Anda di halaman 1dari 11

Batasan Sektor Informal

 Berasal dari terminologi ilmu ekonomi yang berarti sektor


kegiatan ekonomi marginal/ekonomi kecil-kecilan
 Di luar sektor formal
 Pola kegiatan tidak teratur
 Tidak tersentuh peraturan/ketentuan pemerintah
 Modal & peralatan skala kecil
 Tempat usaha tidak permanen
 Tidak ada keterikatan dengan perusahaan besar
 Tidak membutuhkan keahlian
 Tidak mempunyai izin usaha
Permasalahan
 Jumlah tenaga kerja Indonesia (2000) sebesar 126.417.742
pekerja
 Sektor pertanian dan perikanan (47.07%)
 Perdagangan/akomodasi/warung (20.89%)

Proporsi jumlah industri kecil di Indonesia tahun 2001:


1 Small (<25 workers) 141,898 (83,70%)
2 Medium (26-99 workers) 14,970 (8,83%)
3 Large (>100 workers) 12,660 (7,47%)
POS UKK
 Bentuk pemberdayaan masyarakat di kelompok pekerja
informal, terutama dalam upaya promotif dan prevetif untuk
melindungi pekerja agar hidup sehat dan terbebas dari
gangguan kesehatan serta pengaruh buruk yang diakibatkan
oleh pekerjaan

 Prinsip pos UKK dari, oleh, untuk pekerja kelompok


informal di masyarakat
Pembentukan UKK

 Berasal dari keinginan masyarakat pekerja sendiri


 Dari jenis pekerjaan yang sama
 1 pos UKK = 10-50 pekerja
Fungsi dan peran pos UKK

 Melakukan KIE K3
 Membina kerja sama
 Mengadakan pelayanan kesehatan dasar
Syarat membentuk pos UKK
 Ada masyarakat pekerja yang ingin hidup sehat
 Ada masyarakat yang bersedia menjadi kader yang dapat
dilatih puskesmas
 Ada tempat yang memadai untuk pos dan pertemuan
 Ada perlengkapan :
 Iuran
 Kotak P3K
 Sarana KIE
 Alat tulis
Tujuan Pembentukan Pos UKK
 Pengetahuan pekerja tentang kesehatan kerja
 Kemampuan pekerja menolong diri sendiri
 Pelayanan kesehatan kerja
 Kewaspadaan dan kesiap siagaan pekerja
 Dukungan pengambil kebijakan
 Peran aktif LP/LS dalam penyelenggaraan UKK
Peran Pos UKK
 Identifikasi masalah kesehatan di lingkungan kerja
 Menyusun rencana pemecahan masalah
 Melaksanakan kegiatan kesehatan di lingkungan kerja melalui
promosi
 Menjalin kemitraan dengan berbagai pihak
 Melakukan pelayanan kesehatan kerja dasar
 Melaksanakan kewaspadaan dini terhadap risiko dan masalah
kesehatan pekerja
 Melaksanakan rujukan ke Puskesmas
 Pencatatan dan pelaporan
Peran Puskesmas
 Sebagai fasilitator dalam pembentukan dan pembinaan pos
UKK
 Memfasilitasi pemeriksaan kesehatan
 Sebagai rujukan pelayanan kesehatan kerja
 Menggalang kerja sama dengan berbagai pihak
 Membangun komitmen dengan kader
Peran Kader
 Membuat perencanaan UKK
 Melaksanakan promosi tentang K3
 Melaksanakan P3K
 Merujuk penderita ke Puskesmas / sarana kesehatan terdekat
 Mengelola penyediaan APD
 Pembinaan lingkungan kerja dan cara kerja yang baik dan
benar
 Melaksanakan pencatatan dan pelaporan

Anda mungkin juga menyukai