Anda di halaman 1dari 16

STROKE NON HEMORAGIK

DENGAN KOMPLIKASI
DEEP VEIN THROMBOSIS

Rismah Yunita Abdal


105505405518

Pembimbing

dr. H. Abdul Hamid, Sp.S


PENDAHULUAN

Menurut definsi WHO, stroke adalah suatu


tanda klinis yang berkembang secara
cepat akibat gangguan otak fokal
ataupun global dengan gejala-gejala yang
berlangsung selama 24 jam atau lebih dan
dapat menyebabkan kematian tanpa
adanya penyebab lain selain vaskuler.
Identitas pasien

 Nama : Ny S
 Usia : 65 tahun
 JenisKelamin : Perempuan
 Alamat : jl. Titang No.54
 Agama : Islam
 Masuk RS : 18 Maret 2018
 No. RM : 32 57 49
ANAMNESIS
 Keluhan Utama :

Lemah separuh badan sebelah kanan

 Anamnesis terpimpin :
Seorang pasien masuk RS dengan kesadaran menurun dan
lemah separuh badan sebelah kanan. Anamnesis dilakukan
dengan cara alloanamnesis melalui keluarganya. Dari anamnesis
didapatkan bahwa pasien tiba-tiba merasa lemas saat sedang
beristirahat di depan TV. Empat hari setelahnya pasien
merasakan lemah separuh badan sebelah kanan saat bangun
tidur disertai tidak bisa berbicara. Dari keluarga sang anak
mengatakan bahwa sang ibu memang sering kejang-kejang dan
ini merupakan serangan stroke yang kedua. Pasien pernah
memiliki riwayat stroke pada tahun 2015, serangan stroke yang
kedua ini jauh lebih berat dari serangan yang pertama. Pada
pemeriksaan fisis ditemukan adanya edema pada tungkai
sinistra.
Riwayat Penyakit Dahulu :

 Riwayat hipertensi disangkal


 Riwayat Diabetes Melitus disangkal
 Riwayat Stroke 4 tahun yang lalu
 Riwayat penyakit jantung (-)
 Riwayat cedera kepala/trauma kepala (-)
 Riwayat mengkonsumsi obat-obatan tertentu
disangkal

Riwayat Penyakit Keluarga :

 Riwayat stroke pada keluarga (+)


 Riwayat hipertensi pada keluarga (+)
 Riwayat Diabetes Mellitus pada keluarga disangkal
PEMERIKSAAN FISIK & STATUS NEUROLOGIS

 Kesadaran : GCS E3M6Vx (Afasia Motorik)


 Tanda Vital
Tekanan Darah : 110/70 mmHg
Nadi : 80 x/menit
Pernafasan : 17 x/menit
Suhu : 36,7 0C
 Kepala : Normocephal, ukuran normal
 Leher : kaku kuduk (-)
 Nervus cranialis : Pupil bulat isokor diameter 2,5 mm
ODS
 Motorik : Lateralisasi dextra
T Rf Rp
N N - -
N N + -

 Sensorik : hemihipestesia sinistra


 Otonom : BAB Normal
BAK pake kateter
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Laboratorium
 Glukosa sewaktu = 163 mg/dl
 SGOT =30 UL
 SGPT =15 UL
 Albumin =2,7 g/dl*
 Ureum = 54 mg/dl*
 Kreatinin = 0.35 mg/dl*
 Trigliserida = 85 mg/dl
 Kolesterol total = 161 mg/dl
 Kolesterol LDL = 123 mg/dl*

CT Scan Kepala
 Infark cerebri bilateral
 Atrofi cerebri disertai ventriculomegaly
Diagnosis Akhir
 Diagnosa klinis : Hemiparese dextra
 Diagnosa topis : Hemisphere cerebri sinistra
 Diagnosa etiologi : Stroke Non Hemoragik
PENATALAKSANAAN

IVFD Nacl 20 tetes/menit

 Neuroprotektor : Takelin 500 mg 2x1


 Neurotropik : Neurodex /24 jam oral
 H2RA : Ranitidin 50mg/12 jam IV
 Anti platelet : Cilastazole 100 mg 1x1
 Anti fibrinolitik : Transamin 500 mg/8jam/IV
 Antibiotik : Cefotoxin 1 gr/12 jam/ IV
 Antikoagulan : Simarc 2 mg 1x1
 Sucralfat 3x1
PEMBAHASAN
Defisit Lemah separuh badan
neurologis sebelah kanan

Defisit neurologis akut yang terjadi secara spontan


tanpa adanya faktor pencetus yang jelas berupa
trauma dan gejala infeksi sebelumnya mengarah ke
suatu lesi vaskuler karena onsetnya yang mendadak.
Sehingga pada penderita mengarah pada diagnosis
stroke.
Jumlah skor
Stroke non CT scan
Hasanuddin
hemoragik kepala
<15

CT Scan dapat membantu menentukan lokasi dan


ukuran abnormalitas, seperti daerah vaskularisasi,
superfisial atau dalam, kecil atau luas.Namun pada
hasil CT-Scan kepala pasien didapatkan kesan infark
cerebri bilateral dan atrofi cerebri yang menegaskan
bahwa diagnosis klinis pasien adalah stroke non
hemoragik
1. Deep Vein
Thrombosis
2. Dekubitus
3. Kekuatan otot
KOMPLIKASI Deep Vein melemah
Thrombosis 4. Osteopenia dan
osteoporosis
5. Inkontinensia
&konstipasi

Pasien stroke memiliki risiko tertentu untuk mengalami


trombosis vena dalam (DVT) dan emboli paru karena
kelumpuhan ekstremitas, istirahat di tempat tidur
berkepanjangan, dan peningkatan aktivitas
protrombotik. Imobilitas akan menyebabkan
melambatnya aliran darah pada vena dan
meningkatkan terjadinya bekuan darah.
PENATALAKSANAAN

 Neuroprotektor : Takelin 500 mg 2x1


 Neurotropik : Neurodex /24 jam oral
 H2RA : Ranitidin 50mg/12 jam IV
 Anti platelet : Cilastazole 100 mg 1x1
 Anti fibrinolitik : Transamin 500 mg/8jam/IV
 Antibiotik : Cefotoxin 1 gr/12 jam/ IV
 Antikoagulan : Simarc 2 mg 1x1
digunakan untuk mencegah terjadi
Bekuan yang semakin besar,dan
Antikoagulan mencegah pembentukan bekuan darah.
Antikoagulan yang biasa dipakai
adalah heparin dan warfarin
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai