Anda di halaman 1dari 24

DEPRESI

KELOMPOK 2 Chatrin Marinda (P17324110026) Esterlina Simangunsong (P17324110016) Fika Ratu Nurfarizah (P17324110023) Nita Novitawati (P17324110017) Novi Antika Sumarna (P17324110028) Tami Aristianty (P17324110004) Vitaloka Prilya Pelianisa (P17324110019)

Macam macam depresi


A. Depresi umum

I. Pengertian Depresi Depresi adalah suatu kondisi yang lebih dari suatu keadaan sedih, bila kondisi depresi seseorang sampai menyebabkan terganggunya aktivitas sosial sehari-harinya maka hal itu disebut sebagai suatu Gangguan Depresi.

II. Penyebab Depresi


Faktor organobiologis Faktor psikologis

Faktor sosio-lingkungan
Kurang Berpikir Positif Kurangnya Rasa Percaya Diri

Lebih memperhatikan kesalahan Merasa Tertekan karena Berbagai Kewajiban Dalam Hidup Merasa Lemah

III. Gejala Depresi


Menurut Diagnostic and Statistical Manual IV Text Revision (DSM IV-TR) (American Psychiatric Association, 2000), seseorang menderita gangguan depresi jika:
A.

Lima (atau lebih) gejala di bawah telah ada selama periode dua minggu dan merupakan perubahan dari keadaan biasa seseorang; sekurangnya salah satu gejala harus (1) emosi depresi atau (2) kehilangan minat atau kemampuan menikmati sesuatu.

Keadaan emosi depresi/tertekan sebagian besar waktu dalam satu hari, hampir setiap hari, yang ditandai oleh laporan subjektif Kehilangan minat atau rasa nikmat terhadap semua, atau hampir semua kegiatan sebagian besar waktu dalam satu hari, hampir setiap hari

Hilangnya berat badan yang signifikan saat tidak melakukan diet atau bertambahnya berat badan secara signifikan Kegelisahan atau kelambatan psikomotor hampir setiap hari
Insomnia atau hipersomnia hampir setiap hari

Perasaan lelah atau kehilangan kekuatan hampir setiap hari Berulang-kali muncul pikiran akan kematian Berkurangnya kemampuan untuk berpikir atau berkonsentrasi, atau sulit membuat keputusan, hampir setiap hari Perasaan tidak berharga atau perasaan bersalah yang berlebihan atau tidak wajar (bisa merupakan delusi) hampir setiap hari

IV. Pengobatan untuk Depresi


Dukungan dari orang-orang terdekat Dukungan spiritual Perubahan pola hidup Pengobatan. Banyak obat yang dipakai untuk depresi dapat berinteraksi dengan obat antiretroviral (ARV).

Perubahan pola hidup


Olahraga teratur Berjemur pada sinar matahari Penanganan stres Konseling Tidur teratur Relaksasi Meditasi

Antidepresan

Obat dalam golongan Selective Serotonin Reuptake Inhibitor (SSRI). Obat dari golongan trisiklik Obat perangsang saraf vagus (vagus nerve stimulation/VNS) Obat perangsang jiwa (psychostimulant)

B. Depresi Post Partum


I. Pengertian Depresi Post Partum Depresi setelah melahirkan adalah perasaan sangat sedih dan berhubungan dengan gangguan psikologi selama beberapa minggu pertama atau satu bulan setelah melahirkan.

II. Penyebab Depresi Post Partum


Penurunan tingkat hormon yang tiba-tiba Memiliki gangguan psikologi lainnya kehamilan sebelum

Perselisihan perkawinan
Beberapa stress termasuk kesulitan selama persalinan dan melahirkan, kurang tidur, dan merasa terasing dan tidak mampu Kekurangan dukungan sosial

Penyebab Depresi Post Partum Menurut Para Ahli


1.

Cycde (Regina dkk, 2001) mengemukakan bahwa depresi postpartum tidak berbeda secara mencolok dengan gangguan mental atau gangguan emosional. Suasana sekitar kehamilan dan kelahiran dapat dikatakan bukan penyebab tapi pencetus timbulnya gangguan emosional.

2.

Nadesul (1992), penyebab nyata terjadinya gangguan pasca melahirkan adalah adanya ketidakseimbangan hormonal ibu, yang merupakan efek sampingan kehamilan dan persalinan. Sarafino (Yanita dan Zamralita, 2001), faktor lain yang dianggap sebagai penyebab munculnya gejala ini adalah masa lalu ibu tersebut, yang mungkin mengalami penolakan dari orang tuanya atau orang tua yang overprotective, kecemasan yang tinggi terhadap perpisahan, dan ketidakpuasaan dalam pernikahan.

3.

LlewellynJones (1994), karakteristik wanita yang berisiko mengalami depresi postpartum adalah : wanita yang mempunyai sejarah pernah mengalami depresi, wanita yang berasal dari keluarga yang kurang harmonis, wanita yang kurang mendapatkan dukungan dari suami atau orangorang terdekatnya selama hamil dan setelah melahirkan, wanita yang jarang berkonsultasi dengan dokter selama masa kehamilannya misalnya kurang komunikasi dan informasi, wanita yang mengalami komplikasi selama kehamilan.

4.

Pitt (Regina dkk, 2001), mengemukakan 4 faktor penyebeb depresi postpartum sebagai berikut :

Faktor konstitusional. Faktor fisik. Faktor sosial. Faktor psikologis.

5.

Menurut Kruckman (Yanita dan zamralita, 2001), menyatakan terjadinya depresi pascasalin dipengaruhi oleh faktor : Biologis. Karakteristik ibu, yang meliputi : a. Faktor umur. b. Faktor pengalaman. c. Faktor pendidikan. d. Faktor dukungan sosial. e. Faktor selama proses persalinan.

III. Gejala gejala


Mimpi buruk. Insomnia.

Phobia.
Kecemasan. Meningkatnya sensitivitas.

Perubahan mood.
1.

Menurut Sloane dan Bennedict (1997), menyatakan bahwa depresi postpartum muncul dengan gejala sebagai berikut : kurang nafsu makan sedih murung perasaan tidak berharga mudah marah kelelahan insomnia anorexia merasa terganggu dengan perubahan fisik sulit konsentrasi melukai diri anhedonia menyalahkan diri lemah dalam kehendak tidak mau berhubungan dengan orang lain tidak mempunyai harapan untuk masa depan

2.

Menurut Nevid dkk (1997), depresi postpartum sering disertai : gangguan nafsu makan dan gangguan tidur kesulitan untuk mempertahankan konsentrasi atau perhatian.

3. Menurut DSM IV, simptomsimptom yang biasanya muncul pada episode postpartum antara lain : perubahan mood labilitas mood sikap yang berlebihan terhadap bayi sering mengalami kecemasan yang sangat hebat sering panik mengeluh kelelahan memiliki episode kesedihan kecurigaan dan kebingungan tidak mau berhubungan dengan orang lain memiliki perasaan tidak ingin merawat bayinya tidak mencintai bayinya ingin menyakiti bayi atau dirinya sendiri atau keduanya

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa gejalagejala depresi postpartum antara lain adalah :

trauma terhadap intervensi medis yang dialami kelelahan, perubahan mood gangguan nafsu makan gangguan tidur tidak mau berhubungan dengan orang lain tidak mencintai bayinya ingin menyakiti bayi atau dirinya sendiri atau keduanya

IV. PENCEGAHAN

Jika Anda memiliki riwayat depresi, terutama depresi pasca melahirkan katakan ke dokter segera setelah Anda mengetahui Anda hamil. Dokter akan memantau Anda secara cermat tanda-tanda dan gejala depresi. Kadang-kadang depresi ringan dapat dikelola dengan kelompok dukungan, konseling atau terapi lain. Dalam kasus lain, antidepresan dianjurkan, bahkan selama kehamilan. Setelah bayi Anda lahir, dokter mungkin merekomendasikan pemeriksaan postpartum dini untuk skrining tanda-tanda dan gejala depresi pascamelahirkan. Lebih awal terdeteksi depresi pasca melahirkan, tindakan sebelumnya dapat dimulai. Jika Anda memiliki riwayat depresi pasca melahirkan, dokter mungkin merekomendasikan pengobatan antidepresan segera setelah melahirkan.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai