Anda di halaman 1dari 4

A.

Tatalaksana
Tatalaksana ventrikel fibrilasi dapat dilakukan dengan cara :
1. Lakukan survey ABCD (jika memungkinan pasang intubasi trakea)
2. RJP atau CPR (Cardio Pulmonary Resuscitation)
3. Alat kejut jantung (defribrilasi) untuk mengembalikan irama normal
jantung.
4. Pemberian obat-obatan pengatur irama jantung. Contohnya bisoprolol
dan amidoran.
5. Pasang ring jantung untuk membuka pembuluh darah jantung yang
tersumbat dan menjaganya tetap terbuka
6. Operasi bypass jantung. dibuat pembuluh darah baru sebagai jalur
alternatif untuk pembuluh darah yang tersumbat
7. Pemasangan implan alat kejut jantung/Implantable cardioverter-
defibrillator (ICD)
Fibrilasi ventrikel merupakan aritmia yang mengancam kehidupan
yang mengakibatkan jantung berkontraksi secara kacau dan tidak
terorganisir, sehingga kehilangan curah jantung dan menyebabkan
kematian. Kematian terjadi dalam hitungan menit kecuali dilakukan
penanganan resusitasi kardiopulmonal (CPR) dan kordioversi dengan
defibrilasi. Algoritma tatalaksana henti jantung dapat dilihat pada diagram
dibawah ini, yang dapat disebabkan oleh 4 tipe gangguan irama jantung,
yaitu :
1. Ventricular Fibrilasi (VF)
2. Ventricular Takikardi (VT)
3. Pulseless Electric Activity (PEA)
4. Asystole
Fibrilasi ventrikel menandakan aktivitas elektrik yang tidak
terorganisir, sedangkan takikardi ventrikel menunjukkan aktivitas elektrik
yang terorganisir pada miokard vetrikel, tetapi pada VF ataupun VT tidak
akan menghasilkan cardiac output yang signifikan. Pasien dengan keadaan
henti jantung, membutuhkan penanganan Basic Life Support (BLS) serta
Advabce Cardiac Live Support (ACLS) dengan integrasi post-cardiac arrest
care. Dasar dari keberhasilan ACLS adalah kualitas Cardiopulmonary
Resucitation (CPR) yang baik dan pada VF maupun VT dibutuhkan
defibrilasi segera pada menit-menit awal setelah pasien serangan. Terapi
post henti jantung (ROSC) seperti terapi hipotermi dan PCI segera, juga
meningkatkan survival rate pasien. Penanganan henti jantung pada fibrilasi
ventrikel sebagai berikut :
1. Aktifkan emergency response system
2. Mulai lakukan resusitasi jantung paru (RJP) dan berikan oksigen
3. Pastikan pasien benar-benar mengalami fibrilasi ventrikel sesegera
mungkin (dapat menggunakan Automated External Defibrilator/AED)
4. Lakukan defibrilasi sekali, 200 joule pada dewasa untuk gelombang
bifasik dan 360 joule untuk gelombang monofasik. Pada anak-anak
diberikan 2 joule/kgBB
5. Lanjutkan RJP segera tanpa memeriksa nadi, lakukan selama 5 siklus.
Satu siklus RJP adalah 30 kompresi dan 2 pernapasan. 5 siklus RJP
setidaknya hanya memakan waktu 2 menit (dengan kompresi 100 kali
per menit). Jangan memeriksakan nadi terlebih dahulu sebelum 5
siklus RJP terselesaikan.
6. Saat melakukan RJP, minimalisasi interupsi saat melakukan hal-hal
dibawah ini :
a. Mencari akses intravena
b. Melakukan intubasi endotrakeal
c. Setelah diintubasi, lanjukan RJP denga 100 kompresi per menit
tanpa henti serta lakukan respirasi buatan sebanyak 8-10 kali
napas per menit.
7. Periksa nadi setelah 2 menit melakukan RJP
8. Ulangi defibrilasi satu kali apabila masih terdapat fibrilasi ventrikel
atau belum dirasakan denyut nadi. Gunakan tegangan yang sama
seperti melakukan defibrilasi pertama pada dewasa. Sedangkan pada
anak-anak gunakan tegangan sebesar 4 joule/kgBB
9. Segera lanjutkan kembali dengan RJP selama 2 menit, setelah
defibrilasi
10. Terus ulangi siklus pemeriksaan nadi, defibrilasi dan RJP selama 2
menit
11. Beri vasopressor saat RJP sebelum atau sesudah syok, setelah akses
intravena atau intreosseus didapatkan. Berikan epinefrin 1 mg setiap
3-5 menit. Pertimbangkan juga pemberian vasopressin 40 unit sebagai
penggangti dosis epinefrin pertama atau kedua.
12. Berikan obat antidistritmia saat RJP, sebelum atau sesudah syok,
amiodarone 300 mg IV/IO satu kali, lalu pertimbangkan pemberian
tambahan 150 mg satu kali.
DAFTAR PUSTAKA

Mark SL chair, Lauren CB, Peter JK, henry RH, Erik PH, Vivek
KM. Part 7 : Adult Advanced Cardiovascular Life Support : 2015
American Heart Association Guidelines for Cardiopulmonary
Resucitation and Emergency Cardiovaskular Care. Circulation. 2015; 132
(supl 2) : S444-S464
Iwan, Viktor. 2014. Ventrikel Fibrilasi.
https://www.slideshare.net/viktoriwanskc/ventrikel-fibrilasi

Anda mungkin juga menyukai