Sebab Cedera Otak

• Cedera otak didapatkan pada setengah dari

kematian akibat trauma
• Cedera kepala berat umumnya didefinisikan
sebagai cedera yang mengakibatkan kondisi
koma
• Tingkat mortalitas > 60%, dan diantara orang
yang berhasil bertahan, 10% diantaranya tetap
dalam kondisi vegetatif dan memiliki
ketidakmampuan (disabilitas) yang berat.
 Jenis cedera Mekanisme
Coup dan Objek yang membentur bagian depan (coup)
countrecoup atau bagian belakang (countrecoup) kepala;
objek yang membentur bagian samping
kepala (coup atau countrecoup); kepala yang
mengenai objek dengan kecepatan rendah

Hematom Kecelakaan lalu-lintas, terjatuh, kecelakaan

ekstradural saat olahraga

Hematom Kecelakaan lalu lintas atau terjatuh,

subdural khususnya pada orang berusia tua atau orang
dengan penyalahgunaan alkohol yang kronik
Perdarahan Kontusi yang disebabkan oleh gaya dengan kekuataan
intracerebral yang besar, biasanya akibat kecelakaan lalu lintas atau
terjatuh dari jarak yang jauh

Fraktur campuran Objek yang mengenai kepala dengan kekuatan yang besar
atau kepala yang membentur objek dengan sangat kuat;
fraktur tulang temporal, fraktur tulang occipital, dampak
ke arah atas dari vertebra cervical (fraktur dasar tulang
tengkorak)

Cedera penetrasi Misil (peluru) atau proyektil yang tajam (pisau, pemecah
es, kapak, baut)

Cedera aksonal difus Kepala yang sedang bergerak dan membentur permukaan
yang keras atau objek yang sedang bergerak membentur
kepala yang dalam kondisi diam; kecelakaan lalu lintas
(saat kerja atau pejalan kaki); gerakan kepala memutar
 Klasifikasi Cedera Kepala
1. Trauma Kepala Nonpenetrasi (tertutup)
Cedera tumpul  dura masih intak

2. Trauma Kepala Penetrasi

- Penetrasi pada dura  paparan isi tengkorak ke luar
- Mortalitas tinggi  2,4/100.000 orang di AS
- 15% kematian akibat cedera kepala
- Peluru dan fragmen tulang yang masuk ke intrakranial
 gelombang getaran dan cedera kavitasi yang dapat
menimbulkan destruksi yang luas
 Mekanisme Cedera Otak

Trauma Kerusakan
Iskemia
mekanik energi seluler

Cedera
Cedera
reperfusi Edema
vaskuler
eksitoksin
 Fase cedera kepala
• Fase pertama: kerusakan otak awal segera
pada saat benturan (cedera primer)
- Cedera otak fokal
- Cedera otak difus
• Fase kedua: cedera yg merupakan
perkembangan kerusakan neurologi yang
terjadi setelah cedera primer (cedera
sekunder)  karena edema cerebral, hipoksia,
perdarahan tipe lambat
 Keadaan pada saat terjadi benturan
1. Kepala diam dibentur oleh benda bergerak
Percepatan,
perlambatan, Robekan dan
Benda Kompresi dan
dan rotasi pergeseran
bergerak regangan
dengan cepat jaringan otak
dan tiba-tiba

2. Kepala yang membentur benda diam

Tekanan
Kerusakan
tertinggi ada
jaringan di
di tempat
Perlambatan tempat
benturan, Robekan
tiba-tiba benturan
ternedah di
pada sisi
sisi
berlawanan
berlawanan
• 3. Kepala yang tidak dapat bergerak karena
terhimpit benda lain dan dibentur oleh benda
yang bergerak
 Cedera Primer
• Cedera primer: cedera otak traumatik primer
yang disebabkan oleh kekuatan eksternal pada
kepala  kerusakan jaringan di luar toleransi
strukturalnya
cedera fokal seperti
fraktur tulang tengkorak,
Kontak
kontusi, hematom
epidural dan subdural
Kekuatan eksternal

akselerasi atau deselerasi

Inertia (tranlasional, rotasional,
atau keduanya)
 Cedera Sekunder
• Autoregulasi cerebral dapat mengalami
gangguan setelah terjadinya cedera otak
traumatik
• Dapat terjadi Hipotensi, hipertensi
intrakranial, hipoksia, perdarahan intrakranial,
iskemia, peningkatan tekanan intrakranial,
infeksi, dan ketidakseimbangan elektrolit dan
metabolik.
 Waktu dan Tanda Kematian

Tanda-tanda kematian yang dapat

diperiksa dalam stadium somatic
death :
• Hilangnya pergerakan dan sensibilitas.
• Berhentinya pernapasan.
• Berhentinya denyut jantung dan
peredaran darah.
11
Tanda-tanda cellular death :
1. Menurunnya suhu mayat
(ARGOR MORTIS ).
2. Timbulnya lebam mayat
(LIVOR MORTIS ).
3. Terjadinya kaku mayat
(RIGOR MORTIS )
4. Perubahan pada kulit
5. Perubahan pada mata
6. Proses pembusukan dan kadang-kadang
ada proses mummifikasi dan adipocere

12