Anda di halaman 1dari 10

PATOMEKANISME MEMAR

DARI ASPEK FISIOLOGI


SKENARIO 1
• Memar adalah suatu perdarahan dalam jaringan bawah kulit akibat pecahnya arteriol dan venul, yang
disebabkan oleh kekerasan benda tumpul
• peteki (perdarahan kecil), ekimosis (umumnya memar kecil), dan hematoma (darah yang terkumpul dan
mengisi ruang dan meluas dan atau mendistorsi konfigurasi jaringan) termasuk ke dalam memar
• Dalam praktek klinik kebanyakan memar terdapat di bawah kulit, tetapi memar dapat terjadi pada setiap
jaringan organ. Biasanya darah mengalami kebocoran dengan cara berdifusi dan menyebar sepanjang
jaringan sehingga tidak menghasilkan bentuk dari objek penyebab trauma
• Setiap jaringan pada tubuh memiliki kemampuan yang berbeda untuk terjadi memar tergantung dari
densitas jaringan
• Sebagai contoh, sangat sulit untuk terjadi memar pada area yang jaringannya tebal, terdiri dari
fibrosa seperti telapak tangan atau pada kaki sedangkan jaringan ikat longgar pada kelopak mata,
skrotum atau leher sangat mudah terjadi memar
• Memar dapat juga meluas dan membentuk ukuran yang cukup besar melalui permukaan jaringan
kulit disebabkan oleh gaya gravitasi atau gerakan otot

• Warna tergantung banyaknya darah yang lolos dan disertai jaraknya dari permukaan kulit
• Setelah perdarahan terjadi kontusio menjadi lebih gelap hingga darah berhenti mengalir. Jaringan
memar biasanya juga terdapat bengkak. Kemudian, darah terpisah menjadi serum dan bekuan darah
dan ketika serum diabsorbsi, bengkak menjadi berkurang
• memar mengalami perubahan warna yang terjadi karena degradasi hemoglobin seiring berjalannya
waktu
• Sebagian besar memar mulanya tampak berwarna merah, biru tua, ungu, violet atau hitam
• Seiring dengan hemoglobin yang terdegradasi, warna akan secara bertahan berubah menjadi violet,
hijau, kuning gelap dan kuning pucat sebelum akhirnya menghilang
• Perubahan ini dapat terjadi selama beberapa hari sampai minggu
• Proses degrasasi hemoglobin yaitu Hb akan mengalami oksidasi spontan atau oksidasi yang dipacu nitric
oxide (NO) menjadi MetHb
• Peroksidasi dari Hb dan MetHb oleh H2O2 atau lipid hidroperoxidase (LOOH) memacu pembentukan
ferryHb, yang merupakan gabungan globin radicals, porphyrin radicals dan covalently cros-linked Hb
multimers
• Haptoglobin (Hp) mengikat ekstraselular Hb dan memfasilitasi proses internalisasi oleh makrofag
• MetHb dan ferryHb dapat menghasilkan heme dan memacu modifikasi oksidatif dari lemak misalnya low
density lipoprotein (LDL). Ferry Hb meripakan zat proinflamasi yang memilik target pada sel endotelial.
• Namun, dalam beberapa jam hemoglobin yang mengalami fagositosis akan memproduksi
hemosiderin, dan akan menimbulkan warna kuning-coklat. Perubahan warna dan memudarnya
memar adalah waktu yang saling berkaitan.
• Hemoglobin akan didegradasi oleh makrofag, sehingga memar akan menjalani perubahan warna,
proses ini digunakan untuk menentukan umur luka memar
• Persepsi mengenai luka memar dipengaruhi oleh sejumlah faktor yaitu salah satunya warna cahaya
berpengaruh terhadap pengamatan
• Warna memar dapat diperkiraan dari waktu sejak cedera, karena banyak variabel yang terlibat.
Hemoglobin bebas tampak berwarna merah
• Biliverdin dan bilirubin memberikan warna hijau dan kuning. Warna gelap, seperti biru dan ungu,
mengindikasikan darah yang memantulkan cahaya pada berbagai kedalaman kulit, warna hijau bisa
menjadi kombinasi warna biru dan kuning
• Umumnya, merah, ungu, atau hitam merupakan perubahan warna yang terjadi secara langsung yaitu
dalam waktu periode-24 jam setelah cedera
• Dalam waktu 24 sampai 72 jam menyebabkan luka memar menjadi biru, ungu tua, atau coklat.
Adanya luka berwarna kuning dapat dilihat pada tahap ini, dan berlangsung selama berhari-hari.
UMUR MEMAR

Adelson Rentoule Camps Polson Splitz


Warna Inisial Merah/Biru Violet Merah Merah, Hitam Biru/Merah

1-3 Hari Biru/Coklat Biru Tua Ungu, Hitam Ungu, Hitam Ungu Tua
1 Minggu Kuning/Hijau Hijau Hijau Hijau Hijau/Kuning
8-10 Hari Kuning Kuning Coklat
2 Minggu Normal Normal Kuning Normal
Fase Inflamasi
• Fase inflamasi terjadi pada hari 0–5 proses penyembuhan luka. Luka karena trauma atau luka karena
pembedahan menimbulkan kerusakan jaringan dan mengakibatkan perdarahan
• Terjadi proses hemostasis
• Pembekuan darah atau koagulasi memicu munculnya mediator inflamasi seperti histamin, prostaglandin dan
serotonin yang akan berikatan dengan fibrinogen
• Aktivitas Fagositosis

Fase Proliferasi
• Fase ini disebut fibroplasi karena pada masa ini fibroblas sangat menonjol perannya. Fibroblas mengalami
proliferasi dan mensintesis kolagen. Serat kolagen yang terbentuk menyebabkan adanya kekuatan untuk
bertautnya tepi luka. Pada fase ini mulai terjadi granulasi, kontraksi luka dan epitelialisasi
• Fase ini terjadi pada hari ke 3–14. Fase inflamasi berlangsung pendek apabila tidak ada kontaminasi atau
infeksi yang bermakna
• Terjadi revaskularisasi dan reepitelisasi

Fase Maturasi
• Fase ini berlangsung berlangsung dari hari ke 7 sampai 1 tahun. Reorganisasi dimulai setelah matriks ekstrasel
terbentuk. Fase ini merupakan fase terpanjang penyembuhan luka, yaitu pematangan proses yang meliputi
perbaikan yang sedang berlangsung pada jaringan granulasi yang membentuk lapisan epitel yang baru dan
meningkatkan tegangan pada luka
Thank You

Anda mungkin juga menyukai