Anda di halaman 1dari 35

Pain Management

Ayu Prawesti ., M.Kep


PAIN ISSUE
O Penatalaksanaan nyeri menjadi prioritas
nasional
O Penatalaksanaan dan pengkajian nyeri belum
optimal
O Nyeri yang tidak terkontrol memicu respon
stres fisik dan emosional, menghambat
penyembuhan, meningkatkan risiko komplikasi
& meningkatkan waktu rawat
pengalaman sensoris dan
emosional yang tidak
menyenangkan yang
berhubungan dengan
kerusakan jaringan secara
aktual atau potensial

International Association for


The Study of Pain
Pengalaman apapun yg
(1994, p. 1).
dikatakan o/ orang dan ada
saat kapanpun saat dia
mengatakannya
(Mccaffery & passero, 1999)
Perawatan Nyeri di IGD
O Manajemen nyeri yang kurang baik adalah suata
tantangan
O Salah satu tanggungjawab kepada pasien IGD
adalah mengkaji nyeri secara efektif dan
mengelola nyeri seoptimal mungkin
TYPE OF PAIN
What Is chronic pain ? What is acute pain ?
O berlangsung dalam jangka pendek,
O Pain signals remain active in the
biasanya kurang dari 6 bulan , dan
nervous system for weeks, months
merupakan kerusakan jaringan yang
or years. Include physical effect
biasanya berasal dari sebuah
and emotional effects penyebab yang dapat dikenali
(McGuire,1996 dan Hamill-

O Nyeri kronis juga terkait dengan Ruth,1999)

sebuah respon stress yang

berkepanjangan (Melzack R,1999).


ACUTE PAIN

O Some patients are particularly at high risk for

poor pain management, specifically those who


are unable to vocally communicate

O The very young and the very old frequently fall

into these high-risk groups.

(Herr, Coyne, Key, Manworren, McCaffery, Merkel,


Pelosi-Kelly, & Wild (2006) Kwekkeboom & Herr, 2001).
Jenis2 nyeri
Jenis nyeri lokasi karakteristik
Somatik Kulit dan jaringan Terlokalisasi,
sub kutan konstan
Visceral Tulang, otot, Tidak
pemb darah, jar terlokalisasai,
ikat organ dan menyebar
lapisan organ
tubuh
Neurophatic Sistem saraf Tidak
pusat dan perifer terlokalisasai,
tertembak,
terbakar, tajam,
mati rasa,
kesemutan
Nyeri berhubungan dengan sensori, afektif, fisiologis
kognitif, dan komponen perilaku

(Arbour; Gelinas, Fortier, Viens, Fillion, & Puntillo, 2004).

Paparan tingkat tinggi rasa nyeri yang tidak terkendali dapat


menimbulkan konsekuensi negative pada fisiologis dan
psikologis

(Blakely & Page, 2001; Summer & Puntillo, 2001).


RESPON JANGKA PENDEK

O melepaskan mediator corticotropin (CRF) yang

mengaktifkan sistem syaraf simpatis. Respon fisiologis tersebut

meliputi, peningkatan tekanan darah (BP) dan detak jantung (HR)

merupakan sebuah tanda-tanda umum dari nyeri akut (Payen J.,

Bru O., Busson J.,2001), peningkatan pernafasan (RR), keringat,

dan pembesaran pupil mata dapat diamati (Puntillo K.,

Miaskowsky C., Summer G.,1997).


RESPON JANGKA MENENGAH
O ,CRF dikeluarkan dari hypothalamus dan merangsang
kelenjar bawah otak depan untuk melepaskan hormon
adrenocorticotropic (ACTH) dan kelenjar bawah otak
belakang untuk melepaskan hormon vasopressin, anti
diuretik. Vasopressin dan aldosterone meningkatkan
penyimpanan sodium dan air. Hal ini meningkatkan
volume intravascular dan menurunkan diuresis,
meningkatkan tekanan darah dan muatan jantung
RESPON JANGKA PANJANG
O Jika respon stress tetap ada sepanjang waktu,
hormon-hormon stress, khususnya cortisol
mempengaruhi sistem kekebalan tubuh dengan
dua cara : (1) immunosppression dan (2)
pelepasan cytokines (Rabin BS et all.,1989
FISIOLOGIS NYERI
Tata laksana management
nyeri di IGD
PENGKAJIAN NYERI
O Dimulai saat pasien tiba di IGD dan berlanjut selama
pasien di IGD. Frekuensi pengkajian disesuaikan
dengan kondisi pasien dan intervensi yang diberikan
untuk menghilangkan nyeri.
O Mengkaji nyeri diawali dengan anamnesa menggunan
PQRST :
O P (precipitating) : faktor pencetus
O Q (quality of pain)
O R (region and radiation)
O S (subjective of description pain) gunakan skala nyeri
O T (temporal nature of pain) karakteristik nyeri
Manajemen yang tepat dari nyeri
tergantung pada penilaian nyeri yang
sistematis dan akurat
(Herr, Coyne, Key, Manworren,
McCaffery, Merkel, Pelosi-Kelly, & Wild
(2006) Kwekkeboom & Herr, 2001).
‘Self-Report”
'
kategori yang tidak
Kategori dapat
dapat
diamati/obyektif
diamati/subyektif

Model
Pengkajian
nyeri
(Melzack,
1999)
KOMPONEN SUBYEKTIF
Laporan diri pasien tentang nyeri dapat
diperoleh dengan cara menanyakan pasien
dengan menggunakan PQRSTU
(Jarvis C, 2004)

Beberapa alat ukur Visual Analog Scales (VAS),


Descriptive Rating Scales (DRS) dan alat ukur
Numerik Rating Scales (NRS), Faces Pain
Rating Scales
KOMPONEN OBJEKTIF
alat ukur pengkajian :
O Behavioral Pain Scales (BPS) Payen et al, 2001; Young, Siffleet, Nikoletti, & Shaw, 2006. ).

O Critical-Care Pain Observasi Tool (CPOT) (Gelinas, Fillion, Puntillo, Viens, & Fortier, 2006; Gelinas,

Fillion, & Puntillo, 2008; Gelinas, Harel, Fillion, Puntillo , & Johnston, 2009).

O Nonverbal Pain Scales (NVPS) (Kabes, Graves, & Norris, 2009; Odhner, Wegman, Freeland, Steinmetz, &

Ingersoll, 2003)

O Pain Assessment and Interventtion and Notation algorithm (Puntillo et al., 1997) Pain Assessment

Algorithm (Blenkarn et al., 2002)


O PIPP (premature infant pain profile)
O FLACC (face, legs, activity, cry dan consolability)
O PAINAD (pain assessment in advanced dementia)
BEHAVIOURAL PAIN SCALE (BPS)
BPS
Indikator Penjelasan Nilai

Ekspresi Wajah Rileks 1

Sebagian tegang (misal alis turun) 2

Seluruh bagian tegang (kelopak mata 3


tertutup)
Meringis 4

Anggota gerak Bagian Atas Tidak ada gerakan 1

Sebagian tertekuk/bengkok 2

Semua tertekuk dengan flesi pada jari 3

retraksi secara permanent 4

Kesesuaian dengan ventilasi Dapat mentoleransi ventilator 1

Batuk-batuk namun ventilasi masih dapat 2


ditoleansi hampir sebagian besar waktu

Melawan Ventilator (Fighting with 3


ventilator)
Tidak mampu mengontrol ventilasi (tidak 4
mampu melakukan upaya untuk bernapas)

Total ------
CRITICAL PAIN OBSERVATION TOOL (CPOT)
Indikator Skala Pengukuran Deskripsi

Ekspresi Wajah Rileks, netral 0 Tidak ada ketegangan otot


Tegang 1 Dahi mengkerut,alir turun, pengetatan/pengencangan
pada otot orbita orbit, dan kontraksi otot levator wajah
atau perubahan lain (mata membuka atau menangis
selama prosedur nociceptive)

Meringis 2 Semua gerakan wajah sebelumnya ditambah kelopak


mata menutup rapat ( pasien mungkin
menunjukkan mulut terbuka atau menggigit tabung
endotrakeal

Gerakan tubuh Tidak bergerak 0 Tidak bergerak sama sekali (tidak selalu berarti tidak
adanya rasa sakit) atau posisi normal (gerakan tidak
ditujukan terhadap lokasi nyeri, atau tidak dibuat untuk
tujuan perlindungan

Perlindungan 1 lambat, gerakan hati-hati, menyentuh atau menggosok


lokasi nyeri, mencari perhatian melalui gerakan

Resah/Gelisah 2 menarik tube, mencoba untuk duduk, menggerakkan


anggota tubuh atau meronta, tidak mengikuti perintah,
menyerang petugas, mencoba untuk turun dari tempat
tidur
CRITICAL PAIN OBSERVATION TOOL (CPOT)
Kesesuaian dengan ventilator (pasien Dapat mentoleransi ventilator 0 Alarm tidak aktif, ventilasi mudah
dengan ventilasi mekanis

Batuk, tetapi dapat mentoleransi 1 Batuk, alarm mungkin aktif tetapi


ventilator kemudian alarm berhenti secara
spontan

Melawan ventilator (Fighting 2 Asinkron : ventilasi terhambat, alam


ventilator) seringkali teraktivasi.

Vokalisasi (pasien tanpa ventilasi berbicara dengan nada normal atau 0 Berbicara dengan nada suara normal
mekanis) tidak ada suara atau tidak ada suara

Menghela napas panjang, 1 mendesah, mengerang,.


mengerang

Menangis,terisak 2 menangis, terisak-isak

Ketegangan Otot Rileks 0 Tidak ada tahanan terhadap gerakan


Dievaluasi dengan pasif
Gerakan fleksi dan ekstensi
Tegang dan kaku 1 Ada tahanan terhadap gerakan pasif
Secara pasif pada anggota gerak
bagian atas,pada saat pasien istirahat
atau ketika pasien berganti posisi Sangat tegang/kaku 2 perlawanan yang kuat untuk gerakan
pasif, ketidakmampuan untuk
melakukan gerakan secara sempurna

Total ---
HOW IS PAIN TREATED
depending upon its saverity, pain may be treated in a number of ways

• Penting bagi perawat untuk mulai melakukan manajemen nyeri


terhadap nyeri yang dirasakan pasien sambil secara simultan
mencari penyebab nyeri
• Perawat direkomendasikan untuk tidak menunda pemberian
analgesia selama pemeriksaan diagnostik

O FARMAKOLOGI
O NON FARMAKOLOGI
Intervensi Farmakologi
O Strategi manajemen nyeri menggunakan obat-
obatan : lokal, non opioid, opioid atau adjuvant
FARMAKOLOGI
Intervensi non farmakologi
O Terapi dasar di IGD adalah terapi farmakologi. Namun
krn nyeri adalah respon dari pengalaman fisik,
emosional, intervensi non farmakologi dapat membantu
mengatasi perasaan negatif untuk meningkatkan
keefektifan intervensi farmakologi
O Tindakan non farmakologi meliputi : posisi nyaman,
imobilisasi, kompres hangat, kompres dingin, distraksi,
guided imagery, teknik relaksasi
O Non farmakologi untuk bayi : biarkan bayi mengisap,
membedong bayi, kurangi rangsang nyeri,
menggenggam tangan dan memeluk.
Sedasi Prosedural
O Tujuan dari sedasi dan analgesia adalah untuk
mengurangi kecemasan dan meminimalkan nyeri
selama prosedur dilakukan.
Level sedasi
Level sedasi definisi Obat2an yg
digunakan
Sedasi minimal Menginduksi kesadaran pasien, pasien Midazolam,
tetap berespon normal terhadap
perntah verbal, fungsi kognitif dan
diazepam,
koordinasi mungkin terganggu. lorazepam,
fentanyl,
morphine
Sedasi sedang Menurunkan tk kesadaran, pasien Gol opioid (
dan analgesik berespon terhadap perintah verbal atau naloxone),
stimulasi taktil, Benzodiazepine
(flumazenil)
Sedasi Menurunkan tk kesadaran , tidak Propofol
dalamdan dapat dibangunkan dgn mudah, tp etomidate
analgesik dapat berespon thd perintah verbal
atau stimulus nyeri. Fungsi
pernapasan mandiri mungkin
terganggu
Perilaku drug seeking
O Menggambarkan pasien yang datang ke IGD dengan perilaku yang
dianggap dokter atau perawat sebagai indikasi kecanduan,
penyalahgunaan obat atau perilaku manipulatif

a. Datang ke IGD yang berbeda


b. Meminta obat tambahan karena resep hilang
c. Menginformasikan cerita yang tidak konsisten ttg nyeri
d. Alergi thd jenis obat apapun kecuali opioid
e. Menyebutkan nama dan dosis obat
f. Lebih memilih obat suntik daripada obat oral
g. Meminta perawat untuk mengirimkan obat pada alamat ttt dalam
rentang waktu tertentu
h. Sering datang ke IGD untuk meminta opioid
Modified cage pneumonic
O C (cut) : pernahkah anda merasa perlu untuk
mengurangiperilaku penggunaan obat anda?
O A (Annoyed) : pernahkan anda merasa terganggu
karena kata2 orang lain tentang perilaku
penggunaan obat anda?
O G (guilty) : pernahkan anda merasa bersalah
karena perilaku penggunaan obat anda
O E (Ever) : pernahkah anda menggunakan resep
obat sebagai cara untuk menenangkkan diri?
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai