SABRINA
GANGGUAN PSIKOLOGIS
DALAM KEBIDANAN
INSIDEN
Stressor. Stress yang terjadi pada ibu hamil dapat mempengaruhi kesehatan
ibu dan janin.
Dukungan keluarga juga merupakan andil yang besar dalam menentukan
status kesehatan ibu.
Jika seluruh keluarga mengharapkan kehamilan, mendukung bahkan
memperlihatkan dukungannya dalam berbagai hal, maka ibu hamil akan
merasa lebih percaya diri, lebih bahagia dan siap dalam menjalani
kehamilan, persalinan dan masa nifas
GANGGUAN MENTAL TRIMESTER I
Sejumlah ketakutan muncul pada trimester ketiga. Wanita mungkin merasa cemas dengan
kehidupan bayi dan kehidupannya sendiri.
Depresi ringan merupakan hal yang umum terjadi dan wanita dapat menjadi lebih
bergantung pada orang lain lebih lanjut dan lebih menutup diri karena perasaan rentannya.
Pada pertengahan trimester ketiga, peningkatan hasrat seksual yang terjadi pada trimester
sebelumnyaakan hilang. Alternatif untuk mencapai kepuasan dapat membantu atau dapat
menimbulkan perasaan bersalah jika ia merasa tidak nyaman dengan cara-cara tersebut.
TATALAKSANA
• Anti depresan
• Anti psikotik
PSIKOSIS PUERPERALIS
• Psikosis puerperalis adalah bentuk yang paling berat dari gangguan jiwa masa nifas.
• Berbeda dengan postpartum blues atau depresi, psikosis puerperalis lebih jarang terjadi
dan angka kejadiannya berkisar 1-2 per 1000 wanita pasca salin.
• Penampilannya dramatik dan munculnya gejala psikosis dalam 48 - 72 jam pasca salin.
Sebagian besar wanita yang menderita psikosis puerperalis gejalanya perkembang dalam
2-4 minggu pertama pasca salin.
• Wanita dengan kelainan ini gejala psikotik dan tingkah laku yang kacau sangat menonjol
sehingga menimbulkan disfungsi yang bermakna. Psikosis puerperalis menyerupai
psikosis afektif yang berkembang cepat dengan gambaran manik, depresif atau tipe
campuran.
• Tanda paling awal adalah kegelisahan yang tipikal, iritabilitas dan insomnia.
Wanita dengan gangguan ini secara khas memperlihatkan pergantian yang cepat
antara mood yang depresi dan elasi, disorientasi atau depersonalisasi serta tingkah
laku aneh.
• Waham biasanya berkisar pada bayinya termasuk waham bahwa anaknya telah
meninggal, anaknya mempunyai kekuatan khusus, atau menganggap anaknya
sebagai jelmaan setan atau Tuhan.
• Halusinasi dengar yang menyuruh ibu tersebut untuk menyakiti atau membunuh
dirinya sendiri atau anaknya kadang-kadang dilaporkan. Walaupun banyak pihak
berpendapat bahwa penyakit ini berbeda dengan gangguan afektif, namun
beberapa peneliti berpendapat bahwa psikosis puerperalis lebih mirip dengan
kebingungan atau delirium daripada gangguan mood psikotik nonpuerperalis.
TATALAKSANA