Anda di halaman 1dari 12

Ni Ketut Sulastri

N 111 21 134
LUKA MEMAR
Abstrak
Setiap lembaga investigasi harus memiliki pengetahuan untuk mengetahui kapan peristiwa
trauma itu terjadi. Penanggalan pada saat terjadinya memar sangat penting untuk
dipertimbangkan. Usia memar dapat dicatat dengan pengamatan warna selama proses
penyembuhan. Penelitian ini dilakukan pada 50 orang yang dibawa ke gawat
darurat/OPD/IPD/kasus atau untuk pemeriksaan post-mortem. Hasil penelitian ini
dibandingkan dengan literatur yang diterbitkan. 100% individu menunjukkan warna merah
cerah dalam waktu 12 jam. Warna kebiruan muncul pada 48% pasien antara 24 hingga 48
jam. Warna hitam kebiruan berkembang pada hari ke-3 pada 50% pasien. 38% pasien
memanifestasikan warna coklat dari memar dengan pinggiran hijau pada hari ke-5.

Kata kunci: Usia, Penilaian, Memar, Penyembuhan, Memar


Pendahuluan
◦ Memar dapat didefinisikan sebagai perubahan warna kulit terlokalisir yang
disebabkan oleh ekstravasasi darah di bawah epidermis setelah cedera akibat benturan
benda tumpul.
◦ Sir Bernard menyatakan bahwa "Memar adalah salah satu cedera yang banyak
diabaikan“
◦ Penyembuhan luka memar mengalami beberapa tahapan perubahan warna. Perubahan
tersebut dapat dikaitkan dengan penyembuhan pembuluh darah subkutan dan
terurainya hemoglobin
◦ Penyakit yang mempengaruhi tingkat memar seperti gangguan koagulasi, hipertensi
atau obat-obatan seperti steroid
Bahan dan Metode
◦ Komite etik institusional
◦ Informed consent
◦ Data pasien
◦ Peninjauan lembar kasus pengobatan
◦ pemeriksaan cederan dan waktu terjadinya cedera
Tahap Penyembuhan Luka Memar
Gbr.1: Memar - Warna kebiruan Gbr.2: Memar-Warna hitam kebiruan

Gbr. 3: Memar - Coklat di tengah dengan


hijau di pinggiran
Gbr. 4: Memar Berwarna kuning kehijauan Gbr 5: Luka memar berwarna kunin
Hasil
Pembahasan
Perubahan warna terjadi karena terurainya hemoglobin darah ekstravasasi di bagian subkutan.
Segera setelah cedera akan ada darah yang terkumpul di bagian jaringan. Akibatnya terjadi adanya
respon inflamasi. Sel darah merah difagositosis oleh makrofag dan hemoglobin akan didegradasi.
Hal ini dapat digambarkan sebagai perubahan warna kulit tergantung pada keparahan cedera di
dalam kulit karena hemoglobin mengalami perubahan oksidatif biokimia. Hemoglobin
ditindaklanjuti oleh heme oksigenase untuk menghasilkan biliverdin (menghasilkan warna hijau).
Besi yang dilepaskan berikatan dengan feritin untuk menghasilkan hemosiderin Biliverdin
kemudian dimetabolisme menjadi bilirubin (kuning).

Faktor yang terkait pada kondisi korban seperti persentase lemak tubuh, warna kulit, usia dan jenis
kelamin atau ada faktor yang terkait dengan terjadinya cedera seperti lokasi, kekuatan benturan
dan jenis senjata yang digunakan.
Kesimpulan
◦ Dari hasil penelitian di atas, dapat disimpulkan bahwa dalam kurun waktu
penyembuhan tahap awal lebih konsisten. Namun pada tahap selanjutnya dapat
diamati bahwa penyembuhan luka memar lebih tidak menentu.
◦ Sejumlah faktor seperti ukuran cedera, efek kekuatan, lokasi pada tubuh, usia subjek,
kondisi penyakit pasien dapat mempengaruhi proses penyembuhan.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai