Anda di halaman 1dari 20

The science behind the

quest to determine the age


of bruise-a review of the
english languange
literature

Kepaniteraan Klinik Senior


KJF Forensik dan Medikolegal
Fakultas Kedokteran Universitas Riau
Rumah sakit bhayangkara
2021
Memar

– Kata memar berasal dari kata Inggris kuno “brysan”, yang berarti
menghancurkan. Kata memar berasal dari kata Inggris kuno “brysan”, yang
berarti menghancurkan. Memar adalah suatu perdarahan dalam jaringan bawah
kulit atau kutis akibat pecahnya kapiler dan vena yang di sebabkan oleh
kekerasan tumpul. Memar dapat diakibatkan oleh adanya tekanan atau pukulan,
namun dapat juga timbul secara spontan, yang dapat terjadi pada orang lanjut
usia dan pada orang memiliki kelainan pembekuan darah misalnya pada
hemofilia.
Tiga kriteria harus dipenuhi pada memar

– Pertama, kulit harus diregangkan atau dihancurkan secukupnya untuk


menyebabkan robeknya pembuluh darah atau di lemak di bawahnya, tetapi
tanpa mengakibatkan hilangnya integritas permukaan
– Kedua, setelah pembuluh darah di kulit rusak, harus ada tekanan darah yang
cukup untuk menyebabkan sel darah merah keluar dari pembuluh darah ke
jaringan
– Ketiga, darah yang keluar harus cukup dekat dengan permukaan kulit agar
terlihat. Ini akan bervariasi dengan sifat optik kulit.
– Tidak semua memar sama, tergantung pada opasitas setiap kulit, namun memar dapat
mengungkapkan refleksi kulit pada pemeriksaan postmortem.

– Memar yang luas juga dapat menyebabkan kematian

– Tampilan awal memar dapat dilihat dari 2 faktor yaitu eritrosit yang mengandung
hemoglobin yang terlepas dari pembuluh darah ke jaringan dan letak kedalaman darah
dari kulit.

– Tampilan memar juga dapat bergantung pada difusi hemoglobin yang melewati jaringan
dan perpindahan Hb akibat respon inflamasi.
– Hb berperan dalam pengangkutan oksigen dari paru ke jaringan yang memiliki
tersusun atas cincin porfirin di sekeliling atom Fe

– Timbulnya Hb di dekat permukaan kulit akan menimbulkan warna kemerahan


tetapi bila perdarahan jauh di bawah jaringan maka akan timbul warna kebiruan.
– Hal tersebut di kaitkan dengan penyebaran “Rayleigh” yang merupakan kooefisien
dan interpretasi absorpsi kulit secara visual
– Efek yang sama dapat dilihat pada melanin yang menimbulkan warna kuning pada
permukaan kulit tapi akan berwarna biru ketika dibawah jaringan.
– Biliverdin berwarna hijau dan akan berubah menjadi biliverdin sehingga akan
berwarna kuning yang dihasilkan oleh enzim reduktase

– Memar akan terbentuk paling cepat 15-20 menit setelah trauma, dinyatakan
bahwa warna awal tergantung oleh dalamnya darah di dalam kulit.

– Warna dapat dilaporkan sebagai warna merah, biru, ungu, hitam atau hijau
dan tidak tergantung waktu namun juga dipengaruhi dari hasil visualisasi
setiap orang.
– Perubahan warna yang terlihat pada memar terjadi karena pergantian dari posisi darah
yang berhubungan dengan ketahanan kulit dan juga dapat ditambahkan oleh pelepasan
hemoglobin yang berubah dari oksihemoglobin ke deoksihemoglobin.

– Produksi hemoglobin dan hemosiderin di tempat memar memerlukan waktu untuk


penyembuhan kembali makrofag, induksi hemooksigenase dan katabolisme hemoglobin.

– Pengembangan warna kulit di memar telah dikaitkan dengan produksi lokal bilirubin
sebagai peningkatan dari level serum bilirubin yang berhubungan erat dengan warna
kuning di penyakit kuning pada neonatus.
– Pertimbangan proses biologi yang terjadi pada memar mendukung kesimpulan
bahwa hanya muncul warna kuning akan memberikan informasi mengenai usia
memar bila hanya menggunakan pengamatan saja namun perlu konfirmasi
dengan melakukan pemeriksaan nyeri tekan dan pembengkakan tapi tidak ada
bukti hal ini akan terjadi, jadi persepsi warna apapun tidak menunjukkan
apapun tentang usia memar.
– Memar baru tidak dapat dibenarkan karena mungkin memar lama juga
berwarna merah.
– Warna hijau pada memar mencerminkan adanya biliverdin namun tidak ada
bukti yang mendukung bahwa hijau akan terakumulasi pada memar manusia
dan berdasarkan sifat optik diduga hijau itu merupakan warna biru atau pirus.
Faktor yang menyebabkan memar

– keluarnya eritrosit yang mengandung hemoglobin dari pembuluh darah ke


jaringan
– kedalaman darah di dalam kulit
Pengamatan memar

Visual
Visual (metode tradisional)
lihat secara langsung
foto
Memiliki banyak kelemahan dalam menentukan usia memar namun harus ada hal
lainnya yang mendukung seperti pembengkakan dan nyeri tekan
– Pengamat harus mampu melihat warna kuning karena kuning pada memar
tertutup oleh dominasi warma oleh darah di dalam memar atau karena
pigmentasi kulit yang dihasilkan oleh melanin dan karoten.
– Perlu diperhatikan kontrol cahaya saat pemotretan memar dan menghindari
hasil pengambilan gambar yang silau dan iluminasi
– Disarankan menyertakan skala warna standar dan meminimalkan distorsi
warna
Kolorimetri

 Pemeriksaan dengan menggunakan kolorimetri dapat memberikan cara yang objektif untuk
penilaian warna pada memar, menghindari variasi individu dalam interpretasi warna sehingga
hasil yang didapatkan akan lebih akurat.
 Kolorimeter menggunakan sumber cahaya (putih) dan tiga reseptor yang disetel ke daerah
spektrum merah, hijau dan biru.
 Output dari reseptor dapat diproses menggunakan elektronik di dalam perangkat menjadi
data warna. Ini dapat disajikan sebagai nilai merah, hijau dan biru (RGB), tetapi warna yang
terlihat dapat diwakili oleh set 3 variabel independen yang ditransformasikan dengan tepat,
yang merupakan dasar di balik sistem warna lain seperti hue, saturation and intensitas (HSI)
dan L*a*b*
– L : sesuai dengan kecerahan
– *a : sumbu hijau merah
– *b : sumbu biru kuning
Pengukuran kolorimetri memungkinkan analisis objektif data warna pada memar.
Spektrofotometri

– Alat ini mampu mengukur beberapa titik dengan spektrum visual dan
intensitasnya yang dapat diukur interval 1 nm di seluruh rentang yang terlihat
merah hingga biru.
– Pencitraan hiperspektal memiliki potensi untuk memberikan informasi
spektrofotometri untuk area tubuh yang luas untuk mencangkup seluruh
memar.
– Spektrofotometri ini di desain menggunakan filter yang dapat di setel antara
lensa dan pelat pencitraan elektronik yang mirip dengan kamera digital yang
berfungsi untuk menangkap spektrum penuh untuk setiap pikse.
– adanya warna hijau pada memar mencerminkan adanya biliverdin; memberikan
semburat hijau pada kulit, namun, tidak ada bukti yang mendukung bahwa
biliverdin akan terakumulasi pada memar pada manusia
– Pemodelan matematika dari sifat optik darah dalam menunjukkan bahwa itu
mungkin muncul sebagai warna biru atau pirus . Hijau dapat dilihat dari
campuran ini dengan kuning dari pigmentasi kulit (lihat di bawah).
 Eksperimen awal menggunakan spektrofotometri dengan pemodelan matematika
tingkat lanjut telah menunjukkan hasil yang menjanjikan untuk menentukan usia
memar. Pencitraan hiperspektral memiliki potensi untuk memberikan informasi
spektrofotometri untuk area tubuh yang luas untuk mencakup seluruh memar.
Perangkat pencitraan hiperspektral dapat dianggap sebagai kamera dengan
spektrofotometer sebagai perangkat pencitraan.
 Satu desain menggunakan filter yang dapat disetel antara lensa dan pelat pencitraan
elektronik untuk menangkap spektrum penuh untuk setiap piksel (elemen) gambar.
Lokasi dan luasnya perdarahan serta adanya bilirubin pada memar dapat diukur
dengan menggunakan pencitraan hiperspektral, yang memiliki keuntungan karena
dapat memilih area yang diinginkan untuk dianalisis dari dalam area yang dicitrakan
Histologis

– Penentuan umur luka secara mikroskopik ataupun secara serologik merupakan


metode lain yang dapat digunakan, yaitu dengan melihat perubahan-perubahan
biokimiawi yang terjadi pada jaringan dancairan tubuh terutama pada darah.
– Tantangan yang dihadapi metode apapun yang dapat digunakan untuk
memperkirakan usia memar adalah berbagai variabel yang mempengaruhi
pembentukan memar dan perbedaan biologis antara subjek memar
Kesimpulan

– Saat ini, hal terbaik yang dapat penting dilakukan pada pemeriksaan visual
adalah dengan menyatakan bahwa memar yang berwarna kuning bukanlah saat
pada waktu yang baru. Jika pemeriksaan histologis dapat dilakukan,
hemosiderin yang dapat diwarnai akan menunjukkan bahwa usia memarnya
sudah beberapa hari.
– Tidak mungkin untuk secara tepat menentukan usia memar. Namun, penelitian
daripada nihilismis diperlukan untuk menentukan secara objektif batas-batas
kepercayaan yang dapat dicapai sehubungan dengan memperkirakan usia
memar sehingga peradilan dapat diinformasikan dengan benar.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai