Impetigo
Oleh : Philipus Wiranata (1522317031)
Pembimbing : dr. Erna Harijati, Sp.KK
Bab I
Pendahuluan
Pendahuluan
Kemudian pada impetigo bullosa bula yang timbul secara tiba tiba
pada kulit yang sehat dari plak merah, berdiameter 1-5cm, pada
daerah dalam dari alat gerak (daerah ekstensor), bervariasi dari
miliar sampai lentikular dengan dinding yang tebal, dapat
bertahan selama 2 sampai 3 hari.
Bila pecah, dapat menimbulkan krusta yang berwarna coklat,
datar dan tipis.
Gejala klinis
Impetigo bulosa
Vesikel yang timbul sampai bulla kurang dari 1 cm pada kulit yang
utuh, dengan kulit sekitar normal atau kemerahan.
Atap dan bulla pecah dan meninggalkan gambaran ‘collarette’ pada
pinggirnya. Krusta ‘varnishlike’ terbentuk pada bagian tengah yang
jika disingkirkan memperlihatkan dasar yang merah dan basah
Bulla yang utuh jarang ditemukan karena sangat rapuh
Lesi dapat lokal atau tersebar, seringkali di wajah atau tempat lain,
seperti tempat yang lembab, lipatan kulit, ketiak atau lipatan leher.
Pada bayi, lesi yang luas dapat disertai dengan gejala demam, lemah,
diare.
Gejala klinis
Impetigo krustosa
Awalnya berupa wama kemerahan pada kulit (makula) atau papul yang
berukuran 2-5 mm.
Lesi papul segera menjadi menjadi vesikel atau pustul yang mudah pecah dan
menjadi papul dengan keropeng/koreng berwarna kuning madu dan lengket
yang berukuran <2cm dengan kemerahan minimal atau tidak ada kemerahan
disekelilingnya.
Lesi muncul pada kulit normal atau kulit yang kena trauma sebelumnya atau
mengikuti kelainan kulit sebelumnya dan dapat menyebar dengan cepat.
Lesi berada sekitar hidung, mulut dan daerah tubuh yang sering terbuka
(tangan dan kaki).
Lesi juga menyebar ke daerah sekitar dengan sendirinya (autoinokulasi)
Diagnosis banding
Pemeriksaan Laboratorium
Pewarnaan gram.
Kultur cairan.
Pemeriksaan Lain:
Titer anti-streptolysin-O (ASO).
Pemeriksaan kultur dan sensitifitas bakteri.
Terapi
Penatalaksanaan Farmakologis
Pilihan antibiotik topikal adalah mupirocin 2% atau asam fusidat, diberikan
di kulit yang terinfeksi 3x sehari selama tiga sampai lima hari.
Antibiotik oral yang dapat diberikan adalah Amoxicillin dengan asam
klavulanat, cefuroxime, cephalexin, dicloxacillin, atau eritromicin selama 10
hari.
Terapi
Non farmakologis
Membersihkan luka yang lecet secara perlahan-lahan. Tidak boleh
melakukan gosokan-gosokan pada luka terlalau dalam.
Pencucian dengan air panas diindikasikan apabila lesi menunjukkan
keterlibatan daerah yang luas.
Diagnosis dan penatalaksanaan yang dini dapat mencegah timbulnya
sikatrik dan mencegah penyebaran lesi.
Komplikasi
Secara umum prognosis dari penyakit ini adalah baik jika dilakukan
pengobatan yang teratur, meskipun dapat pula komplikasi sistemik seperti
glomerulonefritis dan lain-lain. Lesi mengalami perbaikan setelah 7-10 hari
pengobatan.
TERIMA KASIH