Berdarah
Dengue
merupakan
sebuah
penyakit
yang
diakibatkan oleh hospes nyamuk aedes aegypti. Penyakit ini umumnya terjadi
di daerah tropis dimana pada lingkungan ini hospes umumnya tumbuh dan
berkembang biak. Penyakit ini dapat menyerang setiap orang tanpa mengenal
batas usia dan dapat terjangkit kembali pada orang yang sebelumnya telah
menderita penyakit ini.1
Berdasarkan hal tersebut, maka penulis ingin memaparkan tentang apa
itu demam berdarah dengue baik gejala maupun pemeriksaan yang
mendukung, vektor dan siklus penyakit ini, serta bagaimana cara penanganan
demam berdarah dengue serta pencegahannya.2
B. Pembahasan
1. Pemeriksaan
a.
Anamnesis
Jenis anamnesis yang dapat dilakukan ialah autoanamnesis dan
alloanamnesis. Autoanamnesis dapat dilakukan jika pasien masih
berada dalam keadaan sadar. Sedangkan bila pasien tidak sadar, maka
dapat dilakukan alloanamnesis yang menyertakan kerabat terdekatnya
yang mengikuti perjalanan penyakitnya.1
Pada setiap anamnesis selalu ditanyakan identitas pasien terlebih
dahulu. Indentitas pasien meliputi nama, tanggal lahir, umur, suku,
agama, alamat, pendidikan dan pekerjaan. Setelah itu dapat ditanyakan
pada pasien apa keluhan utama dia datang. Kemungkinan arah
working diagnosis pada demam berdarah ditinjau bila pasien
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik
dapat
dilakukan
setelah
sebelumnya
diagnosis
dari
2
penyakit
yang
diderita
pasien.
Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan
penunjang
diperlukan
untuk
melengkapi
fibrin,
namun
pada
saat
yang
bersamaan
akan
2. Leukosit
Leukosit secara normal terdapat dalam jumlah 5.000
10.000/L darah. Penderita demam berdarah dapat mengalami
4
= 1/0,4 x 20 = 50
4. Pemeriksaan Serologi
Pemeriksaan yang dilakukan bisa meliputi uji HI, uji
pengikatan komplemen, uji neutralisasi, uji Mac. Elisa dan uji IgG
Elisa Indirek. Dari kelima jenis, uji HI (hemagglutination
inhibition test) merupakan uji serologi yang paling banyak dipakai
secara rutin karena lebih sederhana, mudah, murah serta sensitif.
Antibodi HI ini dapat berada dalam kurun waktu yang sangat lama
hingga lebih dari 50 tahun begitu seseorang mendapatkan infeksi
demam berdarah.1
Antibodi ini timbal pada kadar yang terdeteksi yaitu titer 10
pada hari kelima hingga hari keenam dari jalannya penyakit.
Kadarnya akan meningkat bila demam berdarah terus berlanjut
(dapat mencapai 640 pada infeksi primer dan 10240 pada infeksi
sekunder).
Pada infeksi akut, kadar titer yang mencapai 1280 dapat
mengarahkan diagnosis pada dugaan adanya infeksi baru. Titer HI
7
yang tinggi ini akan bertahan hingga tiga bulan sesudah infeksi
dengan gejala penurunan yang tampak mulai pada hari ke 30.
5. Radiologi
Kebocoran plasma dapat diamati melalui radiologi. Dengan
pemeriksaan rontgen, bisa terlihat dilatasi pada pembuluh darah
paru di daerah sekitar hilus pulmonis. Biasanya hal ini akan terlihat
jelas. Selain itu kemungkinan lainnya ialah terisi pleura oleh cairan
yang disebut sebagai efusi pleura.1,2
Selain itu organ yang kemungkinan terkena dampak ialah
jantung. Perbesaran jantung dapat diukur dengan cardio thoraxic
ratio pada hasil rontgen. Hasil CTR yang lebih dari 0,5 dianggap
sebagai perbesaran jantung. Efusi perikardium juga mungkin
terjadi. Di dalam gambaran hasil rontgen biasanya terlihat daerah
hitam yang disertai bercak.1
Hepatomegali dapat dilihat dengan menggunakan USG.
Umumnya dianggap hepatomegali bila pada USG didapati posisi
hepar yang melewati arcus costae. Dilatasi v. hepatika juga
kemungkinan dapat mengikuti hepatomegali. Pada USG juga bisa
terlihat cairan dalam rongga peritonium yang ditandai dengan
gambaran usus yang terkumpul pada daerah medial abdomen.
Kemungkinan terlihatnya asites ialah diantara hati dan ginjal
kanan.
2. Diagnosis
Dari hasil pemeriksaan yang telah dilakukan maka akan
didapatkan diagnosis terhadap pasien. Diagnosis pasti didapatkan dari
hasil isolasi virus dengue (cell culture) ataupun deteksi antigen virus
RNA dengue
dengan
teknik
RT-PCR
(Reverse Transcriptase
Derajat*
Gejala
Laboratorium
Demam disertai 2 atau lebih tanda: sakit Leukopenia
Trombositopenia,
kepala, nyeri retro-orbital, mialgia,
tidak
ditemukan
artralgia.
8
bukti
DBD
kebocoran
plasma
Gejala di atas ditambah uji bendung Trombositopenia
positif
(<100.000/l), bukti
ada
DBD
II
kebocoran
plasma
Gejala di atas ditambah perdarahan Trombositopenia
spontan
(<100.000/l), bukti
ada
DBD
III
kebocoran
plasma
Gejala di atas ditambah kegagalan Trombositopenia
sirkulasi (kulit dingin dan lembab serta (<100.000/l), bukti
gelisah)
DBD
IV
ada
kebocoran
plasma
Syok berat disertai dengan tekanan Trombositopenia
darah dan nadi tidak terukur
(<100.000/l), bukti
ada
kebocoran
plasma
Tabel 1. Klasifikasi Derajat Penyakit Virus Dengue3
*DBD derajat III dan IV juga disebut sindrom syok dengue (SSD)
3. Diagnosis Banding
Syok Septik
Syok septik adalah syok yang disebabkan oleh infeksi bakteri
gram negatif yang menyebar luas. Syok septik terutama terjadi
pada pasien-pasien dengan luka tembus abdomen dan kontaminasi
rongga peritonium dengan isi usus.
Bakteri gram negatif menyebabkan infeksi sistemik yang
mengakibatkan kolaps kardiovaskuler. Endotoksin basil gram
negatif ini menyebabkan vasodilatasi kapiler dan terbukanya
hubungan pintas arteriovena perifer. Selain itu, terjadi peningkatan
permeabilitas kapiler. Peningkatan kapasitas vaskuler karena
vasodilatasi perifer menyebabkan terjadinya hipovolemia relatif,
sedangkan
peningkatan
permeabilitas
kapiler
menyebabkan
oleh
penurunan
perfusi
jaringan
melainkan
karena
Syok Tifoid
oleh
penyebaran
Salmonella
typhi
atau
10
dan
radang
tenggorokan.
Pada
kasus
yang
vektor,
kebiasaan
menggigit,
3.
kelamin.
Lingkungan: curah hujan, suhu, sanitasi, dan kepadatan
penduduk.3
6. Patofisiologi
Ketika virus dengue memasuki tubuh, sebagai benda asing
tentu saja akan timbul sistem respon imun dari tubuh manusia. Namun
berdasarkan data yang tersedia, terdapat bukti yang cukup kuat untuk
menyatakan bahwa mekanisme immunopatologis inilah yang berperan
dalam terjadinya demam berdarah dengue bahkan shock akibat demam
tersebut. Respon imun yang berperan dalam patogenesis DBD ialah
respon humoral berupa proses pembentukan antibodi yang akan
menetralisasi virus. Pada infeksi yang pertama kali terjadi, antibodi
yang dikeluarkan disebut sebagai IgM. IgM dibuat sebagai respon
primer terhadap virus. IgM merupakan pentamer yang mempunyai 10
binding site. IgM ini sangat efektif dalam aglutinasasi dan pertahanan
tubuh.8
Antibodi yang dihasilkan ternyata memiliki peran dalam
meningkatkan kecepatan replikasi virus. Mengapa? Ada jenis antibodi
yang spesifik untuk jenis virus dengue tertentu. Tetapi bila terdapat
jenis antibodi yang tidak dapat menetralisir virus tersebut, maka
keadaan ini akan menyebabkan virus menggunakan makrofag sebagai
12
hipotesis
secondary
heterologus
infection
yang
13
14
Biasanya demam ini diikuti dengan ruam pada kulit yang akan
berkurang pada saat suhu tubuh turun. Ruam ini bekasnya akan terasa
gatal. Pada pertengahan demam (kurang lebih hari kelima) didapati
penurunan suhu sebelum kembali lagi. Hal ini memberi gambaran yang
khas pada kurva siklus demam berdarah sehingga sering disebut
sebagai kurva pelana kuda.
Penurunan suhu tubuh di tengah perjalanan siklus tersebut bisa
mengecoh pasien maupun keluarganya. Apalagi pada fase ini tidak
15
Berikan anak banyak minum larutan oralit atau jus buah, air tajin, air sirup,
susu, untuk mengganti cairan yang hilang akibat kebocoran plasma, demam,
muntah/diare.
16
8. Pencegahan
Tidak ada vaksin yang tersedia secara komersial untuk flavivirus
demam berdarah. Pencegahan utama demam berdarah terletak pada
menghapuskan atau mengurangi vektor nyamuk demam berdarah.
Virus dengue ditularkan pada manusia melalui gigitan nyamuk Aedes
aegypti. Cara mencegah demam berdarah dengue yang efektif adalah
pengendalian vektor penyakit yaitu nyamuk Aedes agypti dengan jalan:
a.
fogging, atau pengasapan insektisida. Cara ini memiliki
kekurangan karena hanya dapat memberantas nyamuk dewasa,
bukan larva; hanya memiliki jangkauan 100-200 m dari pusat
pengasapan serta adanya kecenderungan nyamuk mengalami
b.
c.
d.
nyamuk.
pemberian obat-obatan pembasmi larva,seperti abate, pada tempat
penampungan air
pemberantasan sarang nyamuk, seperti yang telah dicanangkan
oleh pemerintah melalui program 3 M : menguras bak air, menutup
tempat yang mungkin menjadi sarang berkembang biak nyamuk,
mengubur barang-barang bekas yang bisa menampung air. Cara ini
menurut beberapa penelitian adalah cara yang paling efektif,
namun paling sulit untuk dilakukan karena membutuhkan peran
atau
pendarahan
dapat
mencetuskan
terjadinya
17
18
Daftar Pustaka
1. Tumbelaka AR, Darwis D, Gatot D, dkk. Demam berdarah dengue.
Jakarta: Balai Penerbit FKUI; 2005.
19
20