Anda di halaman 1dari 28

DR.

SABRINA

GANGGUAN PSIKOLOGIS
DALAM KEBIDANAN
INSIDEN

Insidens gangguan jiwa pada kehamilan lebih rendah dibanding


post partum dan di luar kehamilan. Post partum 10-15%, diluar
kehamilan 2-7%. Sebuah peneliian melaporkan bahwa 10%
wanita hamil memenuhi syarat mengalami depresi mayor dan
minor.
FAKTOR RESIKO

Tiga faktor yang mempengaruhi kehamilan :


 faktor fisik
 faktor psikologis
 faktor sosial budaya dan ekonomi
FAKTOR PSIKOLOGIS

Stressor. Stress yang terjadi pada ibu hamil dapat mempengaruhi kesehatan
ibu dan janin.
Dukungan keluarga juga merupakan andil yang besar dalam menentukan
status kesehatan ibu.
Jika seluruh keluarga mengharapkan kehamilan, mendukung bahkan
memperlihatkan dukungannya dalam berbagai hal, maka ibu hamil akan
merasa lebih percaya diri, lebih bahagia dan siap dalam menjalani
kehamilan, persalinan dan masa nifas
GANGGUAN MENTAL TRIMESTER I

Trimester pertama sering dianggap sebagai periode


penyesuaian terhadap kenyataan bahwa ia sedang
mengandung. Sebagian besar wanita merasa sedih dan
ambivalen tentang kenyataan bahwa ia hamil. Kurang
lebih 80% wanita mengalami kekecewaan, penolakan,
kecamasan, defresi, dan kesedihan
TATALAKSANA

 Keterbukaan antara suami dan istri


 Dukungan kasih sayang dari suami dan keluarga
GANGGUAN MENTAL MINOR PADA KEHAMILAN
LANJUT

Sejumlah ketakutan muncul pada trimester ketiga. Wanita mungkin merasa cemas dengan
kehidupan bayi dan kehidupannya sendiri.
Depresi ringan merupakan hal yang umum terjadi dan wanita dapat menjadi lebih
bergantung pada orang lain lebih lanjut dan lebih menutup diri karena perasaan rentannya.
Pada pertengahan trimester ketiga, peningkatan hasrat seksual yang terjadi pada trimester
sebelumnyaakan hilang. Alternatif untuk mencapai kepuasan dapat membantu atau dapat
menimbulkan perasaan bersalah jika ia merasa tidak nyaman dengan cara-cara tersebut.
TATALAKSANA

 Keterbukaan antara suami dan istri


 Dukungan kasih sayang dari suami dan keluarga
GANGGUAN MENTAL MAYOR DALAM
KEHAMILAN

• Pada pemeriksaan pranatal mulai dilakukan penapisan terhadap


gangguan jiwa
• Faktor resiko gangguan kejiwaaan harus dicermati pula, riw.
Kekerasan, penganiayaan seksual meningkatkan resiko depresi
• Riw penggunaan obat khusunya narkoba juga berkaitan dgn
depresi yang terjadi
• Gangguan ini mencakup depresi mayor yang dianggap sebagai
gangguan unipolar dan gangguan bipolar atau penyakit manik-
depresif
• Anggota keluarga inti mengidap manik-depresi berisiko 15 %
mewariskan
• Sejumlah keadaan jg dpt memicu depresi spt, kedukaan,
penyalahgunaan obat, pemakaian obat tertentu dan penyakit lain
• Deteksi gangguan mood mayor sangat penting karena
merupakan faktor predisposisi pada hampir 2/3 kasus bunh diri
di amerika.
SKOZOFRENIA

• Bentuk gangguan mayor kejiwaan yang sering ditemui


• Morbditas lebih tinggi dari gangguan jiwa lainnya, tanda
utamanya waham , halusinasi, afek yang tidak sesuai.
• Dibagi 4 subtipe : katatonik, hebefrenik (disorganized),
paranoid dan tak terdefinisikan
• Apabila org tua memiliki riw skizofren 5-10 % akan menurun
SKIZOFRENIA

• Awitan terjadi pada usia 20 tahun, umumnya fusngsi


psikososian dan kinerja akan menurun drastis
• Dengan pengobatan yg sesuai, pasien dapat mengalami
penurunan atau penghentian gejala sedemikian sehingga angka
pemulihan 5 tahun 60 %
• Pasien dengan gangguan skizoafektif memperlihatkan gangguan
psikosis kronik, juga gangguan afektif yg mencolok.
TATALAKSANA

• Anti depresan
• Anti psikotik
PSIKOSIS PUERPERALIS

• Psikosis puerperalis adalah bentuk yang paling berat dari gangguan jiwa masa nifas.
• Berbeda dengan postpartum blues atau depresi, psikosis puerperalis lebih jarang terjadi
dan angka kejadiannya berkisar 1-2 per 1000 wanita pasca salin.
• Penampilannya dramatik dan munculnya gejala psikosis dalam 48 - 72 jam pasca salin.
Sebagian besar wanita yang menderita psikosis puerperalis gejalanya perkembang dalam
2-4 minggu pertama pasca salin.
• Wanita dengan kelainan ini gejala psikotik dan tingkah laku yang kacau sangat menonjol
sehingga menimbulkan disfungsi yang bermakna. Psikosis puerperalis menyerupai
psikosis afektif yang berkembang cepat dengan gambaran manik, depresif atau tipe
campuran.
• Tanda paling awal adalah kegelisahan yang tipikal, iritabilitas dan insomnia.
Wanita dengan gangguan ini secara khas memperlihatkan pergantian yang cepat
antara mood yang depresi dan elasi, disorientasi atau depersonalisasi serta tingkah
laku aneh.
• Waham biasanya berkisar pada bayinya termasuk waham bahwa anaknya telah
meninggal, anaknya mempunyai kekuatan khusus, atau menganggap anaknya
sebagai jelmaan setan atau Tuhan.
• Halusinasi dengar yang menyuruh ibu tersebut untuk menyakiti atau membunuh
dirinya sendiri atau anaknya kadang-kadang dilaporkan. Walaupun banyak pihak
berpendapat bahwa penyakit ini berbeda dengan gangguan afektif, namun
beberapa peneliti berpendapat bahwa psikosis puerperalis lebih mirip dengan
kebingungan atau delirium daripada gangguan mood psikotik nonpuerperalis.
TATALAKSANA

• Kontrol masa nifas selama 6 minggu


• Mengevaluasi dengan EPDS ( Edinburgh Post Natal Depresion Scale)

Anda mungkin juga menyukai