Gout
Penggambaran spektrum klinis penyakit yang ditandai dari
peningkatan konsentrasi serum asam urat dalam darah
(hyperuricemia), serangan artritis akut yang berulang
berkaitan dengan kristal monosodium urat pada cairan
leukosit fluida sinovial, endapan kristal monosodium urat
(tophi) pada jaringan di dalam dan sekitar persendian,
penyakit ginjal interstisial, dan nefrolitiasis asam urat.
Hiperuricemia
Kadar Asam urat melebihi 7 mg / dL (416 μmol / L) untuk
pria dan 6 mg / dL (357 μmol / L) untuk perempuan.
GOUT ARTHRITIS
Hiperurisemia
Nephrolithiasis
Topi Gout
Nepropati
DIAGNOSIS GOUT
Keadaan Klinis
Terapi
Vitamin C secara Teratur
berolahraga teratur
Periksa kadar asam urat serum pada pasien yang dicurigai memiliki
serangan asam urat akut,terutama jika bukan serangan per tama,
dan sebuah keputusan harus dibuat tentang memulai profilaksis.
Pantau pasien dengan asam urat akut untuk menghilangkan nyeri
sendi simtomatik , juga potensial efek samping dan interaksi obat
yang berkaitan dengan terapi obat
Bagi pasien yang menerima terapi penurun asam urat, dapatkan
penilaian awal fungsi ginjal , enzim hati, darah lengkap, dan
elektrolit.
Selama titrasi terapi penurun asam urat, monitor serum asam urat
setiap 2 sampai 5 minggu; Setelah target asam urat tercapai,
monitor asam urat setiap 6 bulan sekali
Karena tingginya tingkat komorbiditas yang terkait dengan asam
urat (diabetes, penyakit ginjal kronis, hiper tensi, obesitas)
Peningkatan kadar asam urat serum atau asam urat harus segera
dievaluasi. Untuk mengetahui tindakan pengurangan risiko yang
tepat
OSTEOARTRITIS
Terbentuk osteofit,
menimbulkan nyeri
Kerusakan tulang
dan dan mengganggu
gerak sendi
Komponene sendi
mengalami
kegagalan dan
kekakuan sendi
A. Anamnesis
- Tentukan BMI
- Tanda-tanda inflamasi/efusi sendi?
- Lingkup gerak sendi (ROM)
- Krepitus - Deformitas/bentuk sendi berubah
- Gangguan fungsi/keterbatasan gerak sendi
- Nyeri tekan pada sendi dan periartikular
- Penonjolan tulang (Nodul Bouchard’s dan Heberden’s)
- Pembengkakan jaringan lunak - Instabilitas sendi
C. Pemeriksaan penunjang
Nyeri pada sendi panggul / koksa dan Nyeri paada sendir panggul / koksa dan
paling sedikit 1 dari 2 kelompok kriteria : paling sedikit 2 dari 3 kriteria di bawah
1. Rotasi internal sendi panggul < 15° ini :
disertai LED 45 mm/jam atau fleksi 1. LED < 20 mm pada jam pertama
sendi panggul 115° (jika LED sulit 2. Osteofit pada femoral dan atau
dilakukan) asetabular pada gambaran radiologis
3. Penyempitan celah sendi secara
2. Rotasi internal sendi panggul > 15° radioogis (superior, axial dan atau
disertai nyeri yang terkait pergerakan medial)
rotasi internal sendi panggul.
Kekakuan sendi panggul pagi hari
60 menit dan usia > 50 tahun
TERAPI FARMAKOLOGI
OSTEOARTHRITIS
Olahraga teratur
Menjaga asupan nutrisi yg
seimbang
Menghindari makanan
olahan, lemak jenuh
Menjaga berat badan ideal
Mengelola stress
Berdiri, berjalan,
mengangkat barang harus
pada posisi yang benar
RHEUMATOID ARTHRITIS
Rheumatoid arthritis adalah peradangan kronis pada sendi
yang menyebabkan rasa sakit, bengkak, dan kaku pada
persendian (seperti sendi kaki dan tangan)
Seiring waktu, peradangan ini bisa menghancurkan jaringan
persendian dan bentuk tulang. Efek dari kondisi ini akan
membatasi aktivitas keseharian, seperti pada kaki sulit untuk
berjalan dan pada tangan sulit untuk digerakkan.
TANDA DAN GEJALA
1. Rheumatoid factor
Adalah immunoglobulin yang bereaksi dengan molekul igG. RF
digunakan untuk mendiagnosa dan memantau rheumatoid
arthritis.
Tes aglutinasi
Darah dicampurkan dengan partikel lateks yang dilapisi oleh
antibody igG manusia. Jika darah tersebut mengandung RF, larutan
lateks tersebut akan membentuk gumpalan atau aglutinasi.
2. Westergren ESR atau laju endap darah
Pemeriksaan yang digunakan untuk mengetahui tingkat
peradangan dalam tubuh. Proses pemeriksaan sedimentasi
(pengendapan) darah ini diukur dengan cara memasukkan darah
pada suatu tabung khusus LED dalam posisi tegak lurus selama
1 jam.
Nilai :
Pria : ≥ 20 mm/jam
Wanita : ≥ 30 mm/jam
3. C-reactive Protein (CRP)
Tes ini berguna untuk memonitor aktivitas penyakit dan
responnya terhadap pengobatan serta menunjukkan adanya
proses inflamasi.
Nilai : ≥ 0.7 mg/dL atau 7 mg/L
Jumlah Leukosit
Tes Makroskopi - faktor rematoid :
jumlah lekosit 300-
Kuning jernih : 98.000/mm3, rata-
artritis rematoid rata 17.800/mm3
ringan. - artritis rematoid :
Seperti susu jumlah lekosit 300-
(chyloid) : artritis Jumlah Neutrofil 75.000/mm3, rata-
rematoid dengan - faktor rematoid : rata 15.500/mm3
efusi kronik jumlah netrofil 8 –
89%, rata-rata 46%
- artritis rematoid :
jumlah netrofil 5 –
96%, rata-rata 65%.
JOINT X-RAYS
Jika
score >6
→ RA
makanan yang
mengandung anti olahraga
oksidan tinggi
DEXA
(Dual Energy X- Single X-RAY
RAY Absorptiometry
Absorptiometry)
QTC
(Quantitative Radiographic
Computed Absorptiometry
Tomography)
BONE MARKER
Fx:
Mengetahui keseimbangan
antara
1. r’ pembentukan tulang
2. r’’ apoptosis tulang
3. r’’’ kinetik +
metabolisme tulang
PENANDA PEMBENTUKAN TULANG
ECLIA
Sampel: serum , plasma (Li-heparin, K3-EDTA)
Nilai Rujukan :
< 70 ng/mL (Lk 18-<30 th),
< 42 ng/mL (Lk 30-50 th),
< 46 ng/mL (Lk >50-70 th),
< 43 ng/mL (Pr premenopause > 20 th),
< 46 ng/mL (Pr postmenopause)
Stabilitas Sampel : 8 jam (15-25◦C),3 hari (2-8◦C),3 bln (-20◦C)
Reagen/Alat : N-MID Osteocalcin / Elecsys 2010
Catatan : tidak hemolisis, darah segera di sentrifuge setelah
pembekuan sempurna
ISOENZIM ALP
Dihasilkan o/ osteoblas
Berperan dlm pemb osteoid dan mineralisasi
Penanda aktivitas osteoblas dan pemb tulang baru
Metode: EIA
Sampel: 0,5 (0,2) ml Serum
Nilai Rujukan :
15.0-41.3 U/L (Lk > 25th),
11.6-29.6 U/L (Pr 25-44 th, premenopausal),
14.2-42.7 U/L (Pr > 45 th, postmenopausal)
Catatan :
- Pasien puasa
- pengambilan spesimen dilakukan sebelum pukul 10.00 pagi
- untuk pengamatan jangka panjang selalu diambil pada waktu dan kondisi sama.
MANFAAT PEMERIKSAAN