6 kota, 2.500 responden)

PUSDIKLATNAKES KEMENTERIAN KESEHATAN RI


PENDIDIKAN DAN BUDAYA ANTIKORUPSI

DAMPAK KORUPSI
Dampak ekonomi
Dampak sosial dan kemiskinan masyarakat
Dampak terhadap kesehatan masyarakat
Dampak birokrasi pemerintahan
Dampak terhadap politik dan demokrasi
Dampak terhadap penegakan hukum
Dampak terhadap pertahanan dan keamanan
Dampak kerusakan lingkungan

PUSDIKLATNAKES KEMENTERIAN KESEHATAN RI


PENDIDIKAN DAN BUDAYA ANTIKORUPSI

DAMPAK EKONOMI

Berbagai dampak korupsi terhadap aspek ekonomi, adalah :

Menghambat investasi dan pertumbuhan ekonomi

Melemahkan kapasitas dan kemampuan pemerintah dalam

program pembangunan yang meningkatkan perekonomian

Meningkatkan hutang Negara

Menurunkan pendapatan Negara

Menurunkan produktivitas
PUSDIKLATNAKES KEMENTERIAN KESEHATAN RI
PENDIDIKAN DAN BUDAYA ANTIKORUPSI

Indeks Persepsi Korupsi Tahun 2013

PUSDIKLATNAKES KEMENTERIAN KESEHATAN RI


PENDIDIKAN DAN BUDAYA ANTIKORUPSI

PUSDIKLATNAKES KEMENTERIAN KESEHATAN RI


PENDIDIKAN DAN BUDAYA ANTIKORUPSI

• IPK telah digunakan banyak negara sebagai referensi tentang


situasi korupsi.

• IPK merupakan indeks gabungan yang mengukur persepsi


korupsi secara global

• Korupsi membuat sejumlah investor kurang percaya untuk


menanamkan modalnya di Indonesia dan lebih memilih
menginvestasikannya ke negara-negara yang lebih aman.

• Bantuan dari negara donorpun tidak akan diberikan kepada


negara yang tingkat korupsinya masih tinggi.
PUSDIKLATNAKES KEMENTERIAN KESEHATAN RI
PENDIDIKAN DAN BUDAYA ANTIKORUPSI

PUSDIKLATNAKES KEMENTERIAN KESEHATAN RI


PENDIDIKAN DAN BUDAYA ANTIKORUPSI

2013

PUSDIKLATNAKES KEMENTERIAN KESEHATAN RI


PENDIDIKAN DAN BUDAYA ANTIKORUPSI

• Korupsi juga turut mengurangi anggaran pembiayaan untuk


perawatan fasilitas umum, seperti perbaikan jalan sehingga
menghambat roda perekonomian.

• Pada September 2013 tercatat 21.313 km jalan kabupaten


dan 2.468 jalan provinsi yang rusak dan harus diperbaiki.
Menteri Pekerjaan umum, menyebut, kebutuhan dana
untuk jalan daerah mencapai Rp. 118,073 triliun (KPK,
2013).

PUSDIKLATNAKES KEMENTERIAN KESEHATAN RI


PENDIDIKAN DAN BUDAYA ANTIKORUPSI

GERAKAN LEMBAGA SWADAYA


INTERNASIONAL (INTERNATIONAL NGOs)

Fakta mencengangkan berikutnya adalah, di era


serba listrik seperti sekarang, ternyata 10.211
desa di Indonesia masih gelap gulita. Jumlah
tersebut setara dengan 13% desa di seluruh
Indonesia yang berjumlah 72.944
desa/kelurahan hingga akhir 2012 (KPK, 2013).
PUSDIKLATNAKES KEMENTERIAN KESEHATAN RI 18
PENDIDIKAN DAN BUDAYA ANTIKORUPSI

• Lemahnya investasi dan pertumbuhan


ekonomi serta menurunnya pendapatan
Negara akan menurunkan produktivitas.

• Hal ini akan berdampak pada


meningkatnya pengangguran.

• Berdasarkan data Februari, 2013, angka


pengangguran terbuka usia 15 tahun ke
atas adalah 5,92% atau berdasarkan
angka absolute mencapai 7.170.523 jiwa.

PUSDIKLATNAKES KEMENTERIAN KESEHATAN RI


PENDIDIKAN DAN BUDAYA ANTIKORUPSI

Dampak terhadap Pelayanan Kesehatan

• Dampak korupsi di bidang kesehatan, antara lain : tingginya


biaya kesehatan, tingginya angka kematian ibu hamil dan ibu
menyusui, tingkat kesehatan masih buruk, dll.
• Angka mortalitas ibu hamil dan melahirkan pada tahun 2012,
ternyata masih tinggi yakni 359 per 100.000 kelahiran. Angka
ini meningkat tajam dibanding tahun 2007, yakni 228 per
100.000 kelahiran hidup. Secara makro, angka kematian ibu
hamil dan melahirkan, merupakan parameter kualitas
kesehatan masyarakat pada suatu Negara

PUSDIKLATNAKES KEMENTERIAN KESEHATAN RI


PENDIDIKAN DAN BUDAYA ANTIKORUPSI

Dampak Sosial

Meningkatnya Kemiskinan

Tingginya angka kriminalitas

Demoralisasi

PUSDIKLATNAKES KEMENTERIAN KESEHATAN RI


PENDIDIKAN DAN BUDAYA ANTIKORUPSI

MENINGKATNYA KEMISKINAN

• Korupsi akan memperlambat laju pengurangan


kemiskinan bahkan meningkatkan kemiskinan karena
korupsi akan menghambat laju pertumbuhan ekonomi.
• Masyarkat yang miskin kesulitan memperoleh makanan
pokok, konsumsi gizi yang sehat terlupakan dan
menyebabkan gizi buruk. Gizi buruk merupakan masalah
yang tak kunjung usai. Dampak krisis yang ditimbulkan gizi
buruk menyebabkan biaya subsidi kesehatan semakin
meningkat. Gizi buruk juga menyebabkan lebih dari
separo kematian bayi, balita, dan ibu, serta Human
Development Indeks (HDI) menjadi rendah (Suhendar,
2012)
PUSDIKLATNAKES KEMENTERIAN KESEHATAN RI
PENDIDIKAN DAN BUDAYA ANTIKORUPSI

TINGGINYA ANGKA KRIMINALITAS

• Korupsi menyuburkan berbagai jenis kejahatan


yang lain dalam masyarakat
• Angka kriminalitas yang tinggi. Setidaknya, setiap
91 detik kejahatan muncul selama tahun 2012.
Tindak kriminalitas sendiri, antara lain dipicu oleh
tingkat kemiskinan yang tinggi (KPK, 2013)

PUSDIKLATNAKES KEMENTERIAN KESEHATAN RI


PENDIDIKAN DAN BUDAYA ANTIKORUPSI

DEMORALISASI

Korupsi yang merajalela di lingkungan pemerintah dalam


penglihatan masyarakat umum akan menurunkan
kredibilitas pemerintah yang berkuasa.
Kemorosotan moral yang dipertontonkan pejabat public,
politisi, artis di media masa, menjadikan sedikitnya figure
keteladan yang menjadi role model.

PUSDIKLATNAKES KEMENTERIAN KESEHATAN RI 24


PENDIDIKAN DAN BUDAYA ANTIKORUPSI

Dampak Birokrasi Pemerintahan

• Korupsi menghambat peran negara dalam


pengaturan alokasi,
• Korupsi menghambat negara melakukan
pemerataan akses dan aset,
• Korupsi juga memperlemah peran
pemerintah dalam menjaga stabilitas
ekonomi dan politik.

PUSDIKLATNAKES KEMENTERIAN KESEHATAN RI


PENDIDIKAN DAN BUDAYA ANTIKORUPSI

Dampak Terhadap Politik Dan Demokrasi


Dampak Terhadap Politik Dan Demokrasi
• Korupsi mengganggu kinerja sistem politik yang berlaku. Publik
Korupsi
cenderung mengganggu
meragukan kinerja sistem
citra dan kredibilitas politik yang
suatu lembaga
yang diduga terkait dengan tindakan korupsi.
berlaku. Publik cenderung meragukan citra dan

kredibilitas suatu lembaga yang diduga terkait

dengan tindakan korupsi.

PUSDIKLATNAKES KEMENTERIAN KESEHATAN RI


PENDIDIKAN DAN BUDAYA ANTIKORUPSI

Dampak Terhadap Penegakan Hukum

• Korupsi adalah penyakit moral dan kecenderungan semakin


berkembang dengan penyebab multi faktor, lemahnya
penegakan hukum mendorong masyarakat lebih berani
melakukan tindakan korupsi, sebab hukuman yang diperoleh
lebih ringan dibanding nilai perolehan korupsi.
• Pihak yudikatif, eksekutif dan legislatif, yang seharusnya banyak
berperan dalam mendorong gerakan pemberantasan korupsi
malah banyak terlibat dan ikut berperan dalam KKN, sebagai
dampak dari penegakan hukum yang lemah.

PUSDIKLATNAKES KEMENTERIAN KESEHATAN RI


PENDIDIKAN DAN BUDAYA ANTIKORUPSI

Dampak Terhadap Pertahanan Keamanan

• Negara yang korup dapat memiskinkan rakyat, dan rakyat yang


miskin sangat rapuh dan mudah di intervensi oleh pihak-pihak
yang ingin merongrong pemerintahan.
• Korupsi terhadap peluang-peluang penyalahgunaan uang
negara, yang sangat berpengaruh terhadap persepsi
masyarakat terhadap realitas kehidupan, yang ujung-ujungnya
dapat menimbulkan rasa frustasi, iri ,dengki, gampang
menghujat, tidak menerima keadaan dan rapuh, dan pada
ujungnya masyarakat dapat kehilangan arah dan identitas diri
serta menipisnya sikap bela negara dalam pertahanan dan
keamanan.

PUSDIKLATNAKES KEMENTERIAN KESEHATAN RI


PENDIDIKAN DAN BUDAYA ANTIKORUPSI

Dampak Terhadap Kerusakan Lingkungan


• Kerusakan lingkungan fisik yakni penyimpangan terhadap anggaran
pembangunan sarana-prasarana dapat memperlambat laju
pertumbuhan ekonomi dan berdampak pada kemiskinan rakyat,
begitupun penyalagunaan pengelolaan hutan lindung yang membuat
ekosistem terganggu, menimbulkan banjir, longsor, berdampak
kerugian materi dan jiwa pada masyarakat. Penyalahgunaan
wewenang yang berdampak terhadap lingkungan kelautan juga
terjadi, sebagai contoh adanya penyalahgunaan perizinan
pengelolaan potensi kelautan.
PUSDIKLATNAKES KEMENTERIAN KESEHATAN RI
PENDIDIKAN DAN BUDAYA ANTIKORUPSI

Kerusakan lingkungan akan menciptakan bencana yang sebenarnya dibuat


oleh manusia seperti banjir bandang, kerusakan tanah, kekeringan,
kelangkaan air dan menurunnya kualitas air dan udara, tingginya
pencemaran di perairan sungai sehingga sangat beracun dsb.

Dampak kerusakan lingkungan sosial dalam masyarakat dimana makin


memperlebar strata sosial di masyarakat, yang kaya semakin kaya, yang
miskin makin sulit memperoleh kehidupan yang layak, bahkan kesulitan
mendapatkan kebutuhan pokok karena harganya yang mahal. Biaya
pendidikan yang mahal, akibatnya masyarakat dapat melakukan tindakan-
tindakan yang anarkis kurang menghargai hak hak asasi manusia.

PUSDIKLATNAKES KEMENTERIAN KESEHATAN RI 30


PENDIDIKAN DAN BUDAYA ANTIKORUPSI

PSA _ Dampak Korupsi.mp4


Korupsi tidak hanya berdampak terhadap satu
aspek kehidupan saja. Korupsi menimbulkan
efek domino yang meluas terhadap eksistensi
bangsa dan negara (Kemendikbud, 2012)

PUSDIKLATNAKES KEMENTERIAN KESEHATAN RI


PENDIDIKAN DAN BUDAYA ANTIKORUPSI

GERAKAN LEMBAGA SWADAYA


INTERNASIONAL (INTERNATIONAL NGOs)

TERIMA KASIH

MARI BERAKSI (BERANTAS KORUPSI)

PUSDIKLATNAKES KEMENTERIAN KESEHATAN RI 32

Anda mungkin juga menyukai